Menyusui bayi pastilah menghadirkan pengalaman unik tersendiri bagi setiap Ibu. Momen ketika Ibu terjaga di tengah malam untuk menyusui bayi dan memenangkanya saat mendadak rewel akan menjadi memori berharga. Meski tak bisa dipungkiri ada saja hal-hal yang kurang menyenangkan. Misalnya saat Ibu menyusui bayi, ia mulai menggigit puting dan menyebabkan nyeri serta rasa tidak nyaman. Jangan khawatir, Ibupedia punya 5 cara mengatasi bayi yang menggigit saat menyusu.
Perlukah Ibu menyapih bayi ketika ia mulai menggigit?
Banyak orang mengira ketika bayi tumbuh gigi dan bisa menggigit, berarti ini tanda kalau proses menyusui bisa diakhiri dan bayi harus disapih. Padahal, ini tidak benar lho, Bu. Justru ketika anak menyusu dengan baik, maka Ibu tidak akan merasakan giginya walaupun gigi si kecil sudah tumbuh semua. Lagi pula, tidak mungkin bayi menyusu dan menggigit di waktu yang sama, karena lidah menutup bawah gusi/gigi saat bayi menyusu.
Menggigit puting merupakan perilaku yang kebanyakan bayi lakukan ketika tumbuh gigi. Namun kebiasaan menggigit ini bisa dihentikan dengan cara yang tepat. Umumnya, kebiasaan anak menggigit saat Ibu menyusui bayi ini hanya masalah yang berlangsung beberapa hari hingga minggu.
Meski begitu, bayi memiliki karakter berbeda. Ibu perlu mencoba beragam cara saat menyusui bayi sebelum menemukan yang paling sesuai. Keberhasilan Ibu juga bergantung pada usia, tempramen, dan kepribadian bayi.
Selalu ada kemungkinan bayi menggigit saat menyusu bila posisi menyusui tidak tepat. Meski bayi belum akan tumbuh gigi hingga usianya sekitar 6 bulan, beberapa bayi tumbuh gigi lebih cepat atau lebih lambat. Banyak ibu telah melewati tahapan ini dan tetap bisa menyusui bayi selama berminggu-minggu, bulan, bahkan bertahun-tahun setelahnya.
Penyebab bayi menggigit saat menyusu
Berikut ini beberapa penyebab utama dibalik bayi menggigit ketika Ibu menyusui bayi:
Bayi terganggu oleh lingkungan sekitarnya ketika menyusu
Bayi tertidur ketika masih menyusu di payudara
Bayi mengalami infeksi telinga atau demam
Bayi kesulitan menelan ASI, lalu menggigit payudara
Bayi menggigit karena penasaran ingin melihat apa yang terjadi setelahnya.
Kapan bayi menggigit saat menyusu?
Menggigit di akhir sesi menyusu
Menggigit biasanya terjadi di akhir sesi menyusu ketika bayi merasa bosan dan tidak lagi lapar. Bila Ibu mulai mengalami masalah ini saat menyusui bayi, coba lihat tanda-tanda kebosanan si kecil dan segera jauhkan ia dari payudara sebelum mulai menggigit. Selain itu, perhatikan ketegangan rahang bayi sebelum ia mulai menggigit. Bayi kemungkinan menarik lidah dari posisi normal ke gusi bawah.
Menggigit saat bayi tumbuh gigi
Menggigit juga bisa terjadi saat bayi tumbuh gigi. Bila bayi terlihat ingin menggigit, bukan menyusu, tawarkan mainan gigit atau sesuatu yang dingin untuk si kecil gigit.
Menggigit di awal sesi menyusu
Bila bayi menggigit di awal sesi menyusu, pastikan bayi membuka mulut cukup lebar ketika melakukan pelekatan. Bila bayi yang sedang tumbuh gigi menggigit di awal sesi, coba berikan mainan gigit atau sesuatu yang dingin sebelum Ibu menyusui bayi. Berikan pujian ketika ia melakukan pelekatan dengan benar tanpa menggigit.
Menggigit untuk cari perhatian
Fokuskan perhatian ketika menyusui bayi serta cermati apakah anak suka menggigit. Beberapa bayi usia lebih besar menggigit untuk mendapat perhatian. Mencurahkan perhatian ke bayi juga akan membantu Ibu waspada kapan bayi akan menggigit.
