Balita

9 Tips Bagi Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Gagap Berbicara

9 Tips Bagi Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Gagap Berbicara

Gangguan bicara seperti anak gagap berbicara bukan hal baru yang ditemui pada kasus speaking disorders. Banyak anak di usia 2-5 tahun mengalami gangguan bicara ini dengan indikasi anak mengulang kata, suku kata, atau frasa. 

Bisa juga dalam bentuk anak memanjangkan sebuah kata saat bicara, atau berhenti pada suku kata tertentu. Menurut Kids Health, rata-rata anak gagap berbicara akan selesai pada usia 5 tahun. Tetapi banyak kasus yang menetap lebih dari 5 tahun.

Penyebab Anak Gagap Berbicara


Gagap terjadi saat alur bicara terblokir secara alamiah. Bukan karena keinginan orang yang sedang berbicara. Para ahli belum meyakini penyebab pasti anak gagap berbicara karena apa. Tetapi ada kemungkinan anak gagap karena beberapa hal ini:

1. Genetika

Gagap seringkali ditemukan pada keluarga yang mengalami gagap juga. Baik gagap saat masih kecil ataupun yang menetap sampai dewasa. Bahkan kebanyakan diturunkan pada keturunan laki-laki. Anak yang gagap 3 kali berpotensi memiliki kerabat genetik yang gagap juga.

2. Masalah Pada Otak

Adanya masalah pada koordinasi otak dengan otot yang berperan dalam hal berbicara disinyalir sebagai penyebab utama anak gagap berbicara. Laman mnsu.edu bahkan menyebutkan bahwa kemungkinan inilah juga yang menunjukkan lebih dari setengah anak yang gagap berbicara mengalami kegagapan sebelum pubertas. Kematangan fisik ikut mempengaruhi kemungkinan ini.

3. Masalah emosional

Penyebab ini adalah penyebab paling normal terjadi. Anak gagap berbicara bisa terjadi saat mereka baru belajar kata baru yang sangat sulit untuk dilafalkan, atau merasa gugup saat bicara hingga mempengaruhi kelancarannya. Masalah emosional seperti rasa takut, malu atau khawatir berperan dalam hal ini.

4. Pengaruh Lingkungan

Tekanan dari lingkungan atau justru lingkungan yang kurang mendukung perkembangan anak menjadi faktor yang memungkinkan anak gagap berbicara.

Anak gagap berbicara membuat orang tua frustasi? Mereka jauh lebih frustasi dengan keadaan mereka sendiri. Sehingga semakin mengecilkan nyali mereka dalam bersosialisasi atau melakukan sesuatu yang memerlukan kemampuan berbicara. Menyapa teman saja ragu, dan kemungkinan anak gagap berbicara dikucilkan juga besar.

Untuk itu sebagai orang tua, ada cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi dan mendampi anak gagap berbicara.

Ketika Gagap Mulai Mengkhawatirkan


Anak gagap berbicara tidak hanya tidak lancar bicara. Mereka juga kehilangan kepercayaan dirinya seiring bertambahnya usia. Ada beberapa hal yang menjadi tanda anak mulai tidak nyaman dengan gagapnya dan saatnya mengkonsultasikan ke Dokter untuk penanganan lebih lanjut.

  • Anak suka menghindari kegiatan berkumpul dengan orang lain karena takut harus bicara;
  • Sering mengganti kata yang dirasakannya akan membuat gagap;
  • Anak menunjukkan gerakan wajah atau tubuh bersamaan dengan gagapnya;
  • Mengulang-ulang sebuah kata atau frasa secara konsisten;
  • Sering mengulang bunyi fonik atau suku kata tertentu;
  • Melafalkan kalimat atau kata dengan tegang;
  • Ada nada tinggi yang digunakan anak saat bicara atau tiba-tiba bersuara keras; dan
  • Otot wajahnya menjadi kaku saat berbicara.

Keadaan ini menunjukkan bahwa anak gagap berbicara sudah dalam tahap perlu penanganan medis. Ini merupakan jenis gagap yang menetap.

Cara Mengatasi Anak Yang Gagap


The Stuttering Foundation memberikan beberapa tips bagi orang tua yang mendampingi anak gagap berbicara. Tips ini digunakan selain untuk melatih anak lebih lancar bicara, tetapi juga untuk membangun kepercayaan dirinya agar berani mencoba terus bicara.

