Kehamilan

Mudah Banget! Begini Cara Menghitung Berat Janin Secara Manual

Mudah Banget! Begini Cara Menghitung Berat Janin Secara Manual

Berat badan janin menjadi salah satu tolak ukur yang penting dalam menentukan jenis proses persalinan. Kalau berat badan bayi terlalu besar atau melebihi standar normal, risiko untuk melahirkan normal mungkin saja jadi kurang disarankan.

Apalagi jika Ibu memiliki masalah kesehatan lain seperti diabetes yang bisa mengganggu kelancaran proses melahirkan nantinya. Yup! Kebanyakan orang tua cenderung kurang memerhatikan hal ini.

Padahal secara keseluruhan, walau ilmu teknologi makin berkembang, sejatinya cara menghitung berat badan janin nggak selalu harus dilakukan dengan peralatan canggih, lho! Cara menghitung berat badan janin bahkan bisa kita lakukan sendiri dengan rumus sederhana.

Namun, sama halnya seperti cara menghitung berat badan janin melalui alat USG, menghitung berat badan janin dengan rumus sederhana jelas punya hasil yang nggak selalu tepat dan akurat. Akan tetapi, cara ini sedikit banyak bisa membantu kita mengira-ngira berapa berat badan janin di dalam kandungan, sebagai sebagai sebuah tolak ukur kesehatan bayi.

Nah, buat Ibu yang mau mencoba berikut ini adalah beberapa cara menghitung berat badan janin tanpa USG yang bisa kamu lakukan di rumah!

Mengenal rumus-rumus cara mengukur berat badan bayi


Secara keseluruhan, cara menghitung berat badan janin tanpa USG bisa dilakukan dengan cara manual. Namun, di Indonesia sendiri cara menghitung berat badan janin ada beberapa rumus patokan yang dikenal, yaitu rumus Johnson-Toshack, rumus Risanto dan rumus McDonald atau SFH (Height Symphysis-Fundal).

Menurut sebuah penelitian lokal berjudul, Perbandingan Rumus Johnson-Toshack Dan Rumus Risanto Dalam Menentukan Taksiran Berat Janin (TBJ) di Praktek Bidan Delima Yeni Malang dikatakan bahwa, kalau di Indonesia kebanyakan dokter dan bidan  mengacu pada rumus Johnson-Toshack. Sebab, rumus ini menggunakan tinggi fundus uteri yang diukur menggunakan pita sentimeter, kemudian dibandingkan dengan data berat badan bayi, yang diambil menggunakan timbangan.

Penelitian ini juga menyebutkan bahwa, rumus Johnson-Toshack dan Risanto memiliki kesesuaian dalam memprediksi berat lahir bayi. Meskipun kedua rumus ini memiliki selisih yang perbedaannya sangat kecil.

Berikut ini adalah beberapa acuan rumus-rumus cara menghitung berat badan bayi yang dipakai di Indonesia:

1. Rumus McDonald atau SFH

Rumus McDonald lebih dikenal dengan rumus SFH atau Height Symphysis-Fundal. Ini merupakan metode skrining cara menghitung berat janin yang dilakukan setelah usia kehamilan 24 minggu.

Dikutip dari Cleveland Clincic cara menghitung berat janin ini dilakukan dengan menggunakan semacam selotip yang ditempatkan di atas perut Ibu. Untuk melakukan metode ini, yang paling penting adalah kandung kemih Ibu harus kosong, supaya perhitungannya bisa lebih valid.

Nah, nantinya proses penghitungannya ini diukur dari jarak bagian atas tulang kemaluan (symphysis pubis) ke bagian atas rahim, yang hasilnya dalam satuan sentimeter. Hasil ini harus disesuaikan dengan usia kehamilan, kalau misalnya ada perbedaan ukuran lebih dari 3 cm, bisa berarti ada masalah tertentu pada janin.

Formula McDonald:

SFH x AG (lingkar rahim) = Taksiran Berat Janin (TBJ) dalam gram. 


2. Rumus Johnson-Toshack

Cara menghitung berat janin tanpa USG ala rumus Johnson-Toshack adalah cara perhitungan manual yang paling sering dipakai di Indonesia. Rumus Johnson-Toshack ini mengacu pada pengukuran tinggi fundus uteri (TFU). Dilakukan dengan mengukur jarak antara tepi atas simfisis pubis hingga puncak fundus uteri dengan mengikuti lengkungan uterus.

Formula Johnson-Toshack:

(TFU – N) x 155. N sendiri memiliki nilai 11/12/13, tergantung posisi kepala janin.

