Jerawat yang muncul di beberapa bagian wajah kita seringkali dapat mengurangi rasa kepercayaan diri. Berbagai macam obat jerawatpun sudah diberikan, sayangnya jerawat masih sering bermunculan.
Konon, salah satu penyebab timbulnya jerawat juga berasal dari makanan yang kita konsumsi, lho! Sehingga, sebisa mungkin kita perlu menghindari makanan pemicu jerawat tersebut.
Sebab, nggak main-main jerawat yang muncul akibat konsumsi makanan pemicu jerawat tersebut terkadang bisa menimbulkan jerawat batu. Dimana jerawat jenis ini memang sangat susah sekali hilang.
Meskipun para ahli belum bisa memastikan apakah jerawat bisa muncul dari makanan yang dikonsumsi. Namun, beberapa penelitian mengatakan ada jenis makanan pemicu jerawat tertentu yang sebenarnya dapat memengaruhi hormon, sehingga memicu peningkatan produksi sebum atau minyak berlebih pada kulit wajah.
Untuk itu, nggak ada salahnya untuk mengetahui beragam makanan pemicu jerawat dan komedo yang perlu kamu perhatikan berikut ini.
Makanan tertentu bisa picu jerawat, benar nggak ya?
Jerawat merupakan kondisi yang sangat umum terjadi pada sekitar 10% populasi manusia di dunia. Melansir Healthline sebenarnya ada banyak faktor yang diduga dapat memicu jerawat.
Misalnya saja akibat adanya bakteri di kulit, kelebihan sebum atau minyak di pori-pori wajah, perubahan hormon serta pori-pori yang tersumbat dan menyebabkan kulit jadi infeksi. Meskipun makanan pemicu jerawat hormon masih menjadi kontroversi bagi para ahli, namun penelitian tahun 2013 berjudul Acne: The Role of Medical Nutrition Therapy menyimpulkan bahwa makanan dicurigai juga punya peran penting dalam memicu jerawat.
Bahkan, penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa kondisi jerawat yang muncul ini lebih sering terjadi pada anak-anak yang menuju usia remaja. Dimana hal tersebut menyebabkan perubahan hormon akibat pubertas.
Apalagi selama masa pubertas ini, tubuh para remaja cenderung lebih banyak mengeluarkan hormon bernama insulin-like growth factor 1 (IGF-1). Hormon ini dapat meningkatkan produksi minyak dan memperburuk kondisi jerawat.
Makanan pemicu jerawat batu yang mengurangi rasa percaya diri
Makanan tidak serta merta bisa menyebabkan timbulnya jerawat begitu saja. Faktor genetik, perubahan hormon dan gaya hidup kita sehari-hari jelas punya peran yang juga cukup penting untuk memicu jerawat.
Namun, melansir WebMD beberapa jenis makanan bahkan bisa memperparah jerawat yang timbul. Untuk itu, berikut ini adalah makanan pemicu jerawat dan komedo yang sebaiknya perlu dihindari:
1. Susu dan produk turunannya
Susu dan produk turunannya dapat menjadi salah satu makanan pemicu jerawat yang sebaiknya dihindari. Para ahli mencurigai bahwa hormon yang dihasilkan oleh sapi sebagai faktor pemicunya. Sebab, saat mereka hamil kadar hormonnya cenderung lebih tinggi dan bisa menjadi penyebab timbulnya jerawat.
2. Gula dan makanan dengan karbohidrat tinggi
Makanan pemicu jerawat hormon selanjutnya adalah makanan yang tinggi gula dan karbohidrat. Misalnya seperti minuman bersoda, nasi putih, dan kue yang manis.
Gula dan karbohidrat dalam makanan ini cenderung bisa masuk ke dalam darah dengan sangat cepat. Itu berarti makanan ini dapat meningkatkan indeks glikemik, yang membuat tubuh lebih banyak memproduksi insulin. Hal ini dapat memengaruhi hormon lain yang dapat meningkatkan produksi minyak di kulit wajah.
3. Rumput laut
Makanan pemicu jerawat selanjutnya adalah rumput laut. Makanan ini cenderung memiliki rasa yang asin. Meski begitu, sebenarnya rumput laut adalah sumber yodium yang bagus dan sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk bekerja dengan baik.
Tapi terlalu banyak konsumsi makanan tinggi yodium dapat memicu jerawat yang lebih banyak. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan 150 mikrogram yodium sehari. Namun, pada wanita hamil dan menyusui pada umumnya membutuhkan kadar yodium yang lebih banyak.
4. Makanan cepat saji
Makanan cepat saji juga jadi makanan pemicu jerawat yang wajib dihindari. Makanan cepat saji, seperti burger, nugget, hot dog, kentang goreng, soda, dan milkshake, adalah makanan utama khas orang Barat dan dapat meningkatkan risiko jerawat. Meski begitu, belum ada penelitian yang cukup jelas mengenai mengapa makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat.
5. Bubuk whey protein
Protein whey adalah suplemen makanan yang belakangan cukup populer. Whey protein mengandung asam amino leusin dan glutamin yang dapat membuat sel-sel kulit tumbuh dapat membelah lebih cepat. Hal ini justru dapat berkontribusi pada pembentukan jerawat.
Asam amino dalam protein whey juga dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan tingkat insulin yang lebih tinggi. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan fakta tersebut.
6. Lemak trans
Makanan pemicu jerawat yang satu ini biasanya berasal dari minyak sayur yang telah digunakan untuk memasak berkali-kali. Jika dikonsumsi secara berlebihan, lemak trans atau lemak jahat bisa menyebabkan peradangan yang memicu jerawat.
Hal ini ternyata juga berlaku pada makanan dengan kandungan lemak trans lainnya, seperti daging merah, keju, dan mentega. Makanan yang tinggi akan lemak trans sering dihubungkan dengan peningkatan insulin. Bahkan, insulin yang meningkat drastis dapat merangsang produksi hormon seks yang juga dapat meningkatkan risiko jerawat.
Cara lain mencegah timbulnya jerawat
Melansir Medical News Today salah satu hal yang dapat mencegah timbulnya jerawat adalah memastikan kulit wajah selalu bersih. Misalnya dengan cara rajin mencuci wajah, menggunakan pelembab dan sunscreen sesuai dengan jenis kulit dan lain sebagainya.
Selain itu, yang nggak kalah penting adalah memastikan bahwa Ibu terbebas dari beban pikiran alias stress. Beberapa cara berikut terkait pemilihan makanan juga nggak kalah penting, diantaranya adalah:
- Konsumsi buah dan sayur yang cukup
- Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik.
- Batasi makanan yang mengandung gula dan kandungan lemak trans yang tinggi.
- Pilih makanan yang mengandung antioksidan tinggi.
Menghindari makanan pemicu jerawat dan komedo menjadi hal yang penting dilakukan. Supaya tak ada lagi jerawat membandel yang dapat mengurangi rasa kepercayaan diri Ibu maupun si kecil yang mulai beranjak remaja.
