Keluarga

Jangan Salah Pilih Asuransi Jiwa, Ini Cara Memilihnya!

Jangan Salah Pilih Asuransi Jiwa, Ini Cara Memilihnya!

Berbeda orang, berbeda pula pandangannya mengenai asuransi jiwa. Sebagian orang menganggap asuransi hanyalah sesuatu yang dirasa ‘buang-buang uang’. Tentu, karena asuransi pada dasarnya adalah sesuatu yang harus dibayar setiap bulan (atau sesuai dengan aturan dan kesepakatan), dan biaya (premi) yang mesti dikeluarkan pun biasanya nggak sedikit. Sehingga iuran asuransi seringkali dianggap justru memberatkan. 

Nggak jarang, seseorang menganggap asuransi sebagai sesuatu yang ada di balik hal ‘menyeramkan’. Biasanya, nih, ini dirasakan oleh para istri. Mereka merasa nggak bisa membayangkan kalau suatu hari nanti, pasangannya bakal ‘berpulang’, makanya, mereka enggan, nih, untuk membahas tentang asuransi.

Berbeda anggapan, sih, silakan saja. Tapi sebetulnya, alangkah baiknya kalau kita mengerti tentang apa, sih, asuransi jiwa itu dan apa saja manfaatnya? Dengan memahami hal-hal tersebut, mungkin bisa sedikit mengubah pandangan mengenai asuransi jiwa.

Mengutip dari Investopedia.com, asuransi jiwa adalah kontrak yang dilakukan antara pemegang polis, dengan perusahaan asuransi. Polis asuransi jiwa ini, menjamin perusahaan asuransi untuk membayarkan sejumlah uang kepada penerima manfaat (yang telah disebutkan sebelumnya oleh pemegang polis yang diasuransikan), ketika si pemegang polis meninggal dunia, sebagai imbalan atas premi yang telah dibayarkan oleh pemegang polis, semasa ia hidup.

Pada sumber lain, cermati.com misalnya, menjelaskan bahwa asuransi jiwa digunakan sebagai bentuk perlindungan terhadap kerugian finansial atau kehilangan pendapatan seseorang atau sebuah keluarga, karena kematian salah seorang anggota keluarga, yang biasanya, merupakan pencari nafkah. Intinya, imbalan dari pihak asuransi ini, diharapkan bisa membantu keluarga yang ditinggalkan, agar meminimalisasi masalah keuangan yang mungkin terjadi.

Apa Saja Manfaat dari Memiliki Asuransi Jiwa?

Memangnya, kalau kita punya asuransi jiwa, kita bakal dapat apa, sih? Seperti yang sudah diterangkan di atas, manfaat asuransi jiwa itu gunanya untuk menghindari kendala keuangan, terutama buat anggota keluarga yang ditinggalkan. Masih ada, nih, beberapa manfaat asuransi jiwa, yuk, kita jabarkan lebih lanjut, ya, Bu.

  1. Mengurangi beban biaya saat pemilik polis sakit

    Misalnya, pemegang polis sakit sebelum meninggal, maka kemungkinan besar, membutuhkan sejumlah biaya untuk pengobatannya. Maka, manfaat dari asuransi ini, bisa Ibu gunakan untuk mengganti atau melunasi biaya tersebut.

  2. Menggantikan pendapatan pemegang polis

    Dari pemegang polis, dengan begini, diharapkan anggota keluarga yang ditinggalkan tetap memiliki cadangan keuangan. Uang ini juga bisa Ibu gunakan untuk memulai suatu usaha, jadi, uang yang diterima tidak mudah habis dan bisa terus memberikan manfaat bagi keluarga.

  3. Membayar cicilan

    Mungkin banget, kan, ketika pemegang polis meninggal dunia, ia dan Ibu, masih memiliki cicilan untuk dilunasi? Nah, uang ini bisa Ibu gunakan untuk membayar cicilan tersebut.

  4. Dana sekolah anak 

    Ini adalah salah satu yang paling penting dari manfaat memiliki asuransi jiwa. Dengan adanya uang ini, Ibu tetap memiliki uang untuk membayar biaya sekolah anak.

  5. Menenangkan pikiran

    Dari sisi pemegang polis, memiliki asuransi jiwa bisa membantu menenangkan pikiran. Dengan adanya asuransi ini, pemegang polis setidaknya nggak perlu terlalu cemas dengan kondisi keluarganya, kalau terjadi sesuatu.

Sebagian asuransi jiwa, bisa diatur dengan cakupan lainnya, semakin besar cakupan, semakin banyak manfaat yang bisa didapat, tapi pastinya, preminya juga akan semakin besar, ya.

Apa Saja yang Memengaruhi Besaran Premi?

  1. Usia calon pemegang polis 

    Pingin premi asuransi dengan harga lebih rendah? Maka Ibu mesti segera bikin asuransi. Intinya, semakin tua usia seseorang, maka premi akan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan risiko yang semakin besar.

