Es Terooos Dan Tanya-Jawab Seputar Anak Batuk Pilek Bareng Ahlinya Yuk

Batuk pilek merupakan penyakit yang paling umum dialami oleh anak-anak. Terutama di musim pancaroba di mana kondisi cuaca sedang tidak menentu, pagi hari bisa terik sekali, sementara siang harinya hujan deras.
Wah, kalau sudah seperti ini biasanya Parents mulai memberikan batasan pada si kecil, bukan? Mulai dari menghindari makanan pemicu anak batuk pilek, hingga memberikan booster multivitamin.
Tapi, satu yang Ibumin ingat adalah zaman dahulu ketika anak batuk pilek orang tua seringkali mengingatkan agar tidak mengonsumsi minuman dingin alias “es terusss!” katanya. Namun, sebenarnya apakah hal ini benar-benar berlaku saat anak batuk pilek? Apakah vaksin influenza bisa benar-benar mencegah anak batuk pilek? Kapan sebaiknya anak batuk pilek dibawa ke dokter?
Yuk, kita simak tanya-jawab seputar anak batuk pilek bersama dengan dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A.
Tanya-jawab seputar anak batuk pilek, agar Parents lebih waspada
Benar nggak sih anak batuk pilek selalu disebabkan mengonsumsi minuman dingin dan makanan manis?
“Es terusss!” tentu sudah menjadi kalimat yang nggak asing di mata kita, bukan? Menjawab mengenai hal tersebut, dokter Kanya pun menjelaskan bahwa penyebabnya nggak melulu karena es dan makanan manis. Sebab yang masuk ke tubuh anak terlebih dahulu adalah virus.
“Tapi, mungkin gejalanya jadi diperberat dengan adanya faktor-faktor yang membuat proses peradangan atau inflamasi ini menjadi lebih berat, contohnya seperti mengonsumsi makanan terlalu manis atau terlalu dingin,” jelas dokter Kanya saat ditemui dalam Combiphar Luncurkan OB Combi Anak Batuk Pilek.
Menurutnya hal ini lebih berlaku pada anak yang memiliki riwayat alergi. Untuk anak yang nggak ada alergi sebenarnya nggak ada masalah kok, Parents. Terutama pada anak dengan batuk pilek yang lalu berkembang menjadi radang tenggorokan biasanya mengalami nyeri menelan.
“Sebenarnya pada kondisi ini, kita malah bisa bantu memberikan makanan atau minuman yang diberikan saat dalam kondisi sejuk tapi tetap kaya nutrisi. Misalnya seperti homemade smoothies, homemade gelato, sehingga kecukupan cairan dan nutrisi anak tetap terpenuhi dan tenggorokannya menjadi lebih nyaman, saat anak batuk pilek,” tambahnya.
Selain anak batuk pilek, penyakit apa yang banyak diderita anak di musim pancaroba seperti sekarang?
Kembali dijelaskan oleh dokter Kanya, secara keseluruhan musim pancaroba nggak hanya didominasi oleh batuk pilek saja, ya Parents. Ada juga penyakit lain yang jarang disadari, seperti diare pada anak.
“Sebenarnya Indonesia negara endemis ya, selain batuk pilek, diare juga seringkali menyerang anak-anak di bawah 5 tahun. Nggak apa-apa, karena gejala yang muncul menunjukkan bahwa tentara tubuhnya sedang melawan virus atau bakteri dalam tubuh,” katanya.
Selama tanda kegawatannya tidak muncul, misalnya pada anak batuk pilek; sesak napas, demam tinggi dan dehidrasi, atau pada diare; tidak ada muntah berlebihan dan dehidrasi, bisa diatasi dulu di rumah oleh orang tua. Itulah menurutnya, kita harus menjadi orang tua yang sigap untuk mengetahui basic dasar kegawatdaruratan saat anak sakit, menjadi sangat penting.
Rangkaian imunisasi apa saja yang bisa meminimalisir anak batuk pilek?
Tahukah Parents? Mencegah anak mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) bisa dilakukan dengan melengkapi imunisasi dasar si kecil sejak lahir, lho! Menurut dokter Kanya, imunisasi dasar tersebut punya peran yang penting untuk mencegah keparahan penyakit.
“Yang pertama imunisasi BCG untuk mencegah TBC, imunisasi difteri, pertusis (batuk 100 hari), imunisasi influenza (pengulangan per tahun), pneumokokus dan campak. Sebab selain ruam, pada campak sering terjadi gejala ISPA yang dapat memperparah penyakit,” jelas dokter Kanya.
Kapan waktu yang tepat anak batuk pilek perlu mengonsumsi obat?
Ketika anak batuk pilek, terkadang nggak melulu membuat kondisinya menurun. Pada beberapa anak bahkan tetap terlihat aktif tanpa kehilangan nafsu makan sama sekali.
Lalu kapan sebaiknya anak perlu diberikan obat? Dijelaskan oleh dokter Kanya, masih dalam acara Combiphar Luncurkan OB Combi Anak Batuk Pilek, anak batuk pilek dasarnya disebabkan oleh virus. Maka dalam hal ini pengobatannya hanya perlu meningkatkan imun tubuhnya saja.
