Balita

Panik Saat Anak Terkunci? Coba Lakukan 5 Hal Ini, Yuk!

Panik Saat Anak Terkunci? Coba Lakukan 5 Hal Ini, Yuk!

Di usia 0-3 tahun, anak-anak memang sedang masuk ke fase penasaran dengan suatu benda. Apalagi kalau benda tersebut terlihat asing di mata mereka.

Misalnya saja nih, anak Ibumin suka banget mainan gagang pintu di kamar bermainnya. Eh, ujung-ujungnya malah bikin anak terkunci di kamar.

Waduh, siapa yang pernah mengalami kejadian yang sama juga? Yup! Rasa penasaran si kecil yang begitu besar, memang terkadang sering bikin Parents jadi geleng-geleng kepala ya. Antara gemas dan malah ikutan panik.

Belajar dari seorang TikTokers dengan akun @lizzebethmua dalam menghadapi anak terkunci di ruangan, Ibumin jadi ikutan belajar nih. Bahwa sebenarnya, sikap tenang orang tua, bikin sang anak, Clayton mampu mengikuti instruksi orang tuanya dengan baik.

Berjaga-jaga kalau suatu hari anak terkunci di kamar, Parents juga bisa melakukan beberapa hal berikut ini, lho! Yuk, simak bersama dalam ulasan berikut.

Cegah anak main-main dengan kunci


Kebanyakan orang tua, pasti akan selalu panik saat mendapati anak terkunci di dalam kamar ataupun mobil. Tapi sebenarnya, mencegah anak main-main dengan kunci dapat dilakukan oleh orang tua sedini mungkin, lho!

Misalnya dengan selalu mengajarkan tentang keamanan, hal ini berlaku saat di rumah maupun di luar rumah. Dikutip dari Kids Health kunci utama untuk mencegah anak bermain dengan kunci yang dapat menyebabkan cedera adalah, jangan panik dan pastikan menjauhkan anak dari peralatan rumah tangga tersebut.

Nah, hal lain yang bisa Parents lakukan untuk mencegah anak main-main dengan kunci adalah sebagai berikut:

1. Jauhkan kumpulan kunci pintu dari jangkauan anak-anak

Yes! Menurut Kids Health, mencegah memang jadi suatu tindakan yang paling baik, guna mencegah anak terkunci di kamar. Sehingga, orang tua wajib melakukan pengawasan ketat, salah satunya dengan menjauhkan kunci tersebut dari pandangan matanya.

Parents bisa memulai dengan mencabut seluruh kunci yang menggantung di pintu-pintu ruangan. Selain mencegah anak terkunci di kamar, hal ini juga bisa mencegah anak mengalami cedera akibat kejepit pintu.

2. Pasang gerendel pintu di tempat tinggi

Gerendel pintu di rumah, sebaiknya dipasang sesuai jangkauan tinggi orang dewasa ya Bu. Tujuannya tak lain agar anak tidak mudah menggapainya, yang berujung jadi penasaran untuk bermain dengan kunci di kamar.

Nah, kalau Ibumin bahkan sengaja menyembunyikan kursi-kursi kecil di rumah, yang berpotensi juga dimainkan anak, guna menggapai gerendel pintu tersebut.

3. Wajib punya kunci cadangan

Jika dikutip dari Wynn Lock Smiths memiliki kunci cadangan adalah hal yang wajib dilakukan oleh tiap orang. Kunci cadangan ini berlaku bagi rumah maupun mobil ya, Bu.

Memiliki kunci cadangan bermanfaat untuk mengantisipasi, apabila anak terkunci di mobil maupun di kamar. Sehingga orang tua bisa membantu membuka pintu, tanpa harus merusak gagang pintunya.

Selain itu, manfaat punya kunci cadangan lainnya adalah bikin Parents hemat waktu dan budget lebih. Terutama saat master kunci hilang, ataupun rusak. Sebab, ketika hal ini terjadi, proses duplikasi kunci malah jadi lebih lama dan pastinya memakan biaya yang lebih mahal.

