Keluarga

12 Tips Memilih Daycare untuk Anak Saat New Normal

12 Tips Memilih Daycare untuk Anak Saat New Normal

Setelah kebijakan pelonggaran PSBB, masyarakat dituntut untuk siap menjalani kebiasaan baru atau “new normal” dengan beraktivitas seperti sedia kala di tengah pandemi Covid-19. Namun, adaptasi new normal ini ternyata bukanlah hal yang mudah dilakukan.

Terlebih bagi para orangtua yang sudah kembali bekerja di luar rumah. Selain harus selalu waspada dan mematuhi protokol kesehatan dengan ketat, orangtua juga harus memikirkan siapa yang akan mendampingi si kecil selama Ibu dan Ayah bekerja dan tidak ada kerabat maupun pengasuh yang bisa dipercaya untuk membantu orangtua mendampingi anak saat bekerja.

Pilihan alternatif yang bisa orangtua ambil adalah menitipkan anak ke daycare. Tentu ini merupakan pilihan yang berat bagi orangtua bekerja yang harus melepas anaknya beraktivitas di luar pengawasan mereka langsung selama pandemi Covid-19.

Sejak Indonesia menetapkan status darurat kesehatan, banyak daycare yang terpaksa tutup untuk menekan penularan Covid-19. Sehingga, mau tidak mau anak-anak yang biasanya beraktivitas di daycare, harus sepenuhnya kembali ke rumah bersama orangtua mereka yang bekerja dari rumah (Work From Home).

Akan tetapi, dengan dimulainya new normal, satu per satu daycare kembali dibuka dengan berbagai aturan yang lebih ketat. Kebutuhan akan jasa penitipan anak meningkat seiring dengan perkantoran dan bidang pekerjaan lain yang kembali beroperasi dan membuat para orangtua harus bekerja di luar rumah (Work From Office). Meski Ikatan Dokter Anak Indonesia telah membuat anjuran terbaru untuk tidak membawa anak ke luar rumah termasuk daycare, pada kenyataannya banyak orangtua yang tidak punya pilihan selain menitipkan anak ke daycare.

Namun, sebelum memutuskan untuk menitipkan anak ke daycare, orangtua wajib mempertimbangkan beberapa hal dalam memilih daycare yang aman untuk si kecil. Tips memilih daycare saat keadaan normal dengan setelah adanya Covid-19 atau era new normal secara umum sebenarnya tidak berbeda jauh, kecuali yang berkaitan dengan protokol kesehatan.

Rangkuman tips secara umum tersebut bisa dibaca di artikel “Tips Memilih Daycare untuk Si Kecil”. Sementara itu, untuk tambahan pertimbangan Ibu dan Ayah dalam memilih daycare di era new normal, berikut beberapa pedoman penting yang disusun oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC):

  1. Daycare Menyediakan Tempat dan Alat Mencuci Tangan

    Salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19 adalah rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. Di masa new normal, daycare harus memiliki tempat untuk mencuci tangan yang mudah dijangkau anak agar selalu ingat untuk menjaga kebersihan.

    Terlebih, anak-anak sangat rentan menyentuh permukaan benda tertentu dan secara tak sadar memegang area wajahnya. Untuk itu, memilih daycare yang memiliki fasilitas ini haruslah menjadi poin pertama Ibu dan Ayah. 

  2. Pengecekan Kesehatan Berkala untuk Staf dan Anak-Anak

    Dengan banyaknya Orang Tanpa Gejala (OTG) yang terpapar Covid-19, membuat kita harus semakin waspada saat berinteraksi dengan orang lain. Seseorang yang positif terjangkit Covid-19 bahkan bisa saja tidak menunjukkan gejala demam dan batuk seperti yang sering diberitakan di media massa. Daycare setidaknya harus melakukan pengecekan berkala pada semua staf dan anak-anak untuk memastikan semua dalam keadaan sehat.

    Salah satunya semua staf dan anak-anak harus diperiksa suhu badannya sebelum masuk dan setelah keluar dari daycare setiap hari. Meskipun termometer tidak bisa menunjukkan seseorang terpapar Covid-19 atau tidak, setidaknya bisa untuk memastikan staf dan anak-anak tidak dalam keadaan sakit/demam yang merupakan gejala umum virus corona.

    Selain itu, orangtua juga bisa mempertimbangkan memilih daycare yang memiliki kebijakan pemeriksaan terkait Covid-19 terhadap para stafnya, juga mewajibkan anak-anak melakukan pemeriksaan dan berstatus negatif Covid-19 sebelum menjadi anak asuh di daycare tersebut selama new normal.

  3. Staf Daycare Selalu Menggunakan Masker

    Salah satu alat pelindung diri (APD) yang wajib dimiliki oleh setiap orang di era new normal adalah masker (kain maupun khusus kesehatan). Pemerintah melalui Kemenkes RI telah menghimbau masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat berinteraksi dengan orang lain. Orangtua harus memastikan daycare secara ketat mewajibkan para staf daycare untuk menggunakan masker karena nantinya merekalah akan mendampingi anak beraktivitas selama orangtua bekerja.

    Aturan penggunaan masker ini tidak hanya untuk orang yang sedang sakit agar tidak menularkan, tapi juga wajib untuk orang yang sehat agar tetap terhindar dari kemungkinan penularan Covid-19. Jangan lupa untuk selalu menerapkan cara menggunakan, melepas, dan membuang masker sesuai dengan anjuran WHO.

