Kehamilan

Hindari 9 Kesalahan Ini Saat Ibu Hamil

Hindari 9 Kesalahan Ini Saat Ibu Hamil

Saat Ibu hamil, orang-orang lain mungkin lebih banyak ingin tahu tentang Anda. Mulai dari teman-teman yang mendadak suka memegang perut Anda, orang-orang yang tidak terlalu dekat yang sudah tidak sungkan lagi bertanya beberapa pertanyaan pribadi seputar kehamilan, sampai ibu dan mertua sendiri yang tiba-tiba suka mengumbar nasihat yang tak perlu.

Berbicara tentang nasihat-nasihat orang tua yang berhubungan dengan kehamilan, Ibu pasti sadar ada begitu banyak pantangan yang orang-orang tua anggap tidak boleh dilakukan saat hamil. Banyak dari kita yang kadang suka sebal sendiri karena ada banyak sekali aturan dan mitos untuk ibu hamil sampai akhirnya kita bingung mana yang benar dan mana yang salah.

Well, agar Ibu tidak bingung, simak yuk beberapa pantangan yang sebaiknya tidak dilakukan ibu hamil.


  1. Tidak olahraga saat hamil

    Beberapa ibu hamil merasa khawatir bila olahraga selama hamil bisa memberi dampak negatif pada bayi yang sedang berkembang. Faktanya, penelitian telah membuktikan bahwa olahraga selama hamil itu aman untuk dilakukan. Olahraga bisa mengurangi stres, membantu Ibu hamil tidur lebih nyenyak malam hari, menjaga berat badan yang sehat, dan membuat Ibu tetap bugar dan sehat selama persiapan menuju kelahiran.

    Jika Ibu memang sudah rutin melakukan olahraga sebelum hamil, Ibu bisa melanjutkan kebiasaan ini. Tapi kadang ada beberapa kondisi yang membuat kita tidak boleh olahraga selama hamil. Jadi konsultasikanlah pada dokter tentang kebiasaan olahraga Anda dan tanyakan apa hal itu aman dilakukan selama hamil atau tidak.

    Jika sebelum hamil Ibu termasuk kamu mager yang jarang berolahraga, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai kebiasaan rajin berolah raga. Para ahli menyarankan untuk melakukan olahraga ringan saja terlebih dahulu, seperti berenang, berjalan kaki, atau yoga, beberapa kali dalam seminggu.


  2. Makan untuk dua orang

    Salah satu hal paling menyenangkan menjadi ibu hamil adalah saat kita punya 'alasan' untuk makan dalam porsi yang lebih banyak. Ibu pasti juga sering mendengar nasihat para orang tua untuk makan dengan porsi buat dua orang ketika kita sedang mengandung. Padahal, saran ini tidak sepenuhnya benar, Ibu hamil tidak benar-benar harus makan untuk dua orang kok.

    Faktanya, Ibu hamil hanya perlu meningkatkan asupan kalori selama trimester ketiga, di mana Anda harus makan 200 kalori tambahan setiap hari. 200 kalori itu tidak banyak lho. Ini sama seperti makan satu pisang dan segelas susu atau dua lembar roti dengan sedikit mentega saja.

    Jika kita terbiasa makan dengan porsi untuk dua orang, ini akan membuat berat badan kita naik secara tidak terkontrol dan tentunya bisa memicu masalah kesehatan untuk bayi yang sedang berkembang. Kalau kita sudah mengalami kelebihan berat badan sebelum hamil, kita berisiko lebih tinggi terkena diabetes saat hamil.


  3. Tidak memakai seatbelt saat di mobil

    Saat sedang hamil rasanya memang tidak nyaman jika kita harus menggunakan seat belt selama di mobil. Beberapa orang juga mungkin percaya kalau penggunaan seat belt tidak aman untuk janin karena menekan perut. Pada kenyataannya, ibu hamil tetap disarankan untuk menggunakan seat belt selama berkendara dengan mobil. Agar nyaman, seat belt bisa diposisikan di bawah perut, dan di antara kedua payudara Anda. Pastikan seat belt terpasang rapi, tidak melintir dan terikat aman sebelum Ibu mulai berkendara.


  4. Berbohong pada bidan atau dokter

    Saat harus berkonsultasi ke dokter kandungan atau bidan untuk memeriksakan kandungan, Ibu harus menganggap kalau dokter dan bidan adalah sahabat, bukan musuh. jadi ceritakanlah kondisi Ibu sejujur-jujurnya pada mereka. Misalnya, jika Anda seorang perokok, tetaplah berkata jujur, jangan malah malu dan berbohong. Dokter tentunya akan memberi saran dan dukungan untuk membantu Anda berhenti merokok.

