Kehamilan

Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa? Simak Faktanya Dulu!

Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa? Simak Faktanya Dulu!

Apakah Ibu hamil boleh puasa? Melansir dari laman Baby Center, beberapa penelitian menyebutkan kalau puasa tidak akan mempengaruhi berat lahir bayi nantinya. Meskipun begitu, belum ada jawaban yang sangat pasti tentang apakah ibu hamil boleh dan apakah akan mempengaruhi kesehatan Ibu dan bayinya. Para ahli justru menganjurkan supaya ibu hamil tidak berpuasa dulu selama proses kehamilan.

Sebenarnya, dalam Islam juga ada pembahasan mengenai bolehkah ibu hamil puasa Ramadhan, Ibu hamil tidak diwajibkan berpuasa dan diperbolehkan mengganti hutang puasa tersebut dengan berpuasa dikemudian hari atau dengan membayar fidyah. Hal ini juga ada dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 184: “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.”

Pertimbangan Berpuasa Bagi Ibu Hamil


Mengutip dari laman Baby Center, ada beberapa kondisi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan apakah ibu hamil boleh puasa seperti berikut:

  • Puasa Tidak Disarankan Pada Penderita Diabetes

    Bolehkan ibu hamil puasa ramadhan? Ternyata puasa saat hamil tidak aman bila Ibu menderita diabetes gestasional karena berpuasa dapat mempengaruhi kondisi gula darah ibu hamil. Saat siang hari, gula darah dapat turun dan bisa menyebabkan Ibu dehidrasi. Saat berbuka puasa gula darah bisa jadi sangat tinggi bila asupan makanan tidak diatur atau saat makan sahur Ibu mengambil porsi dengan jumlah yang tidak tepat.

  • Awas Bahaya Dehidrasi

    Ibu hamil membutuhkan asupan kalori dan cairan yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Oleh karenanya, berpuasa untuk ibu hamil beresiko besar terhadap dehidrasi terutama bila waktu Ramadhan berjatuhan pada musim panas yang panjang. Lalu apakah ibu hamil boleh puasa Ramadhan? Supaya lebih aman, Ibu dapat berkonsultasi langsung kepada dokter kandungan tentang apakah ibu hamil boleh puasa Ramadhan atau tidak.

  • Waspada Kekurangan Energi

    Seperti yang kita tahu, ibu hamil membutuhkan banyak energi saat beraktivitas karena ibaratnya seperti sedang membawa dua bobot dalam satu tubuh. Kecukupan energi yanga da dalam tubuh menjadi salah satu penentu apakah ibu hamil boleh puasa atau sebaiknya jangan. Asupan kalori yang tidak cukup saat sahur dapat membuat ibu hamil yang berpuasa akan merasa lemas di tengah proses puasa saat siang hari. Yakinkan diri Ibu untuk hal ini ya, karena yang dapat menentukan ibu dapat berpuasa atau tidak adalah Ibu dan tubuh Ibu sendiri.

  • Ibu Hamil Boleh Puasa dengan Syarat Tertentu

    Bila Ibu memiliki berat badan yang sehat dan juga gaya hidup yang baik, maka Ibu hamil dapat berpuasa dengan baik. Janin yang ada dalam kandungan Ibu sangat bergantung kepada asupan gizi yang Ibu makan, jadi bila tubuh Ibu memiliki simpanan energi dan nutrisi yang cukup untuknya, maka puasa saat hamil tidak berdampak banyak dan tidak memiliki pengaruh buruk.

Ini Kata Peneliti Tentang Ibu Hamil yang Berpuasa

Baru-baru ini penelitian telah dilakukan tentang apakah ibu hamil boleh puasa, masih melansir dari laman Baby Center, berikut ini adalah pernyataan yang diberikan para peneliti sejauh ini:

1. Puasa Tidak Akan Membuat Bayi Lahir Prematur

Sebenarnya puasa diperbolehkan, asal kondisi kesehatan Ibu dan bayinya sehat dan tidak mengalami masalah apapun. Oleh karena itu, akan sangat baik bila Ibu berkonsultasi dulu ke dokter kalau ingin berpuasa saat hamil. Berpuasa juga tidak akan membuat bayi Ibu lahir prematur bila puasa dilakukan dengan benar seperti memperhatikan asupan kalori saat sahur dan juga berbuka puasa.

2. Puasa Tidak Akan Membuat Bayi Lahir BB Rendah

Belum ditemukan kasus ibu yang berpuasa akan melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Namun pertimbangan apakah ibu hamil boleh puasa juga bergantung dengan kondisi janin dan ibunya. Ibu hamil yang berpuasa juga harus memperhatikan saran dokter seperti tetap mengkonsumsi vitamin yang dianjurkan atau justru ada vitamin tambahan khusus dari dokter untuk membuat kondisi janin tetap sehat selama ibunya berpuasa.

