Keluarga

Anak Burnout! Kenali Faktor Pemicu, Tanda Dan Cara Mengatasinya

Anak Burnout! Kenali Faktor Pemicu, Tanda Dan Cara Mengatasinya

Tahukah Ibu? Ternyata Kkebanyakan aktivitas bisa bikin anak burnout, lho! Hal inilah yang kadang menyebabkan anak jadi mogok sekolah, nggak mau les atau bahkan tidurnya jadi nggak nyenyak.

Yes! Nggak nyangka ternyata anak juga mengalami burnout seperti halnya orang dewasa. Ketika anak burnout dan orang tua tidak menyadarinya, makin lama bisa menyebabkan anak stres.

Sehingga, ketika curiga anak burnout ada baiknya Ibu tak boleh mengabaikan. Untuk itu, yuk kenali tanda anak stres belajar dan cari tahu apa yang bisa orang tua lakukan untuk anak yang sedang burnout, dalam ulasan berikut ini

Burnout pada anak, kok bisa?


Burnout merupakan kondisi saat seseorang lelah fisik, mental dan emosional secara bersamaan. Melansir dari Health Hive, laman kesehatan daerah Rochester, anak burnout mengalami lebih dari sekadar perubahan mood dan perilaku.

Ini merupakan kondisi psikologis yang dipicu dari stres kronis tanpa penanganan yang baik. Burnout berawal dari merasa kewalahan dan tidak sanggup mengontrol situasi.

Anak stres dan menjadi cemas. Kelelahan yang mereka alami kemudian memengaruhi performa sekolah. Selanjutnya minat dan motivasi mereka menurun drastis.

Faktor yang membuat anak burnout


Tahukah Ibu? Nyatanya, faktor yang membuat anak burnout ternyata lebih luas dari yang biasa memicu burnout pada orang dewasa, lho! Bila orang dewasa rata-rata burnout karena satu kebiasaan tertentu, seperti pegawai burnout karena pekerjaan, mahasiswa kedokteran burnout karena pendidikannya, anak burnout justru karena beberapa faktor di sekolahnya.

Faktor ini di antaranya adalah:

  • Faktor akademik: anak burnout karena harus berlajar lebih giat dari temannya untuk mengejar nilai, atau mungkin mereka sedang berjuang untuk fokus pada pelajarannya.
  • Faktor emosional: anak burnout karena merasa dirinya kurang dibanding anak lainnya, merasa kehilangan kepercayaan diri ketika melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan, atau ada kondisi yang membuat mereka merasa hari mereka terlalu penuh.
  • Faktor sosial: anak merasa terlalu banyak ditekan untuk melakukan sesuatu oleh orang tua, atau anak justru merasa tidak bisa berbaur dengan temannya entah karena mereka yang tidak memahami temannya atau temannya yang tidak memahami mereka.

Ibu wajib tahu tanda anak burnout

Melansir dari laman Understoodini tanda anak burnout yang bisa orang tua identifikasi:

1. Gemar menunda-nunda


Anak yang biasanya semangat berangkat ke sekolah, segera bangun dan mandi, bahkan bersiap-siap dengan semangat mulai suka menunda-nunda aktivitasnya. Ibu atau Ayah jadi sering mengingatkan tentang waktu, atau barang keperluan yang mungkin belum disiapkan.

Seringkali, anak juga suka komplain dan bernegosiasi, seperti “nanti dulu ya, Bu” atau “bentar lagi, deh mandinya”. Tanda anak burnout yang satu ini, kerap dianggap anak sedang malas saja. Sehingga, tanda anak burnout ini jadi sering diabaikan.

2. Acuh tak acuh

Anak yang biasanya super teliti atau sangat senang berangkat sekolah atau les, tiba-tiba jadi cuek dan acuh tak acuh. Kalau ditanya gimana tadi di sekolah atau gimana lesnya, jawabannya hanya sekadarnya, dan tampak nggak bersemangat.

3. Menghindari situasi tertentu

Ada momen atau situasi tertentu yang dihindari anak. Anak biasanya akan beralasan supaya tidak jadi berangkat atau minta libur saja hari itu.

4. Mulai bersikap negatif


Anak-anak yang biasanya bersikap manis, penurut, semangat ketika berangkat bisa tiba-tiba berubah menjadi pemberontak, suka membantah atau ada sikap-sikap negatif lain yang tidak biasanya mereka lakukan. Hindari dulu menghakimi, ya Bu. Telaah kembali, karena mungkin ini jadi tanda anak burnout.

5. Sulit berkonsentrasi

Ketika anak burnout, anak mulai sulit berkonsentrasi. Mereka yang biasanya bisa fokus setelah 10 menit, kini membutuhkan waktu jauh lebih lama untuk fokus dan memahami materi di depannya.

6. Mudah tantrum, marah dan tersinggung

Hal-hal kecil seolah memicu emosinya jadi meledak. Anak jadi super sensitif dan mudah tantrum atau tersinggung. Eits, jangan terbawa emosi juga, Bu. Validasi emosinya dulu dan ajak anak ngobrol, ya.

Laman Parent Circle juga menambahkan tanda anak burnout disertai dengan gelisah berlebihan, nafsu makan menurun, depresi dan susah tidur. Nggak nyangka, sekompleks itu ternyata tanda yang dialami anak burnout. Lalu, apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua ya?

Yuk, bantu anak hadapi burnout


Orang pertama yang bisa membantu anak menghadapi burnout-nya adalah orang tuanya. Untuk itu, coba bantulah anak burnout dengan tidak melakukan ini:

  • Menuruti setiap kemauannya saat ‘mogok’
  • Ambil alih kerjakan tugas yang biasanya mereka kerjakan
  • Langsung menghentikan aktivitas yang tidak disukai anak tanpa membantu anak mencoba dulu
  • Memarahi anak tanpa mau tahu alasan anak
  • Menghakimi anak dengan label malas, nakal atau hal negatif lainnya tanpa menelaah lebih jauh apa yang sedang anak rasakan.

Sebaliknya, lakukan ini agar anak burnout merasa terbantu:

  • Ajak anak bersantai untuk recharge pikiran. Bisa dengan jalan-jalan, main di taman, nonton bersama atau piknik bersama keluarga
  • Beri jeda istirahat yang terjadwal untuk isi ulang energi. Bahkan menurut Universitas Negeri Utah, menuliskan jadwal untuk istirahat, tidur, bermain dan makan akan membantu anak tidak stres. Karena anak akan merasa kegiatan tersebut tak kalah pentingnya dengan kegiatan belajar.
  • Beri kesempatan anak untuk mencoba lagi hal yang menurutnya dia tidak suka. Terapkan wait and see, lalu tanyakan kembali bagaimana perasaan anak. Stop bila memang anak benar-benar tidak suka dan lanjutkan bila anak mulai nyaman.
  • Motivasi dan bimbing anak saat kesulitan.
  • Ajak ngobrol anak, karena ngobrol membantu anak lebih terbuka tentang apa yang mengganjal untuknya.
  • Turunkan ekspektasi orang tua, sehingga bisa lebih slow dalam menanggapi perubahan yang terjadi.
  • Contohkan work-life balance untuk menghindari stres dan hadirkan diri sepenuhnya saat bersama dengan anak.

Menghadapi anak stres belajar akibat burnout mungkin cukup challenging bagi orang tuaTapi pendampingan dari orang tua cukup membantu anak keluar dari stresnya. Bila segala cara sudah dicoba namun tak membuahkan hasil, Ibumin sarankan untukberkonsultasi pada ahlinya ya, Bu.

 Editor: Aprilia