4. Selalu awasi anak

Jangan biarkan anak bermain sendirian tanpa pengawasan ya Bu. Terutama jika ia tampak asyik bermain sendiri di kamarnya, sebab bisa jadi ia malah penasaran ingin bermain dengan kunci-kunci di dalam rumah.

Apalagi, kebanyakan kasus yang terjadi, anak memang tak sengaja mengunci pintu kamar. Alih-alih hanya karena rasa penasaran dengan benda yang dianggapnya cukup asing tersebut.

Lakukan ini, bila anak terkunci


Meski sudah melakukan banyak tindakan pencegahan, nyatanya Ibumin juga sering kecolongan anak terkunci nih. Baru-baru ini malah anak Ibumin terkunci di dalam mobil, saat Ibumin memanaskan mobil.

Haduh, paniknya bukan main, deh! Namun, jika anak terkunci ada baiknya kita tetap harus tenang dan mengontrol diri agar tidak terlihat panik di depan anak ya Bu. Sebab, hal ini malah bisa membuat anak ikut panik dan menangis.

Dikutip dari Dads Fixe Everything berikut adalah hal lainnya yang bisa Parents lakukan saat anak terkunci:

1. Jangan panik!

Penting untuk mengontrol diri agar tidak panik, meski anak terkunci di dalam mobil maupun di dalam ruangan. Panik berlebih, apalagi sampai berteriak, marah bahkan mengancam anak nggak akan menyelesaikan masalah, lho! Justru bikin anak jadi ikutan panik dan takut.

2. Tetap awasi gerak anak

Bisa dilakukan melalui CCTV ataupun lubang pintu/jendela. Instruksikan pada anak agar menjauh dari benda-benda yang berpotensi menimbulkan bahaya, jika ia sentuh.

Parents juga bisa mencari solusi lain untuk membuka pintu, misalnya dengan opsi menggunakan kunci cadangan. Tapi, kalau nggak punya, coba cari alternatif lain seperti mencungkil pintu dengan jepit rambut (bobby pin), obeng, pisau mentega, atau bahkan gantungan baju.

3. Tapi, gimana ya kalau nggak ada celah masuk kamar?

Nah, Parents juga bisa mencoba untuk menjelaskan ke anak bagaimana cara membuka pintu sendiri. Misalnya dengan menginstruksikan cara putar kunci pintu, melalui bahasa sederhana.

Kalau anak menangis, sebaiknya tenangkan ia terlebih dahulu. Hal ini tak kalah penting dilakukan, supaya anak bisa lebih tenang dan kooperatif saat mengikut instruksi orang tua.

Jika memungkinkan, Parents juga bisa minta anak melepas melempar kunci yang menggantung, untuk memberikan kepada orang tua melalui jendela.

4. Perhatikan waktu dan segera minta bantuan

Terutama jika dirasa waktu anak di dalam ruangan sendirian sudah terlalu lama. Meskipun Ibu sudah melakukan berbagai cara di atas.

Dari pada jadi bikin anak terkunci tambah panik, atau bahkan anak terlihat mulai dehidrasi dan lapar, lebih baik coba untuk cari bantuan. Parents bisa mencoba menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) di nomor 113.

5. Instruksikan jika petugas hendak mendobrak pintu

Kalau memang mendobrak pintu jadi jalan terakhir saat anak terkunci di mobil ataupun di rumah, cobalah untuk menginstruksikan anak untuk menjauh dari pintu. Bisa juga meminta ia berdiri di pojok ruangan.

Untuk berjaga-jaga, Parents juga bisa meminta si kecil melindungi kepala, guna mencegah kemungkinan terkena serpihan kayu atau kaca. Nah, belajar dari anak terkunci, Parents bisa juga memilih untuk tidak menggantungkan kunci di kamar anak.

Tujuannya tak lain untuk mencegah anak terkunci kembali. Karena sejatinya, saat belum cukup usia, kamar anak memang nggak perlu dilengkapi dengan kunci ya Parents. Gimana nih, kamu sudah pernah mengalami kejadian serupa? Apakah punya tips khusus untuk mengatasi anak terkunci?