3. Ibu Hamil Kemungkinan Sangat Lelah

Saat sedang hamil, asupan makanan dan minuman bagi Ibu hamil sebaiknya cukup serta padat gizi. Namun saat berpuasa, mungkin asupan makanan dan minuman menjadi berkurang dan bisa menyebabkan Ibu hamil kekurangan energi. Ini menjawab pertanyaan apakah ibu hamil boleh puasa atau tidak. Bila dirasa sangat kelelahan, maka sebaiknya ibu hamil tidak berpuasa.

4. Berpuasa Mencegah Diabetes dan Mengurangi Berat Badan

Hal ini tidak berlaku bagi ibu hamil yang sudah menderita diabetes gestasional dengan kondisi yang tinggi dan mendapat saran dokter untuk tidak berpuasa. Puasa saat hamil hanya mampu mengurangi resiko meningkatnya diabetes gestasional yang mungkin terjadi pada Ibu. Berpuasa saat hamil juga akan membuat berat badan Ibu lebih terkontrol dan kenaikan berat badan tidak melonjak drastis. 

5. Puasa Saat Hamil Bergantung Pada Kondisi Tubuh

Tidak ada yang benar-benar dapat menjawan apakah ibu hamil boleh puasa atau tidak, karena semua ini kembali pada kondisi tubuh masing-masing. Ada yang mampu menjalaninya secara penuh, ada juga yang sebaiknya tidak menjalani puasa ramadhan saat sedang hamil. Bagaimana tubuh menghadapi puasa saat hamil juga sangat bergantung pada:

  • Kondisi Kesehatan Ibu Selama Menjalani Kehamilan

    Pastikan kesehatan kandungan dan diri Ibu sendiri prima dan sangat siap untuk berpuasa. Namun jangan patah semangat bila puasa kali ini belum mampu menjalaninya karena dapat diganti lain waktu dan pahala bisa didapatkan dari hal lainnya. Perlu diketahui bahwa ada bayi yang sangat tergantung pada asupan makanan bergizi yang Ibu makan selama hamil, jadi pikirkan kembali hal ini ya Ibu.

  • Trimester Kehamilan Memiliki Pengaruh

    Trimester kehamilan biasanya jadi penentu bagi dokter apakah ibu hamil boleh puasa atau tidak. Kondisi kehamilan setiap trimester pasti berbeda antara Ibu satu dengan lainnya, bisa jadi pada saat puasa kali ini Ibu sedang berada di trimester awal yang sangat menguras tenaga karena morning sickness yang lumayan hebat. Atau bisa jadi Ibu sedang berada di fase trimester akhir dengan kehamilan yang besar sehingga membutuhkan lebih banyak energi untuk beraktifitas. Beberapa kondisi trimester kehamilan biasanya tak memungkinkan Ibu untuk menjalani puasa dan dokter pun juga tidak menyarankannya.

  • Ketahui Berapa Lama Durasi Puasa

    Durasi berpuasa tiap negara tidaklah sama, ada yang berkisar antara 11-18 jam, namun di belahan negara tertentu ada yang hingga 20 jam. Ini juga bisa jadi pertimbangan dokter apakah ibu hamil boleh puasa atau ditunda dulu. Jadi sangat baik untuk berkonsultasi kepada dokter kandungan Ibu secara langsung mengenai kondisi kehamilan Ibu dan keinginan Ibu untuk menjalankan ibadah puasa.

Persiapan Puasa Ibu Hamil


Beberapa dari Ibu mungkin segera mendapat keputusan dari dokter apakah ibu hamil boleh puasa atau sebaiknya tidak  bergantung dari kondisi kesehatan janin dan Ibunya. Bila kondisinya sangat baik, dokter pun tidak akan melaran ibu hamil berpuasa. Ibu bisa mulai merencanakan dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi hal ini, berikut ini ada beberapa panduan yang bisa ibu terapkan supaya puasa saat hamil dapat menjadi lebih mudah:

  • Konsultasikan Kembali pada Dokter atau Bidan

    Meski keputusan puasa adalah hak pribadi, namun dokter kandungan atau bidan Ibu juga memiliki kewajiban menyampaikan banyak pertimbangan apakah Ibu hamil boleh puasa atau tidak. Selain itu, mungkin saja dokter akan menjadwalkan konsultasi yang lebih sering daripada umumnya, atau ada beberapa vitamin yang Ibu harus minum supaya tetap sehat dan lancar berpuasa. Beberapa dokter atau bidan juga mungkin menyarankan makanan apa saja yang wajib Ibu konsumsi selama menjalankan ibadah puasa. Jangan lewatkan hal ini ya Ibu!

  • Mengontrol Jenis Asupan Makanan dan Minuman

    Ibu hamil memang boleh mengkonsumsi kafein dengan kadar yang ditentukan setiap harinya selama kehamilan, yaitu sekitar 200mg per hari atau tidak lebih dari 2 cangkir kopi instant. Namun apakah ibu hamil boleh puasa dan tetap mengkonsumsi kafein? Jawabannya adalah tidak! Minuman berkafein sebaiknya dihindari terlebih dahulu dan menggantinya dengan air putih atau jus yang sehat supaya tubuh tetap terhidrasi. Teh dan juga minuman bersoda tidak dianjurkan diminum selama ibu hamil berpuasa atau akan lebih baik minuman bersoda tidak Ibu konsumsi selama hamil.

