Kesehatan

Cara Mengatasi Puting Payudara yang Berdarah dan Luka

Cara Mengatasi Puting Payudara yang Berdarah dan Luka

Anda melihat warna merah pada ASI dan menyadari kalau itu adalah darah. Anda merasa tidak yakin apakah aman memberikan ASI ke bayi. Bukankah darah berarti tanda masalah?

ASI yang mengandung darah bisa bervariasi warnanya mulai dari merah, merah muda, coklat, hingga hitam. Banyak ibu menyusui tidak memperhatikan kehadiran darah di ASI mereka, kecuali ketika memompanya. Sebelum mulai memompa ASI dengan alat pompa, kita tidak bisa tahu apa yang masuk ke perut bayi. Tapi untuk beberapa ibu, mereka menemukan ASI mengandung darah ketika melihat feses bayi yang mengandung darah, atau bayi gumoh dan mengeluarkan ASI yang berdarah.

Darah pada ASI membuat sebagian ibu merasa khawatir. Amankah bila ibu tetap menyusui? Pada kebanyakan kasus, darah pada ASI tidak perlu dikhawatirkan dan sebenarnya umum terjadi, terutama pada minggu-minggu awal setelah bayi lahir.

Penyebab puting pecah-pecah dan berdarah

Kemungkinan besar darah pada ASI karena puting yang luka. Penyebab utama puting payudara luka karena masalah pada posisi menyusui. Bicaralah pada konselor laktasi untuk membantu Anda mengatasi puting pecah-pecah serta memperbaiki posisi menyusui yang salah.

  1. Rusty pipe syndrome 

    Wajar bila ada noda darah di kolostrum atau ASI selama beberapa hari awal setelah ibu melahirkan. Ini karena adanya peningkatan aliran darah pada payudara. Peningkatan aliran darah dibutuhkan untuk pertumbuhan kelenjar dan sel pembuat ASI di payudara yang dikenal dengan rusty pipe syndrome atau vascular engorgement. Tidak ada pengobatan yang dibutuhkan, biasanya darah tidak muncul lebih lama dari satu minggu setelah melahirkan.

  2. Intraductal papilloma 

    Intraductal papilloma adalah pertumbuhan jinak yang terbentuk di kelenjar ASI. Kondisi ini bisa menyebabkan kotoran atau pendarahan pada puting payudara. Penting untuk bertemu dokter bila Anda mengalami ini.

  3. Pelekatan tidak tepat

    Alasan utama penyebab puting susu lecet dan berdarah adalah pelekatan yang tidak tepat. Ini bisa menyebabkan sakit puting yang parah. Untuk menyembuhkannya, Bunda bisa memperbaiki posisi menyusui. Kadang perubahan posisi sedikit saja sudah bisa membuat Anda merasa lebih baik. Konselor laktasi akan membantu Anda mencari tahu bagaimana seharusnya posisi bayi yang tepat saat melakukan pelekatan yang benar.

  4. Salah menggunakan pompa ASI

    Penggunaan pompa ASI yang tidak tepat juga bisa menyakiti atau membuat puting lecet. Misalnya, beberapa ibu menyusui salah menentukan pilihan daya hisap menjadi terlalu tinggi. Ditambah lagi, ada beberapa jenis pompa ASI yang memiliki pelindung payudara terlalu kecil. Bunda bisa meminta konselor laktasi untuk membantu Anda memilih pompa ASI yang tepat dan menentukan ukuran pelindung payudara yang sesuai serta menunjukkan cara yang benar menggunakannya.

  5. Infeksi jamur di mulut bayi

    Jika si kecil mengalami thrush, yakni sejenis infeksi jamur di mulut, ia juga bisa menularkannya pada Anda, dan ini dapat mengakibatkan puting lecet dan terasa sakit. Tanda puting yang mengalami thrush pada ibu menyusui berupa rasa gatal, berwarna merah menyala, dan rasa sakit yang muncul selama atau setelah proses menyusui.

  6. Eczema

    Puting Anda juga bisa lecet atau berdarah jika kulit sangat kering atau bila Anda mengalami eczema. Eczema atau eksim bisa muncul berupa bagian kulit yang bersisik dan berwarna kemerahan disertai dengan rasa gatal dan sakit. Konsultasikan dengan seorang ahli kulit jika Anda mengira terkena eczema.

