Balita

Persiapan Menyapih, Intip Tips Memilih Susu UHT Untuk Balita Yang Tepat

Persiapan Menyapih, Intip Tips Memilih Susu UHT Untuk Balita Yang Tepat

Memilih susu UHT untuk balita yang sudah disapih, rupanya gampang-gampang susah ya, Bu? Apalagi, nggak semua balita cocok dan suka mengonsumsi susu UHT yang banyak dijual dipasaran.

Terlebih, beberapa varian rasa susu UHT ini mengandung gula yang cukup tinggi, dan nggak baik dikonsumsi dalam jumlah yang banyak bagi anak-anak. Seringnya, susu UHT ini menjadi susu pilihan Ibu saat si kecil beralih dari ASI, agar proses menyapih menjadi lebih mudah.

lantas, bagaimana cara memilih susu UHT yang tepat? Apakah benar memilih susu UHT untuk balita akan memberikan lebih banyak manfaat untuk nutrisi si kecil? Yuk kita simak ulasannya.

Apa itu susu ultra-high-temperature processing (UHT)?


Susu UHT sudah sangat terkenal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat, terutama anak-anak. Fungsinya tak hanya menambah nutrisi pada anak-anak dan orang dewasa saja, namun susu UHT juga sering digunakan untuk campuran makanan atau minuman supaya rasanya lebih lezat..

Melansir dari laman Dairy, susu UHT atau long-life milk merupakan jenis susu yang telah diolah secara khusus oleh ahli profesional. Sehingga susu ini, akan lebih tahan lama ketika disimpan di luar kulkas atau tempat yang bersuhu sejuk hingga dingin. 

Nutrisi yang ada pada susu UHT sama dengan jenis susu lainnya, namun memilih susu UHT untuk balita tidak bisa sembarangan. Susu segar dan susu UHT punya cara pengolahan yang sangat berbeda.

Susu segar (pasteurisasi) dipanaskan hingga suhu 74 derajat celcius selama 15 detik, sementara itu susu UHT harus melalui proses dipanaskan hingga suhu 140 derajat celcius selama 2 detik. Hingga kemudian dikemas secara aseptik dan higienis.

Ketika susu diolah dengan suhu yang lebih tinggi, maka bakteri akan berkurang dan enzim yang dihasilkan akan lebih besar jika dibandingkan dengan susu pasteurisasi biasa. Hal ini membuat umur simpannnya akan lebih tahan lama. 

Susu UHT bisa disimpan hingga 6 bulan di suhu ruangan biasa, namun setelah dibuka harus disimpan segera di lemari es agar tidak basi. Selain itu, susu UHT lebih baik dikonsumsi tidak lebih dari 7 hari setelahnya.

Manfaat susu UHT untuk anak-anak 


Selain memiliki rasa yang enak, susu UHT ternyata sering kali digunakan sebagai campuran olahan makanan atau minuman yang lezat, misalnya campuran smoothies, pengganti santan, masakan Western, dan masih banyak lagi. Itu sebabnya, memilih susu UHT harus jeli karena pada beberapa kasus, penyimpanannya kurang tepat sehingga memengaruhi rasanya.

Berikut ini beberapa manfaat susu UHT untuk anak-anak dan orang dewasa, yang perlu Ibu ketahui sebelum memutuskan memilih susu UHT yang tepat:

1. Susu UHT sumber vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh

Tubuh kita memerlukan asupan kalsium yang tepat dan pas sehari-hari supaya tetap aktif bergerak dalam menjalani rutinitas. Melansir dari laman AWM Food, susu UHT mengandung kalsium sebanyak 30% pada setiap cangkir yang disajikan setiap harinya.

Seperti yang diketahui, kalsium untuk tubuh punya peran yang cukup penting, yaitu membantu menutrisi tulang dan gigi. Selain itu, susu UHT juga mengandung fosfor, kalium, dan vitamin D yang sama pentingnya untuk tubuh. 

Jadi, pastikan memilih susu UHT untuk balita dengan kandungan sesuai supaya tulang dan giginya semakin bernutrisi ya.

2. Susu UHT mengandung sumber protein 


Protein juga sangat dibutuhkan untuk tubuh, oleh karenanya dalam setiap asupan makanan kita, sebaiknya ada lauk pauk yang mengandung protein, baik protein nabati maupun hewani. Jika asupan makanannya belum sesuai, Ibu bisa juga melengkapinya dengan susu UHT yang mengandung protein baik untuk tubuh.

