Kesehatan

Jangan Anggap Sepele! Gejala Asma Pada Anak Tidak Selalu Sama

Jangan Anggap Sepele! Gejala Asma Pada Anak Tidak Selalu Sama

Asma merupakan masalah peradangan kronis yang mengganggu saluran pernapasan. Asma bisa membuat penderitanya mengalami sesak napas dan batuk berbunyi mengi.

Kondisi ini tentu sangat mengganggu, terutama jika asma terjadi pada anak. Hingga saat ini faktor penyebab asma secara pasti masih belum diketahui, namun riwayat alergi dicurigai bisa menjadi salah satu penyebabnya.

Gejala asma pada anak sendiri biasanya juga berbeda-beda. Tergantung dari derajat keparahan yang dialami oleh si kecil. Gejala asma pada anak yang muncul ini tidak bisa diabaikan.

Sebab, hal ini justru akan membuat si kecil makan tersiksa, terutama jika ia merasakan gejala sesak napas. Karenanya, yuk simak tanda dan gejala asma pada anak yang penting untuk orang tua ketahui dalam ulasan berikut ini.

Penyebab asma yang paling umum

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini tercatat ada lebih dari 235 juta anak yang mengidap asma di dunia. Bahkan ternyata asma diketahui juga menjadi salah satu penyakit yang umum pada anak-anak.

Sayangnya, menurut para ahli belum ada penelitian pasti yang menyimpulkan penyebab pasti asma pada anak. Namun melansir WebMD beberapa penyebab asma yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah sebagai berikut:

  • Anak dengan riwayat alergi dari keluarga, meliputi alergi pernapasan atau alergi atopik tertentu seperti eksim.
  • Anak dengan riwayat infeksi pernapasan pneumonia, bronkitis atau sinusitis.
  • Anak yang lahir prematur dengan berat badan rendah.
  • Orang tua perokok aktif.
  • Melakukan gerakan olahraga berlebihan.
  • Anak mengalami gangguan pada kesehatan mental hingga sering mengalami stress.

Tanda dan gejala asma pada anak

Melansir Mayo Clinic gejala asma pada anak mungkin bisa berlanjut hingga mereka dewasa. Gejala asma pada anak ini tidak bisa disembuhkan, obat yang ada hanya dapat mengurangi kekambuhan.

Akan tetapi, tanda dan gejala asma pada anak ini bisa dikendalikan. Tujuannya untuk mencegah kemungkinan paru-paru dan saluran pernapasan mengalami kerusakan di kemudian hari.

Karena gejala yang timbul bisa berbeda-beda, mulai dari ringan hingga berat maka penanganannya pun tentu berbeda. Langkah penanganan gejala asma pada anak ini biasanya disesuaikan dengan tingkat keparahan asma yang dialami serta seberapa sering kambuh. Berikut ini adalah tanda dan gejala asma pada anak yang perlu diketahui:

  • Anak biasanya akan kesulitan bernapas
  • Napas terlihat berat dan cepat, anak juga biasanya akan tampak mudah lelah
  • Nafsu makan anak berkurang
  • Kulit tampak pucat
  • Anak terlihat lemas dan tidak bersemangat
  • Anak sering batuk tanpa dahak
  • Napas berbunyi mengi
  • Anak tampak tidak nyaman dan cenderung rewel karena merasa tidak nyaman

Gejala asma pada anak yang disebutkan di atas adalah gejala pada anak yang masih tergolong ringan. Pada kasus yang lebih parah biasanya gejalanya juga meliputi:

  • Napas cepat dan nampak terengah-engah
  • Anak tampak kesulitan untuk berbicara karena terlihat lelah
  • Perut tampak mengempis ke bawah tulang rusuk, akan lebih terlihat saat anak bernapas
  • Walau sudah diberikan obat asma seperti inhaller, anak masih merasa sesak
  • Anak kehilangan kesadaran atau pingsan

Jika kondisi ini terjadi, orang tua diharapkan untuk segera membawa anak ke UGD agar bisa mendapatkan penanganan lebih cepat.  

Cara mengatasi gejala asma pada anak

Mengatasi gejala asma pada anak sebenarnya cukup mudah dilakukan di rumah. Namun hal ini hanya berlaku bagi anak dengan gejala asma yang cenderung ringan ta Bu.

Melansir Healthy Children beberapa cara mengatasi gejala asma pada anak yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Hindari semua faktor pencetusnya seperti; asap rokok, udara dingin, debu, polusi udara, atau mengurangi aktifitas fisik berat.

2. Berikan obat pengontrol asma yang sudah diresepkan oleh dokter. Biasanya obat pengontrol asma digunakan setiap hari untuk mengendalikan asma dan mengurangi kemungkinan kambuh di siang atau malam hari. Gejala asma pada anak yang muncul lebih dari dua kali per minggu harus menggunakan obat pengontrol khusus yang biasa diresepkam oleh dokter. Beberapa obat pengontrol asma yang direkomendasikan biasanya meliputi; obat kontroler, obat reliever seperti inhaler dan nebulizer.

3. Memberikan terapi oksigen yang berguna untuk mencegah dan mengatasi kondisi hipoksia atau rendahnya kadar oksigen dalam darah. Hipoksia pada anak berpotensi menyebabkan kerusakan organ dan bahkan kematian.

4. Rutin membersihkan rumah dan kamar anak agar bebas debu dan kotoran.

5. Gejala asma pada anak akan makin buruk jika orang tua memelihara hewan peliharaan berbulu seperti anjing atau kucing.

6. Ajarkan anak tentang pentingnya menghindari pemicu asma

7. Selalu sediakan obat pengontrol asma di dalam tas sekolah, untuk mengantisipasi jikalau gejala asma pada anak timbul saat jam belajar.

8. Bekali anak dengan inhaler saat di sekolah atau beraktivitas di luar rumah.

9. Catat seberapa sering gejala asma pada anak muncul.

10. Rutin memeriksakan kondisi anak ke dokter dan lakukan tes peak flow meter. Test ini berguna untuk mengetahui seberapa baik paru-parunya bekerja. Setelahnya, tetap amati apakah pengobatan sudah optimal dan apakah gejala asma pada anak sudah lebih berkurang.

Mengingat gejala asma pada anak sangat berbahaya, maka penting untuk selalu waspada dan tidak mengabaikan jika terjadi kekambuhan ya Bu!


Editor: Atalya