Kesehatan

Mirip Daging Tumbuh, Polip Hidung Pada Anak, Bahayakah?

Mirip Daging Tumbuh, Polip Hidung Pada Anak, Bahayakah?

Si kecil sering mengeluhkan hidung tersumbat dan sulit tidur di malam hari? Bisa jadi si kecil sedang mengalami polip hidung, yang menghambat aliran udara dan drainase lendir, lho!

Bahkan jika polip hidung pada anak tidak segera ditangani dengan baik, bukan tidak mungkin hal ini bisa memicu komplikasi serius. Apalagi sebenarnya polip hidung juga bisa membuat si kecil merasa tidak nyaman, terutama saat bernapas.

Polip hidung sendiri sejatinya merupakan salah satu penyebab infeksi sinus kronis yang kebanyakan tidak disadari oleh penderitanya. Polip hidung juga merupakan penyakit yang bisa menyerang baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Meski bersifat non kanker, namun polip hidung pada anak juga bisa mengganggu indra penciuman dan perasa. Artinya gejala polip hidung pada anak ini tak boleh disepelekan, ya!

Polip hidung pada anak, apa saja penyebabnya?


Penyebab polip hidung pada anak memang seringkali dikaitkan dengan penyakit cystic fibrosis. Akan tetapi sebenarnya, jika melansir Very Well Health penyebab polip hidung pada anak secara pasti belum dapat diketahui.

Namun, gangguan ini dicurigai berhubungan dengan peradangan kronis pada saluran hidung. Ketika polip hidung terjadi pada anak, kebanyakan sering disertai dengan kondisi medis lainnya seperti:

  • Asma: Gejala asma sering muncul di masa kanak-kanak. Kondisi ini kemudian dapat berkembang menjadi peradangan kronis di paru-paru. Anak-anak lebih mungkin untuk mengembangkan asma jika mereka sering mengalami infeksi pernapasan virus layaknya flu atau batuk.
  • Cystic fibrosis: Penyakit genetik ini menyebabkan lendir di paru-paru dan organ lain di dalam tubuh menjadi sangat kental. Sehingga menyebabkan infeksi kronis dan kesulitan bernapas. Sebagian besar kasus cystic fibrosis didiagnosis pada usia 2 tahun.
  • Infeksi sinus kronis: Polip hidung yang tumbuh pada sinus pada tubuh anak dapat menghambat sinus mengeluarkan lendir dengan baik. Bakteri dapat menumpuk di lendir, kemudian menyebabkan infeksi kronis.
  • Rhinitis alergi dan demam: Anak yang memiliki bawaan alergi akan lebih mungkin untuk mengalami gangguan polip hidung. Alergi menyebabkan peradangan kronis dan pembengkakan di saluran hidung dan menyebabkan polip hidung pada anak.
  • Alergi terhadap zat aspirin: Jika seseorang menderita asma, polip hidung, dan alergi aspirin, ini disebut triad Samter.
  • Alergi jamur sinusitis atau Aspirin-Exacerbated Respiratory Disease (AFS): Kondisi ini disebabkan oleh jamur yang terhirup dari lingkungan. Orang yang sering mengalami AFS juga cenderung memiliki polip hidung.

Apa saja gejala polip hidung pada anak?

Melansir Duke Health gejala polip hidung pada anak umumnya ditandai dengan hidung tersumbat, bersin, hidung beringus, nyeri pada wajah, dan mengalami masalah pada indra penciuman hingga indra perasa. Jelas, hal ini sangat mengganggu kenyamanan si kecil ya, Bu.

Akan tetapi, apabila polip hidung pada anak yang terjadi masih berukuran kecil biasanya memang cenderung tidak menimbulkan gejala polip hidung pada anak seperti yang disebutkan. Sehingga wajar, jika hal ini mungkin sering tidak disadari oleh para orang tua.

Akan tetapi, dilansir dari Mayo Clinic jika mencurigai adanya ciri-ciri polip hidung pada anak yang lebih berat berikut ini, sebaiknya Ibu perlu segera memeriksakan si kecil ke dokter:

  • Hidung sering berair atau tersumbat terus-menerus
  • Adanya tetesan lendir dari hidung ke tenggorokan
  • Indra penciuman menurun atau hilang sama sekali (mirip dengan anosmia ketika Covid-19)
  • Nyeri pada area wajah
  • Sering mengeluhkan sakit kepala
  • Kehilangan indra perasa
  • Tidur sering mengorok
  • Adanya rasa nyeri akibat tekanan di area T zone wajah
  • Kesulitan bernapas
  • Sering mimisan.

Mengobati polip hidung pada anak


Setelah melihat ciri-ciri polip hidung pada anak, nggak heran kalau polip sering dikaitkan dengan sinusitis ya, Bu. Apalagi untuk mengobati polip hidung pada anak, kurang lebih jenis perawatannya juga sama.

Melansir American Academy of Allergy, Asthma & Immunology untuk mengobati polip hidung pada anak biasanya dokter akan memberikan resep obat semprotan steroid dan garam nasal untuk mencuci hidung. Semprotan steroid ini dapat membantu mengurangi ukuran polip dan memperbaiki gejala termasuk membantu menormalkan fungsi indra penciuman, namun harus digunakan dengan hati-hati mengingat risiko efek samping steroid tersebut.

Operasi sinus untuk menghilangkan polip juga bisa jadi pilihan terapi pengobatan merupakan pilihan jika polip hidung mengganggu meskipun telah menggunakan obat oral atau semprotan steroid. Sayangnya, polip sering kambuh meskipun operasi dan pengobatan jangka panjang dengan steroid hidung atau steroid volume besar dilakukan.

Selain itu, obat antibiotik juga mungkin akan diresepkan jika ada kekhawatiran akan infeksi. Namun, sebaiknya apabila Ibu curiga si kecil ada polip hidung segera periksakan diri ke dokter ya!