Kelahiran

Cara Mengatasi dan Mencegah Kulit Bayi Kering Karena Eczema

Cara Mengatasi dan Mencegah Kulit Bayi Kering Karena Eczema

Eczema, atau disebut juga atopic dermatitis, adalah ruam kulit yang biasanya muncul sebelum anak berusia 5 tahun. Pada bayi, eczema biasanya muncul pada pipi dan kulit kepala, tapi bisa menyebar ke lengan, kaki, dada, serta bagian tubuh lain. Setelah usia 1 tahun, eczema bisa muncul di bagian dalam siku, belakang lutut, pergelangan tangan, dan mata kaki, meski juga bisa muncul di bagian tubuh mana saja.

Mitos dan Fakta Tentang Eczema 

Ruam kronis dan iritasi kulit pada bayi bisa sangat menyebalkan, ya Bun. Sebagian orang berpikir keliru tentang ruam yang muncul di tubuh anak tanpa didasari pemahaman yang tepat tentang eczema pada bayi. Berikut ini beberapa mitos berhubungan dengan eczema agar Anda bisa lebih waspada tentang masalah kulit bayi kering ini dan tidak salah menanganinya:

  • Eczema sama seperti jerawat

    Faktanya, ini hanya sekedar mitos tentang eczema. Eczema tidak seperti jerawat dan terjadi di kondisi yang berbeda. Tapi eczema bisa jadi lebih parah bila penanganan jerawat diterapkan. Diagnosa yang tepat dari dokter jadi hal yang sangat penting. Anda juga perlu menghindari produk atau penanganan apapun untuk jerawat yang disarankan teman dan kerabat tanpa didasari pengetahuan yang tepat.

  • Kulit bayi kering karena terkena eczema di daycare dan eczema bisa menular

    Faktanya, eczema adalah masalah kulit di mana ruam, bengkak, dan kulit kering bisa muncul pada area tertentu di tubuh bayi. Eczema bisa terjadi karena keturunan atau reaksi alergi. Tapi eczema tidak menular. Bayi tidak bisa terkena eczema karena berada di daycare. Kemungkinan eczema terjadi karena faktor genetik. Banyak kasus ditemukan dimana kulit bayi kering karena eczema lebih karena faktor keturunan atau karena alergi pada makanan tertentu dan bayi tidak bisa terkena eczema hanya karena menyentuh orang yang mengalaminya.

  • Anak tidak boleh berenang bila terkena eczema

    Banyak orang mengira berenang ketika mengalami eczema bisa memperburuk kondisinya. Ini karena beberapa bahan kimia di kolam renang seperti garam bisa membuat eczema bertambah buruk. Tapi, ini hanya mitos dan anak masih bisa berenang dengan membilas kulit dan menggunakan pelembab. Ini untuk membantu melindungi dan menghindari kulit kering.

  • Eczema berhubungan dengan masalah emosional

    Faktanya, faktor emosional tertentu seperti stres bisa memicu eczema jadi lebih parah dan pada beberapa kasus, stres, kecemasan, kemarahan, dan frustasi bisa menyebabkan munculnya eczema. Tapi eczema tidak sepenuhnya gangguan emosi melainkan terjadi karena perubahan genetik dan reaksi alergi.

  • Anak terkena eczema berarti mandinya kurang bersih

    Eczema bukan masalah yang berhubungan dengan kebersihan seseorang. Eczema adalah penyakit yang disebabkan masalah yang berhubungan dengan sistem kekebalan, gangguan genetik, atau karena faktor lingkungan. Tidak benar bila mengira anak dengan eczema yang mandi lebih sering dapat mengatasi masalah kulit ini. Penderita eczema kulitnya harus terhidrasi dan coba konsultasikan ke dokter berkaitan dengan penggunaan shampo dan sabun mandi.

  • Eczema menyebabkan luka permanen

    Salah bila mengira eczema meninggalkan luka permanen. Eczema bisa terasa sakit dan tidak nyaman tapi jarang meninggalkan luka atau ruam permanen. Anda bisa berkonsultasi ke spesialis kulit mengenai jenis krim kulit dan penanganan terbaik untuk eczema.

