Balita

Terlahir Sebagai Pemimpin, Ini Dia 11 Fakta Anak Pertama

Terlahir Sebagai Pemimpin, Ini Dia 11 Fakta Anak Pertama

Serba detail dan runut adalah dua dari fakta anak pertama yang mungkin baru Ibu sadari. Jika Ibu memiliki anak pertama yang seperti ini, yakinlah saat ini Ibu akan bersorak, “bener banget ini!” Tahukah Ibu bahwa fakta anak pertama yang biasanya kita temui adalah pengaruh dari urutan lahir?

Kevin Leman, seorang Psikolog asal Amerika dalam bukunya The Birth Order Book menjelaskan tentang bagaimana watak dan perilaku anak ditentukan dari urutan lahirnya. Maka tidak heran jika fakta anak pertama yang kita sadari ada pada anak kita atau diri kita sendiri adalah pengaruh dari urutan lahirnya.

Kevin sendiri menjelaskan tentang adanya variabel yang mempengaruhi sifat fakta anak pertama. Karena yang dikategorikan sebagai anak pertama tidak hanya anak yang urutan lahirnya benar-benar pertama, tetapi bisa juga anak tunggal, anak dengan jenis kelamin pertama di keluarga, dan anak yang lahir dalam rentang 5 tahun atau lebih dari saudara sebelumnya. Kesemua anak ini bisa dan mungkin saja memiliki sifat sebagai anak pertama.

Fakta Anak Pertama yang Bikin Manggut-Manggut

Penasaran kan apa saja karakter yang biasanya dimiliki anak pertama? Simak selengkapnya berikut ini:

1. Spesial!


Yes, anak pertama selalu spesial. Orang tua sangat menantikan kehadiran anak pertama. Bahkan seluruh keluarga besar menantikan kelahirannya. Ayah dan Ibu sebagai orang tua baru mempersiapkan segalanya dengan detail dan hati-hati. Saat lahir, Ayah dan Ibu mungkin mengalami kesulitan dalam pengasuhan. Inilah mengapa anak pertama dianggap juga sebagai bahan percobaan yang didalamnya terlibat trial and error. Karena sangat dinantikan, bersama Ayah dan Ibu mengalami pengalaman yang serba pertama, dan segalanya dicurahkan penuh, menjadikan anak pertama SPESIAL!

2. Perfeksionis


Fakta anak pertama berikutnya adalah perfeksionis. Wah, mengapa begitu ya? Anak pertama diperlakukan istimewa karena mereka adalah yang pertama bagi orang tuanya. Sehingga Ayah dan Ibu pun secara tidak sengaja meletakkan ekspektasi yang tinggi pada si sulung. Anak pertama pun jadi suka menyenangkan orang tuanya sehingga ia menargetkan apapun serba perfeksionis. Mulai dari hal yang dikerjakan, berpakaian, pemilihan hal yang mereka suka, sampai penataan barang miliknya. Pernah melihat anak pertama marah hanya karena barangnya berpindah tempat? Yup, itu salah satu buktinya.

3. Mandiri


Anak pertama yang memiliki saudara lebih mudah secara tidak langsung menjadi mandiri, lho. Ayah dan Ibu yang mulai kerepotan dengan hadirnya anak berikutnya biasanya jadi punya lebih sedikit waktu untuk anak pertama. Sehingga si sulung diminta untuk lebih mandiri lebih cepat dari usianya. Fakta anak pertama ini diaminkan banyak orang tua yang merasa sangat terbantu dengan anak pertama mereka yang sudah bisa melakukan berbagai hal sendiri.

4. Versi Mini Orang Tuanya


Sebagai kakak tertua, dan yang pertama menyaksikan bagaimana orang tuanya berperilaku, membuat fakta anak pertama yang satu ini cukup mengejutkan. Anak pertama lihai meniru orang tuanya. Apalagi jika mereka sudah memiliki saudara kandung lebih kecil. Biasanya mereka akan mulai mengatur adik-adiknya seperti cara orang tuanya memperlakukannya. Penting bagi Ayah dan Ibu untuk selalu mencontohkan hal baik dalam perkataan dan perbuatan agar anak pertama meniru hal yang sama.

5. Bertanggung jawab

Anak pertama sering diserahi tanggung jawab lebih oleh orang tua. Tak hanya urusan adik, tetapi bisa saja hal lain seperti membantu Ibu memasak atau membantu Ayah merawat hewan peliharaan. Ini juga yang menjadikan anak pertama bertanggung jawab.

6. Jadi panutan


Karena lebih tua, fakta anak pertama jadi panutan bagi adik-adiknya sudah bukan rahasia ya. Bahkan, jika anak pertama melakukan kesalahan, seperti ada asumsi dalam dirinya untuk segera memperbaiki diri karena ia akan menjadi contoh untuk adik-adiknya.

7. Lebih pintar


Fakta anak pertama lebih pintar banyak buktinya, lho. Best Psychology Degrees menyebutkan bahwa kebanyakan orang pintar atau sukses adalah anak pertama. Semua astronot yang pergi ke luar angkasa adalah anak pertama. Bahkan Oprah Winfrey dan Winston Churchill adalah anak pertama. Laman ini juga menyebutkan pemerintahan adalah karier teratas bagi kebanyakan anak pertama. Apa rahasia dibaliknya? Tentu peran orang tua mendampingi anaknya. Sebagai anak pertama, Ayah dan Ibu masih memiliki banyak waktu untuk fokus pada anak terutama dalam hal pendidikan. Bukan berarti anak kedua dan seterusnya diabaikan, ya. Hanya saja fokus pada anak pertama bisa lebih tinggi karena belum ada anak kedua dan seterusnya.

8. Bersifat pemimpin dan serba terstruktur


Fakta anak pertama yang ini cukup alami. Anak pertama dipercaya sudah bersifat pemimpin secara natural sejak awal. Mereka juga memiliki tipe kepemimpinan yang serba terstruktur dan ikut aturan. Sayangnya, ini juga menjadikan anak pertama rentan stres karena kalau rencananya tidak berjalan, mereka akan cukup kepikiran. Tapi tenang, bu. Anak pertama cepat mencari solusi, kok.

9. Pengambil Keputusan


Sebagai tipe pemikir handal dan biasanya berwawasan luas, anak pertama cenderung bijak. Maka mereka fleksibel terhadap pemikiran baru, cepat mencari solusi, dan pengambil keputusan yang baik.

10. Peduli


Anak pertama bersifat mengayomi. Mereka memiliki rasa yang kuat dan peduli terhadap orang lain. Keluarga adalah poin utama bagi anak pertama. Nggak heran, jika terjadi sesuatu pada keluarga, anak pertama yang selalu dicari.

11. Berkeinginan kuat


Fakta anak pertama yang satu ini selaras dengan pendiriannya yang teguh. Karena merasa mereka adalah versi mini orang tuanya, maka keinginannya kuat dan seringkali susah digoyahkan. Meeka merasa apa yang sedang mereka ingin atau pikirkan ini adalah hal yang tepat, seperti yang dilakukan orang dewasa pada umumnya.

Membaca fakta anak pertama ini mungkin akan membuat Ayah dan Ibu kilas balik pada masa lalu. Entah berkaca pada diri sendiri, saudara kandung, atau orang tua terdahulu. Apapun dan bagaimanapun sifatnya, anak adalah hadiah terbaik bagi orang tua.

Penulis: Mega Pratidina Putri
Editor: Dwi Ratih