Kelahiran

Jangan Panik! Kerak Di Kepala Bayi Ternyata Bisa Dihilangkan

Jangan Panik! Kerak Di Kepala Bayi Ternyata Bisa Dihilangkan

Ibu, pernahkah kamu melihat adanya kerak di kepala bayi ketika bayi baru lahir? Ternyata kondisi ini sangat normal terjadi, kok Bu. Kerak di kepala bayi ini, umumnya dikenal dengan dengan sebutan cradle cap atau dermatitis seboroik

Kerak di kepala bayi ini, kadang bikin kulit kepalanya terlihat, bersisik, mengelupas dan ketika sudah kering tampak seperti ketombe. Bikin Ibu jadi gemas, ingin selalu membersihkannya, deh!

Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kerak di kepala bayi muncul. Meski begitu, kerak di kepala bayi ini akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Namun, kerak di kepala bayi ini perlu dibersihkan setiap hari. Tujuannya, agar kerak tersebut tidak makin menumpuk dan jadi sulit dibersihkan nantinya.

Yuk, simak bagaimana membersihkan kerak di kepala bayi yang aman. Supaya kulit kepala di kecil terlihat lebih bersih, dalam ulasan berikut.

Munculnya kerak di kepala bayi, karena apa?


Seperti yang Ibumin jelaskan sebelumnya, sampai saat ini masih belum bisa dipastikan apa yang jadi penyebab munculnya kerak di kepala bayi. Namun, dikutip dari Seattle Children para ahli mencurigai hal tersebut berkaitan dengan hormon yang diturunkan Ibu pada bayinya pada akhir kehamilan.

Hormon dari Ibu ini, menyebabkan kelenjar minyak di kulit menjadi lebih aktif. Sehingga hormon ini akan melepaskan lebih banyak minyak dari biasanya.

Biasanya, sel kulit mati di kepala bayi akan rontok. Produksi kelenjar minyak yang kebih aktif ini, bisa menyebabkan kulit mati jadi menempel pada kulit.

Sehingga, ketika lahir, sel kulit mati ini akan membentuk kerak di kepala bayi berwarna kuning dan bersisik. Beberapa tanda khas kerak di kepala bayi adalah:

  • Kulit kepala yang bersisik
  • Terdapat sisa sel kulit mati berwarna kuning, kadang berada di sela-sela rambut. Sehingga makin sulit dibersihkan, terutama jika rambut bayi tebal
  • Jenis sisik akibat sel kulit yang mati ini bisa berminyak atau sangat kering
  • Meski mengganggu estetika, nyatanya kerak di kepala bayi ini nggak mengganggu kesehatan bayi (tidak gatal maupun nyeri)
  • Kerak di kepala bayi umumnya muncul 2-6 minggu pertama kelahiran.

Cara menghilangkan kerak di kepala bayi secara alami


Secara keseluruhan, membersihkan kerak di kepala bayi nggak memerlukan pengobatan khusus dari dokter. Dikutip dari Mayo Clinic, sebenarnya menghilangkan kerak di kepala bayi cukup dengan menggunakan shampoo ketika mandi.

Cara terbaik, cucilah rambut bayi sekali sehari dengan shampoo. Pilih jenis shampoo yang lembut di kulit bayi.

Tapi, jika keraknya tebal dan sulit dibersihkan, Ibu juga bisa melakukan cara menghilangkan kerak di kepala bayi secara alami dengan mengoleskan minyak kelapa, ke kulit kepala beberapa jam sebelum keramas. Kemudian, cuci rambut seperti biasa dan usap kulit kepala dengan lembut, atau bisa juga dengan menggunakan waslap.

Nah, yang terpenting adalah, sebaiknya saat membersihkan kerak di kepala bayi, Ibu tidak boleh menggunakan sikat, sisir ataupun benda lainnya yang berpotensi dapat menyakiti kulit kepalanya yang tipis. Aturan membersihkan kerak di kepala bayi lainnya adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan petroleum jelly sebelum memandikan bayi. Usapkan pada bagian yang banyak muncul kerak, seperti di wajah, dahi, pipi, leher dan kepala secara lembut. Hingga sel-sel kulit matinya terangkat
  • Pastikan menggunakan minyak kelapa/petroleum jelly ataupun baby oil yang aman buat si kecil
  • Menggunakan krim khusus yang direkomendasikan oleh dokter. Biasanya, krim ini sudah dipastikan aman digunakan bagi bayi baru lahir
  • Pastikan shampoo ataupun sabun yang digunakan juga aman bagi kulit bayi yang sensitif.

Jika belum juga hilang, apakah harus ke dokter?


Seperti yang kita ketahui, biasanya kerak di kepala bayi ini akan hilang dengan sendirinya dalam 2-6 minggu. Tapi, gimana ya kalau sudah lewat dari 6 minggu, keraknya juga tak kunjung hilang?

Medical News Today mengungkapkan, kerak di kulit kepala bayi dalam derajat yang ringan dan mudah dibersihkan, tentu tidak memerlukan perawatan khusus dari dokter. Namun, Ibu mungkin perlu membawa si kecil ke dokter jika kondisi keraknya semakin parah, menebal, sulit dihilangkan hingga membuat bayi rewel dan tidak nyaman.

Hal ini bisa jadi mengindikasikan bahwa, kerak di kepala bayi tersebut terdapat jamur yang mulai berkembang. Terkadang, hal ini juga dapat memicu ruam bahkan infeksi. Beberapa cirinya adalah sebagai berikut:

  • Kulit kepala bayi tampak merah
  • Kulit kepala mulai mengeluarkan cairan bening ataupun seperti nanah
  • Di titik yang terdapat kerak, jika disentuh terasa lebih hangat dan berbau tidak sedap.

Nah, kalau kondisinya sudah seperti ini, kemungkinan dokter akan meresepkan obat untuk mengatasi infeksi. Seperti misalnya krim anti jamur dan obat lainnya.

Dalam kasus yang jarang terjadi, bayi yang menderita dermatitis seboroik di sekujur tubuhnya, terkadang juga bisa menderita diare akut yang menyebabkan berat badan tidak bertambah. Hal ini jelas nggak bisa didiamkan ya, Bu.

Sebab, bisa jadi ini mengindikasikan adanya masalah dengan sistem kekebalannya. Tak ada jalan lain, kondisi tersebut dianggap berbahaya dan harus segera dikonsultasikan ke dokter.

Menghilangkan kerak di kepala bayi sejatinya cukup mudah dilakukan. Pastikan Ibu membersihkannya dengan hati-hati ya!