  • Eczema tak bisa diobati

    Mitos umum berikutnya menyebut eczema tidak bisa diobati. Ini tidak sepenuhnya benar. Penelitian menunjukkan kalau eczema bisa dikurangi dengan sejumlah faktor seperti pola makan, menyusui, serta penanganan tertentu. Bila merasa pola makan Anda mempengaruhi bayi maka Anda bisa berkonsultasi ke dokter anak.

    Ada beberapa obat alami untuk eczema yang efektif mengontrol infeksi kulit. Sebaiknya Anda mencari saran medis dan mengikuti perawatan yang dianjurkan karena tiap kasus eczema berbeda dan dipicu oleh faktor berbeda pula.

  • Bayi akan seterusnya mengalami eczema

    Faktanya, eczema bisa diobati dengan baik, bila penyebabnya yang pasti diketahui dan tersedia penanganan terbaik. Eczema adalah masalah yang umum pada anak. Orangtua yang bayinya terkena eczema perlu memahami gejala dan penyebabnya. Penanganan dan perawatan yang tepat bisa mengurangi gejala eczema. Ada banyak penanganan yang tersedia, pencegahan, serta obat rumahan, yang bisa membantu mengatasi eczema dengan efektif.

Gejala Eczema 

Sekitar 20 persen bayi dan anak kecil mengalami eczema. Biasanya eczema berawal saat bayi, dengan 65 persen pasien mengalami gejala saat usia 1 tahun dan 90 persen gejala berkembang sebelum usia 5 tahun.

Ruam seperti kulit kering, menebal, dan bersisik atau bisa berupa benjolan kecil yang berisi cairan yang dapat terinfeksi bila tergores. Seiring waktu goresan menyebabkan kulit menebal, berwarna gelap, atau luka.

Eczema biasanya datang dan pergi. Eczema tidak menular tapi karena sangat gatal, masalah kulit ini terasa sangat tidak nyaman. Bila tidak ditangani, eczema tak sedap dipandang mata sehingga bisa mengganggu sosialisasi anak. Dokter bisa mendiagnosa eczema dengan memeriksa kulit anak. Dokter Anda dapat memberi referensi dokter kulit untuk memastikan diagnosa dan penanganannya.

Eczema biasanya berkurang keparahannya seiring pertambahan usia. Banyak anak mengalami eczema di usia 2 tahun dan lainnya saat dewasa.

Penyebab Eczema

Tak ada yang tahu pasti apa penyebab eczema, tapi kecenderungannya seringkali karena faktor keturunan. Jadi anak lebih mungkin mengalaminya bila Anda atau anggota keluarga dekat mengalami eczema, asma, atau alergi.

Eczema bukan reaksi alergi terhadap zat tertentu, tapi penyebab alergi atau iritasi dari lingkungan seperti asap rokok bisa memicunya. Meski jarang terjadi, eczema bisa dipicu oleh penyebab alergi pada pola makan anak atau pola makan Anda bila si kecil menyusu.

Ruam juga dapat bertambah buruk karena panas, penyebab iritasi yang kontak dengan kulit (seperti bahan kimia pada sabun, pewangi, lotion, dan deterjen), perubahan suhu, dan kulit kering. Stres bisa juga memicu munculnya eczema.

Penanganan Eczema

Merawat kulit anak dan menghindari pemicu eczema bisa membantu mengatasi dan mencegah masalah kulit ini.

  1. Mandi dan pelembab

    Bicaralah pada dokter tentang seberapa sering Anda perlu memandikan si kecil. Banyak ahli meyakini mandi setiap hari meringankan eczema. Tapi pastikan air mandi bayi tidak terlalu hangat, karena air yang sangat hangat membuat kulit bayi kering lebih cepat dibanding air yang hangat-hangat kuku.

    Gunakan sabun berformula ringan dan bilas tubuh anak di akhir mandi agar ia tidak duduk di air bersabun. Setelah mengangkat anak dari bak, tepuk-tepuk tubuhnya (jangan menggosok) dengan handuk atau lap lembut untuk mengangkat air dari kulit. Lalu, ketika kulitnya masih lembab, gunakan pelembab berupa krim, salep, atau lotion yang dapat mengunci kelembaban tubuh.

  2. Hindari menggaruk

    Bayi bisa menggaruk dengan tangan atau menggosokkan wajahnya yang gatal pada seprei selama tidur. Tapi menggaruk dan menggosok bisa menyebabkan iritasi dan peradangan kulit serta membuat kondisi kulit lebih buruk.

