Keluarga

Tips Parenting: Anak Raffi Ahmad Ditonjok Temannya, Begini Sikap Sang Ayah

Tips Parenting: Anak Raffi Ahmad Ditonjok Temannya, Begini Sikap Sang Ayah

Anak Raffi Ahmad memang tak henti-hentinya menjadi perbincangan publik. Selain karena tingkahnya yang lucu, baik Rafatar maupun Rayyanza rupanya memiliki perilaku yang menyenangkan sehingga banyak membuat para fans-nya terhibur.

Namun dibalik kelucuan mereka, rupanya anak Raffi Ahmad tersebut juga tak terhindar dari perilaku kurang menyenangkan dari teman-temannya. Wah, anak sultan tetap harus berhati-hati rupanya ya?

Baru-baru ini, anak Raffi Ahmad yang bernama Rafatar tersebut mendapat perlakuan buruk dari temannya hingga membuat Nagita Slavina sang Ibu menangis saat mendapatkan laporan dari sekolah. Waduh, perlakuan seperti apa ya?

Rafatar kena tonjok oleh temannya, orang tua memilih bersikap sewajarnya

Photo source: Instagram raffinagita1717

Siapa yang tidak sedih, mendapat kabar kalau anak yang kita besarkan dengan penuh cinta mendapat perlakuan kurang baik dari temannya di sekolah. Hal ini juga dialami oleh anak Raffi Ahmad, Rafatar yang baru-baru ini kena tonjok pada bagian pipi hingga membiru oleh temannya.

Melansir dari kanal Youtube acara televisi, perlakuan temannya ini kemudian dilaporkan melalui surat elektronik (e-mail) oleh pihak sekolah melalui Nagita Slavina. Sontak saja Ibu dua anak tersebut menangis sedih dan seketika itu juga melaporkan hal tersebut pada sang suami, Raffi Ahmad.

Alih-alih menjadi kesal karena ulah temannya tersebut, justru Raffi Ahmad bersikap sangat tenang dan wajar. Menurutnya, anak Raffi Ahmad harus tumbuh menjadi anak yang baik dan punya pertahanan diri.

Berikut ini beberapa pesan Raffi Ahmad untuk kedua anaknya yang kemudian viral dan menyentuh hati warga Indonesia:

1. Klarifikasi lebih lanjut pada anak, hindari menghakimi satu pihak

Sebagai anak Raffi Ahmad, Rafatar tentunya akan terus menjadi perhatian publik. Maka tak heran bila perilaku Rafatar juga harus diawasi, agar tidak mudah melukai siapapun dan tetap santun di mana saja.

Bagi Raffi, bila mendengar anaknya mendapat perlakuan buruk dari anak lain, maka yang pertama harus dilakukan adalah bertanya kepada sang anak, apa yang sebenarnya terjadi. Biarkan anak tenang dulu baru kemudian cerita tersebut akan mengalir.

Hindari menilai satu pihak mana yang baik dan buruk, cukup dengarkan dulu cerita anak-anak kita dengan seksama. Beri respon yang wajar juga ya, Bu!

2. Beri nasihat pada anak bagaimana cara bersikap yang tepat

Photo source: Instagram raffinagita1717

Meski anak Raffi Ahmad kerap disebut sebagai anak sultan dengan harta kekayaan berlimpah, bukan berarti mereka punya kuasa atas segalanya. Raffi juga turut membekali kedua anaknya dengan nasihat-nasihat bermanfaat, untuk bekal hidup sang anak.

Ketika mengetahui Rafatar ditonjok temannya, Raffi kemudian memberi nasihat pada Rafatar supaya menjadi anak yang pemberani, hadapi siapa saja yang berlaku jahat dengan berani. Raffi kemudian juga mengatakan, kalau Rafatar tidak boleh menjadi anak dengan mental picik dan mudah menyakiti orang lain.

3. Laporkan kejadian kekerasan atau penindasan tersebut pada orang dewasa

Jika terjadi tindak kekerasan, penindasan, atau perundungan dalam bentuk apapun, anak Raffi Ahmad tersebut boleh melaporkan hal itu pada orang dewasa yang ada di sekitarnya. Pada kasus ini, kejadian berada di sekolah, maka Rafatar wajib melaporkan hal ini pada guru setempat.

