Tanda janin tidak berkembang di awal kehamilan bisa terdeteksi melalui ultrasound dan bisa dicek mulai kehamilan minggu ke-7.
Pencitraan pada layar akan menunjukkan kantung kehamilan yang lebih kecil dari ukuran normalnya dan tampak kosong tanpa ada embrio di dalamnya.
Melansir dari laman What To Expect, janin tidak berkembang atau blighted ovum merupakan jenis keguguran yang terjadi saat sel telur yang dibuahi tidak dapat berkembang menjadi embrio sebagai awal mula proses kehamilan.
Mengenal Blighted Ovum atau Hamil Kosong
Tanda janin tidak berkembang salah satunya adalah terjadinya keguguran dini akibat embrio yang tak berkembang dengan baik atau berhenti tumbuh saat proses implantasi.
Tanda janin tidak berkembang di awal kehamilan bisa terjadi tanpa disadari oleh beberapa wanita karena biasanya hanya beberapa minggu setelah proses ovulasi dan pembuahan.
Tes kehamilan bisa berubah menjadi negatif beberapa hari setelah Ibu dinyatakan positif atau justru dinyatakan keguguran dini setelah melakukan USG saat blighted ovum ini terjadi.
Blighted ovum dikenal juga sebagai kehamilan anembrionik atau hamil kosong di mana pembuahannya tidak sempurna. Setelah sel telur dibuahi dan ditanam di rahim, ia hanya akan mengembangkan plasenta bukan embrio.
Normalnya, kehamilan terjadi saat sperma membuahi sel telur sesaat setelah masa ovulasi terjadi. Hanya dalam waktu beberapa jam saja, telur yang telah dibuahi akan mulai membelah dan akhirnya membentuk embrio.
Implantasi yang terjadi juga memacu plasenta untuk mulai berkembang dan membuat kadar hormon kehamilan seperti hCG ikut meningkat. Embrio ini akan terus tumbuh dan saat di USG awal akan mulai muncul seperti bintik yang menandakan usia kehamilan sekitar 5 hingga 6 minggu.
Sementara itu, dokter baru mulai bisa mendeteksi tanda janin tidak berkembang melalui ultrasound pada kehamilan minggu ke-7 dengan ciri embrio tampak tidak pada ukuran normal dan kosong.
Penyebab Utama Blighted Ovum atau Hamil Kosong
Melansir dari laman What To Expect, keguguran dini ini disebabkan oleh kelainan kromosom. Bahkan sejumlah penelitian menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga keguguran ovum melibatkan adanya kelainan genetik.
Sel telur yang dibuahi mungkin saja punya kromosom ekstra atau justru kehilangan satu kromosom yang menandakan tidak adanya campuran materi genetik yang tepat sehingga ia berhenti berkembang. Ini tidak bisa dicegah dan bukan merupakan kesalahan antara Ayah ataupun Ibu.
Gejala dan Tanda Janin Tidak Berkembang
Tanda janin tidak berkembang awalnya hampir sama seperti kehamilan normal pada umumnya karena sudah terdapat hormon hCG dan sel telur serta sperma di dalam rahim.
Wanita yang mengalami blighted ovum ini pun terkadang memiliki gejala yang sama seperti kehamilan normal yaitu merasakan morning sickness, payudara sakit, perut kembung, dan masih banyak lagi. Kadar hCG dan gejala kehamilan dalam tubuh akan mulai turun dan hilang saat sel telur gagal dibuahi menjadi embrio.
Berikut ini merupakan gejala atau tanda janin tidak berkembang yang dilansir melalui laman What To Expect:
1. Mengalami Pendarahan Hebat
Pendarahan ringan berupa bercak merupakan hal yang normal dan dapat menjadi tanda awal kehamilan. Namun bila Ibu mengetahui bahwa hasil test pack menyatakan positif hamil namun terjadi pendarahan hebat dan parah selayaknya wanita menstruasi, maka ini merupakan tanda janin tidak berkembang hingga menyebabkan keguguran.
Jika ini terjadi, Ibu harus segera datang ke rumah sakit untuk memeriksakannya supaya pendarahan ini tidak membuat Ibu lemah atau memiliki masalah lainnya. Sementara itu, tanda janin tidak berkembang tanpa pendarahan hampir jarang terjadi.
