Balita

Agar Rambut Bayi Lebat, Aplikasikan Tips Berikut ini, Yuk!

Agar Rambut Bayi Lebat, Aplikasikan Tips Berikut ini, Yuk!

Berbagai tips agar rambut bayi lebat seringkali jadi buruan banyak orangtua. Tak sedikit dari mereka yang sampai rela melakukan segala cara untuk membuat rambut bayinya lebat. Ya, memiliki anak dengan rambut tebal memang jadi dambaan banyak orangtua. Mereka pun biasanya juga akan khawatir kalau rambut anaknya tidak tumbuh-tumbuh, apalagi kalau melihat rambut anak lain seumuran anaknya yang terlihat lebih tebal.

Pada dasarnya, bayi memang terlahir dengan kondisi rambut yang berbeda-beda. Ada yang lahir dengan rambut tebal, ada yang tipis, namun ada juga yang botak. Ketebalan rambut bayi juga biasanya akan terus berubah sampai usianya 1 tahun. Bisa jadi seorang bayi yang terlahir dengan rambut tebal akan mengalami kerontokan rambut beberapa bulan setelahnya. Ini bisa terjadi karena faktor hormonal, atau karena posisi tidur bayi yang lebih sering terlentang, membuat pertumbuhan rambut bagian belakangnya terganggu. Namun, Ibu tidak perlu khawatir, sebab, kerontokan rambut bayi ini umumnya akan berkurang seiring bertambahnya usia. Bayi yang sudah mulai bisa mengangkat kepala, berguling, dan duduk, rambutnya akan mulai tumbuh kembali.

Bentuk, warna, hingga ketebalan rambut bayi, sebenarnya sangat bergantung pada faktor genetik. Jika Ayah atau Ibu berambut tebal, kemungkinan besar si kecil juga akan memiliki rambut lebat. Seperti dikutip dari laman Healthline, umumnya, rambut bayi mulai tumbuh sejak ia masih di dalam kandungan, tepatnya di sekitar minggu ke-30 kehamilan. Bayi yang lahir sudah ada rambut biasanya sudah mengalami pertumbuhan rambut saat ia masih di dalam rahim. Selain faktor keturunan, hormon juga dapat berpengaruh terhadap seberapa tebal rambut bayi baru lahir. Kadar hormon yang tinggi dapat membantu mempercepat pertumbuhan rambut bayi di dalam rahim.

Sayangnya, belum semua orang paham bahwa ketebalan rambut sangat dipengaruhi gen atau etnis, dan juga hormon. Bahkan tidak sedikit yang masih percaya beberapa mitos soal rambut bayi dan menerapkannya pada anak-anak mereka, salah satunya mencukur botak rambut bayi agar rambut bayi lebat. Padahal tips tersebut tidak benar dan hanya mitos belaka. Terus, apa lagi ya mitos-mitos soal rambut bayi?

Mitos dan Fakta Soal Rambut Bayi

  1. Mencukur rambut bayi dapat membuatnya tumbuh lebih lebat

    Banyak orang bilang, agar rambut bayi lebat, orangtua perlu mencukur botak rambut bayinya. Ternyata, tak sedikit juga orang yang percaya dengan tips satu ini. Padahal mencukur habis rambut bayi tidak menjamin rambutnya akan tumbuh menjadi lebih lebat dan hitam. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ketebalan rambut bayi sangat bergantung pada gen orangtuanya. Jadi, jika orangtuanya saja rambutnya tipis, hampir mustahil bayi memiliki rambut yang lebat, walaupun sudah dicukur habis.

  2. Agar rambut bayi lebat, bayi harus sering keramas

    Ada juga yang percaya bahwa bayi harus sering keramas agar rambut bayi lebat. Sayangnya, yang satu ini juga termasuk mitos, ya, Bu. Rambut bayi, terutama bayi yang baru lahir, justru tidak disarankan untuk dikeramas setiap hari. Newborn umumnya hanya perlu keramas 2 sampai 3 kali setiap minggu. Itu sudah cukup menjaga kebersihan dan kesehatan rambutnya, kok. Terlalu sering keramas justru dapat membuat rambut dan kulit kepala si kecil menjadi kering, Bu. Beberapa bayi baru lahir juga ada yang mengalami cradle cap atau kulit kepala bersisik (yang sebenarnya normal). Namun, kondisi ini justru bisa jadi semakin parah jika ia keramas setiap hari.