  7. Tongue tie

    Kemungkinan lain, bayi Anda mungkin mengalami tongue tie. Ini berarti jaringan yang menghubungkan lidah pada dasar mulut terlalu pendek atau melebar terlalu jauh ke depan lidahnya. Salah satu tanda bayi Anda mengalami tongue tie, ia akan sering sekali berhenti tiba-tiba saat Anda menyusuinya. Kondisi ini bisa menjadi masalah saat menyusui, termasuk menimbulkan rasa sakit pada puting susu, tapi tongue tie bisa dengan mudah diatasi dengan menjalani pembedahan minor atau insisi. Dokter atau konselor laktasi Anda akan memeriksa lidah bayi untuk mengatasi kondisi ini jika puting Anda terasa sakit.

  8. Hepatitis dan darah di ASI 

    Penting untuk diingat, Bunda, meski ibu tidak perlu berhenti menyusui bila mengidap hepatitis B atau C, bila puting pecah-pecah atau berdarah, sebaiknya ibu berhenti menyusui di payudara yang berdarah hingga puting sembuh. Anda bisa memerah dan membuang ASI hingga puting payudara pulih dan kembali menyusui bayi.

Meski pada umumnya bukan kondisi yang serius, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah Anda membutuhkan perhatian medis. Kadang terasa menakutkan melihat darah di ASI atau popok bayi, tapi pada kebanyakan ibu dan bayi, ini adalah bagian dari transisi untuk menyusui yang sehat.


Cara mengatasi puting lecet dan berdarah selama menyusui

Pastikan Bunda menghubungi seorang konselor laktasi untuk mendapatkan bantuan. Ia bisa memberikan saran dan juga dukungan. Memang tidak semua saran yang diberikan akan sesuai untuk semua ibu menyusui, tapi berikut ini ada beberapa hal yang mungkin akan ia lakukan atau sarankan:

  • Coba gunakan beberapa posisi menyusui yang berbeda. Anda bisa dapatkan posisi tertentu yang lebih mudah bagi bayi Anda untuk melakukan pelekatan dengan tepat, dan Anda merasa lebih nyaman dari posisi yang lain.

  • Periksa pelekatan bayi Anda. Posisi pelekatan yang paling baik adalah di tengah, dengan lebih banyak area areola di bawah puting masuk ke mulut bayi Anda. Satu cara untuk mengetahui hal ini adalah dengan menarik garis antara hidung bayi dan puting sehingga gusi bagian bawahnya jauh dari dasar puting ketika ia membuka mulut. Saat mulutnya terbuka, peluk bayi Anda dengan cepat. Puting Anda harus jauh berada di belakang mulut bayi Anda.

  • Sebelum menyusui, gunakan kompres dingin untuk membuat area yang sakit menjadi mati rasa. Dingin bisa membantu menghilangkan rasa sakit, khususnya di saat pelekatan pertama, yang cenderung paling menyakitkan.

  • Lebih dulu menyusui pada sisi yang kurang terasa sakit. Bayi sering kali menyusu lebih lambat pada sisi yang kedua karena mereka sudah kurang merasa lapar.

Cara mengatasi puting lecet dan berdarah setelah menyusui

  • Gunakan salep anti bakteri. Jika Anda memiliki luka yang terbuka, dokter atau konselor laktasi akan menyarankan penggunaan salep yang bisa Anda peroleh dengan mudah di apotek atau melalui resep khusus.

  • Bersihkan puting susu Anda dengan lembut. Bila Anda mengalami puting lecet dan berdarah, bilas payudara setelah tiap kali menyusui dengan air untuk mengurangi resiko infeksi. Sekali sehari, gunakan sabun tanpa parfum dan tanpa anti bakteri untuk dengan perlahan membersihkan luka dan bilas dengan air hingga bersih. Jangan gunakan alkohol, lotion, atau parfum pada puting susu Anda.

  • Gunakan lanolin yang dibuat khusus untuk para ibu menyusui. Gosokkan sedikit salep ini pada puting setelah tiap kali menyusui. Pengobatan ini dapat menghilangkan rasa sakit dan membuat luka sembuh lebih cepat tanpa menimbulkan kudis pada kulit. Area yang terkena lanolin tidak perlu dicuci sebelum Anda menyusui.

