Ibupedia

Cara Mencegah dan Menangani Flu pada Anak

Cara Mencegah dan Menangani Flu pada Anak
Cara Mencegah dan Menangani Flu pada Anak

Flu adalah salah satu penyakit yang paling umum diderita oleh manusia. Hampir semua orang pernah atau bahkan sering terserang penyakit yang disebabkan oleh virus ini. Penanganannya pun mudah pada orang dewasa, cukup minum obat lalu istirahat agak lama. Hmm, bagaimana jika flu terjadi pada sang buah hati? Apakah penanganan yang diberikan haruslah sama seperti orang dewasa atau ada solusi khusus? Daripada bingung, yuk simak penjelasan Ibupedia di bawah ini!

Apa itu flu?

Flu adalah infeksi yang terjadi pada hidung paru-paru, atau tenggorokan seseorang yang diakibatkan oleh virus influenza. Virus ini sendiri ada banyak jenisnya dan beberapa hanya muncul di musim-musim tertentu. Musim flu biasanya terjadi antara bulan Oktober hingga Februari. Tidak seperti orang dewasa, flu yang menyerang anak-anak sifatnya dapat membahayakan kesehatan si kecil. Setiap tahun, kira-kira ada 20 ribu anak berusia di bawah 5 tahun yang harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat komplikasi flu seperti pneumonia.

Bagaimana cara mendeteksi apabila anak terserang flu?

Mendeteksi flu tidak semudah yang Bunda kira, lho. Terkadang orang tua sering lalai dan tidak menganggap gejala sakit anak sebagai sesuatu yang cukup serius untuk segera di bawa ke rumah sakit. Jika anak terserang flu saat musim flu sedang melanda ada baiknya Bunda mencocokkan kondisi tubuhnya dengan gejala-gejala flu berikut ini:

  • Anak mengalami kelelahan atau sering menggigil kedingingan. Biasanya diikuti dengan gangguan pernafasan seperti pilek, batuk kering, dan sering mengeluarkan ingus.
  • Si kecil mengalami demam secara tiba-tiba. Jika dicek menggunakan termometer, maka angka menunjukkan 38,3 derajat celsius bahkan lebih.
  • Jika batuk-batuk atau hidung tersumbat terjadi jauh sebelum demam datang, maka kemungkinan besar si kecil mengalami pilek. Selain itu, flu juga menyebabkan nafsu makan anak menurun dan mudah gusar. Muntah-muntah atau diare juga dapat diderita anak meski gejala tersebut jarang terjadi.

Apa yang harus Bunda lakukan saat si kecil menderita flu?

Inilah rekomendasi yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat perhal penanganan gejala flu pada anak:

  • Jika sang buah hati berusia 5 atau lebih dan termasuk sehat, maka konsultasikan pada dokter apabila diperlukan. Pastikan pula agar si kecil mendapatkan istirahat yang cukup serta banyak minum air.
  • Jika anak Bunda berusia di bawah 5 tahun dan mengidap beberapa kondisi medis seperti asma, diabetes, atau pun masalah neurologis, segera periksakan ke dokter ya, Bun. Pasalnya, anak-anak dengan kondisi medis di atas lebih beresiko terkena komplikasi serius akibat flu. Mereka seringkali membutuhkan penanganan khusus dengan obat-obatan antiviral yang sebaiknya diberikan selama 2 hari awal terkena penyakit. Obat-obatan tersebut telah disetujui pemakaiannya untuk bayi berusia setidaknya 2 minggu.

Bagaimana cara merawat anak yang terserang flu?

Dengan atau tanpa obat dari dokter, Bunda sebaiknya memastikan bahwa si kecil memiliki cukup waktu istirahat dan tentunya banyak minum air. Menghidangkan sup, potongan buah beku, atau kaldu juga baik untuk penderita flu. Jika anak mengalami sakit pada otot dan demam, maka berikan pereda nyeri seperlunya seperti ibuprofen atau acetaminophen. Ingat ya Bun, jangan berikan aspirin pada anak kecuali atas rekomendasi dokter. Pasalnya, aspirin dapat memicu timbulnya sindrom Reye, yakni suatu kondisi yang meski jarang terjadi namun dapat mengancam nyawa sang buah hati.