Berikan pujian ketika bayi melakukan pelekatan dengan baik dan hati-hati melepas payudara dari mulut bayi. Meski bayi masih kecil, ia bisa tahu cara menyusu dengan baik ketika ibu memberi dorongan yang lembut.
Bila perhatian bayi teralihkan, jangan paksa bayi untuk menyusu. Bila ia berguling atau mendorong Ibu, mungkin saja si kecil sedang tidak lapar atau ingin menyusu. Coba baringkan ia di ruang yang tenang, ajak berjalan-jalan, atau mengayun tubuhnya.
Apa yang harus dilakukan bila bayi menggigit saat menyusu?
Bila bayi menggigit, bisa diatasi dengan sangat efektif dengan memindahkannya dari payudara dan tidak berkata apapun atau memberi komentar kecil, “Oh belum mau mimik ya,” lalu akhiri sesi menyusui bayi.
Menghentikan sesi menyusu umumnya jadi cara paling efektif untuk mengajarkan bayi kalau menyusu dan menggigit tidak bisa dilakukan sekaligus. Jauhkan bayi dari payudara selama beberapa detik atau menit. Bila bayi sedang tumbuh gigi, waktunya untuk memberikan sesuatu yang dingin untuk dikunyah, mainan gigit, dan semacamnya.
Ibu bisa mengatakan, “Kalo ade gigit Ibu, Ade tidak jadi mimik.” Bila bayi benar-benar ingin menyusu, ia bisa kesal ketika Ibu mengakhiri sesi menyusui bayi lho. Coba beri jeda beberapa saat lalu berikan bayi kesempatan untuk menyusu lagi. Bila si kecil nampak tidak tertarik, ia akan rewel sesaat lalu teralihkan dengan hal lain.
Tidak perlu berteriak agar anak berhenti menggigit saat proses menyusui bayi. Ada cara yang lebih baik untuk mengajarkan bayi tidak menggigit saat menyusu. Meskipun wajar saja jika Ibu berteriak karena kesakitan saat bayi tiba-tiba menggigit dengan keras. Sering kali berteriak tidak menghentikan gigitan bayi, tapi beberapa bayi mengira ini menyenangkan dan ia terus menggigit untuk mendapat reaksi Ibu. Ada juga bayi yang merasa kaget dan takut lalu mengalami nursing strike. Namun sebisa mungkin, coba lah agar tidak terlalu bereaksi keras saat menyusui bayi. Sebab, kemungkinan cara berteriak akan menghentikan gigitan anak tidak sebanding dengan masalah yang mungkin timbul kelak.
Bayi menggigit dan tidak mau melepas puting
Saat menyusui bayi, ada kalanya anak menggigit dan tidak ingin melepas payudara (kebanyakan bayi segera melepas tanpa ibu melakukan apapun). Jika ini terjadi, ada beberapa cara yang bisa Ibu lakukan. Pertama, dengan cepat letakkan jari Ibu di antara gusi bayi agar Ibu bisa menarik puting tanpa cedera. Bila tidak berhasil, tarik bayi ke tubuh Ibu hingga posisinya sangat dekat ke payudara. Ini akan membuatnya sedikit sulit bernapas. Sehingga otomatis si kecil akan membuka mulut dan hidung untuk bernapas. Variasi lain yang bisa Ibu gunakan adalah dengan secara perlahan memencet hidung bayi beberapa detik saja untuk membuatnya membuka mulut dan melepas puting.
Mengontrol diri ketika bayi menggigit puting
Saat menyusui bayi, hormon yang membuat rileks akan dilepaskan sehingga Ibu berada di kondisi tenang. Ketika bayi tiba-tiba menggigit, wajar bila Ibu bereaksi “Aduh,” tapi bila ini terjadi, Ibu berisiko mengejutkan bayi dan bisa memicu nursing strike, dimana bayi menolak menyusu selama beberapa hari. Tapi kadang bayi lain merespon dengan cara sebaliknya. Bayi menerima pesan bila ia menggigit maka ia akan dijauhkan dari payudara.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Ibu coba ketika bayi menggigit saat menyusu:
Dorong bayi mendekat
Respon yang umum ketika bayi menggigit payudara adalah menarik bayi menjauh dari payudara, tapi ada trik lain yang bisa berhasil. Daripada membuat bayi jauh dari payudara Ibu, segera dorong mulut bayi ke payudara. Untuk sementara, cara ini akan menghambat hidungnya dan bayi akan melepas gigitan untuk bernapas. Bayi akan mendapat pesan bahwa kalau menggigit puting saat Ibu menyusui bayi, maka akan menyebabkan reaksi tidak menyenangkan ini.
