Kehamilan

Ibu Hamil Berhubungan Badan Itu Aman Tapi Ada Syaratnya

Ibu Hamil Berhubungan Badan Itu Aman Tapi Ada Syaratnya

Bunda yang sedang dalam masa kehamilan pasti pernah bertanya-tanya apakah berhubungan badan saat hamil itu aman atau tidak? Jawabannya, aman. Anda dapat aktif berhubungan badan saat hamil kok, sampai sebelum air ketuban pecah atau sampai waktu persalinan tiba.

Anda tidak perlu khawatir tentang kondisi janin di rahim. Faktanya, kantung amniotik dan otot rahim cukup kuat untuk melindungi jabang bayi. Selain itu juga ada lendir tebal yang bertugas menyumbat leher rahim untuk menghindari terjadinya infeksi.

Kontraksi ringan mungkin akan terjadi ketika Anda mencapai orgasme. Tenang saja, ini hanya bersifat sementara dan tidak berbahaya untuk kesehatan ibu dan janin. Sebelum aktif berhubungan badan, Anda perlu tahu bahwa ada beberapa kondisi kehamilan tertentu yang memerlukan penyesuaian posisi atau intensitas. Anda dapat bertanya pada dokter tentang kemungkinan komplikasi kehamilan yang akan berpengaruh pada aktivitas hubungan badan Anda.

Manfaat Berhubungan Badan Selama Hamil

Berhubungan badan selama hamil bagus untuk Anda dan bayi. Aktivitas berhubungan badan untuk ibu hamil membuat Anda tidur lebih baik, menurunkan tekanan darah, bahkan membuat Anda jadi lebih bahagia. Berikut ini beberapa manfaat lain dari berhubungan badan selama hamil:

  • Menjalin kedekatan dengan pasangan. Anda mungkin merasa tidak menarik selama hamil dan menghindari pasangan. Tapi endorfin dan oksitosin yang Anda peroleh ketika berhubungan badan akan membuat Anda berdua jadi lebih dekat.

  • Membakar kalori. Berhubungan badan jadi cara untuk tetap bugar. Anda membakar lebih dari 50 kalori dalam 30 menit berhubungan badan.

  • Meningkatkan orgasme. Banyak wanita mengalami orgasme yang sebenarnya untuk pertama kali ketika hamil.

  • Menurunkan tekanan darah. Berhubungan badan selama hamil bisa menurunkan tekanan darah. Ini bagus untuk Anda karena tekanan darah tinggi berhubungan dengan komplikasi kehamilan.

  • Tidur jadi lebih baik. Berhubungan badan membuat Anda lebih rileks dan bisa tidur lebih baik.

  • Mengurangi rasa sakit. Orgasme melepaskan hormon oksitosin yang dapat meningkatkan toleransi rasa sakit hingga 74 persen.

  • Meningkatkan kekebalan tubuh. Sebuah penelitian menemukan kalau berhubungan badan meningkatkan level antibodi yang membantu menghindari infeksi.

  • Jadi lebih bahagia. Orgasme melepas hormon endorfin yang membuat Anda dan janin lebih rileks dan bahagia.

  • Mempercepat pemulihan pasca persalinan. Orgasme selama hamil mempersiapkan dasar panggul untuk melahirkan dan mempercepat pemulihan pasca persalinan. Lakukan Kegel selama berhubungan badan untuk melatih otot ini.

  • Meningkatkan sirkulasi di tubuh. Selama hamil persediaan darah di tubuh jadi dua kali lipat banyaknya untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Tapi sirkulasi yang buruk bisa menghambat proses ini. Berhubungan badan membantu mengembalikan fungsi tubuh dengan melepas hormon tertentu dan memastikan sirkulasi yang seharusnya. Ini berarti janin menerima oksigen dan nutrisi yang memadai yang membantu pertumbuhan dan perkembangannya.

  • Memperkuat otot dasar panggul. Berhubungan badan teratur selama hamil bisa membantu menjaga dan memperkuat otot dasar panggul untuk membantu Anda melewati fase persalinan.

  • Mencegah preeklampsia. Preeklampsia atau peningkatan tekanan darah sering terjadi pada wanita hamil di trimester kedua. Meski pola makan, pengobatan, dan perubahan gaya hidup dapat mengatasi masalah ini, berhubungan badan selama hamil membantu Anda menghindarinya. Alasannya, sperma pria mengandung protein bernama HLA-G yang membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dan menurunkan tingkat tekanan darah pada wanita selama hamil.

