Balita

Susu Tinggi Kalori, Jangan Diberikan Sembarangan Pada Anak!

Susu Tinggi Kalori, Jangan Diberikan Sembarangan Pada Anak!

Tiap orang tua tentu menginginkan anak-anaknya bisa tumbuh sesuai dengan standar normal. Termasuk dalam hal berat badan dan tinggi badannya.

Memang, berat badan anak akan lebih akurat jika dihitung sesuai dengan berat badan saat lahir. Tapi, bagaimana, ya jika berat badan bayi masih tergolong kurang dari standar usianya?

Selain dibantu dengan memberikan makanan berprotein tinggi, dokter mungkin akan menyarankan agar si kecil mengonsumsi susu tinggi kalori guna membantu mengejar berat badannya yang tertinggal. Akan tetapi, pemberian susu tinggi kalori konon nggak boleh sembarangan, lho!

Hal ini harus berdasarkan pemeriksaan menyeluruh dari dokter. Selain itu, berdasarkan pengalaman Ibumin, pemberian susu tinggi kalori untuk menambah berat badan anak, sejatinya cukup menantang.

Sebab, tidak semua anak menyukai rasa dari susu tinggi kalori yang notabene punya tekstur yang lebih kental dibanding susu biasa. Yuk, kenali terlebih dahulu apa itu susu tinggi kalori untuk anak, dalam ulasan berikut!

Apa itu susu tinggi kalori?


Jika dikutip dari akun Instagram Dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A, BmedSci, M.Kes secara keseluruhan susu tinggi kalori bukanlah golongan jenis susu formula. Menurut dokter yang berpraktek di RSIA Tumbuh Kembang ini, susu tinggi kalori masuk ke dalam golongan PKMK atau pangan olahan untuk keperluan medis khusus.

Dokter Miza mengungkapkan penyebutan susu tinggi kalori sebagai golongan susu bisa menimbulkan mispersepsi publik. Layaknya semua makanan untuk keperluan medis khusus, penggunaannya tidak boleh diberikan sembarangan.

“Harus sesuai sama indikasi dan sesuai sama dosis. Sebab, kalau salah mengonsumsi justru bisa menimbulkan efek samping,” jelas dokter Miza.

Nah, salah satu efek samping yang ditimbulkan adalah anak semakin tidak mau makan. Hal ini karena susu tinggi kalori untuk anak, membuatnya jadi lebih cepat kenyang dalam durasi yang relatif lebih lama.

Jadi, alih-alih orang tua ingin memperbaiki gizi anak malah membuat gizi anak semakin jelek. Untuk itu, dokter Miza mengingatkan jangan pernah menggunakan susu tinggi kalori alias PKMK sembarangan, kecuali sudah sesuai dengan indikasi yang sudah jelas dari dokter.

“Jadi indikasinya harus jelas, durasinya harus jelas, berat badan targetnya harus jelas dan berapa lama anak harus konsumsi. Nah, kalau sudah mencapai berat badan target PKMK harus segera distop!,” tambahnya.

Seberapa efektif pemberian susu tinggi kalori untuk anak?


Menurut jurnal berjudul Effect of Oral Nutritional Supplementation on Growth in Children with Undernutrition: A Systematic Review and Meta-Analysis PKMK atau dalam bahasa Inggris disebut Oral Nutritional Supplements (ONS) biasa digunakan untuk meningkatkan kejar pertumbuhan pada anak dengan gizi kurang. Dalam 11 uji coba yang dilakukan oleh bayi dan anak berusia 9-12 tahun, terbukti memerlukan susu tinggi kalori untuk menambah berat badan mereka.

Susu tinggi kalori juga dibutuhkan untuk mencegah anak mengalami malnutrisi akibat kekurangan gizi. Akan tetapi, para ahli mengatakan meski susu tinggi kalori banyak dijual bebas di pasaran tanpa resep dokter, namun pemberiannya harus berdasarkan diagnosa tegak dari dokter bahwa anak memang benar-benar membutuhkannya.

Lalu, sebenarnya apa sih bedanya susu tinggi kalori dengan susu formula biasa? Jika melansir The British Association for Parenteral and Enteral Nutrition (BAPEN) susu tinggi kalori punya perbedaan yang cukup jelas dibanding susu formula. Susu tinggi kalori memiliki kandungan energi yang cukup tinggi, karena susu ini juga tinggi akan protein, karbohidrat dan lemak sehat.

Nggak heran, kalau setelah minum susu tinggi kalori si kecil jadi lebih kenyang. Selain itu, beberapa produk susu tinggi kalori juga mengandung zat gizi atau nutrien layaknya omega 3, glutamin, vitamin, serat dan amino acid.

Susu tinggi kalori juga nggak selalu dikemas dalam bentuk bubuk, dikutip dari Standar Pangan POM berikut adalah beberapa jenis susu tinggi kalori atau PKMK yang biasa dikonsumsi bayi dan anak-anak:

  • Formula bayi
  • Formula lanjutan
  • Formula pertumbuhan
  • Makanan pendamping ASI (MPASI).

Susu tinggi kalori tidak boleh dikonsumsi sembarangan


Dengan formula dari susu tinggi kalori tersebut, sedikit banyak juga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan, dan mencegah malnutrisi parah. Jadi, dengan kata lain PKMK juga dapat dikonsumsi oleh lansia atau anak/dewasa dengan keperluan medis khusus seperti:

  • Gangguan menelan
  • Diabetes
  • Kanker
  • Adanya gangguan penyerapan makanan
  • Nafsu makan menurun
  • Pasien yang sedang dalam proses pemulihan dan mengalami malnutrisi
  • Pasien dengan penyakit tertentu yang dapat mengganggu metabolisme tubuh.

Nah, kalau si kecil tidak termasuk dalam golongan yang disebutkan di atas, maka penggunaan susu tinggi kalori untuk anak justru bisa menimbulkan komplikasi layaknya:

  • Adanya kemungkinan risiko infeksi
  • Terjadi gangguan dalam proses penyembuhan dan pemulihan luka
  • Kontra indikasi terhadap terapi dan obat-obatan. Sehingga terapi tersebut jadi tidsk efektif
  • Pemulihan penyakit menjadi lebih lama
  • Rawat inap lebih lama.

Pada intinya pemberian PKMK untuk bayi dan balita harus berdasarkan resep dokter dan diagonisa tegak dari dokter. Susu tinggi kalori untuk anak juga bukanlah solusi utama untuk menambah berat badan bayi. Usahakan untuk memberikan MPASI dengan kandungan nutrisi yang tepat, agar nutrisi anak tetap terpenuhi.