Kelahiran

Tidak Usah Panik, Ini 5 Penyebab Asi Bercampur Darah

Tidak Usah Panik, Ini 5 Penyebab Asi Bercampur Darah

Salah satu permasalahan dalam menyusui adalah ASI bercampur darah. Apakah ASI bercampur darah boleh diminum?

Menyusui bayi bukanlah perjalanan yang mudah, hampir selalu ada rintangan yang menghadang. 

Berbagai masalah dapat dialami oleh Ibu saat memilih untuk menyusui si kecil seperti penyumbatan saluran ASI atau perlekatan yang salah sehingga melukai puting Ibu. Puting yang luka dapat menyebabkan ASI bercampur darah.

ASI bercampur darah biasanya baru diketahui saat memompa ASI atau saat si kecil muntah ASI. Beberapa Ibu kerap merasa khawatir dan takut bahwa itu adalah pertanda Ibu mengalami masalah kesehatan yang serius.

ASI bercampur darah apakah berbahaya? Ibu tidak perlu khawatir karena asi bercampur darah adalah permasalahan biasa pada Ibu menyusui dan biasanya tidak mengakibatkan permasalahan kesehatan yang serius.

Seperti yang dilansir dari very well family, ASI bercampur darah dapat berwarna pink, merah, atau coklat. Simak penyebab ASI bercampur darah di bawah ini!

1. Puting luka

tidak-usah-panik-ini-5-penyebab-asi-bercampur-darah-1

Penyebab ASI bercampur darah yang paling sering adalah puting yang lecet. Blister, eksim, goresan, dan bekas gigitan pada areola dan puting dapat menyebabkan asi bercampur darah. Darah tersebut dapat bercampur dengan ASI dan terminum oleh si kecil. 

Ibu bisa saja tidak sadar bahwa ASI yang diminum si kecil bercampur darah. Saat luka puting sembuh, Ibu tidak akan melihat asi bercampur darah lagi.

Ibu dapat mencoba beberapa tips di bawah ini untuk mempercepat penyembuhan:

  • Menyusui di payudara yang tidak terasa sakit;
  • Minum obat pereda rasa nyeri seperti dari golongan acetaminophen;
  • Mengompres puting dengan kompres dingin atau hangat setelah menyusui;
  • Tidak menunggu menyusui bayi saat ia dalam keadaan sangat lapar karena bayi yang sangat lapar akan sangat agresif;
  • Memakai pelindung puting saat memakai bra untuk melindungi puting dari gesekan; dan
  • Mengoleskan lanolin pada puting saat setelah menyusui.

2. Sindrom pipa karat

Sepanjang minggu pertama pasca kelahiran, darah mengalir lebih banyak ke payudara pertanda tubuh sedang berusaha memproduksi ASI. Darah yang mengalir ke payudara ini dapat merembes ke saluran ASI dan bercampur dengan kolostrum sehingga kolostrum berwarna cokelat, oranye, ataupun warna karat. 

Warna ASI yang menyerupai warna pipa berkarat adalah sumber penamaan sindrom ini.

ASI bercampur darah apakah berbahaya? Meskipun tampak mengerikan, si kecil aman mengkonsumsi ASI ini agar saluran ASI Ibu tidak tersumbat

Biasanya sindrom pipa karat ini banyak terjadi pada Ibu dengan bayi baru. Saat Ibu mengalami ini, Ibu tidak merasakan sakit dan biasanya ASI akan kembali normal dalam beberapa hari.

3. Saluran kapiler yang rusak

tidak-usah-panik-ini-5-penyebab-asi-bercampur-darah-2

Pembuluh darah kecil pada payudara disebut kapiler payudara. Kapiler payudara ini bisa cedera jika Ibu menggunakan pompa ASI dengan tidak benar ataupun terjadi cedera pada payudara. Darah yang berasal dari kapiler yang rusak ini dapat merembes ke ASI.

Saat Ibu memerah ASI baik menggunakan tangan ataupun pompa, berhati-hatilah. Sebagai contoh, saat memerah menggunakan tangan, yang diperah adalah payudara, bukan puting. 

Jika ASI berhenti keluar dari payudara tersebut, jangan dipaksa, tetapi ganti perah dengan payudara sebelahnya. Jika Ibu terlalu kasar dalam memerah payudara, saluran darah dapat bocor ke ASI.

Saat memompa ASI dengan menggunakan pompa, selalu baca instruksi dengan benar untuk mencegah pemakaian yang salah sehingga mencederai payudara. Pilihlah kecepatan pompa ASI yang sesuai dan nyaman bagi Ibu agar payudara tidak teriritasi.

Perlu diingat, ASI bercampur darah boleh diminum oleh si kecil.

4. Papiloma intraduktal jinak

tidak-usah-panik-ini-5-penyebab-asi-bercampur-darah-3

Kadang-kadang, ASI bercampur darah disebabkan oleh tumor jinak yang berada pada saluran ASI. Pertumbuhan tumor jinak ini dapat menyebabkan ASI bercampur darah. Ini ditandai dengan sesuatu yang bertumbuh berbaris di sebelah puting dan dapat dirasakan dengan jari.

Merasakan benjolan pada payudara memang terkesan menyeramkan, namun memiliki tumor jinak papiloma tunggal tidak selalu diasosiasikan dengan risiko tinggi terjadinya kanker payudara. Risiko kanker payudara terjadi jika papilloma yang muncul berjumlah banyak.

5. Mastitis

tidak-usah-panik-ini-5-penyebab-asi-bercampur-darah-4

Mastitis adalah jenis infeksi payudara yang terjadi saat menyusui. Gejala Ibu mengalami mastitis ditandai dengan payudara yang:

  • Bengkak;
  • Kemerahan;
  • Rasa sakit pada payudara;
  • Demam; dan
  • Meriang.

Beberapa wanita mengalami mastitis yang ditandai dengan ASI yang bercampur dengan darah. Tipe infeksi ini dipicu oleh ASI yang terakumulasi pada payudara. 

Biasanya ini disebabkan oleh jadwal penyusuan yang terlewatkan atau perlekatan yang tidak sempurna.

Mastitis dapat diobati dengan cara beristirahat cukup dan banyak minum. Selain itu Ibu juga dapat menggunakan pereda nyeri seperti acetaminophen untuk meredakan rasa sakit dan demam.

Ibu dapat tetap menyusui si kecil meski sedang mengalami mastitis. Selain itu, Ibu juga disarankan memakai pakaian yang longgar untuk mencegah terjadinya iritasi pada payudara dan puting. 

Jika mastitis tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan kepada dokter atau konsultan menyusui untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

ASI bercampur darah apakah berbahaya? Tidak berbahaya. Tetap susui si kecil sambil ketahui apa penyebabnya karena asi bercampur darah boleh diminum oleh si kecil.

Editor: Dwi Ratih