Balita

Ternyata Ini 9 Alasan Kenapa Bayi Rewel Saat Menyusu

Ternyata Ini 9 Alasan Kenapa Bayi Rewel Saat Menyusu

Ibu mana yang tidak stres bila anak mendadak rewel saat disusui? Bunda pasti bertanya-tanya apa penyebabnya. Well, kami akan membahas tuntas apa yang jadi alasan si kecil tiba-tiba rewel saat menyusui dan juga solusinya.


1. Posisi Dan Pelekatan Yang Kurang Tepat

Ketika posisi menyusui anak benar, ia akan merasa lebih rileks dan tenang selama menyusu. Ini karena posisi dan pelekatan yang bagus membantu memastikan bayi merasa nyaman dan bisa menghisap ASI secara efektif dan efisien selama menyusu.


2. Bayi Sedang Dalam Tahap Perkembangan Tertentu

Semua jenis tahap perkembangan yang sedang dilalui bayi bisa mempengaruhi proses menyusu untuk sementara waktu. Si kecil bisa jadi lebih rewel saat menyusu atau jadi lebih sering menyusu.


3. Aliran ASI

Di awal sesi menyusu, biasanya bayi meghisap ASI cepat dan dalam. Hisapan jenis ini membantu menstimulasi saraf di ujung puting dan aerola lalu membantu ASI mengalir. Setelah ASI mengalir, bayi menghisap lebih dalam dan lebih berirama. Beberapa ibu memiliki aliran ASI yang cepat di awal sesi menyusui. Biasanya ini hanya terjadi saat payudara penuh. Beberapa bayi, biasanya di beberapa minggu setelah dilahirkan, ada yang kesulitan mengatasi aliran ASI yang cepat. Jika tidak bisa mengatasi aliran yang deras, bayi bisa tersedak dan terbatuk. Hal inilah yang membuat beberapa bayi tidak tenang dan rewel saat menyusu. Tapi pada bayi lain, ada juga yang jadi rewel ketika aliran ASI melambat. Kalau ini terjadi pada Bunda, gunakan kompres di payudara untuk membantu meningkatkan aliran ASI atau pindahkan bayi ke payudara yang lain.


4. Bayi Selesai Menyusu

Ketika bayi bertambah besar, mereka lebih efisien menyusu. Tapi beberapa ibu berharap bayi menyusu untuk rentang waktu tertentu dan cemas kalau bayi tidak mendapat cukup ASI bila disusui dengan durasi lebih pendek dan terus berusaha agar bayi tetap menyusu di payudara. Bila bayi menunjukkan tanda sudah kenyang, biarkan ia berhenti dan susui kembali kapanpun ia mau.


5. Usia Bayi

Pada umumnya, bayi mengalami growth spurts (pertumbuhan yang pesat) saat ia berusia beberapa hari setelah dilahirkan dan sekitar di usia 7-10 hari, 2-3 minggu, 4-6 minggu, 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 9 bulan, dan seterusnya. Nah, banyak bayi yang lebih rewel selama growth spurts berlangsung. Kadang kalau ia sedang mengalmi growth spurts, si kecil bisa menyusu sepanjang malam atau siang non stop lho Bun. Ini tidak berarti ASI Bunda kurang, tapi bayi membutuhkan jumlah ASI lebih banyak selama growth spurts berlangsung. Jika proses ini terlah selesai (biasanya terjadi dalam beberapa hari sampai 1 minggu), bayi akan menyusui kembali dengan normal.


6. Bayi Tidak Mau Menyusu

Kadang sulit mengetahui apa yang diinginkan si kecil, ya Bun? Memang tak ada salahnya menawarkan ASI pada bayi, tapi bila ia rewel sejak awal ditawari menyusu, mungkin ia sedang tidak ingin menyusu. Coba tawarkan lagi nanti.


7. Bayi Sedang Tumbuh Gigi

Bayi yang sedang tumbuh gigi akan mengalami pembengkakkan pada gusi dan ini bisa membuatnya lebih rewel saat menyusu. Bila memang si kecil sedang tumbuh gigi, berikan benda yang dingin seperti teether untuk dikunyah sebelum menyusu.


8. Bayi Capek dan Mengantuk

Beberapa bayi suka menyusu menjelang tidur. Tapi tidak semua bayi demikian. Ada  bayi yang senang menyusu hingga tertidur, ada juga yang jadi rewel saat menyusu, apalagi saat mereka merasa lelah dan mengantuk.


