Ibupedia

Obat Penguat Kandungan, Dari Tablet Sampai Yang Alami

Obat Penguat Kandungan, Dari Tablet Sampai Yang Alami
Obat Penguat Kandungan, Dari Tablet Sampai Yang Alami

Kehamilan dengan risiko atau dengan beberapa keluhan di trimester pertama seringkali akan diresepkan obat penguat kandungan oleh Dokter. Obat penguat kandungan ditujukan untuk menguatkan kandungan dan mencegah keguguran. Bagaimana aturan penggunaan obat penguat kandungan yang tepat? Apakah ada efek samping penggunaan obat penguat kandungan? Teruskan membaca, ya!

Mengapa Butuh Obat Penguat Kandungan?


Obat penguat kandungan biasanya mengandung hormon progesteron. Hormon ini berperan dalam kehamilan dan berkebalikan dengan hormon oksitosin yang membuat kontraksi pada rahim. Umumnya Ibu hamil yang diresepkan obat penguat kandungan memiliki keluhan flek lebih dari 3-4 hari, nyeri pada perut bagian bawah dan rasa tidak nyaman seperti sedang datang bulan.

Diperlukannya obat penguat kandungan selain untuk mengatasi keluhan tersebut, adalah juga untuk menunjang produksi hormon progesteron yang nantinya akan menyokong embrio melekat sempurna pada dinding rahim. Inilah mengapa, obat penguat kandungan juga diresepkan langsung oleh dokter ketika Ibu cek kehamilan pertama kali.

Lebih lanjut, obat penguat kandungan akan membantu mencegah keguguran. Seperti dilansir dari Royal College of Obstetricians & Gynaecologist, dua penelitian terbaru menemukan bahwa obat penguat kandungan yang mengandung hormon progesteron itu mencegah 8,450 keguguran dalam satu tahun.

Jenis Obat Penguat Kandungan Yang Biasa Disarankan

1. Micronised Progesteron

Photo source: lifepack.id

Obat penguat kandungan yang berisi hormon progesterone satu ini umum direkomendasikan dokter karena sifatnya yang fleksibel. Dapat dikonsumsi secara oral dan juga dimasukkan ke vagina. Merk yang biasanya direkomendasikan adalah Utrogestan atau Microgest. Dosis yang beredar adalah 100mg dan 200mg. Dokter akan menyarankan dosis sesuai dengan kebutuhan Ibu.

Obat ini termasuk dalam golongan obat bertanda K merah, yang artinya adalah obat keras dan perlu saran serta resep dokter untuk mengonsumsinya. Tidak bisa dikonsumsi begitu saja tanpa petunjuk dokter. Obat ini juga biasa diresepkan jika seseorang mengalami gangguan menstruasi atau dalam pengobatan masa menopause. 

2. Allylestrenol

Photo source: smarter health

Obat penguat kandungan jenis ini lebih difokuskan pada Ibu hamil yang kekurangan hormon plasenta dan Ibu dengan riwayat keguguran berulang. Allylestrenol menyiapkan rahim untuk menerima sel telur yang sudah dibuahi, mengurangi risiko keguguran, mencegah kehamilan prematur dan menguatkan kehamilan. Tetapi obat penguat kandungan ini tidak cocok untuk Ibu memnyusui, sehingga bagi Ibu yang hamil sambil menyusui tidak bisa diberikan obat ini kecuali jika melakukan penyapihan. Di Indonesia, alylestrenol dijula dalam berbagai merk seperti Premaston, Prestrenol, Preganabion, Alyrenol, nobor, pregtenol, dan beberapa nama lainnya dengan dosis yang beragam dari 5-10mg.

3. Dydrogesterone

Photo Source: caroussel.id

Dydrogesterone merupakan bentuk sintetis dari hormone progesterone dan biasa digunakan dalam pengobatan endometriosis dan gangguan menstruasi. Obat penguat kandungan ini dapat membantu mengatur pertumbuhan dan peluruhan rahim secara normal. Selain itu juga mampu menekan risiko keguguran berulang. Dydrogesterone dijual sebagai obat penguat kandungan di apotik dengan beberapa nama, seperti Femoston Conti, femoston dan Dhupaston. Semuanya dikonsumsi dengan anjuran Dokter.

Untuk pencegahan, aturan minum obat penguat kandungan ini adalah 20-30 mg dalam sehari sampai Ibu membaik. Tetapi jika ernah keguguran, biasanya dosisnya akan menjadi 10 mg selama 12 hri konsumsi.

Efek Samping Obat Penguat Kandungan

Yang paling berperan dalam memberikan efek samping adalah riwayat alergi. Jika Ibu memiliki alergi obat tertentu, kemungkinan akan memiliki reaksi bermaca-macam usai mengonsumsi obat penguat kandungan. Keluhan lainnya yang biasa terjadi adalah demam ringan, sakit kepala ringan, kulit berjerawat, atau nyeri perut.

Obat Penguat Kandungan Alami

Selain berikhtiar dengan obat, tidak ada salahnya mengonsumsi makanan tertentu sebagai obat penguat kandungan alami. Tujuannya adalah untuk memastikan nutrisi tetap terjaga lengkap dan baik untuk tubuh Ibu dan janin yang dikandungnya. Berikut adalah beberapa makanan alami yang menguatkan kandungan:

1. Telur: pada beberapa kasus riwayat keguguran, terutama pada Ibu yang hamil dengan berat badan rendah, Dokter akan menyarankan konsumsi putih telur dalam jumlah tertentu. Misalnya, dalam satu hari harus makan 6 butir putih telur, atau 4 butir putih telur. Tetapi, ada juga yang masih direkomendasikan untuk makan bersama bagian kuningnya untuk tujuan tertentu.

2. Madu: madu memang memiliki banyak manfaat, apalagi reaksi anti peradangan yang sangat membantu kondisi rahim yang belum stabil.

3. Buah dan sayur kaya folat: Asam folat menjadi kunci utama dalam asupan nutrisi ibu hamil. Sehingga mengonsumsinya dari makanan segar bersifat penting. Buah alpukat dan sayuran hijau seperti bayam, katuk, brokoli dan sawi disarankan untuk Ibu konsumsi demi menjaga kesehatan janin dan sebagai obat penguat kandungan alami.

4. Aneka ragam ikan: ikan baik untuk ibu hamil karena kandungan omega 3 nya yang cukup tinggi. Tetapi penting digarisbawahi bahwa ikan yang dikonsumsi sebaiknya rendah merkuri. Olahan makanan laut lainnya sebaiknya dipilih lebih selektif agar tidak memengaruhi kehamilan. Karena selain mempertimbangkan kadar merkurinya, Ibu juga perlu mempertimbangkan potensi alerginya.

Obat penguat kandungan mungkin Ibu perlukan, tetapi jangan lupa untuk tetap megikuti anjuran Dokter dalam pengonsumsiannya dan imbangi dengan asupan makanan bernutrisi.

Editor: Dwi Ratih