“Tapi, ketika mulai ada gangguan (hidung meler, tidur gelisah, hidung mampet) meski si kecil masih aktif bermain, sebenarnya sudah boleh diberikan obat-obatan yang membantu melegakan keluhannya,” tambahnya.
Namun, jika keluhannya nggak sampai mengganggu aktivitas si kecil, dokter Kanya menyarankan bisa diberikan terapi tanpa obat-obatan oral seperti; cuci hidung, mencukupi kebutuhan cairan dan memberikan makanan bernutrisi. Pemberian obat juga sebaiknya harus sesuai dengan gejala yang timbul, ya Parents!
Adakah perbedaan gejala antara anak batuk pilek biasa, dan anak batuk pilek akibat alergi?
Dalam hal ini, dokter Kanya menjawab singkat bahwa biasanya gejala yang muncul tetap sama. Berupa hidung meler, bersin-bersin dan batuk, nggak ada perbedaan gejala yang signifikan.
Tapi, begitu anak ada demam, hampir pasti anak batuk pilek disebabkan karena infeksi. Akan tetapi, jika tidak ada demam, maka belum tentu infeksi.
“Kalau anak batuk pilek karena alergi biasanya khas. Ada waktu-waktu dan penyebab tertentu yang bikin hidung anak mampet, meler, bersin hanya saat malam atau pagi hari, biasanya akibat alergi,” jelasnya.
Kalau sudah seperti ini, Parents perlu mencari tahu lebih dalam apakah anak memiliki bakat alergi dari keluarga atau tidak. Supaya jika bersinggungan dengan pemicu bisa segera ditangani dengan sigap.
Apakah ada perbedaan penanganan ketika anak batuk pilek kering dan berdahak?
Yang nggak banyak diketahui oleh orang banyak adalah, ketika seseorang batuk pasti ada lendir yang muncul dari hidung. Tapi mungkin, lendir yang ada produksinya belum banyak atau belum cair sepenuhnya (masih kental).
“Seolah-olah saat batuk tidak ada bunyi groknya. Padahal sama-sama ada lendirnya. Mengenai penanganannya sama atau tidak, kembali lagi pada keluhan yang ada. Agar bisa diberikan terapi sesuai keluhan tersebut,” tambah dokter Kanya.
Mitos atau fakta, bawang merah bisa meredakan anak batuk pilek?
Dijelaskan oleh dokter Kanya, sejauh ini nggak ada riset dan penelitian yang menunjukkan korelasi antara bawang merah dapat meringankan anak batuk pilek ya, Parents. Hal ini menurutnya dikembalikan lagi pada kepercayaan masing-masing.
Anak batuk pilek, bisa berkembang jadi penyakit yang lebih berbahaya, benar nggak ya?
Menurut dokter Kanya, nggak hanya batuk pilek yang berlangsung lama tanpa pengobatan tertentu, batuk pilek yang baru muncul saja bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius. Terlebih kalau tipe virusnya lebih ganas (influenza, RSV dan sebagainya).
“Batuk yang hanya sekali durasi singkat juga busa menyebabkan bronkitis, bronkopneumonia dan sebagainya. Kita nggak bisa memprediksi batuk pilek yang anak alami hanya di saluran napas atas saja atau berkembang hingga ke saluran napas bawah,” katanya.
Untuk itu, jika sudah mulai ada gejala meski nggak parah, Parents sudah bisa melakukan terapi berupa cuci hidung atau juga obat-obatan yang bisa meredakan keluhan yang dialami.
Peran orang tua dalam mencegah anak batuk pilek, menurut dokter Kanya; penting banget!
Menjaga daya tahan tubuh anak menjadi salah satu solusi yang paling utama harus dilakukan, sebagai tindakan pencegahan. Apalagi, anak batuk pilek penyebabnya adalah akibat virus, sehingga proteksinya harus benar-benar menyeluruh.
“Ibarat seperti membangun rumah, fondasinya dari nutrisi, dinding-dindingnya diperkuat dengan memaksimalkan jam tidur anak dan aktivitas olahraganya dan mikronutrient yang dikonsumsi. Barulah atapnya dari imunisasi,” jelas dokter Kanya.
Secara keseluruhan pencegahannya harus holistik, supaya kekebalan tubuh anak menjadi lebih kuat dalam memerangi virus-bakteri di luar sana.
Seberapa penting melakukan vaksin influenza untuk anak?
Dengan lugas, dokter Kanya menjawab “penting sekali!,” katanya. Dosis vaksin influenza pada anak diberikan sebanyak dua kali setahun, untuk anak di bawah 7 tahun. Lalu setelahnya wajib melakukan vaksin pengulangan tiap setahun sekali, terutama bagi anak-anak yang memiliki sistem imun yang rentan akibat suatu penyakit tertentu layaknya autoimun, atau penyakit bawaan lahir lainnya.
Nah, itu tadi merupakan tanya-jawab seputar anak batuk pilek yang seringkali jadi pertanyaan besar oleh kebanyakan orang tua. Jadi, sudahkah Parents melakukan vaksinasi influenza pada anak?