Meski banyak mitos beredar, nyatanya ada banyak hal berdasar fakta yang harus dihindari ibu hamil, lho. Pantangan saat hamil ini bukan hanya karena berisiko bagi janin, tapi juga bagi Ibu.
Ada risiko terkena preeklampsia karena tekanan darah yang tinggi jika Ibu hamil mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang memicu tekanan darah. Apa saja pantangan yang harus dihindari Ibu hamil?
Aktivitas yang Harus Dihindari Ibu Hamil
1. Olahraga Berlebihan
Ada beberapa olahraga yang amat disarankan untuk Ibu hamil karena akan menunjang kesehatan mereka. Namun sayangnya, tidak semua olahraga aman untuk Ibu hamil.
Dilansir dari March of Dime olahraga dengan gerakan yang harus dihindari ibu hamil di antaranya adalah berkuda, yoga dengan gerakan ekstrim, bola basket, ski dan scuba diving. Gerakan yang harus dihindari ibu hamil contohnya seperti squat, jumping jack, atau berlari.
Untuk squat, ini mungkin akan disarankan ketika Ibu akan melahirkan secara normal dan sudah tiba di HPL. Sementara itu, olahraga dengan porsi yang pas akan membantu mengurangi keluhan saat hamil. Berjalan, berjemur, yoga ringan, dan berenang dapat menjadi solusi untuk menunjang kehamilan yang sehat.
2. Makan Makanan Tidak Matang
Makan telur setengah matang, sushi mentah, atau steak medium rare merupakan hal yang harus dihindari Ibu hamil.
Risiko kemungkinan adanya Salmonella dan bakteri-bakteri karena penyiapan bahan yang kurang higienis lebih besar pada makanan yang setengah, tiga perempat, dan tidak matang. Adanya salmonella misalnya, dapat membahayakan janin dan mengakibatkan keguguran atau komplikasi lainnya.
3. Makan Makanan Olahan
Makanan olahan dengan kadar garam tinggi, kadar tepung tinggi, dan mengandung pengawet adalah makanan yang harus dihindari Ibu hamil. Tidak hanya minim nutrisi, makanan ini hanya akan menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan. Makanan tinggi garam juga akan memicu tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko preeklampsia.
4. Minum Susu Mentah
Susu mentah, atau susu yang belum dimasak, atau susu yang belum dipasteurisasi sangat berbahaya bagi janin. Ada kemungkinan bakteri listeria belum mati pada susu mentah. Bakteri ini menyebabkan infeksi yang menyerang imunitas ibu hamil, lansia dan anak-anak.
5. Mengecat
Yup, Ibu nggak salah baca, kok. Memang, nggak semua Ibu akan melakukan kegiatan ini. Tetapi ada beberapa Ibu yang menyukai kegiatan ini sebagai hobi, atau mungkin sebagai bentuk persiapan dalam menyambut buah hati. Cat basah mengandung racun kimia yang sebaiknya tidak terhirup ibu hamil. Ibu bisa menggunakan cat anti racun atau mintalah orang lain untuk mengecat. Jika ruangan yang di cat masih basah, hindari dulu untuk memasukinya ya.
6. Minum Minuman Berkafein
Dilansir dari Healthline, konsumsi minuman berkafein akan meningkatkan tekanan darah, detak jantung lebih cepat, dan lebih sering buang air kecil. Jika tidak diimbangi dengan cukup air putih, maka bisa juga berakibat pada dehidrasi. Kafein masuk melalui plasenta. Sehingga bayi pun akan ikut mendapatkan kafein. Sedangkan metabolism tubuh bayi dalam kandungan belum sempurna untuk menyerap kafein. Eits, jangan tertipu ya, Bu. Nggak cuma kopi. Cokelat, teh, soda dan beberapa jenis obat mengandung kafein juga merupakan hal yang harus dihindari Ibu hamil.
7. Mengkonsumsi Herbal
Herbal memang baik untuk kesehatan. Tetapi beberapa jenis herbal harus diwaspadai dan menjadi pantangan Ibu hamil. Rempah klabet dan adas adalah herbal yang harus dihindari Ibu hamil karena dapat memicu kontraksi perut.
8. Mengkonsumsi Obat Tanpa Konsultasi Dokter
Ibu harus mengkonsultasikan segala jenis obat yang akan diminum. Membeli obat sendiri apalagi yang tidak diketahui keamanannya bagi Ibu hamil dapat berisiko pada kehamilan. Selain janin, Ibu sendiri dapat mengalami jantung berdebar, dan risiko efek samping obat lainnya.
9. Mengonsumsi Makanan Tinggi Merkuri
Makanan tinggi merkuri seperti kerang dan beberapa ikan laut yang adalah predator puncak adalah yang harus dihindari Ibu hamil. Kandungan merkuri dapat merusak sel dan membahayakan janin. Ini juga dapat menyebabkan kemungkinan bayi lahir cacat lebih tinggi karena adanya endapan merkuri pada janin. Ikan adalah sumber protein yang baik dan disarankan karena kaya Omega-3. Tetapi pilihlah jenis ikan yang tidak tinggi merkuri untuk keamanan Ibu dan janin.
10. Membersihkan Kotoran Kucing
Mengapa kucing? Kotoran kucing besar kemungkinan mengandung toxoplasmosis, parasit yang menyebabkan infeksi serius pada kehamilan, seperti bayi lahir cacat dan risiko keguguran.
11. Mandi Air Panas atau Sauna Terlalu Lama
Berendam dalam air panas memang membuat rileks. Tetapi ini adalah aktivitas yang harus dihindari Ibu hamil. Ini karena kegiatan ini akan menyebabkan suhu tubuh terlalu panas dan mengganggu kehamilan. Selain itu Ibu juga berpotensi mengalami dehidrasi bahkan pingsan.
12. Merokok
Sudah tentu merokok menjadi larangan Ibu hamil. Baik merokok secara langsung ataupun menjadi perokok pasif yang terpapar dari orang lain. Rokok akan menyebabkan gangguan pernapasan dan menghambat tumbuh kembang janin. Bahkan bagi janin, kandungan rokok mengikat suplai oksigen ke janin dan meningkatkan risiko malnutrisi sejak dalam kandungan.
13. Minum Minuman Keras
Alkohol sebaiknya menjadi daftar hal yang harus dihindari Ibu hamil. Selain hanya akan merusak organ vital, ini tentu tidak baik untuk janin.
14. Naik Berat Badan Lebih Dari Seharusnya
Ada batasan tertentu bagi Ibu hamil untuk naik berat badan. Sebaiknya Ibu mengontrol berat badan agar naik sesuai dan tidak menyebabkan gangguan pada kehamilan. Jika berat badan berlebih, Ibu perlu menjalani pola makan seimbang dan bukan sengaja tidak makan untuk menurunkan berat badan. Karena nutrisi tetap penting bagi janin.
15. Stres dan Kurang Tidur
Tidak bisa tidur akan menyerang Ibu hamil di usia kehamilan tertentu. Tetapi, berolahraga teratur dan mengurangi stress akan membantu Ibu tidur lebih baik.
Apakah daftar ini panjang, Bu? Semoga daftar aktivitas yang harus dihindari Ibu hamil ini dapat membantu Ibu menjalani kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat juga. Rutin periksakan kehamilan pada dokter dan jaga asupan nutrisi bagi Ibu dan janin.
Editor: Dwi Ratih
