Kelahiran

Cairan Emas Bernama Kolostrum Yang Sangat Bermanfaat Untuk Bayi

Cairan Emas Bernama Kolostrum Yang Sangat Bermanfaat Untuk Bayi

Banyak ibu yang memberikan kolostrum ke bayi mereka, tapi tahukah Anda tentang kolostrum dan manfaatnya bagi buah hati?

Kolostrum adalah ASI pertama yang ibu produksi saat hamil dan selama beberapa hari setelah melahirkan. Cairan pekat dan konsentrat ini sering kali berwarna keemasan, sangat sedikit jumlahnya, dan memberi banyak manfaat untuk bayi. Pada beberapa hari setelah bayi lahir, kebutuhan nutrisi serta kebutuhan untuk sistem kekebalan tubuhnya dipenuhi oleh kolostrum.

Bunda, berikut ini beberapa fakta yang perlu Anda tahu tentang kolostrum:

  • Kolostrum mudah dicerna dan karenanya ideal sebagai makanan pertama bayi.

  • Kolostrum adalah cairan yang dihasilkan payudara sejak sekitar minggu 20 kehamilan dan selama beberapa hari setelah bayi lahir.

  • Kolostrum juga memiliki vitamin yang larut di lemak dan beberapa mineral serta kandungan garam yang tinggi yang membantu melindungi bayi dari dehidrasi di hari-hari pertama usianya.

  • Tampilan kolostrum bervariasi dari kuning gelap hingga jernih dan bisa cukup pekat.

  • Kolostrum sedikit jumlahnya tapi tinggi energi dan membantu pengeluaran mekonium pertama bayi yang akhirnya membantu mencegah penyakit kuning.

  • Kolostrum menjadi nutrisi sempurna terutama untuk bayi baru lahir. Kolostrum memiliki kandungan protein lebih tinggi dibanding ASI matang, serta banyak memiliki kandungan imunoglobulin yang membantu meningkatkan kekebalan bayi.


Yang Membedakan Kolostrum Dengan ASI

Kolostrum lebih kaya dibanding ASI dan punya kandungan nutrisi yang berbeda. Dari segi komposisi, kolostrum sebenarnya lebih mirip dengan darah dibanding dengan ASI karena kolostrum memiliki kandungan darah putih dan kandungan yang meningkatkan kekebalan. Cairan emas ini juga tinggi protein, dan rendah gula serta lemak, jadi mudah dicerna bayi. ASI membangun sistem kekebalan, dan baik untuk perkembangan jangka panjang bayi. Kolostrum bahkan lebih tinggi kandungan antioksidannya dibanding ASI.


Pengaruh Kolostrum Dan Pola Makan Ibu

Kita bergantung apa yang kita makan, jadi pilihan makanan yang Bunda buat akan mempengaruhi komposisi kolostrum. Pola makan ibu terbukti mengubah lemak sehat dan kandungan vitamin di kolostrum. Penelitian membuktikan perubahan komposisi asam lemak pada kolostrum dan ASI. Penelitian ini menemukan ibu yang diberikan jumlah vitamin berlebih mengalami lebih dari 16 persen penurunan pada tingkat vitamin E pada kolostrum.

Pola makan yang sehat dan seimbang yang penuh dengan makanan menyehatkan dan bermanfaat, baik untuk ibu dan bayi. Lemak sehat penting untuk disertakan dalam menu makan untuk komposisi ASI yang baik dan pemulihan tubuh setelah stres karena melahirkan.

Tubuh kita memiliki organ yang mengagumkan dan dirancang untuk mendukung tidak hanya Anda tapi juga bayi. Kolostrum sangat bermanfaat dan membantu Anda menjadi ibu yang super.


Manfaat Kolostrum Untuk Bayi

Kolostrum berarti makanan super pertama bayi. Kolostrum mengandung jumlah yang tepat yang bayi butuhkan. Kolostrum rendah gula tapi tinggi protein, dan kebanyakan berbentuk faktor kekebalan, seperti sekresi imunoglobulin A, yang dibuat sesuai dengan usus bayi untuk melindunginya dari bakteri dan virus yang bisa menyebabkan infeksi.

Tidak hanya itu, kolostrum juga mengandung vitamin yang larut di lemak dan antioksidan, yang membantu mengisi usus dengan lactobacillus (bakteri baik). Kolostrum juga memiliki efek laksatif yang mendorong buang air besar. Sering menyusui di hari-hari pertama bayi lahir membantu menurunkan risiko penyakit kuning serius.