2. Mengalami Kram Perut yang Parah
Kram biasa terjadi saat wanita mengalami menstruasi, bila sedang hamil kram juga bisa terjadi namun intensitasnya masih dapat dikendalikan dan memudar seiring berjalannya waktu serta penanganan yang tepat.
Namun ini bukan tanda yang bagus bila kram disertai dengan gejala lain seperti pendarahan hebat hingga demam saat Ibu dinyatakan positif hamil. Kram ini dapat menunjukkan komplikasi kehamilan lainnya termasuk kehamilan ektopik atau tanda janin tidak berkembang sehingga memerlukan perawatan medis lebih lanjut. Jangan ragu untuk pergi ke dokter bila ini terus terjadi ya.
3. Pencitraan Ultrasonografi yang Tidak Normal
Tanda janin tidak berkembang dapat terlihat melalui pencitraan USG yang dilakukan oleh dokter. Saat hamil, Ibu diwajibkan untuk rutin memeriksakan kehamilannya dari trimester pertama hingga trimester ketiga menjelang persalinan.
Pada kehamilan awal, bila ada tanda janin tidak berkembang, maka dokter akan melihat pencitraan pada USG seperti kantung kehamilan yang lebih kecil, tidak sesuai umur kehamilannya, atau tidak adanya embrio pada kehamilan tersebut. Bila benar, maka dokter akan menjadwalkan perawatan lebih lanjut.
4. Kadar hCG Mulai Menurun Lalu Hilang
Pada awal kehamilan memang kadar hCG muncul dan membuat garis dua pada test pack, namun jika tanda janin tidak berkembang muncul maka hormon hCG akan semakin berkurang hingga hilang.
Sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa tes darah menunjukkan kadar hormon hCg pada kehamilan anembrionik ini akan berada di level lebih rendah dimulai dari minggu ke-6 hingga ke-8. Untuk memastikannya, Ibu tetap perlu melakukan konsultasi kepada dokter kandungan ya!
Seringkah Janin Tidak Berkembang Terjadi Pada Bumil?
Blighted ovum atau tanda janin tidak berkembang merupakan penyebab paling umum dari keguguran dini. Ahli memperkirakan kondisi ini telah menyumbang sekitar 50% dari seluruh kondisi keguguran pada trimester awal.
Bahkan sekitar 15% dari kehamilan dapat berakhir pada keguguran sebelum menginjak usia 13 minggu kehamilan. Pada umumnya, semua jenis keguguran sel telur biasanya akan terjadi di awal kehamilan dan tanda janin tidak berkembang tanpa pendarahan sangat jarang terjadi.
Bagaimana Mengobati Janin Tidak Berkembang?
Mengobati janin tidak berkembang atau blighted ovum ini tidak dapat dilakukan di rumah jadi tetap harus dilakukan oleh dokter. Sejumlah perawatan mungkin dilakukan oleh dokter seperti:
1. Harapan Gugur dengan Cara Normal
Bila tubuh mendapat sinyal adanya embrio yang tidak berkembang, maka rahim akan mengeluarkan isi rahim tersebut melalui pendarahan hebat layaknya mengalami menstruasi.
Hal ini juga membuktikan bahwa tanda janin tidak berkembang tanpa pendarahan sangat mustahil terjadi. Dokter akan menyarankan supaya menunggu beberapa hari hingga seminggu untuk melihat apakah tubuh Ibu mampu mengatasi hal ini secara alamiah.
2. Melalui Pengobatan Tertentu
Apabila hormon yang dihasilkan oleh embrio yang ada di dalam rahim justru mempertahankan kehamilan, maka kemungkinan dokter akan meresepkan sejumlah obat-obatan tertentu supaya rahim Ibu dapat segera membersihkan isinya.
Obat-obatan ini tidak dapat dibeli sendiri dan harus menggunakan resep dokter. Hindari melakukan tindakan gegabah yang tidak sesuai prosedur medis supaya kehamilan berikutnya bisa dijalani lebih sehat.
3. Melalui Tindakan Operasi
Tanda janin tidak berkembang tanpa pendarahan mungkin bisa terjadi ketika Ibu melalui tindakan operasi untuk mengeluarkan isi di dalam rahim.
Dokter mungkin akan merekomendasikan sejumlah prosedur pembedahan singkat atau lebih sering dikenal dengan D&C (Dilation and Curretage) untuk mengosongkan rahim Ibu.
Apakah Janin Tidak Berkembang akan Mempengaruhi Kehamilan Selanjutnya?
