Keluarga

Wajib Tahu! Ciri Pasangan Manipulatif Dan Kiat Menghadapinya

Wajib Tahu! Ciri Pasangan Manipulatif Dan Kiat Menghadapinya

Di dunia tidak ada manusia sempurna, tak terkecuali pasangan kamu. Dalam beberapa kasus, ada banyak orang yang memiliki ciri pasangan manipulatif. 

Pasangan yang manipulatif kerap membuat hubungan terasa membingungkan. Ciri pasangan manipulatif wajib diketahui guna mendeteksi seberapa manipulatif pasangan kita.

Ciri-ciri pasangan manipulatif dapat menjadi pedoman bagi kamu yang hendak mengenali karakter pasanganmu. Ketika orang mulai mendeteksi ciri pasangan manipulatif, orang akan bertanya-tanya bagaimana menghadapi pasangannya tersebut.

Menghadapi pasangan manipulatif terkadang membuat Ibu merasa sangat tidak nyaman, sehingga seringkali mencari cara bagaimana cara mengatasi kondisi tersebut. Dalam menghadapi situasi yang membingungkan ini, memahami ciri pasangan manipulatif dapat membantu kamu mencari strategi menghadapinya. Yuk, simak ulasan berikut ini!

Mengenal akar manipulasi


Dilansir dari Psychology Today, manipulasi psikologis didefinisikan sebagai pelaksanaan pengaruh yang tidak semestinya melalui distorsi mental dan eksploitasi emosional. Tujuannya adalah untuk merebut kekuasaan, kontrol, manfaat, dan hak istimewa dengan mengorbankan korban.

Dalam manipulasi psikologis, manipulator dengan sengaja menciptakan ketidakseimbangan kekuatan dan mengeksploitasi korban untuk kepentingannya sendiri. Akar penyebab manipulasi kronis itu rumit dan mendalam. 

Tetapi apa pun yang mendorong seseorang menjadi manipulatif secara psikologis, tidaklah mudah ketika kamu akhirnya menjadi korban agresi tersebut. Sehingga sangat penting untuk mengetahui sikap manipulatif pasangan, supaya bisa mengatasi ciri pasangan manipulatif yang sering membuat kita merasa sangat tidak nyaman. 

Jenis-jenis manipulasi

Tahukah kamu? Jenis pasangan manipulasi sendiri tidak hanya satu jenis, lho! Dilansir dari Psych Central, ada berbagai jenis manipulasi. Tiga jenis yang paling umum adalah:

1. Guilt induction (induksi rasa bersalah)

Ciri pasangan manipulatif akan membuat perasaan kita merasa sangat tidak nyaman. Pasangan manipulatif akan selalu membuat kondisi hubungan menjadi tidak aman dan seringkali membuatmu merasa bersalah. Dalam hal ini, pelaku cenderung playing victim

2. Ingratiation (ingratiasi)

Mereka dengan sengaja membangun hubungan baik dengan kamu untuk mendapatkan sesuatu dari kamu. Hubungan baik tersebut sengaja dibangun untuk mendapatkan keuntungan khusus bagi dirinya sendiri. Sayangnya, hal ini jarang disadari oleh kita.

3. Deceit (penipuan)

Mereka mungkin tidak jujur atau sering menyembunyikan kebenaran. Sehingga kemungkinan pasangan melakukan kebohongan sangat besar.

Meskipun penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang terlibat dalam beberapa bentuk manipulasi dari waktu ke waktu, orang yang menggunakan taktik manipulatif secara teratur mungkin memiliki alasan yang kompleks. Alasan-alasan ini mungkin termasuk:

  • Memiliki gangguan kepribadian klaster B, seperti gangguan kepribadian narsistik (NPD) atau gangguan kepribadian histrionik
  • Dibesarkan dalam rumah tangga di mana taktik manipulasi biasanya digunakan
  • Takut kehilangan kendali atau dihakimi
  • Memiliki keterampilan komunikasi yang buruk yang menghambat kemampuan untuk mengomunikasikan kebutuhan secara efektif
  • Terlibat dalam mekanisme pertahanan
  • Mampu memanipulasi dengan strategi kecemasan

Ciri pasangan manipulatif

Setelah memahami akar dari perilaku manipulatif, maka kamu perlu mengetahui ciri-ciri pasangan manipulatif. Dilansir dari Up Journey, berikut ciri-ciri pasangan manipulatif berdasarkan pendapat para ahli: 

