Konsepsi

Hal Penting Yang Perlu Dipahami Para Pejuang IVF, Apa Saja, Ya?

Hal Penting Yang Perlu Dipahami Para Pejuang IVF, Apa Saja, Ya?

Menjadi pejuang IVF (In Vitro Fertilization) atau dalam bahasa Indonesia disebut pejuang bayi tabung bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, tidak hanya perlu mempersiapkan finansial saja, pejuang bayi tabung juga harus siap secara fisik dan psikis. 

Untuk itu, bagi calon Ibu dan Ayah yang tengah berjuang dalam program IVF semoga tetap semangat dan pantang menyerah, ya! Nah, buat kamu yang baru akan akan memulai program IVF, ternyata ada hal penting yang wajib diperhatikan, lho! 

Beberapa hal ini juga dapat memengaruhi kesuksesan kamu dalam melakukan program ini. Yuk, kenali apa saja hal penting tersebut yang perlu diperhatikan.

Apa itu IVF (In Vitro Fertilization)?

Dikutip dari WebMD, secara sederhana yang dimaksud dengan program IVF adalah prosedur medis yang dilakukan dengan cara mempertemukan sel telur dan sperma di luar tubuh. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi masalah infertilitas, atau ketidaksuburan yang dialami oleh pasangan suami-istri.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2022 setidaknya ada 4 sampai 6  juta pasangan, dari 39,8 juta pasangan usia subur di Indonesia yang mengalami masalah infertilitas. Tentu saja, masalah tersebut tidak hanya disebabkan oleh kesehatan wanita, tetapi juga pria. 

Jadi, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan bersama pasangan untuk mendapatkan saran terbaik sebelum memulai program IVF, ya Bu. Supaya tingkat keberhasilan dalam melakukan program bayi tabung ini berjalan lancar dan sukses.

Kepada siapa program IVF ditujukan?

Bagi pejuang IVF program ini bisa menjadi alternatif terbaik untuk mendapatkan keturunan. Akan tetapi, tidak semua pasangan bisa melakukan program IVF. 

Ada kondisi dan syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh calon-calon pejuang IVF. Dilansir dari laman Mayo Clinic, program IVF dapat menjadi pilihan ketika kamu atau pasangan telah didiagnosis dengan kondisi sebagai berikut;

  1. Endometriosis
  2. Jumlah sperma rendah
  3. Masalah dengan rahim atau saluran tuba
  4. Gangguan ovulasi
  5. Masalah antibodi yang membahayakan sperma atau sel telur
  6. Ketidakmampuan sperma untuk menembus atau bertahan hidup di lendir serviks
  7. Kualitas sel sperma atau sel telur yang buruk
  8. Kelainan genetik.

Bagaimana prosedur IVF dilakukan?

Perlu diketahui ada serangkaian prosedur medis yang harus dilalui para pejuang IVF. Pertama, dokter akan terlebih dulu melakukan pemeriksaan rahim dan ovarium, serta memeriksa sampel sperma. 

Jika sudah ditemukan letak permasalahan infertilitasnya, barulah dokter memulai program bayi tabung ini. Kedua, pejuang IVF akan diberikan obat untuk mendorong produksi sel telur atau obat yang dapat memperbaiki kualitas sperma

Selama pemberian obat tersebut, dokter akan memantau kembali sampel sperma maupun jumlah produksi sel telur. Ketiga, proses pengambilan sel telur dengan cara memasukkan jarum suntik ke dalam vagina, ovarium, hingga menuju folikel. 

Nah, nantinya setelah sel telur berhasil didapatkan, maka dokter akan mempertemukannya dengan sperma dalam sebuah cawan petri. Jika berhasil, maka proses ini akan menghasilkan embrio. Keempat, setelah embrio terbentuk dokter akan melakukan pemantauan untuk memastikan perkembangannya. 

Apabila ukuran embrio sudah cukup besar, maka akan dipindahkan ke dalam rahim calon Ibu. Biasanya, kehamilan baru terjadi setelah embrio tertanam di dalam dinding rahim. Untuk memastikannya, dokter akan meminta calon Ibu melakukan tes darah.

Bagaimana tingkat keberhasilan program IVF?

Perlu diketahui, setiap pasangan pejuang IVF memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda. Hal ini dikarenakan berbagai faktor, seperti usia hingga kondisi kesehatan masing-masing pejuang IVF. 

Namun, secara umum program IVF bagi pasangan di bawah usia 35 tahun diklaim lebih berpeluang untuk sukses. Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa ada sebanyak 2% bayi yang lahir di Amerika Serikat melalui prosedur IVF pada tahun 2020. 

Sayangnya, sampai saat ini belum ada data riset valid yang mencatat tingkat keberhasilan program IVF di Indonesia. Namun, diharapkan hal ini nggak bikin semangat para pejuang IVF jadi padam ya, Bu.

Berapa biaya program IVF?

Program IVF adalah prosedur medis modern yang digunakan untuk mengatasi masalah infertilitas. Banyaknya peralatan canggih, obat-obatan, serta tindakan medis lainnya membuat biaya program IVF relatif mahal. T

erlebih prosedur medis ini tidak tercover BPJS seperti yang tercantum di dalam Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 Pasal 25 tentang pelayanan kesehatan. Kira-kira berapa ya biaya yang harus dikeluarkan para pejuang IVF ini?

Studi yang dilakukan oleh mahasiswa Program Doktor bidang Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada di tahun 2021 menunjukkan bahwa, rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk satu siklus program bayi tabung berdasarkan kelompok umur kurang dari 35 tahun adalah sebesar Rp 99 juta. 

Biaya program IVF menjadi lebih mahal bagi pasangan di rentang usia 35 sampai 39 tahun, yaitu mencapai angka Rp112 juta. Angka tersebut diprediksi akan lebih besar jika pejuang IVF melakukan prosedur bayi tabung di rumah sakit atau klinik swasta.

Pejuang IVF yang sukses mendapat keturunan

Menariknya, pejuang IVF tidak hanya berasal dari masyarakat umum saja. Sejumlah selebriti dunia dan tanah air terbukti sukses memeroleh keturunan melalui program ini. 

Di tahun 2001 silam, penyanyi populer Celine Dion melahirkan putra pertamanya setelah sukses melalui serangkaian prosedur medis bayi tabung. Hal yang sama ternyata juga dilakukan aktris cantik Anne Hathaway pada tahun 2019.

Di Indonesia, kalangan selebritis yang pernah menjadi pejuang IVF pun terbilang cukup banyak. Mulai dari pasangan Inul Dartista dan Adam Suseno yang berhasil memeroleh keturunan setelah 13 tahun pernikahan, Rianti Cartwright dan suaminya Cassanova Alfonso, hingga Zaskia Sungkar dan Irwansyah. 

Mereka bahkan membagikan kisah perjuangannya melalui media sosial untuk para penggemar. Bagaimana dengan kamu dan pasangan? Sudah siapkah menjadi pejuang IVF selanjutnya? Semoga informasi tadi bermanfaat, ya!

Editor: Aprilia