- Jika hasilnya adalah 11, artinya kepala janin belum melewati tonjolan tulang ilium

- Jika hasilnya 12, artinya kepala janin sudah melewati tonjolan tulang ilium

- Jika hasilnya 13, kepala janin belum masuk panggul.

3. Rumus Risanto

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Poltekes Malang rumus Risanto ini memang dibuat oleh Risanto Siwosudarmo pada tahun 1990.

Formulanya sendiri sengaja dibuat berdasarkan populasi masyarakat Indonesia. Namun, formula ini tidak dipakai secara luas oleh tenaga kesehatan di Tanah Air.

Formula rumus Risanto:

127,6 x TFU – 931,5 = Taksiran Berat Janin

Akankah terjadi kesalahan dalam cara menghitung berat janin tanpa USG?


Kemungkinan terjadinya kesalahan perkiraan saat melakukan cara menghitung berat janin tanpa USG ini bisa saja terjadi. Sehingga, cara paling valid adalah dengan dilakukan oleh dokter atau ahlinya.

Namun, sebagai acuan, nggak ada salahnya mencoba ketiga rumus cara menghitung berat janin di atas kok, Bu. Tapi yang pasti, Ibu perlu mengetahui bahwa sejak awal kehamilan pertumbuhan bayi nggak semua sama.

Patokan rumus dan angka-angka tersebut hanyalah rata-rata. Akan tetapi, yang jelas jika mengutip Baby Centre ketika Ibu hendak melakukan cara mengukur berat janin tanpa USG, kira-kira sampai usia 14 minggu, pengukuran panjang badan bayi dilakukan dari ubun-ubun hingga bokong.

Barulah, setelah 14 minggu, pengukuran yang diberikan dimulai dari ubun-ubun sampai tumit. Berikut adalah taksiran pertumbuhan janin dari ubun-ubun sampai bokong dan ubun-ubun hingga tumit:

Ubun-ubun hingga bokong:

  • Usia 10 minggu: 3,1 cm, 35 gram
  • Usia 11 minggu: 4,1 cm, 45 gram
  • Usia 12 minggu: 5,4 cm, 58 gram
  • Usia 13 minggu: 6,7 cm, 73 gram

Ubun-ubun hingga tumit:

  • Usia 14 minggu: 14,7 cm, 93 gram
  • Usia 15 minggu: 16,7 cm, 117 gram
  • Usia 16 minggu: 18,6 cm, 146 gram
  • Usia 17 minggu: 20,4 cm, 181 gram
  • Usia 18 minggu: 22,2 cm, 223 gram
  • Usia 19 minggu: 24,0 cm, 273 gram
  • Usia 20 minggu: 25,7 cm, 331 gram
  • Usia 21 minggu: 27,4 cm, 399 gram
  • Usia 22 minggu: 29,0 cm, 430 gram
  • Usia 23 minggu: 30,6 cm, 501 gram
  • Usia 24 minggu: 32,2 cm, 600 gram
  • Usia 25 minggu: 33,7 cm, 660 gram
  • Usia 26 minggu: 35,1 cm, 760 gram
  • Usia 27 minggu: 36,6 cm, 875 gram
  • Usia 28 minggu: 37,6 cm, 1005 gram
  • Usia 29 minggu: 39,3 cm, 1153 gram
  • Usia 30 minggu: 40,5 cm, 1319 gram
  • Usia 31 minggu: 41,8 cm, 1502 gram
  • Usia 32 minggu: 43,0 cm, 1702 gram
  • Usia 33 minggu: 44,1 cm, 1918 gram
  • Usia 34 minggu: 45,3 cm, 2146 gram
  • Usia 35 minggu: 46,3 cm, 2383 gram
  • Usia 36 minggu: 47,3 cm, 2622 gram
  • Usia 37 minggu: 48,3 cm, 2859 gram
  • Usia 38 minggu: 49,3 cm, 3083 gram
  • Usia 39 minggu: 50,1 cm, 3288 gram
  • Usia 40 minggu: 51,0 cm, 3462 gram
  • Usia 41 minggu: 51,8 cm, 3787 gram

Sekali lagi, cara menghitung berat janin di atas memang terlihat cukup mudah dilakukan. Namun, agar lebih valid, cara menghitung berat janin ini sebaiknya tetap dilakukan oleh ahlinya ya Bu.

Nah, agar pertumbuhan bayi tetap ideal di dalam rahim Ibu, maka penting untuk selalu memerhatikan asupan makanan bergizi setiap hari. Menjaga asupan cairan setiap hari juga nggak kalah penting, agar voluma air ketuban tetap normal dan Ibu terhindar dari kemungkinan dehidrasi yang membahayakan tumbuh kembang janin.