    Sekilas tentang cradle cap:

    Sebagian besar bayi yang baru lahir akan mengalami cradle cap. Jika ini terjadi, kulit kepala bayi akan terlihat bersisik, berkerak, menebal, biasanya warnanya kuning, putih, atau bahkan cokelat. Cradle cap sangat mirip seperti ketombe yang parah. Kalau digosok sedikit, biasanya akan rontok. Pada beberapa bayi, cradle cap juga bisa terjadi hingga ke hidung, pipi, ketiak, dan area sekitar popok. Meski Ibu dan Ayah mungkin melihatnya sebagai sesuatu yang tidak nyaman, namun cradle cap sama sekali tidak menyebabkan gatal.

    Penyebab pasti dari cradle cap memang belum diketahui, tapi beberapa ahli percaya bahwa ini karena hormon Ibu masih terdapat di dalam sirkulasi darah bayi. Sebagian besar kasus cradle cap akan menghilang dengan sendirinya saat bayi mencapai usia 1 tahun atau lebih. Walau ada juga cradle cap yang berkembang menjadi infeksi dan menyebabkan kulit kepala bayi terlihat merah dan bengkak. Kalau ini terjadi, konsultasikan segera ke dokter anak, ya!

  3. Ibu harus sering makan kacang hijau selama kehamilan agar rambut bayi lebat

    Mitos lain yang masih cukup populer adalah Ibu harus sering mengonsumsi kacang hijau agar rambut bayi lebat. Hayo, siapa yang terjebak mitos ini? Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan mengonsumsi kacang hijau saat hamil. Karena kacang hijau sendiri mengandung banyak nutrisi yang baik bagi Ibu hamil. Tapi jika sengaja mengonsumsinya dengan tujuan agar rambut bayi lebat, berarti Ibu sudah termakan mitos orang zaman dulu. Sebab, sampai sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan mitos tersebut, lo!

  4. Banyak makan sambal saat hamil bisa membuat bayi botak

    Ada juga yang bilang kalau tujuannya ingin agar rambut bayi lebat, Ibu tidak boleh makan yang pedas-pedas. Mereka percaya kalau sambal justru bisa menyebabkan rambut bayi botak. Hmm... yang satu ini juga cuma mitos ya, Bu, jadi jangan dipercaya. Tidak ada bukti yang bisa menunjukkan kalau sambal bisa menyebabkan bayi botak. Sekali lagi, rambut bayi sangat dipengaruhi oleh faktor genetis. Namun meski begitu, Ibu hamil sebaiknya jangan terlalu banyak makan pedas karena khawatir bisa kena diare atau iritasi saluran cerna.

  5. Jika Ibu mengalami heartburn saat hamil, kemungkinan bayi lahir dengan rambut lebat

    Kedengarannya memang seperti mitos ya, Bu. Tapi yang satu ini sebenarnya termasuk fakta lo! Sebuah penelitian yang dilakukan Johns Hopkins Hospital di Baltimore, dan dikutip dalam Parents, memaparkan bahwa sebanyak 82 persen Ibu yang mengalami heartburn selama kehamilan, ternyata melahirkan bayi dengan rambut tebal. Hal ini dipengaruhi oleh hormon. Para peneliti menduga bahwa tingginya kadar estrogen dan progesteron --hormon yang merangsang pertumbuhan rambut janin-- ternyata juga akan mengendurkan otot yang menghubungkan kerongkongan dan perut. Kondisi ini memungkinkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan refluks lambung dan memicu sensasi dada terbakar (heartburn).

Tips Agar Rambut Bayi Lebat

Walau bentuk dan ketebalan rambut sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, namun bukan berarti Ibu tidak bisa membuat rambut bayi tumbuh lebih lebat. Sebenarnya bukan mempertebal rambut bayi sih, tapi lebih fokus ke merangsang pertumbuhan rambut si kecil. Bagaimana ya caranya agar rambut bayi lebat?

  1. Menggunakan minyak kelapa

    Minyak kelapa sangat kaya akan vitamin E alami. Selain bermanfaat untuk kulit, minyak kelapa juga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke kulit kepala sehingga dapat merangsang pertumbuhan rambut. Minyak kelapa juga dapat membuat rambut tampak lebih berkilau dan juga mencegah kerontokan rambut. Fakta ini telah dibuktikan lewat sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2003 lalu.

    Agar rambut bayi lebat, Ibu bisa mengoleskan minyak kelapa dengan lembut ke kulit kepala si kecil, beberapa kali dalam seminggu. Pilih minyak kelapa organik atau extra virgin. Setelah dioleskan, biarkan selama sekitar 20 menit. Lalu bilas dengan air hangat. Mengoleskan minyak kelapa juga akan membuat kulit kepala bayi menjadi lembab serta dapat membantu menghilangkan cradle crap.

