Kelahiran

Posisi Tidur Bayi yang Paling Aman dan Nyaman

Posisi Tidur Bayi yang Paling Aman dan Nyaman

Namanya juga bayi, maka kesehariannya masih ‘disibukkan’ dengan tidur. Nggak hanya nyaman, tapi juga penting untuk mengutamakan keamanan bayi ketika ia tidur, terutama untuk mencegah terjadinya SIDS.

Apa Itu SIDS?

Pertama, yuk, kita cari tahu informasi tentang SIDS. Menurut Mayoclinic, SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome adalah kematian mendadak atau kematian tanpa penyebab yang bisa dijelaskan, yang biasanya mengenai bayi sehat dengan usia di bawah 1 tahun.

Di Amerika, hal ini lebih umum terjadi pada bayi yang berusia 1 sampai 4 bulan, lebih sering dialami pada bayi laki-laki dan banyak terjadi selama musim dingin. Sudden Infant Death Syndrome ini sering disebut dengan istilah 'crib death' karena kasus ini sering terjadi ketika bayi tidur di ranjangnya. 

SIDS ini adalah bagian dari salah satu kategori dari SUDI (Sudden Unexpected Death in Infacy) atau kematian mendadak pada bayi yang kemudian penyebabnya bisa dijelaskan atau diketahui, misalnya terdapat kelainan otak atau jantung. 

Sesuai dengan judulnya, nih, sindrom kematian mendadak pada bayi, kondisi ini belum bisa dipastikan apa yang menjadi penyebabnya (unknown). Banyak pakar yang menduga, SIDS ini ada kaitannya dengan tubuh bayi yang belum mampu mengatur fungsi tidurnya dengan baik, hal ini lebih lanjut terkait dengan kadar oksigen.

Selain itu, ChildrenHospital juga menyebutkan beberapa hal lain yang diduga bisa menjadi pemicunya. Simak yukpenjelasannya.

  1. Posisi tidur bayi yang tidak tepat

    Bayi tidak disarankan untuk tidur dengan posisi tengkurap atau menyamping. Kedua posisi tidur bayi ini dapat membuat si kecil lebih sulit untuk bernapas. Selain itu, bayi yang tidur tengkurap juga membuat risiko bayi menghirup mikroba yang ada perlengkapan tidurnya makin besar, dan ini bisa saja lho menimbulkan alergi.

  2. Lingkungan tempat tidur

    Sebaiknya hindari kasur atau alas tidur yang terlalu empuk untuk bayi, hindari bayi tidur dengan selimut yang ‘fluffy’ dan berat, serta pastikan area tidur bayi bebas dari mainan (boneka). Kondisi overheating selagi bayi tidur juga bisa berbahaya. Overheating ini bisa disebabkan oleh selimut atau pakaian yang terlalu tebal, serta ruangan yang terlalu panas.

  3. Berbagi tempat tidur

    Risiko kematian mendadak pada bayi menurun ketika bayi tidur di ruangan yang sama dengan orang tuanya, pastinya, karena bayi ada di dalam pengawasan Anda, di sisi lain, risiko kematian Sudden Infant Death Syndrome meningkat jika si Kecil tidur dalam satu kasur dengan Anda atau saudaranya.

  4. Faktor fisik bayi

    SIDS juga bisa disebabkan karena faktor fisik pada bayi. Pertama adalah adanya cacat pada otak bayi. Pada sebagian kasus, SIDS terjadi sebagai dampak dari gangguan pada bagian otak yang mengatur pernapasan.

    Kedua, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, misalnya karena lahir prematur atau karena melahirkan bayi kembar. Bisa juga karena fungsi jantung bayi belum berkembang dengan maksimal.

    Ketiga, adanya infeksi pada saluran pernapasan bayi. Jangan anggap enteng, ya, infeksi saluran pernapasan bisa bikin bayi susah bernapas.

  5. Risiko yang didapat dari ibu

    SIDS juga bisa disebabkan oleh kondisi Ibu atau maternal risk factors. Kasus ini sering terjadi jika ibu yang hamil berusia di bawah 20 tahun, ibu hamil merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, mengonsumsi alkohol selama mengandung, serta ibu hamil tidak mendapatkan perawatan yang memadai selama kehamilan dan persalinan.

  6. Perokok pasif

    Bayi yang menjadi perokok pasif juga berisiko mengalami kematian mendadak atau SIDS.

Tips Agar Posisi Tidur Bayi Aman Demi Mencegah SIDS

Meski SIDS memiliki kesan yang menakutkan, kematian mendadak pada bayi inibisa dicegah, kok, Bu. Ikuti langkah di bawah ini agar posisi tidur bayi aman dan nyaman.

  1. Posisi tidur bayi telentang adalah posisi yang aman. Posisi ini membuat saluran napas bayi tetap terbuka dan meminimalisasi risiko bayi kekurangan napas, terutama pada bayi yang baru lahir.

  2. Pilih alas tidur yang firm.

  3. Disarankan bayi tidur menggunakan pakaian yang berbahan ringan, dan pastikan baju bayi tidak membuat tubuhnya kedinginan atau kepanasan. Ibu juga nggak perlu memakaikan selimut dan topi saat bayi tidur. Kalaupun diperlukan, cukup pakai selimut yang tipis saja, ya, Bu, dan jauhkan selimut dari area wajah bayi.

  4. Bersihkan area tidur bayi dari mainan. Perlengkapan tidur dan mainan bisa menimpa wajah bayi dan menutupi saluran napasnya. Bila perlu, konsultasikan dulu pada dokter tentang penggunaan bantal dan guling pada bayi. Sebagian besar dokter biasanya nggak menyarankan bayi tidur menggunakan bantal.

