Buibu, siapa nih yang sudah nggak sabar menanti kehadiran Pekan Imunisasi Nasional atau PIN Polio rutin? Yes, betul banget Bu, buat yang belum paham mengenai apa itu PIN Polio, imunisasi ini merupakan bagian dari vaksinasi dasar yang rutin diadakan oleh pemerintah. Tujuannya demi membasmi kasus KLB Polio di Indonesia.
Bukan cuma penting saja nih, Bu. Ternyata PIN Polio jadi imunisasi wajib yang harus diberikan pada anak, apalagi ternyata vaksin yang digunakan memang khusus. Nah, nggak perlu khawatir, ternyata PIN Polio tetes ini juga dapat diberikan bersamaan dengan imunisasi rutin lainnya, lho!
Bahkan, tanpa jeda waktu atau syarat khusus. Lalu, kenapa sih pemerintah pada akhirnya kembali gencar mengadakan PIN Polio? Padahal sepertinya, Indonesia jadi salah satu negara yang sudah sukses bebas dari polio sejak beberapa tahun lalu.
Kasus polio di Indonesia, ternyata masih ada!
Yup! Kasus polio di Indonesia ternyata masih ada, lho! Hal ini pulalah yang pada akhirnya membuat pemerintah, makin gencar dalam memberantas virus tersebut dengan cara mengadakan PIN Polio secara gratis.
Kalau mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI pada Desember tahun 2023, telah ditemukan dua kasus lumpuh layu akut yang disebabkan oleh virus polio. Masing-masih kasus memiliki kronologi yang berbeda.
Kasus pertama dialami oleh seorang anak perempuan berusia 6 tahun di Jawa Tengah. Diketahui memiliki riwayat imunisasi polio tetes (OPV) hanya sebanyak 2 kali.
Sementara kasus di Jawa Timur, diketahui dialami seorang anak laki-laki berusia 1 tahun, 11 bulan. Dengan kondisi anak memiliki riwayat imunisasi lengkap, namun mengalami malnutrisi.
Belum lagi kasus-kasus yang terjadi sejak tahun 2022-2024, hingga saat ini Kemenkes mengatakan total jumlah kasus polio di Indonesia yang dilaporkan mencapai 12 kasus. Angka ini dianggap sangat tinggi, sehingga diharapkan kehadiran PIN Polio 2024 bisa bantu menurunkan angka tersebut secara perlahan dan Indonesia bisa bebas dari polio.
Target usia PIN Polio
PIN Polio untuk usia berapa, sih? Pemerintah menargetkan usia PIN Polio yang dapat diikuti anak adalah, mulai usia 0-7 tahun. Tanpa memandang status vaksinasi sebelumnya.
Sementara jenis vaksin yang digunakan biasanya adalah vaksin khusus, yang hanya bisa ditemukan pada PIN Polio yaitu novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2) jenis PIN Polio tetes. Tapi, nggak menutup kemungkinan juga imunisasi suntik (IPV) akan dilakukan.
Nah, kombinasi kedua vaksin ini dilakukan sebenarnya juga memiliki tujuan khusus ya, Bu. Salah satu yang terpenting adalah, agar kekebalan tubuh terbentuk secara optimal terhadap semua jenis virus polio.
Pemerintah menargetkan, cakupan PIN Polio baik tetes maupun suntik harus mencapai 95%. Targetnya pun juga harus merata di suatu wilayah, demi membentuk kekebalan kelompok dan pastinya, demi mencegah kemunculan virus polio baru.
Mengenai program PIN Polio berapa kali di tahun ini, sebenarnya vaksinasi massal ini dilakukan sebanyak dua kali. Untuk pelaksanaan yang pertama dilakukan pada 27 Mei 2024 lalu, sementara tahap kedua dilakukan sebanyak dua kali putaran pada 23-29 Juli 2024 (dosis 1) dan 6-12 Agustus 2024 (dosis 2).
Jadi dalam satu tahun, tiap anak anak mendapatkan dua kali vaksinasi PIN Polio, dengan jarak 2-4 minggu setelah vaksin pertama dilakukan. Namun, pemberian vaksin polio dengan vaksin rutin lainnya tidak perlu diberikan jeda waktu ya, Buibu.
Lalu, bagaimana kalau si kecil sudah pernah vaksin polio sebelumnya baik tetes maupun suntik pada saat bayi? Apakah tetap harus ikut PIN Polio kembali?
Yes! Si kecil tetap harus PIN Polio, demi mencegah penyebaran KLB polio ya Bu. Sebab PIN Polio merupakan vaksinasi khusus, sebagai respon atas kasus penyebaran strain virus polio 2 yang bermutasi dan sebabkan KLB, terutama di daerah-daerah rawan KLB di Indonesia.
Tempat pelaksanaan PIN Polio dan efeknya
Karena pemerintah memiliki target yang cukup besar pada PIN Polio tahun ini, maka tempat pelaksanaan PIN Polio juga makin diperluas. Masyarakat dapat mengajak serta si kecil untuk melakukan vaksinasi polio di Puskesmas, Posyandu, bahkan di Panti Asuhan dan TK/PAUD, SD/MI sederajat.
Untuk dosis PIN Polio tetes sendiri dilakukan sebanyak dua tetes dan satu kali untuk jenis suntik. Sementara mengenai efeknya sendiri, kurang lebih sama seperti vaksin lainnya apabila melakukan vaksinasi suntik, yaitu rasa nyeri di area yang disuntik atau demam ringan.
Tapi nggak perlu khawatir, demam ringan pada anak bisa dicegah dengan pemberian paracetamol sesuai dengan resep dokter. Selain itu meskipun jarang, efek dari vaksin polio tetes sendiri juga bisa menyebabkan anak diare ringan.
PIN Polio memang sepenting itu ya Bu. Jadi, usahakan jangan sampai ketinggalan melakukan vaksinasi ini. Apalagi PIN Polio merupakan bagian dari vaksinasi rutin pemerintah yang diberikan secara gratis. Yuk, ajak si kecil ke pusat pelayanan kesehatan masyarakat!