Keluarga

Anak Menyakiti Diri Sendiri, Bantu Tenangkan Dengan Cara-Cara Ini, Yuk!

Anak Menyakiti Diri Sendiri, Bantu Tenangkan Dengan Cara-Cara Ini, Yuk!

Tiap anak memiliki cara sendiri untuk mengekspresikan perasaan mereka. Tak jarang, kesulitan mengekspresikan perasaan bikin si kecil mudah emosi dan rentan menyebabkan anak menyakiti diri sendiri.

Kalau sudah begini, nggak dipungkiri terkadang Ibumin juga jadi ikut panik dan emosi. Apalagi, agak sulit menenangkan anak dalam kondisi seperti ini.

Padahal, satu hal yang bikin Ibu khawatir saat anak menyakiti diri sendiri ketika emosi, yaitu takut berdampak bahaya untuk tubuhnya. Apalagi kalau sampai ia memukul anggota tubuhnya sendiri, khawatir juga nantinya ia jadi merasa kesakitan dan menyebabkan cedera.

Meski dalam menghadapi anak menyakiti diri sendiri kita juga perlu tenang, namun kita juga wajib mengetahui cara untuk mengatasi hal ini ya Bu. Sebab, hal ini tentu nggak baik untuk perkembangan mentalnya jika nggak segera diatasi.

Alasan mengapa anak menyakiti diri sendiri ketika emosi


Ketika anak Ibumin memasuki usia toddler atau 2 tahun, Ibumin sempat kaget melihat perubahan emosinya yang sangat meledak-ledak. Terutama ketika ia sedang marah.

Tak jarang, Ibumin juga mendapati anak menyakiti diri sendiri ketika emosi. Setelah Ibumin cari tahu, ternyata ini merupakan sebuah fase yang normal terjadi, terutama pada transisi dari bayi menuju usia balita.

Sebab, mengutip dari Healthline ini bisa jadi merupakan cara mereka memberi tahu kita sebagai bahwa mereka sedang marah, lelah, lapar, atau mengantuk. Lalu mengapa hal ini bisa terjadi?

1. Keterampilan komunikasi belum terbentuk sempurna

Marah, cemburu, takut, atau kebingungan jadi masalah yang kerap dialami oleh balita. Sayangnya, hal ini juga disebabkan oleh keterampilan komunikasi si kecil yang belum sempurna.

Sehingga, ketika marah anak cenderung menyakiti diri sendiri hingga memukul. Ini jadi satu-satunya cara untuk memberi tahu apa yang saat ini ia rasakan.

Mereka mungkin juga kesal pada diri sendiri karena tidak bisa mengungkapkan perasaannya, dan memukul kepala sendiri karena frustrasi merupakan respons yang wajar.

2. Bagian dari proses menenangkan diri

Beberapa anak ada yang cenderung ingin lebih diperhatikan dengan tindakan fisik seperti memukul. Sebab, hal dianggap membuat anak jadi lebih tenang dan emosinya jadi mereda.

Nggak heran, mereka mungkin akan memukul diri sendiri untuk memenuhi keinginan akan rangsangan fisik. Beberapa anak juga beralih ke gerakan fisik berulang sebagai cara menenangkan diri ketika mereka stres atau lelah.

3. Sedang cari perhatian orang dewasa

Balita cenderung memiliki sisi narsistik kecil, di mana hal ini membuat mereka sangat suka mendapat perhatian penuh dari orang dewasa dan orang tuanya. Membuat mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya.

Ketika Ibu nggak memperhatikan dirinya, ia akan beraksi cukup keras dan bikin anak menyakiti diri sendiri. Ia mungkin juga akan mengulangi perilaku tersebut untuk terus membuat Ibu jadi marah ataupun panik.

4. Merasa tidak aman, dan merasa ada bagian tubuh yang sedang sakit

Jika anak mengalami infeksi telinga atau sedang tumbuh gigi tetapi tidak dapat memberi tahu Ibu, ini mungkin jadi salah satu penyebab anak menyakiti diri sendiri. Tujuannya hanyalah untuk memberi tahu Ibu tentang ketidaknyamanannya.

Harus bagaimana ketika anak menyakiti diri sendiri?


Bingung menghadapi anak menyakiti diri sendiri ketika emosi? Mengutip dari Very Well Family Ibu bisa melakukan beberapa cara berikut:

  • Ciptakan lingkungan yang aman

Ketika anak-anak melakukan berbagai cara untuk melukai dirinya sendiri, misalnya seperti membenturkan kepala ke dinding ada baiknya cegah dengan menjauhkan benda-benda yang berbahaya tersebut dari jangkauannya.

  • Tawarkan bantuan

Misalnya, memegang tangan anak dan mencegah mereka memukul diri sendiri dengan menahan pukulannya. Tindakan ini bisa menenangkan dan menghentikan tindakan anak menyakiti diri sendiri.

Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang bagi anak-anak, untuk meringankan rasa sakit atau frustrasi yang mereka rasakan.

  • Tenangkan dengan kata-kata yang menenangkan

Jelaskan perlahan pada anak bahwa mereka aman dan Ibu ada untuk mereka. Tawarkan pelukan, atau bisa juga memberi opsi mereka mengenai benda yang bisa ia genggam ketika marah.

Hindari untuk berargumentasi dengan anak atau menceramahi mereka tentang perilaku mereka. Percaya deh, Bu ini bukan saat yang tepat, karena lebih penting adalah fokus menenangkan mereka dan mengurangi risiko anak mengalami cedera akibat anak menyakiti diri sendiri.

Kapan harus waspada?


Menurut para ahli dari Healthy Children ketika anak menyakiti diri sendiri saat emosi merupakan sebuah hal yang wajar terjadi. Namun ada satu hal yang perlu Ibu waspadai, terutama jika tindakan anak sudah berdampak bahaya bagi dirinya hingga menimbulkan cedera.

Terutama jika hal ini terus menerus ia lakukan ketika sedang marah. Waspadai pula gejala-gejala anak mengalami depresi, tampak putus asa atau merasa malas beraktivitas, mengalami gangguan tidur, dan tampak tidak berenergi.

Mengatasi anak menyakiti diri sendiri ketika emosi memang nggak gampang. Ibumin sangat mengerti hal tersebut. Namun, cara-cara di atas mungkin bisa Ibu coba secara perlahan dan konsisten untuk membantu si kecil mengendalikan emosinya ketika marah.