  5. Pastikan ruangan tidur bayi bayi terasa sejuk.

  6. Sebaiknya bayi tidur satu ruangan dengan orang tuanya, namun ditidurkan di ranjang berbeda. Jika satu kasur dengan Ibu dan Ayah, ada kemungkinan bayi tertimpa tubuh orang tua ketika tidur, atau tidak sengaja tertutup oleh selimut Ibu dan Ayah.

  7. Hindari merokok di sekitar bayi. Ingat, nih, asap rokok dan segala dampaknya bisa ‘melekat’ pada pakaian Ibu atau Ayah. Asap ini kemudian dapat terhirup oleh bayi ketika Anda menggendongnya dan menjadikan si kecil thirdhand smoker.

  8. Berikan ASI untuk si kecil karena menyusui dikatakan bisa membantu menurunkan risiko terjadinya kematian mendadak pada bayi.

  9. Menggunakan empeng juga dikatakan bisa menurunkan risiko SIDS ini. Namun, jika Ibu menyusui, sebaiknya tunggu sampai usia bayi sekitar satu bulan dulu, ya, sebelum memberikannya empeng agar ia tidak mengalami bingung puting. Yuk, gali informasi tentang hal ini lebih lanjut dengan dokter.

Pertanyaan Seputar Posisi Tidur Bayi

New moms mungkin punya banyak pertanyaan tentang posisi tidur bayi. Nah, dilansir dari Parenting Firstcry, berikut beberapa pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh orang tua seputar posisi tidur bayi.

  • Bolehkah bayi tidur tengkurap? 

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bayi sebaiknya nggak tidur tengkurap. Posisi tidur bayi ini memberi tekanan pada rahang, yang bisa membatasi atau menghambat saluran pernapasan.

    Tapi, pada bayi usia sekitar lima bulan, tidur tengkurap adalah hal biasa dan cenderung nggak berbahaya, karena bayi pada usia ini, biasanya sudah bisa berputar sendiri dan ia akan bergerak untuk mencari posisi tidur yang nyaman. Tapi, bayi tetap harus selalu dalam pengawasan, ya, Bu.

  • Amankah Bayi Tidur Menyamping?

    Posisi tidur bayi menyamping, memang bukan yang paling disarankan, tapi juga nggak terlalu membahayakan seperti posisi tengkurap. Tapi, bayi yang tidur yang menyamping, biasanya akan ‘berakhir’ dengan tengkurap. 

  • Apakah Posisi Tidur Bayi Telentang Ada Risiko Bahaya?

    The US NICHD atau National Institute of Child Health and Human Development, merekomendasikan tidur telentang adalah posisi tidur bayi yang paling aman. Tapi, bukan berarti posisi tidur bayi ini nol dari risiko.

    Ada pun risikonya yaitu, bayi mengalami positional plagiocephaly (salah satu sisi kepala bayi rata) atau brachycephaly (kepala bayi bagian belakang menjadi rata) atau dikenal dengan istilah lokal kepala bayi peyang. Tapi kondisi ini biasanya hanya bersifat sementara dan bisa diperbaiki.

    Ada beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk memperbaiki bentuk kepala bayi yang peyang, di antaranya:

    • Melakukan ‘tummy time’, kegiatan sederhana ini bisa mendukung bayi untuk lebih banyak bergerak.

    • Tidak meletakkan bayi terlalu lama pada tempat tidur atau alas yang datar. Sebagai gantinya, misalnya bayi bisa digendong.

    • Gunakan mainan untuk melatih anak bisa membalik-balikkan badan.

    • Bila perlu, misalnya, jika bayi mengalami kesulitan untuk membalikkan badannya tanpa bantuan, Anda bisa melakukan terapi.

  • Apa Itu Fencing Reflex Position?

    Reflex Position atau Tonic Neck Reflex adalah posisi di mana bayi tidur telentang, namun kepalanya menengok ke salah satu sisi dan kedua tangannya mengikuti arah kepalanya. Kalau dilihat-lihat, posisi tidur bayi ini, seperti ia sedang memanah. Posisi tidur ini sebenarnya alami dan aman lho karena dapat mencegah tubuhnya untuk berbalik dan tengkurap.

  • Bagaimana Jika Bayi Tidak Mau Tidur Telentang?

    Betul, ada, loh, bayi yang nggak suka tidur telentang. Nah, bayi yang seperti ini mesti diajari untuk tetap tidur telentang, ya, Bu.

  • Bagaimana Jika Bayi Tersedak Saat Tidur Telentang?

    Biasanya, hal ini jarang terjadi pada bayi sehat, bahkan jika bayi mengalami gastroesophageal reflux disease. Sebagai upaya pencegahan, maka jangan membiarkan bayi tidur telentang sambil menyusu, ya, Bu. Selain tersedak, ini juga bisa bikin bayi mengalami infeksi telinga.

  • Apa Posisi Tidur Terbaik Untuk Bayi Prematur?

    Pada bayi yang lahir prematur, risiko mengalami Sudden Infant Death Syndrome meningkat. Maka, pastinya ia disarankan untuk tidur telentang. Namun, pada kasus tertentu, misalnya bayi yang mengalami gangguan pernapasan, bayi biasanya diperbolehkan tidur tengkurap, dengan catatan, bayi dalam pengawasan ketat.

Nah, itulah posisi tidur bayi yang aman untuk diterapkan. Selamat mencoba ya, Bu!

(Stephanie)