Tubuh ibu dirancang untuk bisa pulih seiring berjalannya waktu, meskipun mungkin rasa sedih masih menghampiri. Jika Ibu sedang mengalami masa-masa ini, maka Ibu tidak perlu khawatir karena kemungkinan terjadi kehamilan selanjutnya juga memiliki peluang yang besar.
Ini tidak akan menghalangi kehamilan Ibu berikutnya dan dambaan Ibu untuk memiliki anak yang sehat sempurna. Pastikan pada kehamilan berikutnya untuk tetap rutin memeriksakan diri ke dokter.
Selain itu, bila Ibu mengalami blighted ovum pada setiap kali kehamilan terjadi, maka dokter akan merencanakan sejumlah tes khusus untuk mengetahui apa penyebab utamanya.
Tips Menghadapi Situasi Paska Keguguran Dini
Keguguran dini memang menyisakan trauma dan kesedihan mendalam bagi para wanita, terutama bila kehamilan ini sangat dinantikan. Untuk mengatasi hal ini, simak tips ringan bagaimana menghadapi masa-masa sulit ini yuk:
1. Mendekatkan Diri Kepada Tuhan YME
Tekanan batin yang Ibu rasakan mungkin belum bisa benar-benar sembuh, namun Ibu tetap bisa mengandalkan Tuhan untuk segala situasi yang sedang Ibu alami.
Ibu harus percaya bahwa rencana Tuhan itu indah sehingga kehamilan selanjutnya akan terjadi atas kuasanya dengan kondisi yang jauh lebih baik.
Cobalah untuk memelihara spiritual Ibu dengan terus mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara masing-masing.
2. Mencari Dukungan Keluarga
Support system adalah hal utama yang harus Ibu dapatkan saat mengalami keguguran dini yang tak diinginkan ini. Dukungan terdekat ada pada suami, mintalah waktu dengan beliau untuk membicarakan keresahan dan kesedihan Ibu paska mengalami hal ini.
Dukungan suami sangat berarti begitu juga keluarga dekat seperti orang tua, mertua, saudara, kerabat, hingga teman-teman dekat. Support system ini diharapkan mampu menguatkan batin Ibu yang masih terluka.
3. Mulai Melakukan Kegiatan yang Disukai
Menghilangkan rasa sedih dan stress dapat juga dengan cara melakukan beragam hal yang Ibu sukai. Misalnya ibu hobi merawat tanaman, ibu bisa mulai mencari tanaman baru yang sedang hits, atau mulai merawat tanaman-tanaman Ibu di taman.
Bisa juga dengan cara baking bila Ibu menyukainya. Cari resep baru untuk disajikan kepada keluarga dan teman terdekat dapat menumbuhkan semangat pada hati ibu. Atau bisa juga dengan mulai keluar dan tidak lagi menutup diri akibat peristiwa yang tidak Ibu inginkan.
4. Melakukan Saran Dokter
Penting untuk mengetahui apa saja yang harus ibu lakukan setelah keguguran dini ini dari segi medis. Mungkin dokter menyarankan pola diet sehat atau rangkaian vitamin untuk merencanakan kehamilan selanjutnya.
Jangan abaikan saran ini, semakin cepat patuh pada saran dokter, kemungkinan kehamilan selanjutnya bisa terjadi. Melakukan pola hidup sehat juga penting untuk mempersiapkan kehamilan sehat berikutnya.
5. Mengonsumsi Makanan dan Minuman Menyegarkan
Efek minum dan makan makanan enak dan menyegarkan ternyata cukup baik untuk tubuh lho. Pastikan makanan dan minuman lezat ini tidak mengandung banyak gula, garam, atau semacamnya supaya tetap sehat.
Pilihlah minuman segar seperti jus buah atau smoothies untuk meningkatkan mood Ibu. Selain itu, mengonsumsi salad sayur dan buah juga dapat membantu menutrisi tubuh Ibu juga.
6. Berolahraga Teratur
Rutin berolahraga dapat mengeluarkan hormon bahagia dari dalam tubuh setelahnya lho. Ibu bisa pilih olahraga apa yang paling Ibu minati, namun biasanya olahraga kardio akan membuat hormon bahagia ini semakin banyak keluar.
Jogging ringan di depan rumah pada pagi hari yang sejuk juga dapat membantu menaikkan mood yang sedang drop.
Editor: Atalya