Perundungan tak bisa dibiarkan, entah itu terjadi pada orang biasa atau anak artis sekalipun. Ajarkan kepada anak-anak bagaimana berperilaku baik kepada teman-temannya.

4. Rafatar tidak boleh pukul teman, tapi boleh membela diri

Photo source: Instagram raffinagita1717

Bagi Raffi Ahmad, anak-anak bermain kemudian berantem adalah hal yang wajar karena perbedaan pendapat, pandangan, sampai rebutan mainan sudah pasti akan terjadi. Ia kemudian memberi nasihat kepada Rafatar bahwa tidak boleh pukul teman, namun ia boleh membela diri.

Ajarkan anak untuk membela diri ketika ia berada di posisi yang benar, karena ini dapat menaikkah harga diri dan kepercayaan diri anak. Biarkan anak tahu mana yang benar dan salah serta kapan waktu yang tepat untuk membela diri.

5. Belajar bela diri untuk melindungi diri, bukan untuk bergaya

Selain sekolah, diketahui anak Raffi Ahmad rupanya juga belajar bela diri untuk membentengi dirinya dari orang-orang yang berniat jahat padanya. Membela diri dengan teknik yang sudah diajarkan pada kelas bela dirinya, diperbolehkan agar Rafatar tidak terintimidasi atau diinjak-injak oleh orang lain.

6. Bagi orang tuanya agar dapat menyikapi segala sesuatu dengan wajar saja

Photo source: Instagram raffinagita1717

Menurut Raffi, sebagai orang tua yang memiliki anak-anak yang sedang bertumbuh dan asyik bersosialisasi dengan teman sebayanya, harus mampu melihat dari banyak sudut ketika terjadi konflik pada anak. Hindari menyikapi segala sesuatu dengan emosi, karena tidak akan menjadi contoh yang baik juga bagi anak-anak.

Melansir dari laman Parents, jika orang tua dari anak yang diintimidasi memiliki sikap tenang, maka Ayah atau Ibu sudah menunjukkan pada si kecil bahwa situasinya masih terkendali. Namun pastikan untuk selalu menemani si kecil dan menanyakan kabarnya, karena bisa jadi ini adalah hal yang membuatnya sedikit kaget.

7. Kuasai diri sendiri dulu dan hindari terlalu menilai pola asuh anak lainnya

Saat tahu anak Raffi Ahmad, Rafatar mendapat perlakuan buruk dari temannya, Nagita bereaksi berbeda dari Raffi, ia justru menangis dan merasa sedih. Melansir dari laman Happy Family, hal tersebut adalah hal yang wajar dan merupakan insting orang tua ketika anaknya diganggu.

Sebagai orang tua, yang perlu dilakukan adalah kuasai diri sendiri dulu, dan hindari terlalu cepat menilai pola asuh anak lain buruk. Jika kondisi mental Ibu sudah kuat, maka selain mencari solusi, Ibu akan berpikir bahwa beginilah dinamika pergaulan anak-anak, meski perundungan yang melibatkan fisik tetap tidak dibenarkan.

Penyebab perilaku agresif pada anak yang perlu diwaspadai orang tua

Bagi orang tua yang sering kali mendapat laporan bahwa si kecil kerap berbuat tidak baik dengan temannya, pasti akan merasa sangat sedih dan bingung. Ada apa dengan si kecil? Mengapa di dalam rumah tampak baik tapi di luar ia seperti bertingkah lain?

Melansir dari laman Empowering Parents, perilaku agresif pada anak ternyata ada penyebabnya seperti berikut ini:

  • Melakukan pertahanan diri
  • Si kecil merasa berada di tempat yang membuatnya stres
  • Kurangnya rutinitas
  • Mengalami frustrasi atau kemarahan yang ekstrim
  • Kesulitan mengungkapkan dengan kata-kata (verbal)
  • Stimulus berlebihan atau justru merasa kelelahan
  • Kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya
  • Meniru perilaku agresif dari tontonannya atau orang sekitarnya. 

Jika beberapa hal di atas ada pada si kecil, Ibu bisa mulai memperhatikan perilakunya dan mulai melakukan pendekatan pada si kecil supaya dapat kembali terkoneksi dengan anak. Namun bila hal tersebut tidak dapat Ibu tangani sendiri, Ibu bisa melakukan konsultasi dengan psikolog anak untuk perawatan lebih tepat.

Editor: Aprilia