Balita

15 Manfaat Hidup Sederhana dan Tips Mengajarkan Si Kecil

15 Manfaat Hidup Sederhana dan Tips Mengajarkan Si Kecil

Di era milenial ini, kemudahan bisa didapatkan dalam berbagai aspek kehidupan. Hal-hal praktis yang kita peroleh dari akses informasi yang cepat dan teknologi canggih, tak jarang membuat kita lebih memilih cara-cara yang serba instan dan benda-benda superfisial. Nah, tahukah Ibu bahwa situasi ini tentu ikut memengaruhi tren yang membuat masyarakat pun tak ingin ketinggalan mengikuti gaya hidup?

Akses terhadap informasi dan media sosial yang semakin mudah ini tidak hanya bisa dinikmati oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Banyaknya youtuber cilik atau influencer di media sosial seringkali membuat anak-anak kita menjadi rentan terpengaruh gaya hidup yang tidak sesuai kemampuan keluarga.

Apalagi, anak-anak cenderung sangat mudah ikut-ikutan dan tak jarang meminta barang-barang mahal atau tidak esensial seperti yang mereka lihat di media sosial. Misalnya, keinginan untuk membeli semua mainan yang anak lihat di media sosial, membeli makanan-makanan yang sedang hits, bahkan meminta untuk bergonta-ganti gawai setiap kali rilis model terbaru.

Kondisi ini tentu saja tidak boleh disepelekan. Jika tidak ada tindakan preventif, anak-anak bisa menjadi individu yang mudah terbawa arus tren dan bukan tidak mungkin membuat mereka memiliki gaya hidup mewah tanpa melihat kemampuan keluarganya. Untuk itu, Ibu perlu membiasakan diri dan mengajak anak-anak untuk hidup lebih sederhana sejak dini. Poin utama dari membiasakan hidup sederhana ini adalah menentukan dan mengeliminasi mana hal penting dan hal yang tidak dibutuhkan.

Manfaat Hidup Sederhana untuk Si Kecil

Ada berbagai cara untuk membiasakan anak hidup sederhana. Tapi sebelum itu, simak dulu manfaat mengajarkan hidup sederhana pada anak seperti dilansir dari laman Simple Lionheart Life berikut ini:

  1. Meningkatkan Rasa Syukur Anak

    Dengan mengajarkan anak untuk bersyukur, anak belajar untuk lebih memaknai dan menikmati apa yang dimiliki saat ini. Hidup sederhana dengan lebih sedikit mainan atau pakaian akan membuat anak jadi bersyukur masih memiliki mainan dan pakaian yang layak.

  2. Mengenalkan Kedermawanan

    Dengan menerapkan hidup sederhana, anak akan rutin berderma. Karena dalam konsep hidup sederhana, barang yang dimiliki tidaklah banyak. Hanya secukupnya sesuai kebutuhan, dan sisanya disumbangkan. Kesederhanaan membantu anak mengenal rasa berbagi dengan yang lebih membutuhkan.

  3. Mengajarkan Manajemen Keuangan

    Karena hidup sederhana haruslah selektif dalam memilah apa yang akan dibeli, anak akan belajar mengatur keuangan dan menentukan skala prioritas. Ibu juga bisa mulai mengajarkan anak kebiasaan menabung.

  4. Membangun Rasa Tanggung Jawab

    Saat memiliki lebih sedikit barang, anak akan terbiasa untuk bertanggung jawab terhadap barangnya. Karena ia akan lebih fokus pada apa yang ia miliki dan menjaganya dengan baik agar barang tersebut tidak rusak. Selain itu, membantu dalam pekerjaan rumah juga melatihnya untuk bertanggung jawab dalam kegiatan sehari-hari di rumah, sama dengan anggota keluarga lainnya.

  5. Mengajarkan Menjadi Konsumen yang Baik

    Di era budaya konsumtif yang tinggi ini, gaya hidup sederhana akan membuat anak terdidik untuk tidak terbiasa menjadi generasi konsumtif yang tanpa perhitungan. Mereka akan terbiasa menjadi konsumen yang baik dengan cara belanja yang sesuai aturan dan sesuai kemampuan.

  6. Meningkatkan Kepuasan

    Percaya atau tidak, gaya hidup sederhana akan membantu kita merasa lebih puas dalam menjalani hidup. Misalnya dengan mendampingi anak untuk memanfaatkan botol bekas di rumah untuk dijadikan vas bunga atau hiasan dinding dengan sentuhan kreativitas. Anak akan merasa puas dan dihargai dengan hasil kreasinya yang terpajang tanpa perlu membeli vas bunga baru. Anak akan merasa seperti batinnya selalu terisi penuh dengan cinta dan kesederhanaan. 

