Balita

10 Jenis Sayur untuk Bayi yang Bergizi dan Kaya Nutrisi

10 Jenis Sayur untuk Bayi yang Bergizi dan Kaya Nutrisi

Memilih sayur untuk bayi yang sudah mulai masuk fase MPASI (Makanan Pendamping ASI) kadang memang gampang-gampang susah. Biasanya sih karena Ibu sering bingung sendiri setelah mengingat sayur yang dimasak kok ternyata itu-itu aja. Beberapa sayur memang lebih mudah ditemukan di tukang sayur langganan yang sering lewat di depan rumah. Jadi, daripada ribet mesti ke pasar atau supermarket yang lokasinya jauh dari rumah, lebih baik membeli sayur yang dibawa tukang sayur langganan.

Padahal ada banyak sekali pilihan sayur untuk bayi yang kaya nutrisi. Berbagai sayuran ini sangat penting untuk mendukung tumbuh-kembang anak dan dapat memupuk kebiasaan makan sayur sejak dini. Apa saja sih jenis sayur untuk bayi yang bisa disiapkan Ibu jadi menu MPASI?

  1. Wortel

    Wortel adalah jenis sayuran yang relatif mudah ditemukan. Selain warnanya yang mungkin bisa menarik perhatian si kecil, wortel memiliki kandungan vitamin yang melimpah sehingga bermanfaat untuk anak. Salah satu vitamin dalam wortel yang membuat sayuran ini unggul di kelompoknya adalah vitamin A. Seperti yang mungkin sudah kita ketahui sejak lama, vitamin ini berguna bagi kesehatan mata. Bayi yang organ-organnya masih dalam masa pertumbuhan, sangat disarankan mengonsumsi wortel supaya perkembangan matanya baik dan terhindar dari penyakit mata pada anak. Selain vitamin A, ada juga sejumlah kandungan lain dalam wortel, seperti vitamin C, niacin, folat, potasium, sodium, kalsium, magnesium, dan zat besi.

    Selain itu, wortel juga memiliki rasa manis alami sehingga banyak disukai bayi yang memang terlahir dengan preferensi rasa manis. Saat memasak wortel, pastikan Ibu memasaknya sampai matang dan empuk ya. 

  2. Brokoli

    Brokoli juga termasuk sayuran yang mudah ditemukan. Brokoli tergolong jenis sayur yang kaya manfaat dan mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena kandungan vitamin C alaminya. Sama seperti wortel, brokoli juga mengandung vitamin A dan B sehingga baik untuk mata. Kandungan zat besi dalam brokoli juga cukup tinggi. Tentu saja hal ini baik untuk bayi karena mereka membutuhkan zat besi yang mendukung perkembangan otak.

    Saking banyaknya kandungan vitamin dan nutrisi di dalamnya, brokoli masuk ke dalam jajaran super food yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun, sebaiknya Ibu nggak merebus brokoli di dalam air karena akan memotong kandungan vitamin C-nya. Ketimbang merebusnya, masak brokoli dengan cara dikukus. Jika bayi Ibu nggak terlalu suka dengan rasa brokoli, Ibu bisa mencampurnya dengan bahan makanan lain yang memiliki rasa manis seperti ubi atau butternut squash.

  3. Tomat

    Sayur untuk bayi selanjutnya adalah tomat. Tomat merupakan sumber antioksidan yang baik bagi bayi. Pigmen antioksidan ini dapat membantu mencegah kanker dan penyakit jantung yang biasanya muncul saat usia lanjut. Di dalam tomat juga terdapat vitamin A dan C yang dapat mendukung tumbuh kembang bayi. Tomat juga dikenal sebagai sumber likopen yang sangat baik. Nah, Ibu bisa memasak tomat dengan sedikit minyak supaya zat likopen ini dapat diserap lebih efisien oleh tubuh.

  4. Bayam

    Sayuran satu ini mengingatkan kita dengan kartun Popeye. Tokoh Popeye suka sekali makan bayam yang membuat dia jadi lebih kuat. Bayam memang mengandung banyak sekali vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Megan Ware, ahli nutrisi di Florida, menyebutkan kalau bayam merupakan sumber kalium dan magnesium yang baik. Zat-zat tersebut berfungsi untuk mempertahankan massa otot dan kepadatan mineral tulang. Selain itu, bayam juga mengandung vitamin A, zat besi, selenium, vitamin D, serta vitamin C.

  5. Buncis

    Sayur untuk bayi lainnya yang bisa Ibu pilih adalah buncis. Sama seperti wortel, buncis memiliki rasa sedikit manis sehingga banyak disukai bayi. Buncis termasuk jenis polong-polongan yang dapat menjadi sumber protein nabati bagi bayi. Selain itu, ada juga kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin K, kalsium, magnesium, zat besi, dan folat yang bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi. Pastikan Ibu memilih buncis yang berwarna hijau segar dan teksturnya masih keras atau renyah. Hindari mengolah buncis yang sudah ada noda atau bercak hitamnya.

