Balita

Tak Perlu Panik Membiarkan Anak Menangis Ada Manfaatnya Lho!

Tak Perlu Panik Membiarkan Anak Menangis Ada Manfaatnya Lho!

Ketika anak menanis seringkali kita merasa cemas dan khawatir. Walaupun semua keinginannya sudah kita penuhi, namun tangisannya tetap saja tak mau berhenti.

Sudah berusaha di bujuk, masih juga belum reda. Bu, sebenarnya membiarkan anak menangis itu tidak sepenuhnya salah kok.

Namun, tetap perhatikan usianya terutama di atas usia 1 tahun dan sudah mengerti mana yang baik dan tidak baik. Ibu boleh saja membiarkan anak menangis, setelah diberikan pengertian dengan cara yang benar serta tidak membuat ia merasa makin tertekan.

Lalu apa saja manfaat membiarkan anak menangis? Kapan sebaiknya dibiarkan dan di tenangkan? Supaya lebih jelas yuk simak penjelasan berikut ini.

Manfaat membiarkan anak menangis


Melansir Very Well Family sangat normal adanya apabila si kecil menangis dan orang tua menjadi cemas. Terlebih jika kita tidak bisa menenangkannya dan tangisannya tak kunjung reda.

Apalagi terkadang alasan mereka menangis memang kurang rasional di mata orang dewasa. Namun orang tua harus mengalah dan lebih paham akan apa yang dirasakan oleh si kecil.

Menurut Journal of Research and Personality, menangis membuat seseorang merasa perasaannya jauh lebih baik dan lebih lega. Selain itu manfaat lain membiarkan anak menangis adalah sebagai berikut:

1. Membuat perasaan lega dan menjadi lebih tenang

Menangis adalah cara alami untuk menandakan bahwa ada sesuatu yang salah pada diri mereka. Menangis adalah cara mereka untuk mengurangi stress dan perasaan buruk.

Sebab ketika menangis tubuh melepaskan kortisol yang merupakan sebuah hormon yang menghalangi bagian otak mereka yang bertanggung jawab untuk memecahkan masalah. Nah, air mata mengurangi sejumlah level kortisol, menjadikannya cara alami tubuh untuk membuat anak merasa lebih baik. Jadi, membiarkan anak menangis sesekali tidak ada salahnya ya Bu.

2. Menangis mengurangi rasa sakit

 

Menangis membuat si kecil merasa lebih baik dan mengurangi rasa sakit fisik dan emosional yang sedang dia rasakan. Jadi, lain kali jika melihat anak jatuh ketika sedang bermain di rumah lebih baik Ibu membiarkan anak menangis agar mereka merasa lebih baik.

3. Menangis membuat anak melepaskan stress

Melansir Parenting First Cry tiap anak mengekspresikan perasaan mereka lewat menangis. Dengan menangis bisa membuat si kecil melepaskan stress dan emosi yang ia sedang rasakan.

Tugas orangtua adalah memastikan bahwa ini sesuai dengan batasan mereka, seperti tidak menyakiti diri sendiri atau orang lain dan tidak merusak barang di sekitar mereka. Lebih baik orang tua membiarkan anak menangis untuk mengekspresikan emosinya. Membiarkan anak menangis dalam kondisi ini dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kecerdasan emosional mereka lho Bu.

4. Menangis membuat anak belajar beradaptasi

Saat masih kecil, ada banyak aturan dan batasan yang mungkin tidak disukai oleh anak. Berbagai larangan dan peraturan yang tidak bisa mereka patuhi terkadang membuat mereka menangis.

Ketika hal ini terjadi, air mata sebenarnya membantu si kecil untuk menerima kenyataan dan beradaptasi dengannya. Ketika anak berubah dari marah menjadi air mata, otak mereka beralih dari mengejar ke kesedihan dan telah memproses ketidakmampuan dari apa yang mereka harapkan.

5. Menangis bisa meningkatkan kekebalan tubuh

Babyologist mengatakan bahwa menangis bisa membuat kita lebih sehat, karena akan meningkatkan kekebalan tubuh. Sebaliknya jika emosi terus menerus dipendam maka akan menganggu kesehatan tubuh, terutama fungsi otak, dan bukan hanya kesehatan fisik tapi juga kesehatan mental.

6. Meningkatkan ikatan antara anak dan orang tua


Ketika anak menangis, orang tua akan lebih berempati pasa mereka dan menanyakan apa yang dirasakan agar mereka lebih tenang dan meluapkan perasaannya pada kita. Nah, dengan kita bertanya apa yang ia rasakan hal tersebut akan membangun rasa percaya mereka pada orang tua sekaligus meningkatkan ikatan batin antar keduanya. Jadi biarkan anak meluapkan emosinya dulu, setelah itu kita bisa menghiburnya dengan sabar dan penuh kasih sayang.

Kapan sebaiknya ditenangkan?

Membiarkan anak menangis memang memiliki banyak manfaat. Namun tidak berarti tiap kali menangis harus selalu di biarkan ya, Bu.

Anak-anak pada dasarnya penasaran tentang segala hal yang mereka temui. Karena mereka belum mengerti, makanya kadang mereka bereaksi sedikit berlebihan tentang apa pun, baik hal positif maupun negatif.

Lalu kapan sebaiknya anak perlu ditenangkan? Orang tua bisa mulai menenangkan anak jika dirasa tangisannya sudah mulai mereda dengan sendirinya, atau ketika tangisannya malah membahayakan diri sendiri. Misalnya dengan melempar barang, mengamuk hingga menyakiti diri dan lain sebagainya.

Tenangkan si kecil dengan cara menggendong, memeluk atau ajak bicara pelan-pelan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Biasanya anak-anak akan berhenti menangis ketika yang mereka inginkan sudah tercapai.

Cara menenangkan si kecil saat menangis

1. Jangan panik

Atur emosi orang tua agar jangan ikutan marah apalagi memarahi si kecil. Jangan panik berlebih, pahami bahwa yang dirasakan si kecil adalah hal yang wajar.

2. Menggendong atau memeluk anak

Hal ini dapat membuat anak menjadi merasa nyaman sekaligus melepaskan emosi yang ia rasakan.

3. Alihkan perhatian

Misalnya ajak anak bermain permainan lain, atau ajak si kecil bercerita sambil bergurau untuk memancing tawanya.

4. Ajak si kecil bicara dari hati ke hati

Nah hal ini bisa orang tua lakukan saat si kecil sudah mulai tenang ya. Tanyakan padanya apa yang dirasakan tadi hingga ia menangis. Apakah sudah merasa lebih baik ketika menangis lagi. Tawarkan bantuan jika ia merasa masih memendam sesuatu.

Penulis: Aprilia Ramdani
Editor: Dwi Ratih