Ibupedia

Pola Asuh Anak Gentle Parenting, Punya Dampak Positif Bagi Generasi Alfa

Pola Asuh Anak Gentle Parenting, Punya Dampak Positif Bagi Generasi Alfa
Pola Asuh Anak Gentle Parenting, Punya Dampak Positif Bagi Generasi Alfa

Parents pasti sudah nggak asing dengan istilah Generasi Alfa, bukan? Yup! Dengan teknologi dunia yang terus berkembang pesat saat ini, gaya pengasuhan orang tua juga harus ikut berkembang.

Terlebih paparan teknologi yang masif pada Generasi Alfa juga turut menyumbang dampak besar bagi tumbuh kembang anak nantinya. Untuk itu, pola asuh anak pada Generasi Alfa juga perlu disesuaikan dan diimbangi agar tidak menghambat proses tumbuh kembang si kecil.

Salah satu tipe pola asuh anak yang bisa diterapkan pada Generasi Alfa adalah, gentle parenting. Pola asuh anak gentle parenting memungkinkan orang tua untuk bisa mendampingi anak saat bermain dan berkegiatan.

Tujuannya, agar tercipta bonding yang lebih kuat antara orang tua dan anak melalui empati, komunikasi yang baik dan terbuka, saling mendengarkan satu sama lain, supaya nantinya bisa tercipta komunikasi yang terbuka dan saling percaya. Lantas, seperti apa sih pola asuh gentle parenting yang baik dan apa saja manfaatnya buat tumbuh kembang anak? 

Apa itu pola asuh anak gentle parenting?


Pola asuh anak gentle parenting dikenal dengan cara mendidik orang tua yang penuh dengan kesabaran, tenang, dan bebas hukuman. Dikutip dari Parents dengan kata lain, pola asuh gentle parenting dikenal memperlakukan anak dengan lembut dengan pendekatan berbasis bukti yang berfokus pada empati, rasa hormat, pengertian, dan batasan tertentu.

Pola asuh gentle parenting yang diterapkan pada Generasi Alfa, jelas sangat berbeda dengan pola asuh orang tua kita zaman dahulu ya, Parents. Pola asuh anak gentle parenting lebih mengedepankan pengasuhan yang lembut, serta komunikasi yang positif dan terbuka.

Pola asuh gentle parenting juga dikenal dengan istilah pola asuh kolaboratif, di mana orang tua bertindak dengan tidak memaksa anak untuk berperilaku baik. Namun, sangat demokratif dengan mengajak anak membuat keputusan bersama sebagai satu keluarga.

Kenapa gentle parenting cocok diterapkan dalam pola asuh Generasi Alfa? 


Pola asuh orangtua tentu mengalami perkembangan di tiap generasinya. Zaman Ibumin masih kecil dulu, pola asuh orang tua yang otoriter dianggap normal untuk diterapkan.

Tapi, rasanya pola asuh seperti itu sudah nggak cocok diterapkan pada anak-anak Generasi Alfa ya, Parents. Pada pola asuh anak Generasi Alfa gaya pengasuhannya perlu dimodifikasi dengan kemajuan teknologi yang sedang berkembang saat ini.

Apalagi, kalau dikutip dari Better Help anak-anak yang mendapatkan pola asuh gentle parenting bisa merasa aman dan nyaman. Orang tua juga bisa memberi anak ruang untuk mengekspresikan perasaan, keinginan, dan kebutuhan mereka. 

Dengan pola asuh yang lembut seperti ini, anak dapat merasa bebas untuk mengendalikan emosi mereka sendiri dan merasakan perasaan mereka tanpa dikekang. Apalagi, anak-anak Generasi Alfa cukup terpapar dengan teknologi internet dan sosial media yang lebih masif ketimbang generasi-generasi di bawahnya.

Jadi, pola asuh anak gentle parenting dengan sistem pengasuhan berbasis teknologi dinilai lebih tepat dalam mendorong kecerdasan emosional anak. Pola asuh gentle parenting yang dimodifikasi dengan penggunaan teknologi masa kini, juga lebih mudah meningkatkan pembelajaran anak serta membuatnya lebih percaya diri dan terampil dalam memecahkan masalah dalam kehidupannya kelak.

Peran wadah edukasi dan komunitas juga nggak kalah penting


Yup! Zaman sekarang, bertukar pikiran dengan sesama orang tua juga jadi lebih mudah dengan adanya wadah edukasi. Di mana para orang tua bisa saling berkumpul, bertukar cerita dan saling terhubung dengan dukungan yang positif.

Apalagi, pola asuh orang tua terhadap anak-anak Generasi Alfa akan sangat berdampak dalam membentuk karakter dasar anak. Hal inilah yang kemudian menjadi ide utama MY BABY dalam menggelar Roadshow Puncak MY BABY Momversity di Bintaro Exchange pada Sabtu, 31 Agustus 2024 lalu.