Dengan begitu banyak manfaat yang dimiliki kolostrum, tak heran sebagian orang menganggap kolostrum sebagai cairan emas. Kolostrum lebih dari sekedar makanan untuk bayi, tapi  juga menjadi pengobatan dan peningkat kekebalan pertama bayi.


Kenapa Kolostrum Sangat Penting Untuk Bayi?

Banyak calon ibu tidak menyadari kalau payudara mulai memproduksi ASI sejak kehamilan usia 16 minggu. Beberapa wanita baru menyadari hal ini di kehamilan tahap akhir ketika payudara bocor. ASI pertama yang payudara produksi disebut kolostrum, yang biasanya bertekstur pekat dan kekuningan. Setelah melahirkan, Anda membutuhkan beberapa hari sebelum ASI keluar. Sebelum ASI keluar, bayi akan menerima kolostrum.

Kolostrum penting untuk bayi. Berikut beberapa alasannya:

  1. Kolostrum memilik efek laksatif

    Kolostrum memiliki efek laksatif, yang membantu bayi mengeluarkan feses pertamanya. Efek laksatif membantu ekskresi bilirubin berlebih dan membantu melindungi bayi dari penyakit kuning.

  2. Kolostrum sesuai dengan ukuran perut bayi baru lahir

    Di beberapa hari pertama setelah lahir, perut bayi baru lahir berukuran kecil, sekitar sebesar kelereng. Kolostrum diproduksi dalam jumlah sedikit untuk menyesuaikan dengan ukuran perut bayi. Misalnya, di 24 jam pertama bayi baru lahir mengonsumsi antara 2 sampai 10 ml kolostrum pada tiap kali menyusu. Untuk kebanyakan bayi, hanya kolostrum yang mereka butuhkan hingga ASI ibu keluar.

  3. Kolostrum memberi perlindungan kekebalan tubuh

    Sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir belum sepenuhnya berkembang. Terlebih, mereka rentan terhadap penyakit dan membutuhkan perlindungan dari sumber eksternal. Inilah kenapa kolostrum dianggap penting. Kolostrum menjadi sumber perlindungan kekebalan yang sesuai dengan ukuran perut bayi dan memberi semua kebutuhannya. Faktor perlindungan kekebalan ini mencakup antibodi, sel darah putih, prebiotik, dan probiotik, semua ini tidak dimiliki susu formula manapun.

    Semua faktor perlindungan ini membantu bayi baru lahir menghindari berbagai penyakit. Tak heran bila kolostrum sering dianggap sebagai vaksin untuk bayi baru lahir. Peran kolostrum pada usus bayi sangat penting. Ini karena usus bayi rentan terhadap kandungan berbahaya. Kolostrum ibarat penghalang pada usus bayi baru lahir, yang membantu melindungi tubuh dari masuknya kandungan berbahaya.

  4. Mengeluarkan kolostrum di jam pertama setelah melahirkan membantu produksi ASI

    Penelitian telah menunjukkan ketika kolostrum dikeluarkan pada jam pertama setelah kelahiran, akan semakin banyak ASI yang ibu produksi.

  5. Kolostrum menciptakan mikrobioma usus yang sehat

    Bakteri di usus dianggap sebagai mikrobioma usus. Terus muncul bukti kalau mikrobioma penting untuk kesehatan. Menyusui secara eksklusif, termasuk pada bayi baru lahir yang hanya mengonsumsi kolostrum di beberapa hari pertama, mendorong pola kesehatan normal pada usus bayi baru lahir. Ada bukti perbedaan bakteri di usus pada bayi yang menerima ASI dan bayi yang minum susu formula. Jumlah kecil susu formula bisa menyebabkan perubahan pada mikrobioma usus bayi yang bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan.

Bila Anda kesulitan menyusui atau cemas tidak bisa memproduksi kolostrum yang cukup, pastikan mencari bantuan dari konsultan laktasi. Mencari bantuan dengan cepat bisa mencegah perasaan negatif yang di luar kendali.


