Beberapa waktu lalu viral sebuah video anak meniru orang tua yang sedang membantu orang lain. Orang tersebut tampak ketakutan ketika akan menggunakan eskalator.
Seorang Ayah 2 anak lewat dan membantu orang ini agar tidak ketakutan selama naik eskalator. Menakjubkannya, anak sulung dari sang Ayah ikut menenangkan orang yang ketakutan itu dengan menggenggam tangannya dan berkata, “Aku di sini.”
Sebuah sikap yang menghangatkan hati, ya Parents?
Perilaku anak meniru orang tua
Dari kejadian ini, kita tentu menyadari bahwa anak memang suka meniru orang dewasa. Orang tua sebagai orang dewasa pertama di sekitar anak menjadi role model utama anak dalam bersikap.
Exploring Your Mind menjelaskan bahwa anak meniru hal-hal yang tidak disadari orang tuanya, seperti gerakan tubuh, pilihan kata dan kalimat, ekspresi wajah bahkan peran orang tua dalam keluarga. Nggak heran kalau anak suka memainkan peran seperti orang tuanya.
The Healthy Journal menyebutkan bahwa, perilaku meniru ini sebenarnya bagian dari cara anak untuk diakui dalam keluarga. Mereka berpikir bahwa dengan meniru apa yang dilakukan orang tuanya, mereka akan dianggap ‘ada’.
Selain itu anak merasa aman dan nyaman ketika meniru orang tua. Karena menurut mereka, begitulah hal yang biasa dilakukan dalam keluarganya, dunia kecil mereka.
Hal-hal yang anak tiru dari orang tua
1. Kedisiplinan
Michigan State University menyebutkan bahwa orang tua adalah guru pertama anak. Setiap jam anak belajar sesuatu yang baru dari apa yang dilakukan orang tuanya.
Termasuk juga tentang kedisiplinan orang tua. Tak perlu banyak menjelaskan, anak meniru orang tua dalam kedisiplinannya setiap hari. Anak akan mengamati apa yang orang tuanya lakukan di pagi, siang, dan malam hari.
Bahkan anak tahu dan belajar dari rutinitas orang tuanya. Mulai dari kedisiplinan saat bangun pagi, beribadah, pergi ke sekolah atau bekerja, waktu makan sampai jam tidur.
Orang tua yang tepat waktu dan disiplin melakukan kegiatan dalam satu hari,juga akan memudahkan anak dalam hal kedisiplinan harian. Ini juga berlaku dalam kedisiplinan mematuhi aturan yang berlaku di rumah.
Anak meniru orang tua ketika mematuhi aturan yang berlaku di rumah. Mereka menganggap, kalau orang tua tidak patuh pada aturan, mengapa mereka perlu patuh juga?
2. Cara berkomunikasi
Tutur kata, ekspresi wajah, nada bicara hingga gaya bicara sangat diamati anak ketika orang tuanya mencontohkan. Mungkin orang tua tidak sadar, tapi anak adalah peniru ulung.
Anak meniru orang tuanya ketika berkomunikasi dengan orang lain. Apakah dengan sopan, kasar, lemah lembut, atau tegas.
Perilaku anak meniru orang tua ini sudah dimulai sejak mereka bayi. Bayi mempelajari ekspresi dan mimik wajah. Ini memengaruhi perkembangan otak bahasanya, lho!
Apalagi jika orang tua memainkan intonasi dan nada suara saat berbicara. Ini melatih anak lebih ekspresif dalam berbicara dan mengenal beragam jenis kalimat hingga makna dibalik kalimat itu.
3. Kerjasama berbagi tugas rumah
Anak meniru orang tua dalam hal kerjasama, lho Parents. Ketika anak mengamati orang tuanya gemar bekerjasama dalam tugas rumah tangga, anak juga akan meniru hal ini. Mereka akan terbiasa membantu orang tuanya, mulai dari hal kecil seperti merapikan mainannya sendiri.