  • Hindari Junk Food Sebisa Mungkin

    Junk food boleh saja dikonsumsi oleh Ibu hamil, namun karena komposisi gizi yang kurang seimbang dan sangat kurang serat, maka sebaiknya saat puasa kali ini dihindari terlebih dahulu. Selain komposisi yang kurang sehat, terlalu banyak mengkonsumsi Junk Food dapat menyebabkan Ibu hamil susah buang air besar sehingga membuat perut menjadi begah dan tidak enak. Perbanyak makanan bergizi seperti kombinasi sayur, protein hewani, protein nabati, dan juga karbohidrat. Jangan lupa asupan buah yang segar untuk membuat tubuh Ibu tetap terhidrasi ya.

  • Atur Pola Makan 

    Hati-hati dengan gangguan pencernaan, ini bisa juga terjadi bila pola makan tidak sehat. Misalnya, setelah makan sahur langsung tidur, biasanya pencernaan menjadi terganggu (sembelit). Selain itu, cobalah untuk tidak langsung makan dengan porsi besar karena perut akan kaget, cobalah makan dengan porsi kecil namun sering. Hindari juga makanan yang hanya tinggi lemak, hanya makanan asin saja, atau justru terlalu sering mengkonsumsi makanan manis (ini akan berpengaruh pada kadar gula darah Ibu). Makanlah dengan gizi dan poris yang pas!

  • Mengontrol Pekerjaan Ibu

    Bila ibu sedang hamil dan kebetulan masih bekerja, ada baiknya konsultasikan keadaan ini pada atasan Ibu atau rekan kerja Ibu. Ini untuk memudahkan Ibu dalam bekerja dan juga supaya Ibu tetap memiliki energi penuh selama menjalani kehamilan meski sedang berpuasa. Beberapa atasan atau rekan kerja bisa jadi sangat mengerti kondisi Ibu dan akan memberikan waktu istirahat extra.

  • Minta Dukungan Semua Orang

    Belanja bulanan bisa jadi menyenangkan tapi bisa jadi sedikit melelahkan bila dilakukan saat hamil besar, apalagi bila Ibu sedang berpuasa. Mintalah bantuan suami atau orang disekitar Ibu untuk membantu Ibu belanja bulanan dan mempersiapkan segala keperluan di bulan Ramadhan kali ini supaya kehamilan dan ibadah dapat berjalan dengan lancar. Ada baiknya pekerjaan rumah dibagi kepada seluruh anggota keluarga. Hindari sering membawa barang yang berat atau melakukan pekerjaan rumah yang membuat Ibu tertalu lelah ya.

  • Cari Saran dari Orang Lain

    Ibu juga bisa lho mencari informasi dan saran dari teman-teman atau kerabat dekat Ibu yang pernah berpuasa saat hamil. Selain dapat menjadi referensi, Ibu jadi punya gambaran juga bagaimana bila Ibu menjalaninya nanti.

Tanda-Tanda Peringatan yang Harus di Waspadai


Meski dokter sudah memutuskan apakah ibu hamil boleh puasa atau tidak, namun ada beberapa tanda-tanda yang wajib Ibu waspadai bila ini terjadi selama ibu hamil menjalani puasa, melansir dari laman Baby Center:

  • Waspadai Berat Badan Ibu

    Timbang terlebih dahulu sebelum ibu hamil memutuskan untuk berpuasa dan tetap lakukan hal ini setiap minggu untuk mengetahui apakah berat badan ibu hamil mengalami kenaikan atau justru ada penurunan. Bila berat badan Ibu hamil selama puasa tidak bertambah atau berat badan turun, ini bisa berbahaya untuk janin Ibu. Konsultasikan kembali pada dokter apakah ibu hamil boleh puasa atau tidak ya!

  • Kenali Tubuh Ibu

    Haus memang sering dirasakan bagi siapa saja yang berpuasa, namun bila ibu hamil merasa sangat haus, jarang buang air kecil, atau air liur berwarna gelap, maka ini tanda bahaya karena Ibu sedang dehidrasi. Kondisi ini juga sangat rentan terhadap Infeksi Saluran Kemih (ISK) bahkan bisa merujuk pada komplikasi lainnya.

  • Mendadak Tidak Sehat

    Bila mendadak ibu hamil merasa pusing, sangat lemah, dan seperti mau pingsan padahal sudah beristirahat dengan cukup, maka ibu hamil sebaiknya segera berbuka puasa dengan minuman manis dan camilan asin atau bisa juga dengan larutan rehidrasi oral. Jangan diteruskan karena dikhawatirkan Ibu akan pingsan dan ini berbahaya untuk kesehatan janin.

Penulis: Novia Luciana
Editor: Dwi Ratih