  • Coba gunakan lembaran hydrogel yang khusus untuk penyembuhan puting yang sakit. Lembaran hydrogel bersifat menenangkan dan mempercepat proses penyembuhan.  Hindari menyentuh puting atau areola sebelum menggunakan hydrogel karena bakteri dari jari Anda bisa terjebak di dalamnya. Ganti hydrogel secara teratur.

  • Minum obat penghilang rasa sakit. Mengkonsumsi ibuprofen atau acetaminophen sekitar 30 menit sebelum menyusui bisa membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak pada puting susu Anda.

Jika menyusui terasa terlalu menyakitkan, Anda mungkin perlu berhenti menyusui si kecil untuk sementara waktu dan memompa ASI selama satu hingga beberapa hari untuk menyembuhkan puting susu Anda.

Konselor laktasi Anda akan menunjukkan bagaimana cara menggunakan pompa dengan baik agar Anda bisa menyimpan ASIP dan menghindari kerusakan puting yang lebih parah. Luka Anda akan sembuh dengan cepat dan Anda akan menjadi lebih baik untuk kembali menyusui.

Konsultasikan pada dokter jika puting susu Anda yang lecet masih terasa sakit dan berdarah setelah 24 jam, atau jika Anda mengalami demam, peradangan, bernanah, atau tanda infeksi lainnya. Bakteri bisa masuk ke luka yang terbuka dan menyebabkan timbulnya infeksi payudara seperti mastitis.

Kondisi puting susu yang lecet atau berdarah tidak akan mengganggu bayi Anda. Ia kemungkinan akan menelan beberapa tetes darah dari puting Anda dan itu akan dikeluarkan melalui feses anak, tapi hal ini tidak berbahaya bagi si kecil.

Jika bayi Anda mengalami pelekatan yang buruk, ia mungkin tidak akan mendapat cukup ASI. Hal inilah yang menjadi alasan lain pentingnya memeriksakan diri ke konselor laktasi.

Tapi Anda masih tetap bisa menyusui, Bunda. Saat Anda mengalami masalah ini dan mulai mengatasi penyebab puting lecet, Anda tetap bisa dan harus melanjutkan menyusui saat puting Anda sembuh.

Anda tidak perlu berhenti menyusui, kecuali bila kondisinya memang sangat menyakitkan. Jika itu terjadi, Anda bisa memompa ASI untuk beberapa hari atau memberi puting susu Anda jeda istirahat dan Anda bisa memberi ASIP melalui botol selama periode ini.

Tetap menyusui ketika puting payudara berdarah

Jangan berhenti menyusui, ya Bunda. Kadang puting pecah-pecah dan berdarah bisa terjadi ketika Anda pertama kali menyusui. Ini bisa terjadi karena perubahan kulit pasca melahirkan atau pelekatan yang tidak tepat.

Ketika persediaan ASI mulai terbentuk dalam beberapa minggu pertama, sangat wajar bila payudara terasa penuh, yang terasa tidak nyaman dan membuat lebih sulit untuk bayi melakukan pelekatan dengan baik.

Ketika posisi bayi sudah benar, puting dan sebagian besar areola (area gelap di sekitar puting) tertarik ke mulut bayi. Bibir dan gusi bayi harus berada di sekitar areola, bukan hanya pada puting. Anda bisa minta pasangan, teman, atau dokter melihat Anda menyusui untuk memastikan bayi melakukan pelekatan dengan baik.

Hingga pecah-pecah dan pendarahan membaik, jangan takut bila bayi gumoh dan keluar darah atau fesesnya berdarah. Ini hanya karena ia menelan darah dari puting payudara Anda yang pecah-pecah. Darah yang tertelan tidak akan berbahaya untuk bayi.

Untuk mengatasi rasa sakit dan pendarahan, coba kurangi bengkak dengan memerah ASI, baik dengan tangan atau dengan pompa ASI, sebelum bayi menyusu untuk mempermudah pelekatan.

Anda bisa juga gunakan kompres hangat atau mandi air hangat sebelum menyusui untuk melunakkan payudara. Coba ubah posisi menyusui, dan hingga payudara sembuh Anda bisa mulai menyusui dari payudara yang tidak sakit.