Dengan mengangkat tema #RaisingFutureReadyKids makin menjadikan kampanye MY BABY Momversity rutin digelar sejak tahun 2019. Bahkan kini, sudah berhasil menjangkau puluhan ribu Ibu di Indonesia. 

Apalagi, Ibu menjadi garda utama dalam menghadapi berbagai macam tantangan terkait tumbuh kembang anak di masa depan. Sayangnya, dengan perkembangan teknologi yang makin meluas ini, bikin anak-anak mudah terpapar informasi melalui internet yang otomatis akan memengaruhi pola asuh orang tua.

Belum lagi, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 telah mencapai 221.563.479 jiwa. Dengan tingkat penetrasi internet Indonesia di angka 1,4%, dan jika berbicara mengenai kelompok usia, jumlah Generasi Alfa yang menggunakan internet juga cukup banyak yakni sebesar 9,71% dari total pengguna keseluruhan.

Hal ini yang menyebabkan Generasi Alfa, punya dampak tumbuh kembang yang membutuhkan perhatian khusus dari orang tua. Banyaknya paparan internet pada anak-anak bisa menyebabkan mereka kekurangan waktu untuk beristirahat, menurunnya kualitas dalam interaksi sosial, tidak percaya diri, kurangnya aktivitas fisik, kurangnya sifat eksploratif, hingga membuat mereke berpotensi besar mengalami gangguan mental di kemudian hari.

Untuk itu, menurut Psikolog Anak & Keluarga, Samanta Elsener jika orang tua ingin mencegah hal-hal yang nggak diinginkan tersebut, maka mau nggak mau kita perlu mengimbangi paparan internet dan pola asuh orang tua di era digital seperti sekarang.

Menurutnya, walaupun kemajuan teknologi sangat membantu dalam kehidupan kita sehari-hari termasuk dalam perkembangan anak, namun penting bagi orang tua dan anak-anak bahwa teknologi hanya boleh digunakan sebagai alat pembelajaran. Jadi, penggabungan antara teknologi dan pola asuh anak gentle parenting sedikit banyak mungkin dapat membantu Parents dalam mengembangkan kecerdasan emosi anak yang lebih sehat.

Namun, agar gentle parenting tetap membuahkan hasil perlu didukung dengan action yang jelas. Salah satunya adalah dengan mendampingi anak bermain, dan melakukan pendekatan yang persuasif. Tujuannya, tak lain agar tercipta bonding yang lebih erat antara orang tua dan anak agar timbul rasa saling percaya.

MY BABY Momversity komunitas para Ibu untuk mendampingi tumbuh kembang si kecil


Mengingat pentingnya peran orang tua, terutama Ibu dalam mendampingi tumbuh kembang anak, khususnya anak-anak Generasi Alfa, menurut Managing Director Brand Portfolio & Communication MY BABY Audrey Gandadjaja, mengatakan bahwa dengan adanya MY BABY Momversity ini dapat menjadi wadah edukasi di mana para orang tua bisa saling terhubung dan memberikan dukungan positif.

“MY BABY merupakan produk perawatan bayi dan anak 100% Indonesia yang telat hadir hampir 40 tahun. Kami ingin menyertai perjalanan orang tua dalam membekali anak agar siap di masa depan melalui komunitas Momversity yang bertemakan #RaisingFutureReadyKids. Diharapkan bisa menjadi inspirasi para Ibu untuk mendampingi tumbuh kembang si kecil,” jelasnya.

MY BABY Momversity menghadirkan sejumlah kelas inspiratif yang seru dan kaya ilmu. Terutama mengenai gentle parenting, yang dipandu khusus oleh Psikolog Anak & Keluarga, Samanta Elsener serta Nadine Chandrawinata selaku Brand Ambassador MY BABY.

Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik seperti sensory play yang akan membantu anak melatih skill problem solving bersama Rumah Dandelion dan Kenkulus, serta Science Experiment untuk mengasah rasa ingin tahu dan menambah kemampuan anak untuk berpikir kreatif bersama Junior Lab dan Ardina Rasti.

Terakhir, sebagai Brand Ambassador Nadine Chandrawinata juga mengungkapkan rasa bahagianya menjadi Ibu di zaman serba digital seperti sekarang yang penuh tantangan. Ia merasa lebih terbantu dengan adanya kampanye MY BABY Momversity ini yang perannya penting dalam membantu para Ibu untuk lebih siap menghadapi berbagai macam tantangan parenting yang terus berkembang.

“Saya bangga menjadi bagian dari MY BABY karena tidak hanya menyediakan produk 100% Indonesia, tapi juga memberikan wadah bagi banyak Ibu untuk saling berbagi informasi dan saling berdaya melalui MY BABY Momversity,” jelas Nadine.