Balita

5 Alasan Anak Menggigit Pakaian, Adakah Solusinya?

5 Alasan Anak Menggigit Pakaian, Adakah Solusinya?

Wajar nggak ya kalau anak menggigit pakaian? Tenang dulu, Bu, karena jawabannya adalah masih wajar. 

Mengemut dan menggigiti sesuatu termasuk ke dalam fase perkembangan dalam proses pertumbuhan anak, atau yang biasa disebut fase oral. Mereka suka memasukkan sesuatu ke dalam mulut dengan tujuan eksplorasi. 

Biasanya, kebiasaan ini akan menghilang seiring bertambahnya usia anak. Namun, bagaimana jika kebiasaan tersebut terus berlanjut hingga usia balita atau lebih besar? Apa yang sebaiknya orang tua lakukan?

Penyebab Anak Menggigit Pakaian


1. Anak Mencari Ketenangan

Ketika anak menggigit pakaian, hal tersebut akan membantu memberikan ketenangan dan membuat mereka menjadi lebih fokus. Biasanya hal ini mereka lakukan saat berada pada situasi baru atau ketika sedang merasa tertekan. 

Bagi anak-anak, dengan menggigit pakaian, mereka dapat memiliki perasaan yang lebih nyaman sehingga dapat membantunya mengontrol perasaan yang mereka alami.

2. Kebutuhan Sensorik Anak

Balita cenderung rentan memiliki kebiasaan menggigit pakaian, hal ini berhubungan dengan kebutuhan sensoriknya. Sebagai alternatif, Ibu dapat mengalihkan perhatiannya dengan kegiatan sensorik lainnya yang lebih aman agar anak dapat menghindari kebiasaan ini secara perlahan, sehingga tidak menjadi kebiasaan. 

Akan tetapi, jika hal ini terus berlanjut hingga usia di atas lima tahun, Ibu patut waspada. Bisa jadi hal ini adalah pertanda bahwa anak mengalami keterlambatan pada perkembangan sensoriknya.

3. Terjadi Sesuatu pada Gigi dan Mulutnya


Bisa jadi anak menggigit pakaian karena gigi mereka sedang tumbuh. Bagi banyak anak, proses tumbuh gigi akan disertai rasa nyeri karena gusi yang membengkak. Secara naluri, anak akan mencari objek untuk digigit karena dapat meringankan rasa nyeri pada gusi mereka. 

Bisa juga anak menggigit pakaian karena mengalami gangguan gigi dan mulut, seperti gigi yang patah atau retak, gigi berlubang, erosi gigi, hingga sariawan pada gusi. Hal ini dapat membuat anak menggigit pakaiannya karena merasa tidak nyaman dengan gigi dan mulutnya.

4. Caranya Berkomunikasi

Anak yang masih bayi atau balita masih memiliki kemampuan berkomunikasi yang terbatas. Mereka akan mencari cara mengekspresikan emosi yang kuat seperti marah, frustrasi, hingga gembira. Sedangkan menggigit merupakan cara paling mudah yang bisa dilakukan untuk mengekspresikan perasaan mereka serta menyampaikan keinginan akan sesuatu. 

Selain itu, bisa jadi dengan anak menggigit pakaian merupakan caranya untuk mendapat perhatian orang di sekitarnya. 

5. Kondisi Khusus

Anak menggigit pakaian bisa jadi karena memiliki pica atau gangguan makan. Pica merupakan dorongan untuk memakan atau menelan barang-barang yang bukan makanan. Dorongan yang kuat ini ditemukan pada pasien yang didiagnosis dengan pica, hal ini dapat dikarenakan kurangnya gizi seperti anemia atau defisiensi zat besi, terkait kehamilanatau keterbelakangan mental. 

Perilaku pica ini terkait pada anak-anak atau wanita hamil karena gizi buruk, terutama kekurangan zat besi, seng, atau mineral lainnya dalam makanan. Beberapa anak dalam spektrum autisme, dengan ADHD, atau masalah sensorik lainnya cenderung mengemut atau menggigit benda-benda seperti pakaian, pensil, atau jari dan kuku mereka.

 

Hal yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua Jika Anak Suka Mengigit Pakaian


Meski dalam usia tertentu anak menggigit pakaian masih terbilang wajar, namun bukan berarti orang tua tidak perlu melakukan apa-apa. Yuk, kita pelajari apa yang sebaiknya orang tua lakukan untuk mengatasi anak menggigit pakaian.

1. Memperhatikan Anak dengan Saksama

Ibu dapat mencari tahu penyebab anak menggigit pakaian dengan memperhatikan dengan saksama aktivitas anak. Periksalah gigi dan mulutnya, bertanyalah padanya jika ia sudah bisa di ajak bicara. Perhatikan apakah mereka sedang cemas, bosan, ingin diperhatikan, atau kekurangan nutrisi. 

Perhatikan waktu-waktu mereka melakukan kebiasaan menggigit tersebut. Dari evaluasi inilah, Ibu atau Ayah dapat menemukan cara lanjutan untuk meredakan kebiasaan ini. Bila penyebabnya adalah fase oral, maka menawarkan pengganti yang lebih bersih dan aman untuk mulut anak lebih disarankan.

2. Ajak Anak Melakukan Aktivitas Fisik Lebih Banyak


Jika melihat anak sedang menggigit pakaian, ibu dapat mengalihkan perhatian mereka untuk melakukan aktivitas fisik lebih banyak. Cobalah mengajak mereka untuk melakukan permainan yang melibatkan gerakan fisik seperti lompat tali, bermain trampolin, menari, dan sebagainya. 

Ibu juga bisa melibatkan mereka untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Hal ini dapat membantu kinerja sensorik dan motorik anak.

3. Menawarkan Makanan yang Renyah atau Kenyal

Saat anak mulai melakukan kebiasaan menggigit baju, ibu bisa menawarkan makanan yang mudah dikunyah oleh anak. Ibu bisa memberikan makanan yang renyah atau kenyal pada anak. Cara ini dapat memberikan kinerja sistem saraf yang dicari anak.

Variasi makanan seperti sayuran renyah (timun, selada, lettuce, wortel) atau puding buatan sendiri dapat Ibu pilih sebagai alternatif, lho.

4. Berilah Pengertian pada Anak


Mungkin Ibu tidak akan berhasil dalam sekali coba dalam melakukan hal-hal di atas. Namun, jangan menyerah, ya, Bu. Hal ini dilakukan demi kebaikan anak agar tidak memiliki kebiasaan menggigit pakaian. 

Ibu dan ayah perlu berupaya lebih konsisten dan terus sabar untuk membantu anak melepas kebiasaan tersebut. Usahakan untuk memberi pengertian secara baik-baik pada anak bahwa kebiasaan tersebut tidak baik. Berusahalah untuk berkomunikasi dengan baik pada mereka agar lambat laun mereka mengerti.

5. Berkonsultasi pada Ahlinya

Jika Ibu sudah melakukan segala cara, namun belum juga menunjukkan hasil, apalagi jika usia anak sudah di atas lima tahun, Ibu perlu untuk berkonsultasi pada ahlinya. Ibu dapat menemui dokter anak atau psikolog anak untuk meminta bantuan agar kebiasaan tersebut tidak terus berlanjut hingga anak dewasa. 

Meski masih dibilang wajar, upayakan untuk mencari solusi dari anak menggigit pakaian ya, Bu. Semoga artikel ini membantu.


Editor: Atalya