Balita

Screen Time Anak, Ternyata Juga Ada Manfaat Dan Bahayanya, Lho!

Screen Time Anak, Ternyata Juga Ada Manfaat Dan Bahayanya, Lho!

Screen time anak sampai saat ini masih menimbulkan pro dan kontra. Bagaimana dengan si kecil? Apakah Ibu dan Ayah sudah memberi akses untuk mereka menonton tayangan-tayangan di gadget maupun TV?

Di zaman modern seperti sekarang ini, gadget dan TV begitu mudah diakses. Bagi para orang tua, gadget dan TV bagai penyelamat, yang membantu mereka memberikan edukasi maupun hiburan bagi anak-anak.

Meski punya sisi positif, tapi jika sudah berlebihan, tentu ada dampak negatif yang bisa mengintai si Kecil. Terus, harus gimana ya, agar screen time anak nggak kelewat batas?

Bersama Miss Dewi Rahma Utami, M.Psi., selaku Psikolog Klinis Anak dari Jakarta Child Development Center (JCDC), dalam Live Ibupedia mengenai screen time anak berikut ini. 

Apa itu screen time anak?

Sebelum bicara lebih jauh soal sisi positif dan negatif screen time untuk anak, ada baiknya cari tahu dulu, sebenarnya apa itu screen time.

Miss Dewi menjelaskan bahwa, screen time adalah waktu yang dihabiskan untuk menatap semua media elektronik dengan layar. Jadi istilah ini nggak hanya terbatas pada penggunaan Hp atau tablet saja, tapi juga untuk TV, laptop, dan komputer.

Manfaat screen time anak

Memberikan akses gadget dan TV ke anak ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, gadget dan TV bisa memberikan edukasi sekaligus hiburan bagi anak-anak. Lebih-lebih, kini sudah tersedia beragam konten untuk anak yang bisa dengan mudah diakses melalui gadget.

Pemberian screen time anak bisa menjadi hiburan atau media rekreasional untuk si kecil. Saat mereka bosan, mereka bisa mengakses konten hiburan seperti animasi.

Selain itu, melalui screen time, si kecil juga bisa mengakses berbagai macam informasi. Ini akan sangat membantu menjawab rasa ingin tahu anak-anak, yang memang lebih besar dibanding orang dewasa.

Mengutip Parents, screen time untuk anak juga bisa mengembangkan kemampuannya untuk berpikir lebih kritis. Sehingga ia mampu memiliki kemampuan problem solving yang baik.

Dengan screen time, anak pun dapat menjalin hubungan sosial. Si kecil bisa memanfaatkan aplikasi percakapan untuk menghubungi kerabat yang jauh.

Bahaya pemberian screen time anak yang kurang bijak


Nggak cuma mendatangkan manfaat, screen time anak ternyata juga bisa mendatangkan bahaya, terutama jika pemberiannya tidak dibatasi. Dampak negatif screen time anak yang berlebihan, ternyata tidak hanya memengaruhi kondisi fisik si Kecil, tapi juga psikisnya.

Anak yang diberi screen time terlalu lama, akan terganggu area matanya. Mata menjadi lebih mudah kering, iritasi, dan bahkan menjadi rabun.

Bukan cuma itu, Miss Dewi memaparkan bahwa screen time yang berlebih juga akan meningkatka risiko obesitas. Ini karena anak yang terlalu fokus pada layar cenderung akan malas bergerak.

Miss Dewi juga menambahkan bahwa psikis anak pun akan terpengaruh. Screen time yang berlebihan dapat memicu masalah tumbuh-kembang si kecil. 

Salah satu contoh yang semakin sering terjadi adalah keterlambatan bicara (speech delay). Anak yang terlalu sering terpapar layar pun cenderung lebih sulit konsentrasi dan mengontrol emosi. Ekstremnya, bisa terjadi adiksi atau anak menjadi kecanduan screen time.

Anjuran pemberian screen time untuk anak

Menurut American Psychological Association, screen time dilarang bagi anak-anak di bawah usia 2 tahun. Satu-satunya screen time yang diperbolehkan adalah, menggunakan layar Hp untuk video call. Itu pun HP harus diposisikan jauh dari area mata bayi.

Ini karena pada usia 1-2 tahun, anak harus terstimulasi seluruh panca indra dan motoriknya agar tumbuh-kembangnya optimal. Namun saat melakukan screen time, yang terstimulasi hanyalah indra penglihatan dan pendengarannya.

Anak berusia 3-4 tahun diperbolehkan untuk screen time. Durasinya tidak boleh lebih dari 1 jam per hari. Pemberiannya pun harus dibagi, tidak boleh selama satu jam nonstop melakukan screen time penuh.

Misalnya, 15 menit screen time di pagi hari, kemudian 15 menit selanjutnya di siang hari, 15 menit di sore hari, dan terakhir 15 menit di malam hari.

Sementara itu, untuk usia 5-17 tahun, pemberian screen time anak yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 2 jam. Ketentuannya pun masih sama, durasi pemberian harus dibagi dalam satu hari.

Tanda-tanda screen time sudah menjadi adiksi

Ada kemungkinan pemberian screen time yang berlebih pada anak akan menjadi adiksi. Lalu, adakah tanda-tanda yang bisa dikenali?

Mengutip Mayo Clinic, ada beberapa tanda adiksi screen time yang mudah dikenali pada anak. Salah satunya adalah, saat anak menjadi semakin malas untuk melakukan aktivitas selain memperhatikan layar. 

Tanda lainnya adalah anak menjadi sulit konsentrasi dan mudah hilang fokus. Jika sudah demikian, maka perlu pendampingan ahli, seperti psikolog anak. Nantinya, anak akan diobservasi lebih jauh untuk diketahui penyebab dan jalan keluar dari adiksinya tersebut.

Screen time untuk anak di satu sisi memang bisa memberikan manfaat, mulai dari edukasi, hiburan, bahkan sosial. Namun tidak dapat dimungkiri juga, pemberian screen time yang kurang bijak justru akan mengganggu tumbuh-kembang si kecil.

Untuk itu pemberian screen time nggak cuma dilihat dari durasinya saja, tapi juga harus ada pendampingan. Selalu dampingi anak selama screen time agar manfaat yang didapatkan pun optimal bagi tumbuh kembang anak.

Editor: Aprilia