Ibupedia

Cara Ampuh Mengatasi Tangisan Bayi

Cara Ampuh Mengatasi Tangisan Bayi
Cara Ampuh Mengatasi Tangisan Bayi

Para orang tua baru akan melakukan apa saja agar bayi mereka berhenti menangis. Tak ada yang suka mendengar bayi menangis. Ketika tidak bisa menenangkan tangisan bayi, ini jadi hal yang memilukan sekaligus menurunkan rasa percaya diri orang tua. Tapi ternyata ada dua cara menyenangkan yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi tangisan si kecil.

Apa Yang Dibutuhkan Bayi?

Ada banyak alasan kenapa bayi menangis, dan menangis jadi cara utama bayi untuk berkomunikasi. Menangis jadi cara makhluk kecil ini mendapat perhatian dan mengungkapkan kebutuhannya. Awalnya, akan sulit untuk membedakan tangisan bayi yang terdengar sama, tapi bila Anda lebih banyak mendengarnya, Anda akan menjadi lebih baik dalam mengenali dan memenuhi kebutuhan spesifik bayi.

Beberapa hal yang membuat bayi menangis:

Perbedaan Tangisan Bayi

Awalnya semua tangisan akan terdengar sama, tapi perlahan Anda akan mendengar tangisan lapar yang berbeda dengan tangisan karena kelelahan. Perhatikan tingkat suara, intensitas tangisan, serta bahasa tubuh bayi, serta ekspresi wajahnya.

Punggung yang menekuk, mata tertutup, menggosok-gosok mata, dan gerakan hiperaktif, semua tanda ini mengomunikasikan sesuatu yang spesifik tentang kondisi emosi dan fisik bayi.

Menggendong Bayi

Sebuah penelitian menemukan kalau bayi yang digendong secara signifikan lebih jarang menangis, terutama selama periode rewel anak. Menggendong bayi membuatnya merasa aman dan menambah rasa percaya dirinya. Tak ada obat ajaib yang bisa menghilangkan semua tangisan bayi Anda. Lagi pula menangis adalah cara bayi berkomunikasi. Orang tua yang harus bisa menenangkan, agar tahu apa yang si kecil butuhkan.

Responsif

Ibu yang responsif terbukti jadi solusi paling kuat untuk mengatasi tangisan bayi. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan untuk jangka waktu lama untuk mengetahui hasilnya, diikutsertakan 26 pasangan ibu dan bayi. Ditemukan konsistensi respon ibu terkait dengan penurunan frekuensi dan durasi tangisan bayi.

Peneliti melaporkan, di akhir tahun pertama, perbedaan individu dalam tangisan merefleksikan riwayat responsif ibu. Kontak fisik yang dekat jadi intervensi maternal paling sering dan paling efektif dalam mengatasi tangisan. Tangisan bayi yang awalnya ekspresif, bisa kemudian menjadi mode komunikasi yang diarahkan secara spesifik kepada ibu. Perkembangan komunikasi non-tangisan, serta penurunan dalam tangisan, terkait dengan responsif maternal pada signal yang bayi berikan.

Temuan ini juga dibahas sehubungan dengan keyakinan populer kalau merespon tangisan berarti memanjakan bayi. Meski penelitian ini kecil dan dilakukan pada tahun 1970-an, tapi kebutuhan bayi tidak mengalami perubahan.

Masyarakat telah mengalami kemajuan, tapi perkembangan dan kebutuhan psikologis bayi tidak berubah. Bayi baru lahir bukan robot dengan teknologi tinggi. Mereka tetap bayi yang sama.

Ketika bayi dibiarkan menangis, otak kecil mereka dipenuhi oleh kortisol, yakni hormon pemicu stres. Meski setelah bayi berhenti menangis, tingkat kortisol di otak tetap tinggi, ini mengindikasikan bayi masih mengalami stres.

Para ahli dan peneliti sepakat; tangisan bersifat merusak dan tidak sesuai untuk bayi. Jadi bayi tidak memanipulasi orang tua mereka saat menangis, tapi sebenarnya mereka mengalami stres. Hingga usia sekitar 6 bulan, bayi tidak menyadari kalau mereka adalah makhluk yang terpisah, mereka mengira ibu dan bayi adalah satu.

