Bercinta merupakan kegiatan yang wajar dilakukan bila sudah berstatus suami istri. Bercinta juga bermanfaat agar hubungan makin erat dan dapat meningkatkan rasa saling percaya satu sama lain.
Sayangnya tak sedikit orang yang kurang memahami posisi bercinta. Akibatnya, hubungan di ranjang terasa hambar karena posisi bercinta yang dilakukan hanya itu-itu saja. Padahal posisi bercinta sangat menentukan puas atau tidaknya pasangan di atas ranjang.
Karenanya banyak sekali pasangan yang rajin mengubah posisi bercinta mereka demi mendaptkan kepuasan satu sama lain. Selain itu dengan rajin-rajin mengubah variasi posisi bercinta dapat membuat hubungan semakin bergairah. Biar hari ini menjadi malam yang menggairahkan, cobain 5 posisi bercinta berikut ini yuk Bu. Dijamin bikin nagih dan jadi malam yang tak terlupakan deh.
5 Posisi Bercinta Penuh Gairah
1. Misionaris
Meskipun ini merupakan posisi standar yang umum dilakukan oleh banyak pasangan, namun tidak dipungkiri posisi misionaris merupakan posisi favorit yang paling digemari. Posisi bercinta ini memudahkan kamu agar bisa semakin dekat dan intim melalui sentuhan, tatapan, suara, dan kenyamanan.
Karena merupakan posisi bercinta yang paling dasar, misionaris biasanya paling banyak dilakukan saat malam pertama oleh pasangan yang baru menikah. Misionaris biasanya dilakukan dengan cara berikut:
- Posisi wanita berbaring dan pria di atas untuk memudahkan penetrasi penis dan vagina. Agar lebih mudah, pastikan posisi kedua kaki wanita terbuka lebar saat melakukan seks.
- Agar bercinta lebih berkesan, meski dengan posisi misionaris yang mendasar modifikasikan dengan sedikit variasi. Misalnya Ibu bisa lingkarkan kedua kaki di pinggul Ayah atau mengangkat dan kemudian meletakkan kedua kaki di bahu Ayah. Variasi ini banyak diminati pria karena memberikan sensasi “sempit” ketika penetrasi. Tak hanya itu, posisi seks ini bisa menambah rasa pijatan pada penis pria saat berada di dalam vagina wanita.
- Agar sesi bercinta semakin panas, Ibu juga bisa menggoda dengan cara berbisik manis di telinga Ayah, mencium mesra, bernapas di leher, maupun merangsang payudara Ibu. Posisi misionaris dirasa pas untuk memperpanjang durasi bercinta agar lebih nikmat dan menyenangkan.
2. The lotus
The lotus merupakan posisi bercinta dengan cara berpelukan mendekap pasangan. Posisi ini memang mirip seperti bunga lotus. Dilansir dari Health, sexolog Gigi Engle posisi bercinta ini dapat membuat Ibu dan Ayah menjadi lebih intim sebagai pasangan. Menurut Gigi, posisi bercinta ini bisa dilakukan dengan cara berikut:
- Salah satu dari Ibu maupun Ayah bersandar di sofa atau tempat tidur. Selanjutnya, kedua kaki harus dibuka lebar sehingga salah satunya bisa duduk atau di pangku dengan nyaman di atasnya.
- Secara perlahan, turunkan bagian pinggang pasangan yang posisinya berada di pangkuan dan atur penetrasi dari bawah ke atas.
- Pssstt...sedikit tips nih, Bu, posisi ini biasanya paling disukai oleh wanita, lho. Sebab, memungkinkan mereka memegang kendali untuk mengatur kecepatan penetrasi. Pastikan posisi Ibu di atas ya.
- Jangan lupa, lakukan posisi bercinta ini dengan gerakan lamban sambil saling membelai lembut supaya jadi menyenangkan untuk Ibu dan Ayah.
- Tips khusus buat para Ayah, sebelum mulai ‘bertempur’ jangan lupa lakukan bisikan romantis, ciuman mesra, dan rangsangan pada payudara ketika melakukan penetrasi ya. Dijamin Ibu bakalan langsung tergoda dan langsung bergairah!
3. Woman on top
Posisi bercinta yang satu ini juga menjadi posisi yang paling disukai oleh wanita. Sebab, lagi lagi posisi ini membuat wanita memegang kendali untuk melakukan penetrasi. Posisi ini bisa dilakukan dengan cara berikut:
- Ajak Ayah untuk berbaring dan terlentang di tempat tidur. Kemudian Ibu bisa duduk di atas tubuh Ayah untuk melakukan penetrasi dari atas dan mengatur ritme gerakan sesuai kenyamanan.
- Meskipun posisi bercinta ini sangat menguntungkan bagi Ibu, nggak berarti kepuasan Ayah juga jadi terlupakan ya, Bu. Sebaiknya tanyakan ritme gerakan seperti apa yang ia sukai meskipun dengan melakukan posisi woman on top.
4. Kneeling wheelbarrow
Posisi bercinta dengan gaya mendorong gerobak ini memang cukup unik dan jarang dilakukan oleh pasangan suami istri. Namun, sangat menarik dicoba sebagai variasi bercinta untuk malam yang menggairahkan. Untuk itu lakukan dengan cara berikut:
- Ajak Ayah melakukan posisi berlutut, sementara Ibu melakukan posisi berdiri terbalik membelakangi wajah Ayah.
- Kemudian pastikan kepala Ibu berada di depan telapak kaki Ayah, sedangkan kakinya dilingkarkan ke atas pundak atau mengapit kepala Ayah.
Posisi bercinta yang satu ini memang dianggap cukup berbahaya dan dikhawatirkan jika tidak terbiasa akan mengalami cedera. Untuk itu, Ibu perlu berhati-hati jika ingin mencoba gaya atau posisi ini ya.
5. Doggy style
Hayooo...siapa yang paling suka dengan posisi bercinta yang satu ini? Yuhuuu, posisi bercinta dengan gaya doggy style ini memang menjadi gaya favorit para Ayah, lho sebab pusat kendali penetrasi ada pada pria.
Nah, biar sama-sama nyaman, Ibu dan Ayah perlu mengatur ritme penetrasi serileks mungkin ya. Terutama bagi Ibu, sebab tak jarang jika Ibu merasa tegang dan tidak nyaman makan Ibu akan merasa sedikit sakit kesakitan dalam melakukan posisi ini.
Namun, tak jarang banyak juga wanita yang lebih cepat orgasme jika melakukan posisi bercinta ini. Bahkan jika sudah terbiasa posisi ini juga memungkinkan Ibu dan Ayah untuk mencapai orgasme bersamaan.
Biar nggak monoton, Ibu bisa mencoba tempat baru untuk melakukan posisi bercinta ini. Usahakan buat ruangan senyaman mungkin, atau bisa pasang aromatheraphy favorit Ibu dan Ayah untuk membangkitkam gairah. Posisi ini juga nggak melulu harus dilakukan di atas kasur kok, Bu. Sesekali boleh juga coba di sofa atau tepian meja.
Sama seperti kneeling wheelbarrow, meskipun doggy style menjadi posisi favorit para pria, namun menurut studi dari International Journal of Impotence Research posisi ini sangat rentan mengalami cedera pada penis. Jadi jangan lupa perhatikan keamanannya ya, Bu. Kalau tidak nyaman, sebaiknya jangan dipaksakan dan coba posisi lain yang lebih nyaman dan memungkinkan.
Penulis: Aprilia Ramdhani
Editor: Dwi Ratih