  6. Kacang Panjang

    Masih dari keluarga kacang-kacangan, kacang panjang juga bisa jadi pilihan sayur untuk bayi MPASI. Ini karena kacang panjang termasuk sayuran yang juga kaya akan nutrisi. Menurut Health Benefits Times, dalam 100 gram kacang panjang, terkandung setidaknya 47 kalori, 4 miligram natrium, 8 gram karbohidrat, serta 3 gram protein. Selain itu dalam sayuran ini juga terdapat vitamin B1, B2, fosfor, zat besi, riboflavin, pektin, dan serat yang baik bagi pencernaan bayi.

  7. Kembang Kol

    Kembang kol memiliki bentuk yang lumayan mirip dengan brokoli. Kandungan dan nutrisi di dalamnya pun tak kalah bergizi. Sayuran ini merupakan hasil silangan yang mengandung phytochemical yang dapat membantu mencegah kanker. Selain itu, kembang kol juga mengandung vitamin dan mineral penting seperti potasium, kalsium, sodium, magnesium, zat besi, vitamin A, vitamin C, dan masih banyak lagi. Berbagai kandungan itu sangat baik bagi kulit, tulang, pencernaan, hingga organ jantung bayi.

  8. Labu Siam

    Sayur untuk bayi selanjutnya ada labu siam. Bagi kita orang dewasa, jenis sayuran ini lebih sering kita konsumsi sebagai lalapan bersama sambal ya, Bu. Ternyata labu siam juga sangat cocok dieksekusi sebagai menu MPASI lo! Ini karena kandungannya yang terdiri dari fosfor, kalsium, dan berbagai vitamin yang baik untuk pertumbuhan gigi dan tulang. Karena labu siam juga banyak mengandung air, sayuran ini bisa dikonsumsi sejak bayi masih berusia 6 bulan dengan mengukusnya sampai empuk lalu dicampur dan diblender dengan bahan makanan lain seperti kentang, ubi, ayam, dan lainnya.

  9. Labu Kuning

    Selain labu siam, ada juga labu kuning. Sayuran ini punya kandungan antioksidan yang tinggi. Ada juga potassium dan vitamin C yang bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh. Tingginya kandungan serat pada labu kuning membuat sayuran ini baik bagi pencernaan bayi. Labu kuning ternyata juga bisa membantu bayi tidur lebih nyenyak lo, Bu. Ini karena kandungan tryptophan-nya yang membantu tubuh memproduksi hormon serotonin.

  10. Zucchini

    Sayur untuk bayi satu ini mungkin nggak sepopuler sayuran lainnya. Tapi nutrisi yang terkandung di dalamnya juga nggak kalah penting lo. Zucchini merupakan sumber zat besi, kalium, folat, vitamin C, dan beta karoten yang baik untuk bayi. Kandungan air yang terdapat pada zucchini juga cukup tinggi, sehingga relatif aman untuk pencernaan anak. Namun, karena sayuran ini sebenarnya kurang ada rasanya, sebaiknya Ibu memadukan zucchini dengan bahan makanan lain ya, seperti kentang, ubi, udang, atau ayam.

Nah, sebelum Ibu memberikan sayur untuk bayi, sebaiknya perlu diingat bahwa kebutuhan sayur bagi bayi dan orang dewasa itu berbeda ya. Sayuran yang tinggi serat jika diberikan secara terus-menerus untuk bayi justru bisa memicu sembelit. Hal ini karena serat termasuk zat yang sulit dicerna bayi, mengingat sistem pencernaannya yang belum sempurna, berbeda dengan kita orang dewasa. Ada beberapa hal yang perlu Ibu perhatikan saat menyajikan sayur sebagai menu MPASI:

  • Berdasarkan pedoman Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, kebutuhan serat bayi usia 7-11 bulan per harinya adalah 10 gram saja. Jauh di bawah kebutuhan orang dewasa.

  • Dalam pemberian menu tunggal atau menu lengkap, hindari memberikan makanan tinggi serat secara berturut-turut dalam satu hari ya, Bu.

  • Hindari juga menggabungkan dua makanan tinggi serat dalam satu menu.

  • Ada baiknya Ibu mengombinasikan makanan tinggi serat dengan bahan lain yang kadar airnya tinggi, seperti semangka atau jeruk.

  • Imbangi juga dengan air putih yang banyak supaya mempermudah kinerja lambung.

Meski begitu, bukan berarti Ibu nggak bisa memberikan sayur untuk bayi ya. Bayi tetap butuh serat untuk melancarkan sistem pencernaannya. Namun pemberiannya perlu diimbangi dengan asupan lain yang kaya kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan mineral. Untuk itu, penting bagi Ibu membuat perencanaan menu MPASI sehingga si kecil dapat memperoleh gizi yang seimbang.

Penulis: Darin Rania
Editor: Dwi Ratih