Konsepsi

Perhatikan, Keluar Darah Setelah Berhubungan Apakah Hamil?

Perhatikan, Keluar Darah Setelah Berhubungan Apakah Hamil?

Habis berhubungan intim dengan si Ayah, lalu kaget ketika ke kamar mandi ada bercak darah pada celana dalam. Duh, kok bisa? Berbahaya nggak ya?

Banyak pasangan baru yang penasaran, keluar darah setelah berhubungan apakah hamil? Jangan panik ya, Bu, sebab dilansir dari Very Well Health keluar darah setelah berhubungan (postcoital bleeding) hal ini belum tentu disebabkan oleh sesuatu yang berbahaya. Dalam kasus normal, 9% perempuan yang belum menopause di dunia pernah mengalami itu.

Peristiwa ini bisa dialami perempuan dari berbagai usia. Pada perempuan yang belum mencapai menopause, sumber perdarahan biasanya dari leher rahim (serviks). Walau kejadian seperti ini biasanya dianggap normal dan tidak berbahaya, pertanyaan soal keluar darah setelah berhubungan apakah hamil pasti bikin pasangan jadi bingung. 

Jadi, keluar darah setelah berhubungan apakah hamil? Nah, biar nggak salah menafsirkan lebih baik simak ulasan berikut ini yuk.

Jadi keluar darah setelah berhubungan apakah hamil?


Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi pendarahan terjadi pada vagina setelah berhubungan dan belum tentu menjadi tanda hamil. Supaya lebih jelas, keluar darah setelah berhubungan apakah hamil, Ibu bisa mengenali beberapa penyebab berikut ini ya:

  1. Merupakan tanda kehamilan, saat hamil leher rahim menjadi lebih sensitif dan mudah sekali berdarah karena di daerah tersebut muncul banyak pembuluh darah baru yang menyebabkan hormon kehamilan.
  2. Kurangnya pelumas saat berhubungan bisa menjadi penyebab pendarahan pada vagina.
  3. Merupakan darah menstruasi karena Ibu akan segera datang bulan atau baru selesai datang bulan.
  4. Polip rahim atau peradangan pada vagina.
  5. Radang leher rahim (servisitis).
  6. Pecahnya kapiler darah, yang menyebabka suplai darah ke vagina dan leher rahim meningkat. Hubungan seks saat hamil yang terlalu intens atau lebih bersemangat dari bisa menyebabkan pembuluh halus ini pecah, sehingga muncul bercak darah atau pendarahan ringan.

Untuk mengetahui keluar darah setelah berhubungan apakah hamil, Ibu perlu melakukan pemeriksaan secara detail ke dokter. Perlu diketahui pendarahan ringan setelah berhubungan biasanya disebabkan oleh peningkatan normal vaskularisasi serviks selama kehamilan. Pendarahan vagina, terutama di awal trimester pertama, bisa menjadi tanda implantasi, atau bisa jadi akibat perubahan alami pada serviks Ibu.

Dilansir dari What To Expect walau jarang terjadi keluar darah setelah berhubungan bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik. Keluar darah setelah berhubungan sendiri sejatinya tidak perlu menjadi hal yang dikhawatirkan. Periksakan ke dokter jika Ibu merasa ada keluhan lain pada diri Ibu seperti perut terasa kram.

Ketika tahu hamil dan masih keluar darah setelah berhubungan, apa yang harus dilakukan?


Hal pertama yang harus Ibu lakukan adalah, tetap tenang dan jangan panik! Jika terdapat bercak darah pada vagina setelah berhubungan, meski Ibu tahu sedang hamil sebaiknya gunakan pembalut untuk melihat seberapa banyak darah yang keluar.

Apabila pendarahan berlebihan atau tidak berhenti mengalir, disertai dengan kram sedang hingga parah, demam, tekanan punggung dan panggul, atau kontraksi, segera hubungi dokter.

Apakah kondisi ini aman bagi Ibu dan janin?


Perlu diketahui bahwa berhubungan intim saat menjalani masa kehamilan adalah salah satu kondisi yang cukup aman untuk dilakukan, asal Ibu tidak mengalami masalah pada kehamilan dan janin dinyatakan dalam kondisi yang normal secara pertumbuhan. Misalnya saja seperti pernah mengalami keguguran, riwayat plasenta previa (plasenta lengket) dan riwayat melahirkan bayi secara prematur.

Selain itu ada baiknya, pilih posisi yang tepat saat berhubungan agar Ibu merasa lebih nyaman dan lebih bisa menikmati. Jangan lupa perhatikan juga kondisi fisik Ibu setelah berhubungan ya. Jika mengalami lemas berlebih dan pecah ketuban dini sebaiknya segera ke dokter. Sebab hal ini bisa meningkatkan risiko infeksi pada janin.

Berhubungan yang aman saat sedang hamil agar tidak keluar darah


Berhubungan intim saat hamil merupakan hal yang aman dilakukan dan tidak berisiko bagi ibu dan janin di dalam kandungan. Asalkan kondisi Ibu dan janin sehat dan tidak ada keluhan. Untuk menghindari keluar darah setelah berhubungan apakah hamil, dilansir dari Healthline Ibu bisa perhatikan beberapa hal berikut ini

  • Vagina menjadi lebih sensitif, hal ini wajar terjadi ya, Bu. Sebab ketika berhubungan intim saat hamil aliran darah mengalir lebih deras ke area genital seperti klitoris, pelvis dan area vulva.
  • Vagina terasa lebih kering, hal ini pun wajar terjadi pada Ibu hamil yang berhubungan intim. Untuk mengatasinya gunaka lubrikan atau pelumas yang dapat membuat area vagina menjadi lebih lembab. Jika tidak ingin menggunakan pelumas, lakukan foreplay lebih lama agar vagina tidak kering.
  • Lebih mudah orgasme, ini karena aliran darah yang mengalir deras dan menghasilkan hormon kehamilan. Namun jangan khawatir kondisi ini akan berubah seiring dengan usia kehamilan Ibu.
  • Payudara terasa lebih sensitif dan lebih mudah terangsang. Hal ini lah yang membuat Ibu juga menjadi lebih cepat orgasme.

Perlu digaris bawahi, meskipun belum tahu kepastian keluar darah setelah berhubungan apakah hamil atau tidak, Ibu tak perlu khawatir itu jadi tanda keguguran. Keguguran biasanya terjadi akibat kelainan pada kehamilan, bukan akibat dari berhubungan intim ya, Bu.

Jangan jadikan kehamilan Ibu sebagai penghalang untuk merencanakan malam yang menggairahkan bersama Ayah ya. Agar Ibu lebih yakin untuk berhubungan setelah keluar darah, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu hal ini kepada dokter.

Penulis: Aprilia Ramdhani
Editor: Dwi Ratih