Hal ini tak bisa disalahkan ya Bun, karena ibu dan bayi dulunya selalu bersama selama berbulan-bulan. Terlahir ke dunia tidak berarti mereka menyadari kalau mereka berfungsi sebagai individu sendiri.

Sikap responsif orang tua membantu bayi belajar mengatur emosi. Ini artinya bayi mengembangkan kemampuan untuk memahami kalau kita memiliki kontrol emosi. Dengan menenangkan bayi, Anda berarti mengajarkannya untuk bisa tenang saat merasa marah atau kesal. Bayi yang tidak direspon tidak belajar hal yang sama.

Cara Menenangkan Bayi Yang Menangis

Selain menggendong dan bersikap responsif, bila bayi menangis tanpa alasan, dokter menyarankan orang tua untuk mencoba beberapa cara berikut, yang bisa kembali menciptakan lingkungan rahim dan mengaktifkan refleks menenangkan untuk bayi.

  1. Posisi miring atau tengkurap. Tahan tubuh bayi agar ia berbaring miring atau tengkurap. Tapi selalu posisikan telentang ketika ia tidur

  2. Membedong. Bungkus bayi dengan selimut agar ia merasa nyaman dan aman.

  3. Mengayun. Ciptakan gerakan yang ritmik. Misalnya, dengan mengajak bayi berjalan-jalan di stroller atau mobil

  4. Menghisap. Biarkan bayi menghisap sesuatu, seperti dot

  5. Gunakan white noise untuk menyamarkan suara bising, nyalakan vacum cleaner, pengering rambut, kipas, atau pengering baju.

Mempelajari cara menenangkan bayi dan membuat bayi nyaman memang bukan hal mudah. Tapi jangan menyerah bila Anda belum mengetahui apa yang membuat bayi menangis, ia juga akan terus berusaha memberitahu Anda.

Evaluasi Kondisi Mental Anda

Ketika bayi menangis berjam-jam tanpa henti, wajar bila Anda merasa kewalahan. Kondisi emosi Anda memberi perbedaan pada bagaimana reaksi bayi. Bila Anda merasa depresi, marah, atau cemas, bayi juga akan kesulitan menenangkan diri.

Bila Anda stres karena bayi menangis terus dan kelelahan, akan sulit menenangkan bayi. Anda perlu mendapat dukungan yang Anda butuhkan.

Dukungan jadi semakin penting bila Anda atau pasangan:

  • Mengalami depresi

  • Mengalami penyakit atau masalah kesehatan kronis

  • Lelah karena kurang tidur

  • Merasa terisolasi dan tidak didukung

Bunda, menyesuaikan diri dengan bayi baru lahir terutama yang rewel, akan terasa sangat sulit, khususnya bagi yang pertama kali menjadi ibu. Karenanya, sangat penting untuk merawat diri Anda. Ini berarti menerima tawaran bantuan dan mendapat istirahat sebanyak mungkin. Coba cari waktu untuk diri sendiri sebisa mungkin meski hanya selama satu jam,  untuk berjalan kaki, mengunjungi toko buku, atau menemui teman di kafe.

Bila Anda merasakan kecemasan selama bayi menangis, tak apa meletakkan si kecil di tempat yang aman, seperti di tempat tidur atau ayunan, selama beberapa menit sementara Anda menenangkan diri. Ingat, pada usia ini bayi bisa merasakan ketegangan Anda, dan akan lebih sulit untuk menenangkannya bila Anda sendiri tidak merasa tenang.

Bila Anda bisa mengidentifikasi penyebab spesifik yang memicu tangisan bayi, Anda bisa menciptakan lingkungan yang nyaman baginya. Apakah ia sensitif pada suara bising atau tempat yang terlalu terang? Apakah ia merasa tidak nyaman di dekat orang asing? Atau terlalu banyak mainan di sekitarnya?

Bila membuat perubahan pada lingkungan bayi tidak membantu, perhatikan jumlah jam yang ia habiskan untuk tidur. Dianggap berlebihan bila bayi menangis selama 3 jam atau lebih dalam sehari selama 3 hari atau lebih dalam seminggu. Bila ini yang terjadi, bicaralah pada dokter anak Anda, si kecil mungkin mengalami kolik atau refluks asam, yang bisa diatasi dengan obat.

(Ismawati)