Bila Bunda Kesulitan Menyusui Atau Tidak Berencana Menyusui

Tentunya para ibu menginginkan bayi mereka menerima manfaat dari pemberian kolostrum, tapi beberapa wanita kesulitan menyusui. Akan muncul masalah untuk mengeluarkan kolostrum dari payudara bila ibu terlalu stres, kendala akibat bedah payudara sebelumnya, atau memerah ASI yang tidak efektif. Bila ini yang Anda hadapi, konsultasikan ke konsultan laktasi, yang bisa membantu Anda.

Bila bayi kesulitan melakukan pelekatan, Anda bisa memerah kolostrum ke sendok atau wadah kecil agar Anda bisa memberikannya ke bayi. Ingat Bun, bayi baru lahir tidak membutuhkan banyak cairan dan hanya sedikit kolostrum yang dibutuhkan untuk mendapat nutrisi yang dibutuhkan. Bahkan bayi baru lahir hanya akan mendapat sedikit kolostrum pada tiap sesi menyusu karena perutnya sangat kecil dan tidak bisa menahan cairan dalam jumlah banyak.

Meski bila Anda tidak berencana menyusui dalam jangka waktu lama, para ahli menyarankan Anda setidaknya memberi bayi kolostrum di beberapa hari pertama usianya. Berapapun jumlah ASI yang Anda berikan, akan membantu bayi melawan penyakit dan infeksi. Tak ada susu formula dengan kandungan seperti yang ada pada ASI.

Awalnya, payudara Anda tidak akan terasa penuh, tapi setelah beberapa hari melahirkan, ASI akan keluar dan volumenya meningkat.  ASI akan terus memberi manfaat tak terhingga untuk Anda maupun bayi, termasuk nutrisi dan kalori yang dibutuhkan bayi.

Banyak wanita yang mengganggap kolostrum hanya sekedar pendahulu untuk ASI sebenarnya, padahal kolostrum sangat penting. Alam telah menciptakan cara sempurna untuk membuat bayi hidup sehat dan bebas penyakit, dengan menggunakan mekanisme genetik yang berkaitan dengan kedekatan ibu dan bayi.


Memerah Kolostrum Sebelum Bayi Lahir

Berikut beberapa manfaat yang diperoleh ketika memerah kolostrum sebelum buah hati lahir:

  • Memerah dan menyimpan kolostrum sebelum melahirkan, bisa menurunkan risiko bayi membutuhkan atau diberikan susu formula setelah lahir.

  • Kolostrum dianjurkan sebagai makanan pertama untuk semua bayi, terutama untuk bayi dengan kebutuhan penanganan tambahan.

  • Memerah kolostrum membantu keberhasilan menyusui eksklusif untuk Anda dan bayi.


Kapan mulai memerah kolostrum?

Diskusikan dengan bidan, konsultan laktasi, atau dokter sebelum Anda memerah kolostrum. Umumnya Anda:

  • Bisa memerah kolostrum pada usia kehamilan 36 minggu.

  • Bisa mulai memerah dengan durasi 3 sampai 5 menit pada tiap payudara, dua sampai 3 kali sehari.

  • Harus segera berhenti memerah bila mengalami kontraksi.

Jangan memerah kolostrum bila:

  • Anda memiliki riwayat atau sedang mengalami persalinan prematur.

  • Anda punya riwayat atau sedang mengalami inkompetensi serviks.

Memerah kolostrum harus terasa nyaman, cari bantuan bila Anda mengalami rasa tidak nyaman.

  • Simpan kolostrum di freezer selama hamil

  • Atur agar kolostrum yang beku bisa dikumpulkan atau diantarkan selama Anda tinggal di rumah sakit (suami atau kerabat bisa membantu Anda).


Cara memerah kolostrum dengan tangan dan menyimpannya

  • Selalu cuci tangan sebelum memerah

  • Sebaiknya memerah setelah mandi karena panas bisa membantu aliran kolostrum. Anda bisa juga gunakan kompres hangat pada payudara.

  • Duduk di posisi tegak, tubuh sedikit condong ke depan.

  • Mulailah dengan pijatan lembut, dari belakang payudara ke puting untuk menghasilkan let-down reflex.

  • Perlahan tekan jari dan ibu jari (bukan ujung jari) ke dinding dada ke jaringan payudara, lalu tekan bersamaan dan tahan selama beberapa detik.

  • Jari bergerak ke belakang puting ke bagian luar areola tapi tidak menarik puting.

  • Jangan menekan atau menarik puting.

  • Ulangi proses ini, yang mirip dengan hisapan bayi pada payudara.