Bahkan di beberapa kondisi, anak berusia 5 tahun lebih sudah terlatih untuk membersihkan tumpahan air atau menyapu remahan biskuit dari lantai sebagai bentuk tanggung jawab. Dari mana ini semua berasal?
Tentu dari perilaku yang dicontohkan orang tuanya. Menarik sekali, ya tingkah anak-anak kita?
4. Kebiasaan baik/buruk
Kebiasaan baik atau buruk orang tua juga ditiru anak. Makan sambil nonton TV, membaca sebelum tidur, hingga cara memperlakukan orang lain.
Nggak heran kalau anak sempat bersikap buruk, koreksi kembali apakah ada suatu waktu ketika orang tua tidak sadar mencontohkan sikap yang buruk juga. Otak anak seperti spons, informasi baru diserap dengan cepat tanpa mereka tahu apakah itu baik atau buruk.
Inilah peran orang tua untuk memberikan afirmasi yang baik pada anak agar anak terbiasa memiliki kebiasaan baik.
5. Cara mengungkapkan kasih sayang
Memeluk dengan kasih dan sering mengatakan I love you juga merupakan hal yang ditiru anak dari orang tuanya. Jika orang tuanya sering mengungkapkan berbagai jenis emosi dengan terbuka, mudah mengatakan saling sayang dan sering memberikan contoh sentuhan fisik, anak belajar dan meniru hal ini.
Begitupun sebaliknya, ketika orang tuanya tidak terbiasa mengungkapkan kasih sayang, jarang memeluk, atau bahkan berlaku kasar baik pada Ayah, Ibu atau anak itu sendiri, anak meniru orang tua dengan melakukan hal yang sama.
Perlakuan kepada anak merupakan contoh bagi mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka. Jika Parents merasa anak kurang suka dipeluk, cenderung menolak saat dicium, besar kemungkinan karena anak merasa canggung dan tidak terbiasa dengan perlakuan tersebut.
6. Cara mengapresiasi orang lain
Sebagai sesama manusia, kita sebaiknya menghargai orang lain agar kitapun dihargai oleh orang lain. Bentuk penghargaan kepada orang lain yaitu dengan mengapresiasi hal yang telah dilakukan.
Tidak perlu menunggu suatu hal yang besar. Hal kecil pun bisa diapresiasi dan akan membuat orang lain bahagia.
Anak pun perlu sering diapresiasi. Untuk lukisan berantakannya, untuk hasil membangun balok kayu uniknya, untuk usahanya merapikan mainan, atau untuk perjuangannya menghabiskan makanan hasil masakan Ibu.
Dengan mengapresiasi anak, anak belajar bahwa itulah juga yang harus mereka lakukan pada orang lain. Termasuk kepada orang tuanya. Ucapan apresiasi yang bisa kita contohkan pada anak seperti:
- Terima kasih sudah makan masakan Ibu ya sayang
- Wah, gambarmu bagus sekali. Ada banyak warna di sini
- Hebat sekali adik sudah bisa merapikan mainan sendiri
Sebagai balasannya, Parents bisa menerima ucapan serupa dari anak seperti:
- Terima kasih Ibu, sudah masak untuk adik. Makanannya enak!
- Ibu hebat! Bisa gendong kakak sambil jalan-jalan
- Kakak sayang Ayah! Terima kasih sudah temenin kakak main, ya!
Sangat menyentuh hati, bukan? Nah, pada intinya perilaku anak meniru orang tua pada akhirnya akan kembali pada orang tua juga. Orang lain yang berinteraksi dengan anak juga mendapatkan manfaat jika anak berperilaku positif, dan mendapatkan kerugian jika anak berperilaku negatif.
Yuk, contohkan hal-hal yang baik kepada anak agar perilaku anak juga positif kepada orang tua dan lingkungannya.
Editor: Aprilia