  • Sering berbohong dan mungkin memiliki variasi cerita yang menciptakan pola inkonsistensi.
  • Sering menggunakan sarkasme sebagai alat untuk menekan emosional atau mental. Kalimat yang umum misalnya, "Hei, aku tidak serius...aku hanya bercanda!" atau yang umum, "Kamu tidak bisa menerima lelucon!"
  • Sering playing victim untuk membujuk kamu melakukan apa yang mereka inginkan; orang-orang seperti itu mencoba membuat kamu merasa bersalah karena bersikap egois.
  • Sering kali bersifat pasif-agresif. Alih-alih berterus terang tentang kebutuhan atau kekhawatiran mereka, mereka akan memenuhi kebutuhan mereka dengan ledakan emosi, menarik diri, atau perilaku bermusuhan.
  • Sering "dengan mudah melupakan" kewajiban, janji, atau komitmen tertentu. Disisi lain, pasangan manipulatif  memiliki ingatan yang bagus jika sesuai dengan kebutuhan mereka, ingatan mereka akan memudar ketika nyaman untuk berpura-pura amnesia

Dampak pasangan manipulatif terhadap kesehatan mental


Ciri pasangan manipulatif yang sudah disebutkan di atas tak jarang membuatmu merasa tidak aman dan memberi rasa tertekan. Dilansir dari Health Shots, terdapat beberapa dampak manipulasi terhadap kesehatan mental, diantaranya sebagai berikut:

  • Merasa tertekan
  • Kecemasan meningkat 
  • Mengembangkan coping mechanism yang tidak sehat
  • Terus-menerus mencoba untuk menyenangkan orang yang manipulatif
  • Berbohong tentang perasaan mereka
  • Menempatkan kebutuhan orang lain sebelum kebutuhan mereka sendiri
  • Merasa sulit untuk mempercayai orang lain
  • Merasa sulit untuk bersikap tegas atau mengatakan tidak.

Dalam beberapa kasus, manipulasi bisa begitu meresap sehingga menyebabkan korban mempertanyakan persepsi mereka tentang realitas.

Perbedaan bentuk manipulasi dalam sebuah hubungan


Manipulasi yang terjadi dalam hubungan cinta dan pernikahan memiliki pola yang berbeda-beda. Ciri pasangan manipulatif ternyata juga terdapat banyak pola dan perbedaannya. 

  • Manipulasi dalam cinta

Manipulasi memperburuk kesehatan suatu hubungan dan menyebabkan kesehatan mental yang buruk dari mereka yang berada dalam hubungan tersebut atau bahkan putusnya hubungan tersebut.

  • Manipulasi dalam pernikahan

Dalam pernikahan atau kemitraan, manipulasi dapat menyebabkan salah satu pasangan merasa diintimidasi, terisolasi, atau tidak berharga. Manipulasi dalam hubungan intim dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk agresi, rasa bersalah, menunjukkan kasih sayang secara selektif, menyimpan rahasia, dan agresi pasif.

Cara menghadapi pasangan manipulatif


Menghadapi pasangan manipulatif memang menguras hati, pikiran, dan tenaga. Dilansir dari Pinkvilla, terdapat beberapa cara menghadapi pasangan yang manipulatif :

1. Sangat penting untuk mendengarkan suara hati. Jika kamu merasa tidak nyaman dengan perilaku pasangan kamu, seperti mengganggu, pasif, atau agresif, inilah saatnya untuk benar-benar memperhatikan dan menilai apakah ini adalah hubungan yang tepat untuk kamu.

2. Ketika kamu menyadari bahwa pasanganmu mencoba menguasaimu, kamu harus segera membuat pilihan pasti yang kamu buat untuk dirimu sendiri. Membuat batasan yang jelas agar kamu dapat mempertahankan pilihanmu dalam mengambil keputusan.

3. Ketika kamu menyadari bahwa pasangan mencoba memanipulasimu secara emosional, itu adalah kesempatanmu untuk mencontohkan secara nyata permasalahan yang ada dan bersikap tegas dalam merespon pasangan agar tidak terjebak dalam badai emosi.

4. Jika pasanganmu memaksakan nilai-nilai dan keyakinan kepadamu, dan tidak sejalan dengan nilai-nilai kamu sendiri, inilah saatnya untuk mengkomunikasikan ketidaknyamanan kamu tentang hal ini. Ketika kamu berkompromi dengan nilai-nilai kamu, hal itu akan berdampak pada kesehatan emosional pribadi serta kesehatan emosional hubungan.

5. Jika kamu berinvestasi dalam hubungan dan manipulasi terus berlanjut setelah kamu mencoba mengomunikasikan kekhawatiran dengan pasangan, menetapkan batasan, mendapatkan kekuatan, dan tidak terlibat dalam badai emosional dengan pasanganmu, mungkin sudah waktunya untuk mencari dukungan profesional.

Pada intinya, hidup bersama pasangan manipulatif cukup sulit. Perilaku manipulatif berkontribusi terhadap masalah kesehatan fisik dan mental. Namun, mengetahui ciri-ciri pasangan manipulatif ini dapat membuat kamu lebih aware dalam menghadapi pasangan manipulatif. 

Editor: Aprilia