Bunda juga dianjurkan untuk tidak memaksa dokter untuk memberikan antibiotik yang sifatnya hanya membunuh bakteri. Sebab, flu disebabkan oleh virus, bukannya bakteri, jadi pemberian antibiotik tidak akan banyak membantu. Bunda baru boleh memberikan antibiotik apabila si kecil mengalami infeksi bakteri yang menyertai flu seperti infeksi telinga, bronkitis, atau pneumonia.

Setelah pemberian obat-obatan (apabila diperlukan) dan telah cukup istirahat serta terhidrasi, maka seharusnya anak sudah merasa baikan setelah tiga sampai lima hari. Pertama-tama, demam anak akan menurun lalu nafsu makannya mulai kembali. Namun, ada beberapa anak (dan orang dewasa juga) yang harus merasakan batuk-batuk dulu selama 2 minggu bahkan lebih.

Gejala flu apa yang harus diwaspadai dan memerlukan penanganan oleh dokter?

Jika perawatan di rumah tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan dan malah muncul gejala-gejala berikut ini, maka Bunda harus segera membawa anak ke dokter terdekat!

  • Warna kulit si kecil berubah kebiruan atau keabu-abuan.
  • Anak tiba-tiba menjadi tidak responsif.
  • Anak mengalami kesulitas bernafas atau bernafas terlalu cepat.
  • Sering mengalami muntah.
  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.
  • Jika anak Bunda berusia kurang dari 3 bulan dan mengalami demam mencapai 38 derajat celcius atau lebih. Demam pada bayi dapat mengindikasikan adanya infeksi penyakit serius.
  • Anak mengalami sakit pada telinganya.
  • Tiba-tiba sakit kembali setelah baru saja sembuh dari flu.
  • Sang buah hati berusia antara 3-6 bulan dan mengalami demam hingga 38,3 celcius bahkan lebih.
  • Anak berusia 6 bulan ke atas mengalami demam mencapai 39,4 derajat celcius bahkan lebih.

Bagaimana cara melindungi keluarga Bunda dari flu?

Sering-seringlah mencuci tangan Anda dan tangan si kecil, terutama setelah bersin, keluar dari kamar mandi, dan selesai makan. Jangan lupa gunakan teknik membasuh tangan yang tepat ya, Bun. Yakni, gosok kedua tangan dengan sabun khusus setidaknya selama 15 detik kemudian dibilas dengan air. Apabila sabun dan air tidak ada dalam jangkauan, maka Bunda dapat memanfaatkan gel sanitizer yang mengandung sedikitnya 60 persen alkohol.

Virus dan bakteri dapat hidup untuk jangka waktu 2 hingga 8 jam di atas permukaan benda keras. Oleh karena itu, rajin-rajinlah mengelap permukaan meja, telepon, gagang pintu, mainan anak, serta kamar mandi dan dapur dengan cairan pembersih kuman.

Jangan sesekali menyentuh hidung, mulut, dan mata Anda dengan tangan kosong. Meski merasa bersih, terkadang orang lupa baru saja memegang gagang pintu lemari es atau gelas yang baru saja disentuh oleh penderita flu. Pasalnya, Bunda tidak dapat menebak kapan virus dapat berpindah dari tangan dan menginfeksi tubuh Anda. Namun, bukan berarti seseorang harus menjadi paranoid terhadap kebersihan. Cukup perhatikan apa yang Bunda sentuh, terlebih jika ada anggota keluarga atau teman kantor yang mengidap flu.

Jaga agar si kecil menjauh dari orang yang sedang sakit setidaknya dalam radius 6 meter. Jika ada anggota keluarga yang sakit, usahakan agar orang tersebut berada dalam ruangan yang berbeda dalam satu rumah.

Nah, ini yang terkadang masih sering diabaikan. Hayo, seberapa sering Bunda menutup mulut atau hidung dengan tangan kosong ketika sedang bersin atau batuk-batuk? Padahal virus mudah sekali menular melalui tangan. Lain kali, coba tutupi dengan lengan atau ujung kemeja. Kalau pun menggunakan tisu, segera buang tisu tersebut begitu dipakai ke tempat sampah.

(Yusrina)