  7. Mengajarkan Kesabaran

    Hidup sederhana juga mengajarkan anak kesabaran. Anak akan belajar bersabar saat ia tidak bisa memiliki semua yang ia mau. Mereka juga akan bersabar saat menunggu tabungannya cukup untuk membeli apa yang diinginkan. Hal yang baik, bukan?

  8. Membantu Anak Menentukan Prioritas

    Karena anak akan selalu dihadapkan pada pilihan, gaya hidup sederhana akan dapat membuat mereka terbiasa untuk menentukan skala prioritas . Merekalah yang memutuskan mainan kesayangan yang sudah lama harus rela disumbangkan untuk meminimalisasi kepemilikan barang. Dengan cara ini mereka akan tumbuh menjadi manusia yang bijak menentukan prioritas.

  9. Meningkatkan Pengalaman

    Bereksperimen lebih sering di alam terbuka sebagai langkah hidup sederhana akan membantu anak meningkatkan pengalamannya. Anak akan jadi pribadi yang berwawasan luas dan bersinergi dengan alam.

  10. Membuat Anak Lebih Tenang dan Minim Stres

    Sedikitnya barang yang anak miliki, membuat ia merasa tanggung jawabnya untuk menjaga barang tidak terlalu banyak. Kegiatan yang juga tidak terlalu banyak akan membantu anak lebih tenang dan minim stres. Mereka akan fokus untuk menikmati hidup.

  11. Membuat Anak Lebih Kreatif 

    Bereksperimen di luar ruangan membantu meningkatkan daya kreativitas anak. Mereka akan tahu bagaimana menggunakan ranting untuk mengukir gambar di tanah. Mereka akan lebih tahu tentang bagaimana menghias istana pasirnya dengan kulit kerang. Imajinasinya akan berkembang dan anak akan lebih kreatif.

  12. Meningkatkan Bonding dengan Orangtua

    Hidup sederhana membuat anak lebih banyak berkegiatan bersama orangtua. Hal ini tentunya akan meningkatkan bonding anak dengan orangtuanya. 

  13. Mengajarkan Tentang Kebahagiaan Bukan dari Materi

    Semakin sering anak meluangkan waktu berbagi atau main dengan orangtuanya akan membuat anak merasa lebih bahagia. Kebahagiaan yang muncul dari hal-hal sederhana itulah yang membuat anak akan tahu bahwa untuk bahagia, ia tidak harus memiliki materi.

  14. Membantu Anak Menghargai Hal Kecil

    Saat hidup sederhana dengan lebih sedikit barang, lalu membantu pekerjaan di rumah, serta memutuskan mana barang yang akan disumbangkan, anak akan belajar tentang pentingnya menghargai hal kecil. Seperti hal sesederhana Ibu yang membuatkan ia susu hangat usai membantu membersihkan rumah. Mereka akan terlatih bahwa ada banyak hal di dunia ini yang patut dihargai meski hanya berupa perbuatan kecil.

  15. Anak Menemukan Jati Diri dan Kepercayaan Diri

    Nilai moral akan semakin tergali saat Ibu memutuskan untuk hidup sederhana. Anak-anak pun begitu. Mereka akan menggali nilai moral apa yang terkandung dalam setiap kegiatannya. Hal ini dapat membantunya menemukan jati diri dan lebih percaya diri saat bertindak. Ia akan menjadi pengambil keputusan yang hebat dalam hidupnya karena terbiasa menentukan prioritas. Sehingga kelabilan emosi bisa terhindar.


Melatih Si Kecil untuk Hidup Sederhana

Lantas, bagaimana cara mengajak anak untuk ikut mempraktikkan hidup sederhana dan menanamkan akan baiknya manfaat hidup sederhana? Yuk simak beberapa tips dari laman The Art of Simple berikut yang bisa Ibu terapkan di rumah: 

  1. Menyeleksi Mainan Anak

    Pernahkah Ibu mendengar ungkapan bahwa anak sebetulnya tidak perlu memiliki banyak mainan? Karena sebenarnya mainan yang lebih dibutuhkan anak adalah orang tuanya dan keterlibatan dalam bermain. Dalam gaya hidup sederhana, menyeleksi mainan yang terlalu banyak dan mendermakannya pada yang membutuhkan akan melatih jiwa sosialnya. Ia akan belajar selektif memilih mainan yang tepat untuk didermakan. Ia juga akan belajar ikhlas untuk merelakan mainan kesayangannya disumbangkan untuk anak-anak yang lebih membutuhkan.