    Gunakan seprei paling lembut pada tempat tidur bayi, dan jaga kuku bayi tetap pendek. Pakaikan kaos tangan saat tidur bila perlu. Bila anak kesulitan tidur karena gatal, konsultasikan ke dokter. Dokter bisa menyarankan antihistamine untuk membantu anak istirahat lebih baik.

    Saat muncul eczema, coba gunakan kompres dingin pada area kulit beberapa kali sehari, diikuti pelembab.

  3. Jaga kulit tetap sejuk

    Pakaikan pakaian yang lembut, seperti katun. Hindari wol dan material yang menimbulkan gatal, yang bisa mengiritasi kulit yang sensitif. Jangan membuat bayi kepanasan dengan berlebihan menyelimuti atau membedong bayi.

  4. Sabun dan pembersih

    Gunakan sabun mandi bebas pewangi atau sabun dan shampo tanpa cleanser. Anda bisa gunakan produk yang dibuat khusus untuk kulit sensitif. Gunakan deterjen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian dan seprei anak dan jangan gunakan pelembut pakaian.

  5. Hindari pemicu eczema

    • Jauhkan anak dari asap rokok.

    • Perubahan cepat pada suhu bisa membuat eczema bertambah parah, jadi jangan biarkan anak berpindah suhu dari panas ke dingin dengan cepat, atau sebaliknya.

    • Coba identifikasi dan minimalisir pemicu stres yang bisa memicu eczema. Berikan bantuan agar anak dapat mengatasi stres, seperti membantunya menyiapkan tes di sekolah.

Eczema Dan Makanan Pemicu Alergi

Eczema bukan alergi yang spesifik tapi pada beberapa anak makanan tertentu bisa memicu eczema atau membuatnya lebih parah. Bila Anda atau dokter merasa eczema anak dipengaruhi oleh makanan tertentu, kemungkinan penyebabnya adalah susu sapi, telur, kacang kedelai, kacang, dan ikan.

Anda perlu menghindari pemicu alergi pada makanan anak dan makanan Anda bila Anda menyusui. Satu per satu hindari makanan yang dicurigai, selama beberapa minggu karena butuh waktu lama untuk mengeluarkan sisa makanan dari sistem tubuh.

Catatan khusus untuk orangtua yang memiliki bayi, bila Anda menggunakan susu formula dan bayi mengalami eczema, dokter bisa menyarankan untuk berganti ke varian hypoallergenic. Mungkin ini bukan solusi terbaik, tapi tak ada salahnya dicoba.

Peneliti terus mempelajari kaitan antara makanan dan eczema. Sebuah penelitian menemukan hubungan antara pola makan saat hamil yang tinggi margarin, minyak sayur, dan jeruk selama 4 minggu terakhir kehamilan dan eczema pada anak hingga usia 2 tahun.

Beberapa penelitian menyatakan suplemen kehamilan dan suplemen anak dengan probiotik (mikroorganisme yang meningkatkan perkembangan bakteri sehat di usus) bisa membantu mencegah perkembangan eczema pada bayi yang berisiko tinggi mengalami alergi atau eczema. Beberapa penelitian juga menunjukkan kalau probiotik bisa menurunkan keparahan eczema.

Cara Alami Mengatasi Eczema

Ada beberapa cara untuk mempercepat penyembuhan atau mengurangi rasa tidak nyaman selama proses penyembuhan eczema. Beberapa hal berikut mungkin bermanfaat:

  1. ASI

    Gunakan olesan cairan emas ASI pada bagian kulit bayi kering beberapa kali sehari untuk mempercepat proses penyembuhan.

  2. Minyak kelapa

    Anda bisa gunakan minyak kelapa untuk kesehatan kulit, rambut, dan gigi. Bahkan minyak kelapa bagus untuk eczema, selama buah hati Anda tidak alergi terhadap kelapa. Lapisan tipis minyak kelapa pada kulit membantu mengurangi rasa gatal dan rasa sakit akibat eczema.

  3. Mandi oatmeal

    Mandi oatmeal membantu menghilangkan gatal karena eczema dan penyebab iritasi lain. Cukup blender sekitar 1/3 gelas oat hingga halus seperti bedak. Taburkan tepung oat ke bak mandi dan aduk airnya hingga berubah warna dan biarkan si kecil berendam sekitar 20 menit.