1. Kurangi Kecepatan Saat Berbicara dengan Anak yang Gagap

Anak gagap berbicara merasa rendah diri karena orang lain bicara dalam kecepatan umum yang mereka tidak kuasai. Sehingga mereka seringkali memaksa diri untuk bicara cepat tetapi terhalang dengan gagapnya.

Orang tua yang mendampingi anak gagap berbicara sebaiknya bicara dengan kecepatan perlahan. Tidak terlalu lambat atau cepat. Gunakan kecepatan pas agar anak merasa dirinya dihargai. Saat anak berbicara, dengarkan dengan baik, dan berikan jeda sebelum menjawab perkataan anak. 

Pastikan anak benar-benar menyelesaikan kalimatnya. Tidak perlu membuat gerakan seperti bahasa isyarat. Karena sebenarnya anak mengerti maksud orang lain. Hanya saja mereka kesulitan membalas percakapannya. Cukup bicara seperti biasa tapi dalam tempo pelan.

2. Hindari Kalimat “Pelan-Pelan” atau “Coba Ulangi Pelan-pelan”

Kalimat seperti ini hanya akan meruntuhkan kepercayaan diri anak. Mereka akan merasa dirinya sangat tidak baik-baik saja. Memang sih, kenyataannya demikian. Tetapi hindari membuatnya merasa lebih buruk. Dengarkan saja sampai anak selesai bicara, lalu tanggapi dengan kalimat sederhana yang diutarakan dengan perlahan.

3. Jadilah Pendengar yang Baik


Dengarkan dengan seksama ketika anak berusaha menyampaikan sesuatu. Bukan berarti Ayah dan Ibu harus selalu ada di hadapan anak untuk mendengarkannya. Bisa juga kok sambil Ayah dan Ibu melakukan hal lain. 

Asalkan pahami benar pesan yang berusaha disampaikan anak. Menimpali dengan “ooh..”, “wah, boleh juga tuh, Kak”, atau “Ibu sih setuju. Kita tanya Ayah, ya.” Juga bisa menunjukkan antusiasme orang tua ketika ngobrol dengan anak.

4. Ajukan Pertanyaan Satu Per Satu

Selain kecepatan, orang tua juga perlu bersabar saat memberi anak pertanyaan. Karena mereka spesial, tanyakan satu- persatu dahulu dan beri mereka waktu untuk menjawab. Beri juga jeda dari satu pertanyaan ke pertanyaan lainnya, sehingga mereka tidak merasa sedang dikejar-kejar.

5. Bicara Bergantian dengan Anggota Keluarga Lain

Jika anggota keluarga terdiri dari banyak orang, bicarakan tentang giliran berbicara dengan anak gagap. Ini akan membantu anak tidak kebingungan dan tidak merasa perkataannya terus menerus disela. Diskusikan juga agar anggota keluarga lain melakukan tips lainnya.

6. Bangun Kepercayaan Diri Anak Gagap

Gunakan kalimat positif pada anak seperti, “Ibu senang Kakak temani Ibu ke pasar tadi. Terima kasih ya.” Atau “Kakak tadi bantu Ibu pilih wortel, ya di pasar. Wortelnya bagus-bagus, lho.” Sebenarnya cara ini bisa diterapkan pada anak tanpa gagap sekalipun. Ini baik untuk membangun kepercayaan dirinya karena selalu dilibatkan.

7. Terapkan Aturan Normal

Jika Ayah dan Ibu punya peraturan di rumah untuk semua anak, maka terapkan juga hal yang sama pada anak gagap berbicara. Ini baik untuk membangun rasa tanggung jawabnya dan anak juga merasa ia tidak berbeda dari saudaranya atau anak lainnya.

8. Luangkan Waktu Khusus Bersama

Nggak perlu lama, kok. 5 menit juga boleh. Waktu untuk bonding bersama orang tua dengan cara menunjukkan kasih sayang, seperti memeluk, bergurau, atau mencium. Pastikan momen ini bebas gawai, ya.

9. Gunakan Waktu Makan Untuk Ngobrol

Biasakan untuk makan bersama dengan setiap anggota keluarga. Waktu makan merupakan waktu yang tepat untuk membangun bonding dan lebih mendengarkan anak.

Cara-cara ini juga memerlukan latihan bagi orang tua. It’s okay, Ibu, Ayah. Anak dan orang tua sama-sama saling berproses dalam kehidupan ini, bukan?

Editor: Dwi Ratih