    Mainan yang disortir bukan berarti harus semua didermakan ya. Ibu dan anak bisa mempertahankan mainan anak yang bersifat long-lasting seperti balok kayu, bola, pernik kerajinan tangan, dan buku. Mainan yang dapat digunakan dalam jangka waktu panjang sama halnya dengan berhemat karena tidak perlu membeli mainan terus-menerus.

  2. Beri Anak Ruang untuk Bereksplorasi

    Membebaskan anak bermain di alam juga merupakan salah satu cara mendidik anak untuk hidup sederhana. Anak lebih butuh bereksperimen dan menjelajah alam dibanding bermain dengan banyak mainan. Saat di alam, anak akan belajar tentang banyak hal dan dalam prosesnya mereka akan kepanasan, menjadi kotor, atau sering terjatuh. Pengalaman-pengalaman itulah yang mencerminkan kesederhanaan dalam hidup. 

  3. Rotasi In and Out

    Memutar stok mainan dapat membantu anak belajar tentang prioritas. Ijinkan anak menyimpan beberapa mainan yang diseleksi bersama, lalu dalam 6 bulan, mainan-mainan tersebut boleh diganti dengan yang baru. Setelah membeli yang baru, mainan yang lama harus ‘keluar’. Bisa disumbangkan, atau dibuang jika sudah rusak. Perputaran ini juga dilakukan pada pakaian anak. Sistem in and out ini akan membuat kesederhanaan tercipta karena barang yang dimiliki tidak menumpuk banyak, tapi jumlahnya tetap. Jika membeli 1 baju baru, maka harus ada 1 baju lama yang disumbangkan. Ibu bisa melibatkan anak untuk memilih pakaian mana yang ingin ia sumbangkan.

  4. Libatkan Anak Saat berbelanja

    Momen berbelanja bisa jadi ajang mengajarkan anak tentang hidup sederhana. Sembari memilih pakaian atau bahan makanan yang akan dibeli, Ibu bisa menjelaskan kenapa Ibu memilih bahan tersebut. Misalkan, Ibu memilih untuk membeli 1 kotak susu dibandingkan harus membeli 2 kotak. Ibu bisa sambil menjelaskan bahwa alasan Ibu adalah agar anak-anak menghabiskan terlebih dahulu 1 kotak susu itu, tanpa harus membuang sia-sia 1 kotak lain karena tidak terminum. Anak mungkin tampak seperti belum begitu mengerti. Tetapi cara ini secara tidak langsung menjelaskan pada anak bahwa orangtuanya selektif dan hanya membeli sejumlah yang dibutuhkan oleh keluarga.

  5. Libatkan Anak Saat Memilah Barang untuk Disumbangkan

    Melibatkan anak saat memilah mainan atau pakaian yang akan disumbangkan baik untuk melatih rasa empatinya. Anak akan mengerti bahwa hidupnya tidak memerlukan terlalu banyak mainan atau pakaian dan ia bisa berbagi apa yang ia punya dengan orang lain.

  6. Beri Anak ‘Upah’ untuk Apa yang Sudah Ia Lakukan

    Sistem pemberian upah atau uang saku untuk mengajarkan hidup sederhana bukanlah untuk membuat anak mengukur segalanya dengan uang. Cara ini bisa digunakan untuk menjelaskan pada anak bahwa segala sesuatu didapat dari usaha. Bukan asal meminta lalu simsalabim mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Ibu bisa mulai dengan minta bantuannya membersihkan kamarnya sendiri. Beri anak upah, bisa berupa uang atau makanan. Bila berupa uang, ajak anak untuk menabung uang tersebut dan jelaskan bahwa ia bisa menggunakan uang itu suatu saat jika sudah terkumpul lebih banyak.

  7. Ajarkan Kalimat yang Tepat

    Saat anak ingin sesuatu, anak akan otomatis mengatakan “aku mau itu”. Ibu bisa memintanya untuk mengubah kalimatnya dengan “aku suka itu”. Sekilas memang tampak biasa dan tidak penting. Tapi tahukah Ibu bahwa di balik kalimat “aku mau itu” ada emosi yang terlibat seolah anak harus memiliki apa yang ia mau. Tapi jika anak terlatih dengan kalimat “aku suka itu”, anak akan belajar bahwa apa yang ia sukai sekarang tidak harus ia miliki sekarang. Anak bisa termotivasi dengan kalimat tersebut untuk menabung lebih banyak agar kelak bisa memiliki apa yang ia mau.