  4. Mandi lebih singkat

    Selain memberi bayi mandi oatmeal, mengurangi durasi mandi dibanding yang biasanya juga disarankan. Anda bisa mandikan anak dengan waktu lebih singkat dan suhu air lebih dingin dari biasanya. Ganti juga sabun dengan formula organik.

  5. Gunakan humidifier 

    Udara kering hanya akan membuat kulit kering (eczema) semakin buruk. Lembabkan kamar tidur anak dengan menggunakan humidifier ketika ia tidur di malam hari.

  6. Makanan Yang Membantu Mengatasi Eczema

    Konsumsi makanan anti peradangan membantu mengurangi gejala eczema. Ini termasuk:

    • Makanan yang mengandung quercetin. Quercetin adalah bentuk alami dari flavonoid yang membuat sayur, buah, dan bunga memiliki banyak warna. Quercetin merupakan antioksidan dan antihistamine yang kuat. Ini berarti quercetin bisa mengurangi peradangan serta mengurangi histamine di tubuh. Makanan dengan kaya kandungan quercetin antara lain apel, blueberry, cherry, brokoli, serta bayam.

    • Ikan dengan asam lemak omega 3. Anak bisa menurunkan gejala eczema dengan makan ikan salmon. Minyak ikan mengandung asam lemak omega 3 yang tinggi, yang bekerja sebagai anti peradangan. Anak perlu mengonsumsi suplemen omega 3. Untuk mengatasi eczema, dianjurkan konsumsi 6 gram konsentrat asam lemak omega 3 setiap hari.

    • Makanan yang mengandung probiotik. Makanan probiotik seperti yoghurt, mengandung kultur hidup yang membantu mendukung sistem kekebalan tubuh jadi kuat dan bisa membantu menurunkan reaksi alergi.

Makanan Yang Perlu Dihindari

Apa yang anak makan tidak secara langsung menyebabkan eczema, tapi bisa memicu peningkatan gejalanya. Ini terutama bila anak makan makanan yang menyebabkan alergi. Makanan yang biasanya menimbulkan alergi antara lain produk susu, telur, kedelai, dan kacang.

Makanan yang mengandung bahan pengawet dan bahan buatan bisa memperburuk gejala eczema. Ini termasuk makanan yang tinggi lemak trans seperti margarin, makanan yang diproses, dan makanan cepat saji.

Makanan tinggi gula bisa juga memicu eczema. Gula menyebabkan tingkat insulin meningkat, yang menyebabkan peradangan. Makanan yang biasanya tinggi kandungan gula antara lain kue, minuman kopi, soda, smoothies, dan burger.

Pada sebagian orang, penyakit celiac dan eczema muncul bersamaan. Ini bisa karena hubungan genetik yang dimiliki kedua penyakit ini. Penyakit celiac diatasi dengan menghindari gluten pada pola makan. Bila anak memiliki penyakit celiac atau sensitif terhadap gluten dan eczema sekaligus, ia bisa merasa lebih baik dengan menghindari gluten.

Ingat Bunda, makanan sebagai pemicu utama hanya pada sekitar 10 persen kasus eczema. Anda masih perlu berhati-hati dengan perawatan kulit dan faktor lainnya. Konsultasikan ke dokter anak atau dokter kulit bila ruam tidak membaik setelah melakukan saran di atas. Dokter bisa menyarankan steroid topikal ringan, yang bisa dibeli di apotik.

Bila obat yang dijual bebas tidak bekerja, dokter bisa meresepkan steroid yang lebih kuat. Krim atau salep steroid bisa lebih baik bekerja membantu mengatasi eczema yang keras kepala.

Pastikan Anda menghubungi dokter bila anak mengalami demam atau tanda infeksi lain seperti area eczema terasa hangat ketika disentuh atau keluar cairan kekuningan.

Bila anak masuk daycare atau sekolah, bicara pada guru atau pengasuhnya tentang eczema. Jelaskan kalau ruam tidak menular tapi bisa membuat anak lain mengejeknya. Setelah anak semakin besar, ajak ia bicara tentang perasaannya tentang eczema, dan jadilah pendengar yang baik.

(Ismawati)