  2. Rutin mengeramasi rambut bayi

    Rutin mengeramasi rambut bayi bukan berarti ia harus keramas setiap hari ya, Bu. Seperti yang sudah disinggung di atas, bayi yang baru lahir hanya perlu keramas 2 hingga 3 hari sekali. Pastikan untuk menggunakan air hangat dan sampo khusus bayi yang tidak pedih di mata. Rutin mengeramasi si kecil dapat membantu kulit kepalanya tetap bersih dan menghilangkan cradle cap. Penumpukan kotoran pada kulit kepala bayi dapat menyebabkan kepalanya kering sehingga akan memperlambat pertumbuhan rambut.

  3. Rajin menyisir sambil memijat lembut kepala bayi

    Agar rambut bayi lebat, Ibu tidak hanya perlu rajin mengeramasinya, tetapi juga menyisir rambut serta memijat kepalanya dengan lembut setiap selesai mandi. Menyisir, menyikat, atau memijat kulit kepala bayi dengan lembut juga dapat merangsang pertumbuhan rambut karena semua aktivitas itu dapat melonggarkan cradle cap dan membantu menghilangkan kulit kering.

    Selain itu, menyisir atau menyikat rambut juga dapat mendorong sirkulasi darah ke kulit kepala dan folikel rambut. Pijat lembut kepala bayi setelah mengoleskannya minyak kelapa selama beberapa menit. Ini bisa membantu merangsang pertumbuhan rambut dan bonusnya, si kecil juga bisa merasa tenang dan nyaman!

  4. Menggunakan conditioner

    Conditioner merupakan produk perawatan rambut yang berfungsi untuk menggantikan kelembaban rambut yang hilang setelah keramas. Selain itu, conditioner juga bermanfaat untuk melindungi dan memperkuat rambut, serta meningkatkan pertumbuhan rambut dan mengurangi kerusakan.

    Selain tersedia untuk orang dewasa, ternyata ada juga conditioner yang dibuat untuk bayi dan anak-anak, lo. Seperti produk conditioner untuk dewasa, conditioner untuk bayi juga diaplikasikan setelah keramas, saat rambut masih basah. Setelah itu, rambut perlu dibilas kembali menggunakan air hangat hingga bersih. Kondisioner rambut sangat penting terutama jika si kecil memiliki rambut bertekstur atau keriting, yang lebih rentan kering.

  5. Mengeringkan rambut menggunakan handuk lembut

    Agar rambut bayi lebat, Ibu juga perlu mengeringkan rambut bayi menggunakan handuk berbahan lembut. Pastikan juga untuk tidak menggosok kepala bayi terlalu keras karena ini akan berpotensi merusak folikel rambut yang baru tumbuh serta dapat memperlambat pertumbuhan rambut. Alih-alih menggosoknya, Ibu dan Ayah hanya perlu mengusap perlahan menggunakan handuk dengan sambil menekannya pelan.

  6. Memperbaiki pola makan bayi

    Pola makan yang sehat dan seimbang sangat penting diterapkan agar rambut bayi lebat. Bayi yang sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI dapat diberi makanan yang kaya akan zat besi, vitamin A, vitamin B, vitamin D, seng, dan protein. Semua kandungan tersebut dapat membantu merangsang pertumbuhan rambut. Beberapa contoh makanan yang kaya vitamin A seperti: butternut squash, labu, wortel, atau buah mangga. Sedangkan makanan yang mengandung vitamin B seperti: kacang polong, daging, telur, biji-bijian, dan kentang. Sayuran berwarna hijau kaya akan zat besi, yang membantu membawa darah dan oksigen ke folikel rambut dan merangsang pertumbuhan.

    Jika si kecil masih menyusui, penting untuk Ibu menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Ini karena apa yang Ibu konsumsi dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan bayi, termasuk membuat rambutnya tumbuh lebih tebal.

  7. Hindari terlalu sering mengucir rambut bayi

    Banyak orangtua yang suka melihat anaknya dengan rambut dikucir dua. Mengucir rambut juga dapat membuat rambut si kecil terlihat lebih rapi. Namun, sebaiknya Ibu tidak terlalu sering mengucir rambut si kecil ya, karena mengikat rambut terlalu sering apalagi mengikatnya dengan kencang dapat merusak folikel rambut dan membuat rambutnya jadi mudah rontok. Hindari juga menggunakan aksesori yang dapat menjepit rambut terlalu kuat.

Itulah beberapa tips agar rambut bayi lebat. Selamat mencoba, ya!

Penulis: Darin Rania
Editor: Dwi Ratih