  8. Berhematlah dan Jangan Selalu Membelikan Anak Segalanya

    Berhemat akan pengeluaran untuk pesta ulang tahun bisa menjadi salah satu cara untuk menerapkan hidup sederhana pada anak. Cukup bijak untuk memberi tahu anak bahwa tidak perlu merayakan ulang tahun dengan meriah. Bisa 5 tahun sekali, atau di bilangan usia tertentu yang paling berkesan untuk keluarga. Selain itu, saat anak minta ini-itu ketika sedang jalan-jalan, Ibu bisa dengan tegas mengatakan “kita tidak beli itu ya”. Terlepas dari ada atau tidaknya dana, dengan Ibu mengatakan kalimat tersebut anak akan belajar bahwa tidak semua maunya harus dipenuhi. Jika ia betul-betul menginginkannya, Ibu bisa mengarahkannya untuk menabung dari sisa uang jajan atau upah membantu orangtuanya.

  9. Kurangi Screen Time

    Berbagai penelitian telah menyebutkan bahwa mematikan televisi, gawai, dan komputer akan membantu anak untuk hidup lebih sederhana. Hal ini karena keseharian di hadapan layar selain tidak baik untuk kesehatan, juga hanya akan membuat hidup jadi sulit. Mengapa begitu? Hal ini karena screen time akan menyugesti otak terus menerus untuk tidak lepas dari layar. Selain itu lebih berpotensi membuat seseorang termakan budaya konsumtif.

  10. Pilih Hiburan Sederhana

    Hiburan sederhana bisa didapat di mana saja. Misalnya, daripada menghabiskan banyak uang untuk nonton ke bioskop atau bermain di pusat permainan, ajak anak untuk menghabiskan waktu di taman atau pantai. Bermain bola bersama, bersenang-senang di playground, atau belajar sensori dengan pasir pantai. Ayah dan Ibu bisa terlibat dalam permainan, sehingga bisa menguatkan bonding anak-anak dengan orangtuanya.

  11. Minimalkan Kesibukan Anak

    Apakah ibu termasuk dalam jajaran orang tua yang menyibukkan anak dengan berbagai macam les usai sekolah? Dalam mengajarkan hidup sederhana, meminimalkan kepadatan jadwal anak juga tergolong di dalamnya. Dengan aktivitas sekolah yang padat, setumpuk PR, ekstrakurikuler, ditambah screen time, anak akan kehilangan waktu untuk menikmati hidupnya sebagai ‘anak’. Biarkan ia bermain dan kurangi jadwal tambahannya agar ia bisa lebih bebas. Bantu juga anak untuk memilih ekstrakurikuler dengan bijak agar jadwalnya tidak terlalu padat. Dengan ia menikmati hidupnya, maka Ibu sudah membantunya hidup lebih sederhana.

  12. Libatkan Anak dalam Memasak dan Pekerjaan Rumah Lainnya

    Melibatkan anak dalam momen memasak akan membantunya belajar banyak hal karena makanan selalu identik dengan kebahagiaan. Makanan juga bisa menyatukan keluarga. Libatkan anak dalam proses memasak agar ia tahu bagaimana repotnya menyiapkan sesuatu yang istimewa untuk semua anggota keluarga. Libatkan juga anak dalam pekerjaan rumah untuk mendidiknya menjadi anak yang mandiri. Pekerjaan rumah juga bisa membuat anak dianggap keberadaannya sebagai anggota keluarga. Anak juga akan belajar bahwa ada kepuasan tersendiri saat pekerjaan selesai bersama.

  13. Ajak Anak Saat Ayah atau Ibu Melakukan Hobi

    Melibatkan anak untuk hal yang satu ini juga termasuk dalam tips mengajarkan hidup sederhana. Hal ini dikarenakan, anak akan lebih banyak meluangkan waktunya untuk mengenal orangtuanya. Tidak ada kesibukan padat yang membatasi anak. Yang ada hanyalah orangtua dan anak yang saling bekerjasama menikmati hobi.

Hidup sederhana rupanya bukanlah hal yang sulit untuk diajarkan pada anak. Mulailah dari diri sendiri dulu, lalu libatkan anak dalam prosesnya. Punya lebih sedikit barang dan selektif dalam menjalani hidup akan membuat hidup lebih enjoy untuk dijalani. Karena anak meniru apa yang orangtuanya lakukan, maka jangan pernah menyerah untuk mencontohkan hal baik pada anak-anak.

(Dwi Ratih)