Fakta Tentang Aktivitas Berhubungan Badan untuk Ibu Hamil

Bunda, berikut ini beberapa fakta seputar aktivitas berhubungan badan untuk ibu hamil:

  • Pantangan berhubungan badan bisa disarankan dokter pada trimester pertama

    Pasangan dianjurkan menghindari hubungan badan selama trimester pertama. Ini karena selama trimester pertama, plasenta tertanam dan semua organ janin sedang berkembang. Terlalu banyak hentakan bisa berisiko pada kehamilan, dan bahkan bisa memicu keguguran.

  • Payudara bisa mengalami kebocoran selama berhubungan badan

    Ini biasanya terjadi di trimester kedua. Pasangan kadang bisa sulit menerima kalau payudara saat ini bukan lagi sekedar untuk kesenangan saat berhubungan badan.

  • Semua posisi berhubungan badan untuk ibu hamil terasa tidak nyaman

    Ketika kehamilan berlanjut dan tubuh wanita mengalami perubahan, banyak posisi hubungan badan yang sebelumnya disukai, kini tidak lagi nyaman. Pastikan tidak ada beban berat pada perut Anda selama berhubungan badan.

  • Pantangan berhubungan badan dianjurkan di 4 minggu terakhir

    Seperti pada trimester pertama, berhubungan badan perlu dihindari pada 4 minggu terakhir kehamilan. Ini karena ada risiko infeksi pada berhubungan badan tanpa perlindungan, juga bisa memicu persalinan prematur.

Mitos Seputar Aktivitas Berhubungan Badan buat Ibu Hamil

Ada banyak mitos beredar seputar aktivitas berhubungan badan untuk ibu hamil yang membuat banyak pasangan ragu untuk melakukan hubungan badan dan tidak bisa menikmati sesi ini. Meski pasangan perlu berhati-hati, berhubungan badan selama hamil bukan larangan. Selain di trimester pertama dan 4 minggu sebelum melahirkan, berhubungan badan bisa jadi aktivitas menyenangkan bagi Anda dan pasangan. Jangan sampai mitos berikut menghambat Anda:

  • Berhubungan badan selama hamil bisa menyakiti bayi

    Kebanyakan orang mengira kalau berhubungan badan saat hamil bisa menyakiti kepala bayi dan menghambat perkembangan otaknya. Tapi faktanya, berhubungan badan selama hamil tidak mempengaruhi perkembangan bayi. Janin terlindungi dengan baik di dalam cairan ketuban dan sumbat lendir pada mulut serviks.

    Terlebih lagi, penis pria tidak bisa menyentuh kepala bayi. Meski ketika bayi tumbuh dan kehamilan berlanjut di trimester ketiga, kepala janin berada di area panggul dekat dengan vagina, penetrasi dalam tetap tidak bisa menyentuh kepala bayi.

  • Berhubungan badan saat hamil terasa sakit

    Berhubungan badan selama hamil tidak akan terasa sakit bila Anda menemukan posisi yang tepat. Berhubungan badan selama hamil memang perlu waktu lebih lama, dan pasangan perlu lebih perlahan. Rasa cemas atau berusaha mencapai klimaks terburu-buru akan menyebabkan stres dan rasa tidak nyaman pada calon ibu. Pasangan harus menghindari menekan perut dan payudara agar wanita bisa menikmati hubungan badan tanpa rasa sakit.

  • Gerakan selama senggama bisa menyebabkan stres pada janin

    Bayi tidak menyadari yang Anda lakukan dan tidak merasakan sakit, tapi hormon endorfin yang terlepas di tubuh setelah bersenggama membantu meningkatkan mood calon bayi Anda.

  • Berhubungan badan selama hamil bisa memicu infeksi vagina

    Bila pasangan tidak mengidap penyakit menular seksual apapun, maka tak perlu khawatir tentang infeksi vagina. Tapi menjaga kesehatan dan kebersihan vagina selama hamil penting untuk terlindung dari infeksi.

  • Gairah Berhubungan Badan Yang Berbeda

    Banyak lho ibu hamil yang merasakan perbedaan saat berhubungan badan di masa kehamilan. Ada yang merasa lebih menyenangkan, namun ada juga yang mengatakan tidak terlalu menyenangkan. Anda mungkin salah satu dari mereka.