Kenali kapan bayi menggigit
Biasanya gigitan terjadi di akhir sesi Ibu menyusui bayi. Di akhir sesi, bayi telah mendapat ASI yang cukup dan hanya ingin bermain-main dengan puting Ibu. Antisipasi hal ini dengan menjauhkan bayi dari payudara segera setelah ia memperlambat intensitas menghisap.
Fokus pada posisi dan pelekatan bayi
Beberapa bayi yang gigi atasnya tumbuh bisa memberi tekanan pada payudara ibu. Meski tidak menggigit, hal ini bisa menjadikan proses Ibu menyusui bayi menjadi kurang nyaman. Bila ini yang terjadi, ada baiknya Ibu memperhatikan posisi dan pelekatan dasar menyusui.
Posisikan bayi dekat dengan Ibu. Tunggu ia membuka mulut lebar dan ketika Ibu mendekapnya di payudara, arahkan puting ke bagian atas mulut. Ketika bayi melakukan pelekatan dengan cara ini, dagunya akan menyentuh payudara dan hidungnya tidak terhalang. Pastikan agar kepala si kecil sedikit miring ke belakang untuk mengurangi kemungkinan gigi depan bayi menekan payudara Ibu.
Stimulasi aliran ASI
Bayi mungkin akan menggigit bila ASI tidak mengalir cukup cepat. Ini bisa terjadi bila bayi menggigit di awal sesi menyusu dan terlihat tidak sabar dengan aliran ASI. Bila ini terjadi, Ibu bisa membantu aliran ASI dengan memerahnya dulu sebelum mulai menyusui bayi. Cara ini bisa dilakukan di waktu tertentu seperti ketika bayi lelah atau sangat lapar.
Bila bayi menolak menyusu karena tumbuh gigi
Proses tumbuh gigi bisa membuat si kecil rewel dan menolak ketika Ibu berusaha menyusui bayi. Atau bila bayi takut karena reaksi Ibu ketika tergigit, ia juga bisa menolak menyusu. Hal ini akan berujung pada stress bagi para Ibu yang ingin menyusui bayi. Tapi kebanyakan kasus bayi menolak menyusu hanya bersifat sementara dan ada banyak cara untuk membantu bayi menyusu kembali.
Posisi pelekatan yang tepat ketika menyusui bayi
Langkah selanjutnya adalah mengetahui posisi terbaik untuk menyusui bayi agar ia tidak menggigit. Berikut ini yang perlu Ibu perhatikan ketika menyusui bayi:
Duduk atau bersandar agar Ibu berada di posisi yang rileks dan nyaman
Naikkan kaki dan letakkan pada penopang agar posisi lebih baik
Letakkan sebuah bantal di pangkuan untuk menambah kenyamanan bayi
Gunakan bantal untuk menopang punggung saat menyusui
Ketika menyusui di posisi tidur, tempatkan bantal di bawah kepala Ibu
Pastikan wajah bayi menghadap perut Ibu ketika melakukan pelekatan
Bawa wajah bayi ke puting sedemikian rupa sehingga hidungnya sejajar dengan puting
Bayi akan memiliki refleks alami dan kemampuan untuk melakukan pelekatan di posisi yang benar. Jangan tergesa-gesa dan rileks agar ia bisa melakukan pelekatan dengan baik saat Ibu menyusui bayi.
Langkah sederhana di atas dapat membantu Ibu mengantisipasi bayi yang menggigit saat menyusu. Sebaiknya bayi menyusu hingga usia 2 tahun seperti yang direkomendasikan WHO, ya Bu.
Mengatasi puting luka karena digigit bayi
Terkadang ibu yang mendapat gigitan keras dari bayi bisa mengalami puting luka. Gunakan es segera setelah Ibu digigit dan di sela menyusui bayi untuk membantu meredakan nyeri. Ibuprofen atau acetaminophen bisa digunakan ketika Ibu menyusui bayi.
Bayi memang menggigit saat menyusu. Bayi akan melakukan apa saja untuk meredakan sakit karena tumbuh gigi, tapi ada alasan lain yang membuat mereka menggigit yang mungkin tidak Ibu ketahui. Tahukah Ibu, bayi menggigit untuk menunjukkan tanda cinta? Perilaku ini bahkan terlihat pada mamalia lain lho, Bu.
