Kehamilan

Kembali Normal, Ini 5 Tips Memperbaiki Posisi Bayi Melintang

Kembali Normal, Ini 5 Tips Memperbaiki Posisi Bayi Melintang

Posisi bayi melintang dalam kandungan seringkali kita dengar akan berakhir pada kelahiran dengan proses caesar. Namun rupanya, dengan beberapa cara posisi bayi melintang bisa kembali normal sebelum kelahiran.

Sebelum membahas cara memperbaiki posisi bayi melintang dalam kandungan, kita kenali dulu tentang posisi kehamilan sungsang ini lebih jauh.

Kehamilan sungsang


Melansir dari Cleveland Clinic, posisi bayi melintang dijelaskan ketika posisi pantat atau kaki bayi berada di jalan lahir menuju vagina, sedangkan kepala bayi pada posisi dekat dada Ibu. Sejatinya, posisi normal bayi adalah ketika kepala bayi berada di bawah menuju jalan lahir, kepala menghadap ke punggung Ibu dan dagu bayi menyentuh dadanya.

Posisi bayi melintang normal terjadi. Sekitar 3-4% kehamilan mengalami posisi bayi melintang di usia kehamilan 32 minggu ke atas, dan akan normal dengan sendirinya di kehamilan 36-37 minggu. Meski begitu, tak jarang posisi bayi melintang ini belum kembali normal hingga saatnya dilahirkan.

Biasanya tenaga kesehatan akan membantu melakukan beberapa cara alami untuk memperbaiki posisi bayi sebelum HPL. Namun bila sudah masuk kontraksi dan mengalami pecah ketuban, atau mungkin posisi tidak berubah dalam waktu lama di tengah proses melahirkan, biasanya dokter akan merekomendasikan operasi caesar sebagai alternatif.

Ragam tipe posisi bayi melintang

Ada beberapa posisi bayi dinyatakan melintang atau sungsang:

  1. Frank breech: pantat bayi berada di jalan lahir dengan kedua kaki lurus sejajar tubuh bayi. Sehingga ujung kakinya menyentuh kepalanya.
  2. Complete breech: pantat bayi berada di bawah dengan posisi kaki bersila di bawah tubuhnya.
  3. Footling breech: salah satu atau kedua kaki bayi berada di jalan lahir
  4. Transverse lie: ketika posisi bayi horizontal di uterus (pada keadaan normal, posisi bayi harusnya vertikal). Ini menyebabkan yang kemungkinan berada di jalan lahir lebih dulu adalah bahu bayi.

Penyebab posisi bayi melintang


Pregnancy Birth and Baby menyebutkan beberapa penyebab terjadinya posisi bayi melintang diantaranya sebagai berikut:

  • Air ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Tali pusat yang terhubung ke plasenta terlalu pendek
  • Plasenta berada di area bawah rahim (kondisi kelainan plasentas yang menutupi jalan lahir, biasa disebut plasenta previa)
  • Pernah hamil beberapa kali sebelumnya sehingga otot rahim lebih lentur
  • Kehamilan kembar 2 atau lebih
  • Bayi prematur
  • Bayi memiliki kelainan bawaan
  • Bentuk rahim tidak normal.

Kelainan inilah yang kemudian menyebabkan posisi bayi melintang. Kemudian untuk mengatasinya jika bayi tak kunjung kembali ke posisi normal meski semua usaha sudah dilakukan, operasi caesar diambil untuk menghindari adanya komplikasi berlebih. Misalnya saja seperti bayi kehabisan oksigen, hingga bayi tersangkut di jalan lahir, hingga patah tulang bayi jika dipaksakan melahirkan normal dengan posisi sungsang.

Cara memperbaiki posisi bayi melintang dalam kandungan

1. External cephalic version (ECV)


Cara ini merupakan cara yang dilakukan dokter dengan menekan perut dari luar untuk mengembalikan posisi bayi ke semula. Terkadang dokter juga akan menggunakan ultrasound juga. Selama kehamilan Ibu normal, ECV bisa dilakukan.

Namun jika kehamilan mengalami kondisi di bawah ini, maka  ECV tidak bisa dilakukan:

  • Perdarahan vagina
  • Terjadi placenta previa
  • Bayi mengalami kelainan jantung
  • Ketuban pecah dini
  • Air ketuban sedikit
  • Kehamilan kembar.

2. Gerakan olahraga

Jennifer Bachdim yang sempat mengalami posisi bayi melintang membagikan tips untuk memperbaiki posisi ini. Ia memposting gerakan yang bisa dilakukan dengan mudah melalui laman Instagramnya @jenniferbachdim.

Jennifer melakukan ini setiap hari selama 1 bulan dan posisi bayinya kembali normal. Inilah gerakan untuk memperbaiki posisi bayi melintang ala Jennifer Bachdim:

- Knee-to-Chest Exercise: Posisi badan seperti bersujud pada lantai atau tempat tidur. Letakkan tangan dengan santai di samping kepala dan lakukan dengan nyaman. Tahan beberapa lama senyaman Ibu, lalu ulangi beberapa kali. 
- Breech Tilt Exercise: Berbaringlah pada lantai atau tempat tidur, pastikan Ibu merasa nyaman. Posisikan kaki menekuk, dengan telapak kaki datar menyentuh lantai atau alas. Naikkan panggul dan usahakan posisinya lebih tinggi dari bahu. Ibu bisa menggunakan bantal tambahan untuk menopang punggung. Ulangi gerakan naik turun panggul ini 5-10 kali. 

- Forward-leaning Invasion Exercise: sebenarnya gerakan ini sedikit mirip dengan posisi pertama. Hanya saja ini lebih ekstrim dengan tingkatan medan yang berbeda. Lakukan ini dengan pengawasan orang lain dan pastikan Ibu dalam kondisi baik dan yakin untuk melakukan gerakan ini.

 Duduklah bersimpuh di atas kasur atau sofa, lalu letakkan bantal di lantai. Perlahan, posisikan tubuh ke bawah menuju bantal, dengan tangan sampai siku menyentuh bantal. Mintalah bantuan seseorang untuk memastikan punggung Ibu tetap tegak sekaligus menahan agar tidak terjungkal.

3. Musik

Ibu juga bisa lho menggunakan musik sebagai umpan agar kepala bayi berubah posisi ke bawah. Letakkan headphone ke area perut bawah dan putarkan lagu tenang yang lembut.

4. Permainan suhu

Untuk cara yang satu ini, letakkan benda yang bersuhu dingin di bagian atas perut, dan benda bersuhu hangat di perut bawah. Bayi akan pergi ke arah benda yang bersuhu hangat.

5. Akupunktur dan Moxibustion


Metode ini berasal dari Cina. Pada Ibu hamil sungsang biasanya menggunakan stik Moxa, yang merupakan tanaman mugworth, yang dihangatkan lalu diletakkan pada titik-titik akupunktur tertentu untuk membantu menuntun bayi ke posisi normalnya.

Semua cara yang dianjurkan ini sebaiknya tetap dilakukan dengan aman untuk mengurangi risiko komplikasi. Jika memang posisi bayi melintang ini tidak membaik dan keadaan sudah gawat darurat, maka tidak ada salahnya menempuh jalan operasi caesar.

Editor: Aprilia