Perubahan yang terjadi saat hamil seperti peningkatan aliran darah ke daerah panggul, lebih banyak dan lebih lembabnya cairan vagina, serta payudara yang menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan mungkin akan membuat Anda merasa lebih bergairah saat berhubungan badan. Tapi ada juga yang merasa tidak nyaman dengan perubahan tersebut. Jangan sembunyikan rasa tidak nyaman itu, ya Bun. Beritahu suami jika Anda merasa demikian.

Anda mungkin merasa terlalu lelah, moody, atau mual untuk berhubungan badan, terutama di trimester pertama. Wajar bila merasa kewalahan dengan perubahan fisik dan emosi yang Anda alami. Tapi libido Anda akan kembali pada trimester kedua setelah morning sickness dan rasa lelah mulai mereda.

Juga wajar bila keinginan untuk berhubungan badan kembali hilang di trimester ketiga, khususnya pada satu atau dua minggu terakhir. Pada saat ini, tubuh Anda sudah terlalu besar untuk bisa nyaman berhubungan badan, bisa juga Anda cemas dengan persiapan melahirkan.

Biarkan pasangan tahu bagaimana perasaan Anda dan yakinkan kalau Anda masih mencintainya. Penting untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan saling mendukung melewati perubahan ini bersama.

Kebanyakan suami menganggap pasangan yang sedang hamil lebih menarik lho Bun, meski tidak semua demikian. Tapi ada beberapa penyebab gairah pasangan berkurang ketika Anda hamil. Misalnya, calon ayah terbebani dengan peran sebagai orangtua dan kecemasan lain yang bisa mempengaruhi gairahnya.

Mungkin penyebab paling umum pria jadi lebih berhati-hati saat berhubungan badan selama hamil adalah rasa takut kalau senggama akan menyakiti janin. Bila pasangan perlu diyakinkan tentang keamanan hubungan badan selama hamil, ajak ia saat pemeriksaan kehamilan berikutnya.

Yang paling penting, saling bicara tentang rasa takut, kecemasan, kebutuhan, dan keinginan masing-masing. Komunikasi terbuka bisa mengatasi ketegangan dan membuat Anda rileks, serta menemukan cara untuk bisa lebih intim, baik dengan atau tanpa bersenggama.

Perlu diingat, keintiman fisik tidak hanya terbatas pada hubungan badan. Anda juga masih bisa mencium, memeluk, dan membelai pasangan sebagai alternatif lain jika dokter melarang Anda berhubungan badan.

Posisi Berhubungan Badan Paling Nyaman

Bereksperimen untuk menemukan posisi berhubungan badan paling nyaman saat hamil bisa menjadi tantangan terbesar untuk Anda dan suami. Berikut Ibupedia rangkumkan beberapa posisi berhubungan badan yang dapat Anda praktekkan bersama pasangan di masa kehamilan:

  • Anda dapat mencoba posisi woman on top. Posisikan tubuh Anda dengan posisi mengangkang saat suami terlentang. Dengan cara ini, Anda tidak akan merasakan beban pada perut dan juga dapat mengontrol kedalaman penetrasi.

  • Minta suami duduk di kursi yang kokoh dan Anda dapat duduk mengangkang di atasnya.

  • Berbaringlah bersebelahan dengan posisi suami menghadap punggung Anda dan lakukan penetrasi dari belakang.

  • Posisikan diri Anda di bagian ujung sisi tempat tidur. Berbaringlah dengan lutut ditekuk dan kaki diletakkan di tepi kasur (setelah melalui trimester pertama, jepit bantal di bawah punggung sehingga Anda tidak benar-benar terlentang). Minta Ayah melakukan penetrasi dengan cara berlutut atau berdiri di depan Anda.

Oral Saat Hamil

Jika Anda sedang dalam kondisi yang sangat bergairah tapi tidak nyaman melakukan hubungan badan, Anda dapat melakukan aktivitas berhubungan badan lainnya seperti oral. Aktivitas ini sebenarnya aman untuk dilakukan saat hamil, tetapi ingatkan pasangan ya untuk tidak meniup daerah genital Anda.

Jika dilakukan, aktivitas ini dapat menyebabkan gelembung udara yang masuk ke sirkulasi darah. Kondisi ini memang sangat jarang terjadi sih Bun, tapi kalau sampai terjadi bisa fatal akibatnya dan dapat membahayakan keselamatan Anda dan janin.