Bila puting lecet karena gigitan bayi, bisa diatasi dengan cara yang sama seperti puting retak. Misalnya, beberapa tetes ASI, air, dan secara teratur mengganti breast pad.
Ketika bayi mulai tumbuh gigi, wajar bila ia menggigit apa saja untuk mengatasi rasa tidak nyaman pada gusinya. Sayangnya, puting menjadi sasaran gigitan ketika Ibu menyusui bayi. Untuk mengatasi situasi ini, berikan bayi gigitan dingin atau kain beku untuk digigit-gigit. Meski bayi masih kecil, memberitahunya untuk tidak menggigit selama menyusu bisa membantu menghentikan gigitannya.
Bila puting terluka karena si kecil menggigit saat menyusu, bantu percepat proses pemulihan dengan menggunakan kompres basah yang hangat beberapa kali dalam sehari. Menggunakan salep lanolin pada puting juga bisa membantu penyembuhan bila kulit pecah atau iritasi dan tidak perlu dibilas sebelum Ibu menyusui bayi.
Juga penting mengajarkan bayi untuk tidak menggigit agar Ibu tidak mengalami rasa sakit dan iritasi. Bila ia mulai menggigit, akhiri sesi menyusu dan letakkan bayi. Nipple shield kadang bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit ketika menyusui, tapi penelitian menyatakan kurangnya keamanan dari penggunaan alat ini untuk jangka panjang. Sebaiknya bicarakan pada pada dokter atau ahli laktasi dulu sebelum menggunakan nipple shield ya, Bu.
Larutan air garam untuk puting yang luka
Larutan garam dan air bisa digunakan untuk mengatasi luka pada puting akibat gigitan bayi. Campurkan ½ sendok teh garam di satu gelas air hangat. Biasakan untuk membuat larutan baru setiap hari untuk menghindari pencemaran oleh bakteri. Ibu bisa juga beli larutan di kemasan yang steril.
Setelah menyusui bayi, segera rendam puting di mangkok berisi air garam selama satu menit atau lebih lama agar larutan bisa mengenai area puting. Atau tuang larutan ke botol dan semprotkan pada puting, pastikan mengenai bagian yang terasa sakit.
Hindari merendam puting terlalu lama! Jika lebih dari 5 hingga 10 menit, hal itu bisa sangat menghidrasi kulit dan membuat proses penyembuhan semakin lama. Jangan lupa mengeringkan puting dengan handuk yang lembut ya, Bu. Bila bayi menolak payudara karena sisa garam dari larutan, langsung bilas puting sebelum menyusui bayi dengan mencelupkannya ke wadah berisi air, lalu keringkan perlahan.
Gunakan ASI perah pada puting untuk membantu proses penyembuhan, hal ini bisa dilakukan sebagai cara alternatif.
Lakukan hal berikut di sela menyusui bayi:
Usahakan puting terpapar udara. Ketika mengenakan bra, gunakan lapisan yang bisa diganti ketika lembab. Beberapa ibu menggunakan breast shell untuk melindungi puting dari kelembaban dan gesekan pada bra.
Bila ada luka karena gigitan, kompres dingin selama 20 menit, jeda 20 menit, lalu lakukan kompres lagi selama 20 menit, ulangi sesuai kebutuhan.
Satu kali sehari gunakan sabun tanpa pewangi untuk perlahan membersihkan area payudara yang terluka, lalu bilas di bawah air yang mengalir.
Bila puting Ibu terus terasa sakit meski telah mencoba beberapa cara untuk mengatasinya, sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan konsultan laktasi. Kebanyakan rumah sakit menyediakan konsultan laktasi. Ada penyebab lain kenapa puting terasa sakit saat Ibu menyusui bayi, misalnya puting pecah yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Meski menyusui bayi yang kerap menggigit puting bisa jadi hal yang sangat menantang, Ibu akan mampu mengatasinya dengan bantuan orang-orang tercinta.
Hubungi dokter bila Ibu mengalami demam, peradangan/kemerahan, bengkak, atau muncul tanda infeksi. Bila puting terinfeksi, bicara pada dokter tentang kemungkinan penggunaan antibiotik oral. Sebuah penelitian menyatakan antibiotik yang dioles dan teknik menyusui yang baik tidak cukup untuk menangani infeksi.
(Ismawati, Yusrina)