  2. Pekerjaan dan kebiasaan calon pemegang polis 

    Pekerjaan pemegang polis, bisa memengaruhi besaran premi? Begini, misalnya, Ibu atau Ayah memiliki pekerjaan dengan risiko bahaya yang tinggi. Selain itu, kebiasaan dan hobi calon pemegang polis juga bisa menjadi bahan pertimbangan. Misalnya, kebiasaan merokok atau punya hobi melakukan olahraga berbahaya.

  3. Riwayat kesehatan calon pemegang polis 

    Memberikan riwayat kesehatan adalah hal wajib untuk mengajukan asuransi. Makanya, jangan menunggu sakit untuk memulai asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, ya.

4 Tips Memilih Asuransi Jiwa

Nah, setelah mengetahui manfaat dan pertimbangan dalam menentukan premi, sekarang kita akan membahas saran memilih asuransi jiwa.

  1. Utamakan kredibilitas perusahaan asuransi

    Jangan gampang tergiur dengan langkah promosi yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi, tapi utamakan kredibilitas perusahaan. Nggak sedikit, loh, pemegang polis yang tertipu, atau fasilitas tidak ‘cair’ saat dibutuhkan. Penting juga, untuk memilih agen yang bisa dipercaya, ya.

  2. Sesuaikan dengan kebutuhan

    Dalam memilih asuransi jiwa (dan jenis asuransi lainnya), pastikan Ibu mencermati apa yang ditawarkan. Biasanya, agen asuransi akan menawarkan beberapa produk sekaligus. Cek juga, misalnya apa saja fasilitas yang bisa Ibu dapat, apa kelebihannya, apa kekurangannya, dst.

  3. Sesuaikan dengan kemampuan finansial

    Punya asuransi itu nggak gampang juga, loh, karena ada sejumlah biaya yang mesti dibayarkan dan hal ini bisa berlangsung selama seumur hidup. Jadi, penting banget buat Ibu mempertimbangkan jumlah premi.

  4. Bandingkan dengan perusahaan asuransi lain

    Tiap perusahaan, bisa jadi menawarkan pelayanan yang berbeda. Nah, Ibu juga mesti tahu, nih, kelemahan dan kelebihan dari masing-masing produk yang ditawarkan. Oh, ya, asuransi biasanya biasanya bisa saling meng-cover satu sama lain, loh. Jika cermat dalam memilih asuransi jiwa, maka Ibu bisa dapat beberapa keuntungan sekaligus.

Jenis-Jenis Asuransi jiwa

Asuransi jiwa punya beberapa jenis, berikut adalah beberapa dari contohnya.

  1. Asuransi jiwa unit link 

    Asuransi jiwa jenis ini menggabungkan manfaat dari asuransi dan investasi. Ibu selaku pemegang polis nggak hanya dapat perlindungan tapi juga hasil dari investasi. Biasanya, ini disarankan bagi mereka yang masih muda, belum berkeluarga dan baru mulai bekerja.

  2. Asuransi jiwa dwiguna

    Asuransi ini tepat buat Ibu yang pingin punya dana tabungan untuk pendidikan anak, dana pensiun, dst. memilih asuransi jiwa ini, artinya menggabungkan antara asuransi jiwa dan tabungan. Jadi, selain bisa mendapat uang pertanggungan jika meninggal, Ibu juga bisa menarik sejumlah uang pada waktu tertentu (sesuai ketentuan), misalnya untuk biaya pendidikan. Kelemahannya, biaya preminya biasanya lebih besar.

  3. Asuransi jiwa seumur hidup 
    Kalau Ibu pingin punya perlindungan jiwa sekaligus dana darurat, misalnya untuk membiayai kebutuhan seandainya Ibu jatuh sakit, maka disarankan untuk memiliha asuransi jiwa jenis ini.

  4. Asuransi jiwa berjangka

    Sesuai dengan namanya, maka asuransi jenis ini menawarkan perlindungan dengan waktu yang sudah ditentukan saja.

Perbedaan Antara Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan

Ibu lebih mengkhawatirkan ketika jatuh sakit? Mungkin Ibu bisa memilih asuransi kesehatan saja, meskipun biasanya asuransi kesehatan juga bisa mencakup asuransi jiwa. Berikut penjelasan singkatnya.

Asuransi kesehatan, adalah pertanggungan yang diberikan oleh pihak asuransi, ketika pemegang polis jatuh sakit, atau mengalami kecelakaan. Perlindungan yang diberikan berupa biaya perawatan dan pengobatan. Sedangkan asuransi jiwa, pertanggungan diberikan ketika pemegang polis meninggal, pada ahli waris. Baik asuransi jiwa dan kesehatan, keduanya punya manfaat yang penting. Memiliki asuransi, nggak hanya sebagai bukti dari kepedulian terhadap diri sendiri, tapi juga bagi anggota keluarga lainnya.

Wah, ternyata memilih asuransi jiwa itu susah-susah gampang, ya, Bu. Selain mesti berhati-hati dan teliti, juga dibutuhkan penjelasan yang rinci sebelum Ibu memutuskan pilihan. 

Penulis: Stephanie
 Editor: Dwi Ratih