9. Bayi Perlu Disendawakan

Banyak bayi akan menangis, rewel, dan menarik diri dari payudara bila ingin disendawakan. Coba sendawakan si kecil saat Bunda hendak memindahkannya untuk menyusu di payudara yang lain. Atau sendawakan ia setelah menyusu. Bayi yang menyusu ASI tidak menghirup udara terlalu banyak selama menyusu dibanding bayi yang minum susu dari botol, jadi biasanya tidak perlu sering disendawakan. Bila bayi menangis sebelum menyusu, kemungkinan ia menghirup lebih banyak udara saat menangis dan perlu lebih sering disendawakan selama sesi menyusu.

Bayi perlu disendawakan pada beberapa bulan pertamanya. Ketika bayi sudah bisa bergerak lebih bebas, ia bisa melepaskan gas gastris sendiri. Ini biasanya terjadi antara bulan 4 hingga 6, tapi kondisi tiap anak akan berbeda-beda. Posisi sendawa paling baik adalah dengan memberikan tekanan yang tegas pada perut bayi. Anda bisa coba menempatkan bayi di bahu dengan posisi tegak agar ada tekanan pada perut bayi. Melakukan ini sambil berjalan-jalan akan mengalihkan perhatian si kecil cukup lama hingga ia bersendawa. Anda juga bisa tengkurapkan bayi dan menyendawakannya di posisi ini.

Kalau 9 alasan di atas tidak ada yang pas dengan kondisi si kecil, ada beberapa penyebab lain yang membuat bayi rewel dan menolak menyusu, antara lain:

  • Ada peradangan pada payudara atau mastitis, yang membuat ASI terasa asin. Setelah bayi selesai menyusu, tetap pompa ASI untuk membantu membersihkan payudara yang terkena mastitis. Bila peradangan membaik, rasa asin akan berkurang.

  • Bayi tidak menyukai rasa atau aroma lotion atau produk parfum yang Anda pakai di dekat payudara. Bayi menyukai bau alami Anda, jadi coba hindari produk yang memiliki bau kuat. Jika Bunda rutin menggunakan deodoran, gunakan yang berbentuk roll-on atau stick, daripada yang berbentuk semprot.

  • Ada perubahan pada rasa ASI. Ini bisa terjadi mungkin karena Anda sensitif pada makanan tertentu atau kembali mengalami menstruasi.

Untuk mengetahui pasti penyebab bayi rewel saat menyusu, coba Anda  perhatikan  kapan perilaku rewel ini terjadi, apakah selama menyusu atau sepanjang hari. Bila bayi rewel tepat ketika ASI keluar atau segera setelahnya, ada kemungkinan rewel berkaitan dengan aliran ASI yang cepat. Bila bayi rewel sebelum ASI keluar, atau beberapa menit dan ketika ASI keluar, bayi mungkin tidak sabar dengan aliran ASI yang cepat. Rewel pada akhir sesi menyusu bisa berarti bayi perlu disendawakan, siap untuk berhenti menyusu, hanya ingin menghisap, atau ingin terus menyusu pada payudara lain atau dengan aliran ASI yang lebih cepat.

Bila perilaku rewel sering terjadi di pagi hari, ini bisa disebabkan aliran ASI yang lebih cepat dibanding biasanya karena bayi baru saja bangun dari tidur panjang dan payudara ibu menjadi penuh. Bila bayi lebih rewel selama menyusu di malam hari, ini bisa karena rewel yang normal yang kebanyakan dialami bayi menjelang malam hari.

Kebanyakan bayi tidak bereaksi pada makanan yang ibu makan, tapi ada beberapa yang demikian. Bila Anda makan makanan tertentu pada waktu yang sama setiap hari dan bayi mengalami rewel saat menyusu di waktu yang teratur, coba berhenti makan makanan itu selama satu atau dua minggu untuk melihat apakah ada perubahan.


Tips Mengatasi Bayi Rewel Saat Menyusu

Bila bayi rewel saat menyusu, berikut tips yang mungkin bisa membantu:

  • Bayi yang rewel saat menyusu membuat ibu stres. Anda bisa biarkan bayi menemukan sendiri payudara dengan mengikuti instingnya, yang disebut baby-led-attachment.

  • Berjalan-jalan. Kadang bayi yang rewel saat menyusu akan tenang dan menyusu lebih baik bila Anda menyusuinya sambil berjalan-jalan.

  • Bila gagal, istirahatlah. Tak ada untungnya terus mencoba menyusui ketika Anda dan bayi stres. Beri jeda sebentar dan coba lagi nanti.

Tetap bersabar dan minta dukungan ya, Bun. Anda bisa terbantu dengan berbicara pada ibu lain tentang pengalaman menyusui. Bila bayi menolak menyusui saat digendong, mintalah bantuan dari konselor ASI yang berpengalaman.

(Ismawati)