Kesehatan

Bersihkan Paru-Paru Akibat Paparan Polusi, Ini Manfaat Lain Salt Therapy

Bersihkan Paru-Paru Akibat Paparan Polusi, Ini Manfaat Lain Salt Therapy

Polusi udara di Jabodetabek yang kian memburuk, bikin banyak anak-anak mengalami batuk-pilek yang tak kunjung sembuh. Bahkan, ada juga yang sudah sembuh, tapi satu bulan kemudian kembali menderita penyakit yang sama.

Hal ini, bikin para artis seperti Nikita Willy untuk melakukan salt therapy untuk Issa sang anak. Meskipun Issa tidak sedang menderita batuk atau pilek sekalipun.

Salt therapy yang dilakukan Issa juga rutin jalani tiap seminggu sekali. Selain Nikita Willy, istri dari Sutradara Hanung Bramantyo yakni Zaskia Adya Mecca, juga melakukan sal therapy untuk anak-anaknya yang menderita batuk dan pilek.

Lalu sebenarnya, apa sih manfaat salt therapy tersebut? Benarkah bisa membantu membersihkan paru-paru akibat paparan polusi dan menyembuhkan batuk-pilek pada anak?

Apa itu salt therapy? 

Dalam dunia medis, salt therapy dikenal dengan istilah halotherapy, di mana pengobatan ini dianggap sebagai pengobatan alternatif yang mengharuskan tubuh menghirup udara asin. Dikutip dari Healthline para peneliti mengklaim, bahwa salt therapy ini dapat mengobati kondisi terkait gangguan pernafasan seperti asma, bronkitis kronis, dan alergi.

Penelitian juga menyebutkan bahwa, salt therapy bisa membantu meringankan gejala batuk dan pilek, efek merokok seperti batuk, sesak napas, dan mengi. Serta mengobati depresi dan kecemasan.

Bahkan, salt therapy juga diklaim bisa menyembuhkan beberapa kondisi kulit, seperti psoriasis, eksim, dan jerawat. Asal usul terapi ini sendiri sejatinya berasal dari era abad pertengahan. Namun, para peneliti baru-baru ini memang baru mulai mempelajari potensi manfaatnya.

Nah, untuk penerapannya, salt therapy sendiri biasanya dibagi menjadi dua metode, yaitu kering dan basah. Perbedaan keduanya bergantung pada cara pemberian garam.

1. Metode kering

Salt therapy dengan metode kering biasanya dilakukan di gua garam garam atau ruangan khusus yang bebas kelembapan. Suhunya juga cenderung lebih sejuk, diatur ke 68°F (20°C) atau lebih rendah. Sesi terapi ini biasanya berlangsung sekitar 30 hingga 45 menit.

Metode salt therapy kering, biasanya menggunakan sebuah alat yang disebut halogenerator. Alat ini akan menggiling garam menjadi partikel mikroskopis dan melepaskannya ke udara ruangan.

Begitu terhirup, partikel garam tersebut dapat menyerap zat iritan, termasuk alergen dan racun, dari sistem pernapasan. Proses ini juga akan memecah lendir dan mengurangi peradangan, sehingga saluran udara di tubuh kita menjadi bersih.

Partikel garam ini juga berfungsi serupa pada kulit. Di mana garam akan menyerap bakteri dan kotoran lain yang menyebabkan masalah pada kulit.

2. Metode basah

Salt therapy dengan metode basah, biasanya dilakukan dengan menggunakan campuran garam dan air. Metode salt therapy basah meliputi:

  • Berkumur air garam
  • Konsumsi air garam
  • Berendam air garam
  • Menggunakan air garam steril untuk irigasi hidung.

Nah, kalau salt therapy yang digunakan kedua artis ini merupakan metode kering yang mengharuskan pasien berada di dalam ruangan khusus ya Bu.

Jenis salt therapy di dalam ruangan khusus


Jika dikutip dari Cleveland Clinic di dalam ruangan khusus, ternyata memiliki manfaat yang sangat beragam. Apalagi di dalam ruangan ini, terdapat partikel garam mikroskopis yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Salt Therapy Association mengungkapkan, ada dua jenis salt therapy di dalam ruangan, yang diantaranya adalah:

  • Ruangan aktif: dilengkapi mesin untuk memecah garam dan mengedarkan partikelnya, sehingga partikel tersebut dapat terhirup dan terpapar ke kulit dan pernapasan. Praktek inilah yang dikenal sebagai halotherapy
  • Ruangan pasif: ruangan yang diisi dengan garam dalam jumlah besar dari berbagai jenis, seperti garam Laut Mati, Himalaya, garam batu dan lainnya. Di dalam ruangan pasif, suhu udara akan dikontrol agar garam bisa bermanfaat bagi tubuh. Ruangan pasif ini lebih dikenal sebagai ruang mediatif.

Salt therapy, juga ada risikonya, lho!


Sebenarnya, nggak banyak penelitian mengenai keamanan dan efek samping dari salt therapy ini. Namun, sebuah penelitian kecil tahun 2014 menunjukkan bahwa, orang dengan pernapasan yang sensitif bisa mengalami batuk-batuk saat masuk ke ruang salt therapy.

Sementara, mengenai uji klinis tahun 2013 pada orang dengan bronkiektasis tidak menunjukkan efek samping yang mengkhawatirkan. Namun, kedua penelitian ini masih perlu didalami lebih lanjut guna mengkaji keamanan dan efek samping salt therapy.

Tapi, kalau si kecil cenderung memiliki pernapasan yang sensitif, Ibu bisa tetap melakukan salt therapy metode basah yang mudah dilakukan di rumah. Beberapa orang menggunakan salt therapy basah untuk mengatasi gangguan pernapasan, termasuk flu dan batuk.

Sementara yang lain menggunakannya untuk perawatan kecantikan dan meningkatkan kesehatan kulit. Terapi ini juga dapat menenangkan pernapasan.

Tempat salt therapy Jakarta


1. Salt Cave Therapy SM Clinic

Salt Cave Therapy SM Clinic berlokasi di Jalan Pluit Timur Raya, Jakarta Utara. Klinik ini mengadopsi prinsip pengobatan dengan pendekatan yang holistik serta komprehensif.

Tujuannya, untuk meredakan gejala, tetapi juga untuk mengetahui penyebab mendasar dari setiap penyakit yang si kecil alami. Termasuk penyakit yang belakangan umum terjadi akibat polusi udara.

2. Jakarta Salt Cave (JSC)

Jakarta Salt Cave menjadi tempat yang belakangan sempat viral, karena banyak dikunjungi oleh artis-artis Ibukota termasuk Nikita Willy dan Zaskia Adya Mecca. Jakarta Salt Cave memiliki tagline ‘Breathe Better Live Better’, yang bertujuan mengatasi masalah pernapasan, kecemasan, alergi, serta masalah kulit tertentu.

Jakarta Salt Cave sendiri terletak di Jalan Asem Dua, nomor 10, Jakarta Selatan. Tiap pasien akan diberikan waktu terapi sekitar 30-45 menit, uniknya tempat ini memiliki fasilitas playground untuk anak sehingga di kecil bisa lebih enjoy bermain sambil terapi.