Anda perlu terus sering menyusui, 8 sampai 12 kali per 24 jam, karena ini akan mencegah bayi menghisap terlalu kuat pada tiap kali menyusu karena lapar. Untuk mempercepat pemulihan, bersihkan payudara perlahan dengan sabun ringan selama mandi dan bilas hingga bersih. Lalu gunakan sedikit ASI Anda pada puting untuk mencegah kekeringan.

Gunakan alas bra dan sering-sering menggantinya. Coba teknik relaksasi seperti bernafas dalam atau mendengarkan musik yang menenangkan sebelum dan selama menyusui untuk meredakan rasa tidak nyaman.

Hubungi dokter atau konselor laktasi bila puting tidak sembuh atau menyusui terus terasa tidak nyaman. Menyusui harus nyaman untuk Anda dan bayi.

Darah pada ASI dan pengaruhnya pada bayi

Darah pada ASI mungkin tidak memberi dampak sama sekali pada bayi Anda. Tapi beberapa bayi bisa mengalami beberapa masalah berikut:

  • Masalah menyusui. Meski sedikit darah kemungkinan tidak menyebabkan masalah, darah dalam jumlah lebih banyak bisa mengubah rasa ASI Anda, jad bayi bisa menolak menyusui.

  • Sedikit darah mungkin tidak jadi masalah tapi bayi bisa muntah bila ada darah dalam jumlah banyak pada ASI Anda.

  • Perubahan feses. Ketika menerima ASI yang berdarah, feses bayi bisa berubah warna jadi lebih gelap dibanding biasanya atau ada sedikit darah pada popoknya. Tak masalah bila Anda tahu darah itu berasal dari ASI Anda. Tapi bila ada banyak darah di popok bayi, atau Anda melihat feses bayi berdarah tapi tidak ada darah pada ASI, segeralah hubungi dokter.

Obat alami untuk puting payudara berdarah

Menyusui seharusnya tidak terasa sakit. Rasa sakit yang muncul merupakan tanda bahwa Anda mengalami masalah yang perlu diatasi.

Bunda bisa mengunjungi klinik laktasi sesegera mungkin jika puting susu Anda sudah mulai pecah-pecah dan berdarah. Sangatlah penting untuk mengidentifikasi dan mencari solusi dari kondisi tersebut agar Anda bisa terus melanjutkan menyusui dengan perasaan senang.

Bunda, berikut ini beberapa obat alami untuk mengatasi puting berdarah dan pecah-pecah:

  1. ASI

    Tahukah Anda kalau ASI bisa mengatasi puting payudara yang pecah-pecah dan sakit? ASI bisa berfungsi sebagai antiseptik dan pelembab terbaik. Yang perlu Anda lakukan adalah memerah sedikit ASI dengan tangan dan oleskan beberapa tetes pada puting selama beberapa hari.

  2. Minyak kelapa

    Obat alami yang efektif untuk mengatasi puting payudara pecah atau sakit adalah minyak kelapa. Gunakan minyak kelapa pada puting lalu pijat perlahan. Dalam dua hari Anda akan merasa lebih baik.

  3. Minyak zaitun

    Memijat payudara dengan minyak zaitun sebelum mandi jadi cara efektif mengatasi puting yang pecah-pecah dan berdarah.

  4. Lidah buaya

    Atasi masalah berupa puting pecah-pecah atau berdarah dengan menggunakan gel lidah buaya. Lidah buaya dikenal memiliki kandungan pereda rasa sakit. Gunakan lidah buaya di sekitar area yang sakit dan biarkan mengering. Bersihkan area puting dengan lap yang dicelupkan di air hangat sebelum menyusui bayi.

  5. Daun basil

    Daun basil dikenal memiliki kandungan penyembuh yang bisa mengatasi banyak masalah kulit. Daun basil meredakan rasa sakit dan mengatasi puting pecah-pecah dan berdarah dengan lebih cepat. Giling satu genggam daun basil dan bentuk menjadi pasta, lalu oleskan pada puting dan biarkan mengering. Gunakan pasta ini 3 sampai 5 kali seminggu dan cuci bersih sebelum Anda menyusui bayi.

(Wati & Ismawati)