    Semua pertanyaan yang ditanyakan oleh dokter pasti ada alasannya, dan Ibu harus memberi jawaban jujur pada tiap pertanyaan. Ini akan membantu memastikan Anda dan bayi menerima penanganan medis sebaik mungkin. Jika Anda mengkonsumsi obat tertentu sebelum hamil, pastikan Anda mendiskusikan hal ini dengan dokter. Dokter akan mampu memberi saran tentang obat yang aman diminum selama kehamilan, dan obat alternatif lain yang mungkin tersedia dan aman buat Bumil.


  5. Tidak mendengarkan tubuh sendiri

    Tubuh kita memang tidak bisa bicara untuk meminta perhatian kita. Namun, tubuh punya caranya sendiri untuk membuat kita lebih sensitif dengan apa yang sedang terjadi dalam tubuh sendiri. jadi, cobalah untuk mendengarkan tubuh ya,

    Misalnya, jika tubuh merasa lelah, Anda mungkin membutuhkan istirahat. Saat kepala merasa pusing, Ibu bisa menghentikan aktivitas dan duduklah sebentar. Saat tidak bisa tidur, coba bicarakan kecemasan dan kekhawatiran Anda ke suami sebagai cara untuk mengatasi stres.

    Pastikan Ibu hamil beristirahat cukup, makan makanan yang sehat, dan minum banyak air. Dengarkan tubuh Anda mulai dari sekarang.


  6. Enggan mencurahkan perasaan

    Tahu nggak Bu, sebagian besar ibu hamil menyimpan banyak kekhawatiran lho dalam pikirannya. Banyak hal yang Bumil khawatirkan, seperti cemas dengan proses persalinan, khawatir dengan peran sebagai orangtua yng akan diemban, atau bingung untuk memenuhi keuangan keluarga.

    Jangan biarkan rasa cemas dan kekhawatiran Anda meningkat menjadi stres ya Bu. Komunikasi menjadi kuncinya. Ibu bisa ngobrol dengan suami tentang semua kecemasan dan kekhawatiran Anda. Suami mungkin juga merasakan hal yang sama, dan bisa memberi support yang membuat hati Ibu nyaman. Selain suami, ceritakan juga perasaan Ibu ke teman dan keluarga yang dapat dipercaya. Dengan cara ini, pasti hati Ibu bisa jadi terasa lebih lega.


  7. Tidak percaya pada tubuh sendiri

    banyak Ibu hamil yang mengalami kepanikan saat menjelang waktu persalinan. Hal ini sangat wajar terjadi karena tidak ada yang bisa memperkirakan bagaimana proses persalinan Anda akan berjalan nantinya. kalau saat ini Ibu membayangkan hal-hal yang menakutkan tentang proses persalinan, keluarkan semua rasa khawatir tersebut dari kepala, lalu fokus dan percayalah pada kemampuan tubuh Anda. Percayalah bahwa tubuh Ibu hamil dirancang Tuhan untuk melahirkan. Meski nantinya proses persalinan berjalan tidak sesuai dengan yang direncanakan, ini tidak berarti tubuh Anda lemah dan akan 'hancur'.

    Ibu bisa meyakinkan diri sendiri dengan ikut birth class yang biasanya ada di rumah sakit, bekerja sama dengan doula, dan membaca buku seputar kehamilan dan peresalinan. Fokuslah untuk mendapat 'bekal' sebanyak mungkin karena jika kita memiliki dan tahu banyak tentang informasi seputar kehamilan, secara oomatis kita akan merasa seperti mendapat kekuatan dan rasa percaya diri.


  8. Tidak berhubungan intim selama hamil

    Tidak sedikit pasangan yangmemilih untuk tidak berhubungan intim saat hamil karena khawatir akan membayakan janin. Sebenarnya, kehidupan seks yang normal tidak akan membahayakan bayi Anda, terlebih jika kondisi kehamilan dinyatakan sehat oleh dokter. Berhubungan intim bisa menjadi cara baik untuk menghilangkan stres, menjalin kedekatan dengan suami, dan membuat Ibu hamil dapat menikmati beberapa manfaat, seperti pelepasan hormon endorphin selama berhubungan intim yang membuat pikiran menjadi lebih relaks.


  9. Lupa dengan hal-hal penting yang belum terlihat

    Dalam mempersiapkan kelahiran bayi, banyak Ibu hamil yang cenderung fokus pada hal-hal konkret saja, misalnya membeli kebutuhan newborn, menyiapkan kamar bayi, dan lain sebagainya. Tidak sedikit Ibu hamil yang lupa mempersiapkan mental untuk menjadi ibu.

    Seperti halnya mengecat kamar bayi dan memilih baju untuk si kecil, Anda harus menyediakan waktu untuk mempersiapkan diri buat menjadi orangtua. Sudah tahukah Ibu tentang cara mengganti popok atau menenangkan bayi yang menangis? Apakah Ibu siap menyambut bayi di rumah? Pastikan Ibu menyiapkan semua hal tersebut ya!

(Ismawati)