Kehamilan

Naik Pesawat Terbang Saat Hamil? Siapa Takut…

Naik Pesawat Terbang Saat Hamil? Siapa Takut…

Bila kehamilan Anda dinyatakan normal dan sehat, sangat aman untuk bepergian dengan pesawat terbang. Bicarakan rencana perjalanan Anda dengan dokter atau bidan sebelum memesan tiket pesawat ya Bun. Pada kasus kehamilan dengan resiko tinggi, dokter biasanya menyarankan Anda untuk tidak pergi jauh dari rumah selama hamil.

Sebenarnya aman saja bepergian dengan pesawat terbang selama hamil. Tapi beberapa maskapai penerbangan tidak membolehkan Anda terbang di akhir masa kehamilan, jadi cek dulu kebijakan maskapai yang bersangkutan.

Trimester kedua (minggu 14 hingga 27) menjadi waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Setelah melewati trimester pertama, kemungkinan besar morning sickness tidak lagi Anda alami, tingkat energi menjadi lebih tinggi, dan resiko mengalami keguguran semakin rendah. Tapi sebaiknya Anda tidak bepergian setelah kehamilan usia 36 minggu.

Sebelum berangkat, minta dokter memberi Anda referensi dokter kandungan atau bidan di tempat tujuan Anda untuk berjaga jika Anda memerlukan pertolongan medis selama liburan. Bila Anda akan bepergian selama trimester kedua atau ketiga, sebaiknya bawa serta salinan chart pranatal Anda. Dokumen ini berisi usia, tanggal terakhir menstruasi, tanggal perkiraan melahirkan, jumlah kehamilan sebelumnya, risiko penyakit, tes dan USG kehamilan, riwayat kesehatan, dan lembaran catatan dari tiap kunjungan ke dokter.

Risiko Thrombosis Pada Ibu Hamil

Perjalanan jarak jauh (lebih dari 5 jam) memiliki risiko mengakibatkan pembekuan darah (thrombosis), meski tidak jelas apakah risiko ini lebih tinggi pada wanita hamil atau tidak. Bagi kebanyakan orang, mengenakan kaos kaki khusus bisa meredakan risiko ini. Jika Anda hamil, menggunakannya bisa mengurangi bengkak di kaki. Anda bisa membelinya di apotek.

Waktu Yang Aman Untuk Terbang 

Beberapa wanita memilih untuk tidak bepergian di 12 minggu pertama kehamilan karena rasa lelah dan mual yang mereka alami di tahap awal kehamilan. Risiko keguguran juga lebih tinggi di level ini.

Tapi jika Anda merasa sehat dan telah berkonsultasi dengan dokter, tidak ada alasan untuk tidak traveling selama waktu ini. Kebanyakan maskapai tidak membolehkan Anda terbang setelah kehamilan usia 36 minggu, atau minggu 32 jika Anda hamil kembar dua atau lebih.

Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berangkat

Diskusikan dulu dengan dokter bila Anda berencana bepergian dengan pesawat terbang. Sebelum memesan tiket, pastikan pihak maskapai membolehkan wanita hamil untuk terbang. Setelah kehamilan usia 28 minggu, kebanyakan maskapai penerbangan meminta surat dari bidan atau dotker yang menyatakan:

  • Tanggal perkiraan kelahiran.

  • Anda dalam kondisi sehat.

  • Kehamilan Anda normal.

Beberapa maskapai akan meminta izin medis jika:

  • Tanggal melahirkan kurang dari 4 minggu setelah tanggal keberangkatan, atau

  • Ada komplikasi yang mungkin terjadi pada saat kelahiran.

Dengan begitu, dokter atau bidan perlu mengisi form yang diberikan staf maskapai tapi kebijakan tiap maskapai bisa berbeda.

Yang Harus Ibu Hamil Lakukan Selama Penerbangan

Berikut ini beberapa tips untuk membantu Anda menjalani penerbangan yang sehat dan nyaman:

  • Jangan duduk diam terlalu lama, berjalan dan bergerak sebisa mungkin.

  • Minum banyak air agar terhindar dari dehidrasi.

  • Sesuaikan sabuk pengaman agar tali sabuk berada di bawah perut.

  • Kenakan pakaian yang longgar dan sepatu yang nyaman.

Jika berencana bepergian ke luar negeri, yang perlu Anda pertimbangkan di tempat tujuan:

  • Apakah Anda membutuhkan vaksinasi dan apakah aman dilakukan saat hamil.

  • Apakah Anda bisa mendapat bantuan medis jika diperlukan.

(Ismawati)