Balita

7 Cara Hindari Distracted Parenting Agar Anak Merasa Lebih Dihargai

7 Cara Hindari Distracted Parenting Agar Anak Merasa Lebih Dihargai

Belum pernah mendengar istilah distracted parenting? Faktanya, distracted parenting menjadi salah satu kesalahan orang tua yang paling sering dilakukan, tetapi tidak bisa dengan mudah disadari. 

Misalnya, tanpa sadar Ayah dan Ibu asik membalas pesan singkat di grup WhatsApp padahal sedang menemani anak bermain. Lantas, apa itu distracted parenting?

Secara sederhana, distracted parenting atau pola asuh terdistraksi digambarkan dengan kondisi orang tua yang lebih sibuk bermain gadget ketika sedang melakukan pengasuhan. 

Artinya, perhatian orang tua tidak selalu terpusat pada anak, tetapi justru pada gadget yang digunakan. 

Padahal mengutip riset yang dilakukan American Academy of Pediatrics, menunjukkan bahwa distracted parenting bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya insiden cedera pada anak-anak serta secara psikologis membuat mereka merasa terabaikan.

Apakah Ayah dan Ibu secara tidak sadar juga sering melakukan kesalahan orang tua berupa distracted parenting ini? Jika iya, berikut ini adalah sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghindari distracted parenting. Simak penjelasan selengkapnya di sini!

1. Simpan dan jauhkan gadget dari jangkauan

Hidup di era digital seperti saat ini mau tidak mau membuat individu seperti melekat dengan gadget. Segala aktivitas bahkan saat ini dilakukan menggunakan gadget. Namun, jangan sampai kehadiran gadget justru mendekatkan yang jauh, tetapi menjauhkan yang dekat. 

Oleh karena itu, untuk menghindari distracted parenting cobalah untuk menyimpan dan menjauhkan gadget dari jangkauan, saat kamu sedang bersama anak-anak. Dengan begitu, kamu tidak mudah terdistraksi notifikasi yang muncul dari gadget.

2. Tetapkan aturan ketat tentang pemakaian gadget di rumah

Ayah dan Ibu mungkin sudah menerapkan peraturan screen time untuk anak-anak di rumah. Namun, bagaimana dengan diri sendiri? Apakah juga sudah menerapkan aturan yang sama? Mulai sekarang cobalah untuk ikut mematuhi aturan pemakaian gadget di rumah. 

Tujuannya agar waktu yang dimiliki untuk anak-anak lebih maksimal dan mereka bisa mendapat perhatian cukup dari kedua orang tuanya. Ayah dan Ibu bisa memakai gadget di rumah ketika tidak sedang bersama anak-anak.

3. Bersikaplah bijaksana

Kesalahan orang tua saat melakukan distracted parenting bisa terjadi karena kurangnya kesadaran akan pentingnya waktu berkualitas bersama anak. Kehadiran orang tua secara nyata mendampingi anak-anak bermain, bisa menciptakan bonding yang kuat. 

Dikutip dari Psychology Today, anak-anak yang mendapat perhatian cukup dari kedua orang tuanya juga cenderung lebih percaya diri dan mudah bergaul. Artinya, sebagai orang tua kamu perlu bersikap lebih bijaksana terkait pemakaian gadget saat sedang bersama anak-anak. 

Jika memang dirasa tidak ada kebutuhan mendesak, sebaiknya hindari bermain gadget sehingga perhatian tetap bisa fokus kepada anak-anak.

4. Pusatkan perhatian kepada anak-anak

Memusatkan perhatian kepada anak-anak memang bukan perkara mudah. Terlebih jika anak-anak sudah dianggap bisa mandiri. Tanpa gadget pun, orang tua terkadang perlu usaha lebih agar bisa fokus memperhatikan anak-anak. 

Pasalnya, distraksi bisa datang dari mana saja. Jadi, cobalah mulai sekarang untuk hanya memusatkan perhatian kepada anak-anak baik ketika mereka sedang berbicara, bermain, maupun mengerjakan tugas sekolah. Harapannya, anak-anak bisa merasa lebih dihargai karena keberadaannya tidak diabaikan oleh orang tua.

5. Terlibat dalam permainan anak

Cara menghindari distracted parenting yang selanjutnya adalah dengan melibatkan diri dalam permainan anak. Maksudnya, Ayah dan Ibu bisa benar-benar bermain dalam permainan mereka. Misalnya, ketika mereka sedang berimajinasi menjadi seorang dokter.

Ayah dan Ibu bisa bergantian memerankan diri sebagai pasien. Atau ketika anak-anak sedang bermain lego, Ayah dan Ibu bisa ikut bersama mereka menyusun lego menjadi bentuk-bentuk yang diinginkan. Suasana bermain yang seperti ini tentu lebih berkesan dan menyenangkan bagi anak-anak.

6. Hindari perasaan FOMO

FOMO atau Fear Of Missing Out membuat Ayah dan Ibu secara tidak sadar sering mengecek notifikasi gadget dan scroll timeline media sosial, sampai lupa memperhatikan anak-anak. 

Perasaan FOMO bisa membuat individu merasa cemas ketinggalan dengan hal-hal baru atau informasi terkini tentang segala sesuatu yang terjadi di luar sana. Meski terlihat sepele, perasaan FOMO bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang. 

Jelas, perasaan FOMO harus dihindari agar kamu tidak melakukan kesalahan orang tua yang mengabaikan anak-anaknya.

7. Mencukupi waktu istirahat

Mencukupi waktu istirahat ternyata bisa membantu kamu terhindar dari distracted parenting. Hal ini dikarenakan saat tubuh berada dalam keadaan fit, maka lebih mudah untuk memusatkan perhatian dan pikiran. 

Selain itu, kondisi emosional juga lebih stabil setelah kamu cukup tidur. Sebaliknya, ketika kamu sudah lelah dengan pekerjaan kantor dan rumah tangga, maka perhatian untuk anak-anak lebih mudah terdistraksi. Oleh karena itu, pastikan kamu sudah cukup istirahat sebelum bermain bersama anak-anak.

Nah, dengan mengikuti panduan cara menghindari distracted parenting tadi, semoga Ayah dan Ibu bisa jadi orang tua yang lebih baik. Anak-anak yang cukup perhatian dari orang tuanya, tidak akan mencari perhatian dengan ulah-ulah negatif. Proses tumbuh kembang mereka secara fisik dan psikis pun bisa diamati dengan maksimal.

Namun, jika Ayah dan Ibu masih kesulitan untuk menghindari distracted parenting, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Psikolog. Dengan begitu, kesalahan orang tua akibat distracted parenting bisa lebih diminimalisir.

Bagaimana menurut pendapat Ayah dan Ibu? Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya!

Editor: Dwi Ratih