Perlu dicatat, jangan melakukan oral jika pasangan mengidap herpes di mulut atau sudah merasakan gejala awal penyakit tersebut. Jika pasangan tidak mengalami kedua kondisi itu, tapi pernah memiliki herpes di mulut, jangan melakukan oral sama sekali ya pada trimester ketiga kehamilan.

Paparan terhadap infeksi menular seksual selama hamil meningkatkan risiko infeksi yang bisa mempengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi. Hindari semua bentuk berhubungan badan, baik vaginal, oral, atau anal, bila pasangan mengidap infeksi menular seksual. Gunakan kondom apabila Anda tidak berpasangan dengan satu orang saja atau memilih berhubungan badan dengan pasangan baru selama hamil.

Kapan Pantang Berhubungan Badan?

Meski kebanyakan wanita aman berhubungan badan di sepanjang kehamilan, kadang paling baik untuk berhati-hati. Dokter bisa menganjurkan menghindari berhubungan badan bila:

  • Terjadi pendarahan vagina

  • Cairan ketuban bocor

  • Serviks mulai terbuka

  • Plasenta sebagian atau seluruhnya menutupi bukaan serviks (placenta previa)

  • Ada riwayat persalinan prematur atau kelahiran prematur

  • Kehamilan kembar.

Berhubungan badan selama hamil bisa tidak aman bagi wanita dengan riwayat keguguran berulang kali, persalinan prematur, pendarahan, atau inkompetensi serviks (kondisi dimana serviks terbuka tanpa kontraksi di trimester kedua atau ketiga awal, ketika berat bayi menekannya).

Tidak hanya itu, wanita dengan placenta previa berisiko pendarahan bila berhubungan badan selama hamil. Wanita dengan ketuban pecah dini atau premature rupture of membranes (PROM), yang terjadi ketika kantung ketuban berlubang atau pecah sebelum persalinan, juga harus menghindari berhubungan badan selama hamil.

Pertanda kalau berhubungan badan selama hamil harus dihindari bisa muncul setelah senggama. Bila Anda mengalami pendarahan atau kotoran berbau tidak sedap setelah berhubungan badan selama hamil, segera beritahukan dokter. Kotoran bisa jadi tanda infeksi yang bisa menjalar ke rahim, dan pendarahan bisa jadi tanda masalah serius.

Wanita hamil juga perlu berhati-hati bila pasangan mengidap penyakit menular seksual. Anda perlu gunakan kontrasepsi dengan metode penghalang, seperti kondom, untuk melindungi diri. Kebanyakan wanita mengira tidak memerlukan kontrasepsi ketika hamil, tapi Anda masih membutuhkannya untuk menghindari penyakit menular seksual.

Kapan Perlu Menghubungi Dokter?

Sangatlah normal jika Anda mengalami kram selama atau setelah melakukan hubungan badan atau ketika orgasme. Tapi segera hubungi dokter jika kondisi ini tidak menghilang selama beberapa menit atau Anda merasakan sakit dan mengalami pendarahan setelah berhubungan badan.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter setiap kali memiliki pertanyaan atau masalah tentang berhubungan badan selama hamil, terutama jika Anda tidak yakin apakah aman melakukan hubungan badan dengan kondisi kehamilan Anda. Jika Anda diminta untuk berhenti melakukan hubungan badan, pastikan bahwa Anda paham apakah Anda perlu menghindari penetrasi saja atau orgasme saja atau malah keduanya.

Berhubungan Badan Setelah Melahirkan

Baik melahirkan secara normal atau caesar, tubuh butuh waktu untuk pulih. Tunggulah sebelum berhubungan badan hingga dokter mengizinkannya. Biasanya 4 sampai 6 minggu setelah kelahiran, memberi waktu serviks menutup, pendarahan pasca persalinan berhenti, dan luka sembuh.

Vagina yang kering menyebabkan rasa sakit selama aktivitas hubungan badan. Kekeringan pada vagina diakibatkan kurangnya estrogen, yang biasanya dialami wanita yang menyusui. Pelumas yang baik bisa mengatasi masalah ini, tapi hubungi dokter bila tidak ada perubahan.

Bila Anda merasa terlalu sakit atau letih untuk berhubungan badan, jaga keintiman dengan pasangan dengan cara lain. Tetap jaga komunikasi dan luangkan waktu berdua di pagi hari atau sebelum tidur. Ketika merasa siap untuk berhubungan badan, lakukan perlahan dan gunakan kontrasepsi sampai Anda siap untuk hamil kembali.

(Ismawati & Atalya)