  • Ketika kolostrum mulai menetes, waktunya mengumpulkannya di wadah bersih, seperti botol obat, atau langsung ke suntikan.

  • Ketika kolostrum mengalir, putar posisi jari dan ibu jari di sekitar areola dan ulangi proses memerah.

  • Ganti ke payudara berikutnya bila aliran melambat atau setelah sampai 3 menit.

  • Kolostrum bisa dikumpulkan dua sampai tiga kali setiap hari di wadah yang sama. Anda perlu menyimpannya di lemari pendingin.

  • Setelah semua terkumpul, kolostrum bisa dibekukan, tempatkan suntikan berisi kolostrum ke dalam plastik berperekat sebelum dimasukkan freezer.

  • Beri label suntikan dan plastiknya dengan stiker yang menjelaskan tanggal dan waktu pengumpulan kolostrum.

  • Kolostrum yang beku bisa disimpan sampai 3 bulan di freezer atau 6 sampai 12 bulan di freezer bagian dalam.

  • Kolostrum tetap dalam kondisi beku sampai Anda melahirkan. Wadah berisi kolostrum bisa dibawa ke rumah sakit.


Do’s Dan Dont’s Tentang Kolostrum

Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian atau penyimpanan kolostrum, berikut ini panduan yang perlu Anda perhatikan:

  • Segera berikan kolostrum setelah melahirkan. Anda perlu berikan kolostrum ke bayi dalam 30 menit setelah melahirkan. Semakin cepat bayi menerima kolostrum, semakin mudah ia menyerap komponen kekebalan yang ada di kolostrum.

  • Kolostrum merupakan cairan emas, jadi perhatikan penyimpanan dan pemberiannya yang tepat. Kolostrum juga sangat sensitif terhadap perubahan suhu.

  • Jangan biarkan kolostrum di suhu ruang. Segera berikan ke bayi atau simpan di lemari pendingin atau freezer. Membiarkan kolostrum di suhu ruang membuat bakteri tumbuh berlipat dalam 20 menit. Bakteri menurunkan kualitas protein yang ada dalam kolostrum.

  • Perhatikan kebersihan alat yang Anda gunakan. Pastikan wadah penyimpan dalam kondisi bersih sebelum digunakan untuk menyimpan kolostrum.

Penanganan kolostrum bukan hal yang sulit dilakukan tapi memang membutuhkan perhatian lebih detail.


Bila Ibu Tidak Bisa Memberikan Kolostrum Ke Bayi

Saat hamil, kebanyakan wanita berencana menyusui tapi kadang tidak memungkinkan untuk segera menyusui bayi. Kadang dokter meminta bayi berada di ruang khusus karena lahir prematur. Apapun yang terjadi, akan lebih bijak bila Anda berbicara pada dokter sebelumnya dan mengungkapkan keinginan untuk menyusui bayi, terutama di jam awal setelah melahirkan. Ada banyak posisi menyusui yang bisa Anda coba, seperti:

  • Berbaring dengan tubuh paralel dengan bayi.

  • Memegang bayi di pangkuan, topang bayi dengan menggunakan lengan berlawanan dengan payudara yang dihisap bayi.

  • Memegang bayi di pangkuan dan menopangnya dengan lengan yang sama dengan payudara yang dihisap bayi.

Anda akan merasa lebih mudah ketika menggunakan tangan yang sama untuk kedua payudara ketika belajar menyusui. Bila ada posisi yang cocok untuk Anda dan bayi, tak masalah terus menggunakannya. Tapi ketika bayi bertambah besar dan Anda semakin terlatih, Anda mungkin ingin mengganti posisi. Bila mengalami mastitis atau saluran ASI tersumbat, dokter atau konsultan laktasi akan menyarankan Anda menggunakan posisi menyusui yang berbeda.

Bunda, sebisa mungkin pastikan bayi mendapat kolostrum, meski bila Anda tidak berencana menyusui atau Anda akan memberi susu formula pada bayi nantinya. Bila Anda menerima obat selama persalinan dan kelahiran atau bila Anda mendapat epidural, ini bisa membuat bayi lesu dan tidak bisa segera menyusu. Bila bayi tidak bisa segera menyusu karena alasan tertentu, Anda bisa selalu memerah kolostrum dengan tangan dan memberikannya ke bayi.

(Ismawati)