Protein dapat membantu memperbaiki jaringan, sel, hingga otot bagi siapa saja yang mengonsumsinya. Apalagi untuk anak-anak, protein sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang yang lebih baik lagi.

Sajikan satu gelas susu UHT untuk anak-anak setiap hari, karena mengandung setidaknya 8 gram protein berkualitas tinggi yang baik untuk perkembangannya. Ibu bisa juga mengolahnya dengan beragam cara atau mencampurkannya bersama sereal kesukaan si kecil.

3. Susu UHT lebih mudah disimpan

Memilih susu UHT untuk balita sebaiknya tidak disertai kandungan gula yang tinggi, jadi pilihlah susu UHT tanpa rasa (plain) supaya lebih aman. Bila terlanjur menyukai susu UHT dengan varian rasa lain, maka sebaiknya asupan hariannya dibatasi saja.

Susu UHT rupanya lebih mudah disimpan bila dibandingkan dengan susu pasteurisasi yang membutuhkan suhu rendah, agar tidak mudah basi. Ukuran susu UHT juga sudah lebih beragam, ada yang langsung sekali habis untuk menghindari berkurangnya nutrisi susu bila harus disimpan terlalu lama.

4. Pilihan tepat untuk menyambung ASI


Apakah Ibu sedang bingung memilih susu untuk menyambung ASI setelah si kecil disapih? Susu UHT bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menggantikan ASI karena nutrisinya juga baik, terutama bagi anak-anak.

Meskipun begitu, bagi bayi di atas 5 tahun sebaiknya tetap diberikan ASI minimal 6 bulan atau hingga 2 tahun sesuai anjuran WHO. Jika terdapat indikasi tertentu ASI tidak mampu diberikan, Ibu bisa menyambungnya dengan susu formula.

Susu UHT tidak disarankan diberikan pada bayi di bawah 1 tahun, namun sebagai campuran makanan dalam jumlah yang sedikit tetap diperbolehkan. Melansir dari laman Baby Center, susu UHT tidak disarankan untuk bayi di bawah 1 tahun, hal ini karena bayi belum mampu mencerna susu dengan mudah dan dapat membebani kinerja ginjal yang belum sempurna.

Pemberian susu UHT bagi balita, juga harus memperhatikan apakah si kecil punya alergi susu sapi atau tidak sebelumnya. Jika awalnya sudah ada indikasi alergi susu sapi, maka susu UHT tidak disarankan untuk diberikan.

Tips memilih susu UHT yang tepat untuk balita


Memilih susu UHT untuk balita tidak bisa asal pilih, karena akan mempengaruhi asupan nutrisi bagi mereka. Berikut ini ada beberapa tips memilih susu UHT yang lebih tepat:

  • Periksa tanggal kadaluarsanya

Tips memilih susu UHT yang paling penting adalah, mengecek tanggal kadaluarsanya karena akan mempengaruhi rasa susunya. Susu yang sudah lama tersimpan juga tidak menjamin kualitas susunya, jadi harus berhati-hati.

  • Periksa kemasan susu UHT

Pentingkah memeriksa kemasan susu UHT saat memilih susu UHT? Tentu saja penting sekali Bu. Kemasan susu UHT yang sudah penyok berpotensi sobek, atau ada bagian sobek yang tidak kelihatan sehingga membuat rasa susu basi.

Memang tidak semua kemasan penyok merubah rasa susu, tapi ada baiknya tetap jeli saat memilih susu UHT yang ada di supermarket ya.

  • Periksa kandungan gula dan susu pada kemasannya

Memilih susu UHT untuk balita sebaiknya tidak mengandung banyak gula, karena asupan gula berlebih tak baik untuk tumbuh kembang anak. Pada bagian belakang, Ibu bisa melihat berapa persen kandungan gula dan susu murni yang terdapat di susu UHT tersebut.

Pilihlah yang kandungan gulanya rendah dan mengandung susu lebih banyak daripada air ya. Saat ini, susu UHT juga tersedia dengan kandungan kalori rendah sehingga tepat bagi yang sedang melakukan diet sehat.

Editor: Aprilia