  4. Daycare Menyediakan Alat Pelindung Diri Cadangan

    Selain mewajibkan para staf untuk menggunakan masker, Ibu perlu menanyakan dan memastikan daycare yang dituju memiliki alat pelindung diri cadangan untuk staf maupun anak-anak. Anak di bawah usia 2 tahun tidak diperbolehkan pakai masker, sehingga bisa menggunakan faceshield sebagai alternatif pilihan, terutama bagi anak-anak yang belum bisa menerapkan etika batuk dan bersin dengan benar. APD cadangan ini harus disediakan daycare untuk berjaga-jaga bila APD yang disiapkan orangtua mengalami kerusakan atau hilang.

  5. Daycare Melakukan Disinfeksi Rutin 

    Mendisinfeksi semua permukaan benda di area daycare secara rutin harus dilakukan. Orangtua berhak menanyakan berapa kali disinfeksi dilakukan dalam rentang waktu tertentu. Selain itu, orangtua juga sebaiknya memperhatikan kecukupan ventilasi di area daycare dan apakah ada celah untuk sinar matahari masuk ke area daycare. Dua hal ini akan menentukan seberapa baik sirkulasi udara di area anak beraktivitas dan kebersihan permukaan benda yang sering disentuh anak-anak.

    Disinfeksi dan sterilisasi juga perlu dilakukan untuk peralatan belajar dan bermain, terutama di masa new normal. Orangtua bisa memberi masukan pada pihak pengelola daycare untuk menghindari penggunaan peralatan/bahan belajar dan bermain yang tidak bisa disterilisasi atau didisinfeksi.

  6. Tidak Mencampur Peralatan Pribadi Anak

    Yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan orangtua saat memilih daycare adalah melihat aspek kebersihannya. Sebaiknya, Ibu dan Ayah memilih daycare yang memiliki aturan dan kesadaran untuk tidak mencampur atau menggunakan secara bergantian peralatan pribadi anak.

    Misalnya seprai, handuk, pakaian, peralatan mandi dan makan anak-anak, terutama di era new normal, mengingat penularan virus corona bisa melalui permukaan benda milik seseorang yang telah terpapar Covid-19.

  7. Pembatasan Jumlah Anak yang Didampingi

    Mempertimbangkan jumlah penerimaan anak di daycare juga termasuk dalam tips memilih daycare di masa new normal. Beberapa daycare memang telah berinisiasi membatasi jumlah anak yang bisa dititipkan untuk mengurangi keramaian dan mencegah penularan Covid-19 anak. Meskipun physical distancing tidak serta-merta mudah dilakukan di area daycare dengan aktivitas anak-anak yang sulit untuk duduk diam, setidaknya bisa mengurangi keramaian dan meminimalisasi kemungkinan penularan Covid-19 secara massal.

  8. Penetapan Kelompok dan Staf 

    Orangtua juga perlu memperhatikan pembagian kelompok dan perbandingannya dengan jumlah staf. Daycare yang menerapkan protokol kesehatan di era new normal haruslah mengikuti pedoman CDC. Yaitu dengan tidak mencampur dan mengubah-ubah anggota kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya. Termasuk tidak mengganti staf yang mendampingi kelompok tersebut sejak awal pembentukan. Perbandingan staf pendamping dengan anak juga haruslah proporsional. Di masa sebelum pandemi, idealnya 1 pendamping menangani 3-4 anak. Namun selama new normal, 1 pendamping sebaiknya menangani 1-2 anak saja.

  9. Pembatasan Drop-Off dan Pick-Up 

    Kebijakan daycare tentang drop-off dan pick-up untuk mengurangi kontak dari luar area daycare juga tidak boleh luput dari perhatian orangtua dalam memilih daycare di masa new normal. Pilihlah daycare yang dengan tegas tidak mengizinkan orangtua atau pengantar masuk ke area daycare. Daycare harus menyediakan tempat khusus mengantar dan menjemput (meeting point) dengan jarak aman antar sesama orangtua dan anak.

  10. Kebijakan Daycare Saat Anak Sakit 

    Ibu dan Ayah sebaiknya menanyakan dengan lebih detail bagaimana kesiapan daycare jika ada anak yang sakit saat berada di sana. Idealnya, di masa new normal, anak yang menunjukkan gejala sakit harus segera dipisahkan dari anak lain atau tidak diperbolehkan masuk selama beberapa waktu hingga kondisi anak tersebut sudah memungkinkan atau sembuh total. 

  11. Kebijakan Daycare Saat Staf Sakit

    Kebijakan yang sama harus diterapkan bagi para staf yang menunjukkan gejala atau sedang sakit. Pilihlah daycare yang memiliki aturan tertulis yang jelas tentang ini.

  12. Ketersediaan Ruang Isolasi dan Kontak Tenaga Medis 

    Ibu dan Ayah juga sebaiknya menanyakan apakah daycare yang dituju memiliki ruangan isolasi dan kontak dengan rumah sakit/dokter untuk berkonsultasi dalam kondisi mendesak. Ini perlu dilakukan untuk menunjukkan kesiapan daycare tersebut dalam menghadapi new normal

Meskipun orangtua harus bekerja dan menitipkan anak, kesehatan si kecil tidak boleh dipertaruhkan dan diremehkan. Sehingga, sama sekali bukan masalah jika Ibu dan Ayah memiliki banyak pertimbangan sebelum memilih daycare yang tepat dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat di masa new normal.

(Dwi Ratih)