Balita

Perhatikan Hal Ini Sebelum Memaksa Anak Belajar Membaca!

Perhatikan Hal Ini Sebelum Memaksa Anak Belajar Membaca!

Mendampingi tumbuh kembang anak punya tantangan tersendiri setiap tahapannya. Ketika anak masuk usia toddler, seringkali orangtua berharap anaknya dapat menguasai banyak hal, termasuk membaca. 

Akibatnya, beberapa orangtua terkadang mulai memaksa anak belajar membaca meskipun anak belum masuk usia harus bisa membaca. Keinginan agar anak belajar membaca semakin tinggi ketika muncul komentar dari orangtua lain yang kerap mengelu-elukan kemampuan anaknya. 

Misalnya, kerap dijumpai komentar “anakku usia 5 tahun sudah bisa mengeja lho, anakku sudah bisa baca sejak TK lho!”. Komentar seperti ini kadang bisa membuat Ibu jadi insecure dan makin mendorong Ibu memaksa anak belajar membaca.

Tapi, tahukah Ibu? Memaksa anak belajar membaca bisa berdampak negatif, lho bu! Memiliki keinginan anak bisa membaca merupakan hal yang sah-sah saja. Namun, sebelum Ibu memaksa anak belajar, ada beberapa hal yang perlu Ibu perhatikan. Yuk, kita simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini!

Dampak memaksa anak belajar membaca

Memaksa anak belajar membaca mungkin bertujuan agar anak bisa membaca sejak dini. Namun, dikutip dari Bored Taechers, faktanya belajar membaca terlalu dini justru menimbulkan hasil yang kontraproduktif. 

Studi bahkan menunjukkan bahwa memaksa anak belajar membaca terlalu dini menimbulkan berbagai masalah. Misalnya meningkatkan frustrasi pada anak, serta menghabiskan banyak uang yang tidak perlu untuk mengajarkan ketrampilan membaca pada anak-anak yang jelas belum memiliki kemampuan untuk memahaminya. 

Disisi lain, memaksa anak belajar membaca menimbulkan rasa takut dalam pikiran anak. Kondisi ini akan membuat anak merasa membaca bukanlah hal yang menyenangkan. Sehingga ketika anak masuk ke dalam usia sekolah, anak tidak mau belajar membaca.

Kenapa anak tidak mau belajar membaca?

Memaksa anak belajar membaca tidak hanya membuat anak frustrasi. Ibu juga akan merasa risau ketika Ibu meminta anak belajar membaca, namun anak menolak. 

Ketika anak menolak untuk belajar membaca, Ibu perlu mencari tahu penyebabnya. Dikutip dari Understood, terdapat beberapa alasan kenapa anak menolak untuk membaca:

1. Format buku yang ditawarkan tidak menarik minat anak

Saat ini anak terpapar media sosial serta video games dan online yang menarik daripada lembaran buku. Oleh karena itu, Ibu bisa memilih buku dengan tampilan grafik atau gambar yang menarik serta mulai membatasi anak bermain gadget. 

2. Anak tidak tertarik dengan topik buku bacaan

Ibu bisa saja salah memberikan topik buku bacaan sehingga anak merasa bosan. Ibu perlu bertukar pikiran dengan pustakawan atau para ahli untuk memilih buku dengan topik yang menarik sesuai usianya.

3. Anak belum memahami pentingnya membaca

Anak enggan terlibat aktivitas membaca bisa jadi karena tidak memiliki pengalaman menarik dan hanyut dalam sebuah topik cerita. Ibu bisa memilih buku yang cocok untuk dibacakan secara nyaring yang dapat membantu anak mengeksplorasi ketrampilan komprehensif seperti, memperkaya kosakata, serta menemukan cerita-cerita yang menarik.

4. Membaca buku terasa sangat melelahkan

Beberapa anak akan kelelahan membaca teks tulisan panjang. Ibu bisa mulai menawarkan diri untuk bergantian membaca buku agar anak bisa istirahat.

5. Buku yang diberikan terlalu sulit untuk usianya

Anak kadang tertarik pada buku-buku yang lebih sulit dan menarik karena anak-anak yang lebih tua membaca buku tersebut. Temukan buku untuk anak-anak yang tidak hanya bisa dibacakan, namun anak juga bisa mencoba untuk membaca buku sendiri.

6. Anak masih dalam tahapan mengasah ketrampilan membaca dasar

Proses belajar membaca tidaklah mudah. Beberapa anak memiliki kendala dalam belajar membaca. Ibu bisa berkonsultasi dengan para ahli untuk menemukan cara terbaik dalam proses belajar membaca anak.

Ketrampilan yang dibutuhkan anak sebelum belajar membaca

Ibu mungkin merasa bingung ketika mengetahui bahwa memaksa anak belajar membaca justru cenderung berdampak negatif. Ibu pasti bertanya-tanya kapan usia ideal anak mulai diajarkan membaca. Masih dikutip dari Bored Taecherspada dasarnya tidak ada patokan usia ideal kapan tepatnya anak mulai diajarkan membaca, karena semuanya tergantung pada kesiapan masing-masing individu. 

Tapi, alih-alih memaksa anak belajar membaca, Ibu bisa terlebih dahulu menunjang ketrampilan anak sebelum belajar membaca. Terdapat beberapa ketrampilan yang diperlukan oleh anak sebelum belajar membaca. Melansir dari Kids Health, berikut adalah ketrampilan pre-literasi  yang dibutuhkan anak: 

  • Menguasai banyak kosakata dan mengetahui cara penggunaannya
  • Memahami bahwa kata-kata terdiri dari bunyi-bunyi yang lebih kecil (kesadaran fonemik)
  • Memahami bahwa tanda yang tertera pada sebuah halaman menunjukkan huruf dan kata
  • Mengetahui huruf-huruf alfabet.

Read aloud adalah kunci anak belajar membaca

Ketika si kecil masuk sekolah, memang anak dituntut untuk dapat membaca. Bagaimanapun ini terjadi karena setiap sekolah memiliki kurikulum tersendiri. Namun, sebelum anak masuk sekolah, Ibu bisa melakukan aktivitas yang menunjang kemampuan literasi anak di rumah.

Dilansir dari WebMD, para ahli sepakat bahwa metode read out loud atau read aloud (membaca nyaring) merupakan cara terbaik untuk membantu si kecil belajar membaca. Metode read aloud bisa dimulai sejak bayi baru lahir berlanjut hingga masa kanak-kanak. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membaca nyaring sebagai berikut:

  • Bacakan buku sesuai usianya
  • Gunakan efek suara dan suara yang lucu untuk agar anak excited dalam mendengarkan cerita 
  • Tekan intonasi kata-kata saat Ibu membaca, sehingga anak dapat mengikutinya
  • Jelaskan tentang gambar-gambar di dalam buku dan mintalah anak untuk menyebutkan gambar yang dilihatnya
  • Hubungkan cerita dalam kehidupan nyata yang ada di sekitar 
  • Jawab pertanyaan terlebih dahulu jika anak tiba-tiba mengajukan pertanyaan
  • Bacalah buku-buku yang lebih sulit ketika anak mulai belajar membaca, Ibu bisa menaikkan level buku sesuai kemampuan anak

Mendengar komentar orang lain memang membuat Ibu gelisah. Namun, membanding-bandingkan anak bukanlah solusi. Daripada memikirkan komentar orang lain, fokus memahami kebutuhan anak adalah kunci tumbuh kembang yang optimal. Ada banyak cara lain selain memaksa anak belajar membaca. Selamat mencoba ya, Ibu!

Editor: Aprilia