Keluarga

Usia Berapa Anak Punya HP Sendiri? Pertimbangkan Dulu, Yuk!

Usia Berapa Anak Punya HP Sendiri? Pertimbangkan Dulu, Yuk!

Di zaman yang serba modern seperti sekarang, kehadiran smartphone atau HP mungkin bisa dibilang jadi benda yang penting untuk dimiliki. Dari layar HP kita bisa tetap berkomunikasi dengan orang dari kejauhan, baik dengan telepon maupun video call.

Apalagi saat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, HP punya peran yang cukup krusial dalam membantu menjembatani jalannya pendidikan antara guru dan murid. Hingga saat ini, kehadiran HP juga masih dimanfaatkan untuk menginformasikan tugas dan pelajaran di sekolah.

Tapi, sebenarnya usia berapa anak punya HP sendiri, ya? Karena saat ini, Ibumin sering melihat anak usia balita sudah diberikan screen time secara masif. Padahal, di usia tersebut anak dianggap belum mampu meregulasi emosi dengan baik.

Sehingga, bisa berdampak pada tumbuh kembangnya kelak. Nah, sebelum memberikan anak HP, ada baiknya ketahui dulu yuk usia berapa anak punya HP sendiri dan hal apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam ulasan berikut.

Usia berapa anak punya HP sendiri? 

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Common Sense Media rata-rata sebanyak 42% anak di dunia, mendapatkan HP pertamanya di usia 10 tahun, 71% di usia 12 tahun dan 91% pada usia 14 tahun. Nah, kalau di Indonesia sendiri, perdebatan mengenai usia berapa anak punya HP sendiri sebenarnya masih terus diteliti.

Beberapa peneliti di Indonesia sepakat bahwa, usia berapa anak punya HP sendiri sebaiknya pada usia 13 tahun. Keberagaman ini, menunjukkan bahwa tiap negara memiliki aturan batasan minimum tersendiri mengenai usia berapa anak punya HP sendiri.

Namun, mengutip dari Child Mind Institute Dr. Jerry Bubrick, PhD, selaku psikolog klinis anak dan keluarga mengungkapkan, sejatinya usia bukanlah sebuah patokan kapan anak bisa diberikan HP sendiri. Satu hal yang tak kalah penting adalah, mengenai kesadaran sosial anak dan pemahaman tentang arti teknologi.

Beberapa hal yang mungkin bisa dipertimbangkan sebelum memberikan HP pada anak adalah:

1. Apakah anak sudah bisa dipercaya?

Seberapa sering anak kehilangan barang, terutama barang mahal. Bagaimana anak menanganinya dan lain sebagainya, juga bisa jadi pertimbangan penting sebelum memberikan HP anak.

Mengutip dari Raising Children membangun kepercayaan antara orang tua dan anak menjadi hal yang penting dilakukan. Rasa kepercayaan dan rasa hormat menjadi penting berjalan secara beriringan, seiring dengan bertambahnya usia anak.

Usia berapa anak punya HP sendiri juga perlu dipertimbangkan dari segi kesiapan menjaga barang. Seberapa sering barang tersebut hilang dan lain sebagainya.

2. Si kecil sudah paham batasan screen time

Yes! Mengenai usia berapa anak punya HP sendiri juga bisa dipertimbangkan saat Ibu memberikan batasan screen time anak. Terutama pada hari-hari produktif sekolah.

Pada anak di bawah usia pra sekolah juga bisa dilihat dari, seberapa sering ia tantrum saat gadgetnya diambil atau pada saat waktu screen time sudah habis.

3. Si kecil sudah paham meregulasi emosinya

Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun memang nggak main-main. Sebelum memahami usia berapa anak punya HP sendiri, ada baiknya pahami dulu apakah si kecil sudah bisa meregulasi emosinya dengan baik.

Apalagi penggunaan sosial media saat ini cukup membuat banyak orang tua khawatir. Orang tua juga perlu memberikan pemahaman, apa saja hang boleh dan tidak boleh di posting dalam sosial media.

Perhatikan respon anak, apabila anak merasa marah, itu artinya ia belum benar-benar bisa meregulasi emosinya dengan baik. Tapi, pastikan beri pengertian dengan bahasa yang lebih halus ya, Bu.

4. Pertimbangkan soal parental guidance

Nah, sebelum memberikan HP anak, orang tua juga bisa mempertimbangkan terlebih dahulu soal parental guidance. Seberapa sanggup orang tua dalam mengawasi anak saat bermain gagdet.

Terutama anak-anak yang masuk usia pra-remaja, di mana pada usia ini, anak masih rentan mendapatkan tindakan manipulatif. Dalam hal ini, orang tua wajib memahami pentingnya parental guidance untuk bantu lindungi privasi anak.

5. Sudah paham dengan konsekuensi

Ketimbang mengetahui usia berapa anak punya HP sendiri, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu mengenai apakah si kecil sudah paham mengenai konsekuensi. Terutama jika melanggar aturan yang diberikan orang tua.

Bagi orang tua yang mengutamakan kedisiplinan yang ketat, hal ini perlu diperhatikan dengan baik. Nah, kalau belum memberikan aturan, cobalah mulai dengan membuat aturan yang disepakati bersama.

Misalnya, terapkan batasan screen time seperti mematikan HP di atas jam 7 malam. Bisa juga berikan aturan, tidak boleh menggunakan HP sebelum tugas-tugas sekolah dikerjakan dengan baik.

Jika menunda lebih baik, kenapa nggak? 


Yup! Dikutip dari San Diego Family menurut psikolog anak, Reena B. Patel, ia lebih setuju untuk menunda memberikan HP anak. Alasannya, agar anak bisa lebih bereksplorasi terhadap dunia sosial yang nyata.

Orang tua dirasa perlu lebih banyak menciptakan peluang bagi anak-anak untuk berkumpul dalam kehidupan nyata bersama teman-temannya. Ketimbang memberikan HP untuk anak, yang dapat menimbulkan efek antisosial nantinya.

Biarkan anak merasa terkoneksi dengan teman sebayanya, tanpa adanya pengaruh gadget yang terlalu dini. Nah, ketimbang memikirkan usia berapa anak punya HP sendiri, tak ada salahnya Ibu mencari opsi lain yang juga memanfaatkan teknologi.

Misalnya, dengan memberikan smart watch khusus anak atau berbagi ponsel dengan orang tua. Artinya, ponsel tersebut tidak benar-benar ia miliki secara pribadi, sehingga orang tua lebih bisa mengontrol penggunaannya.

Jadi, menurut Ibu, kapan nih waktu yang tepat memberikan HP sendiri untuk anak? Tiap orang tua, tentu punya pertimbangan tersendiri untuk memutuskan usia berapa anak punya HP sendiri ya, Bu. Yuk, tetap hargai keputusan masing-masing!